Askep Asma Bu Lisna
Askep Asma Bu Lisna
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :
Manifestasi klinis
Asma bisanya menyerang pada malam hari atau dipagi
hari .
Batuk (dengan atau tanpa lendir)
Dipsnea
Wheezing.
Susah tidur karena sering batuk atau terbangun akibat
dada sesak (Scholastica F.A, 2019).
Komplikasi
Gagal napas : Ketidak mampuan saluran pernapasan
untuk mempertahankan oksigen dalam darah
Pneumonia : Radang paru yang disebabkan oleh
bakteri
Hipoksemia : Kondisi saat kadar oksigen di dalam
darah rendah
Emfisema : Penyakit kronis akibat kerusakan kantong
udara atau alveolus pada paru
Status astmaticus (serangan asma berat yang tidak
merespon pengobatan)
(Scholastica. F.A, 2019).
Pemeriksaan Diagnostik
Spirometer : Untuk membantu dalam mendiagnosis
penyakit paru-paru pada pasien dengan gejala pernafasan.
Pemeriksaan sputum : Untuk mendeteksi adanya bakteri
penyebab infeksi saluran pernafasan, terutama infeksi
paru-paru
Foto Dada : Untuk menyingkirkan penyebab lain obstruksi
saluran napas adanya kecurigaan terhadap proses patologis
di paru atau komplikasi asma
Pemeriksaan Eosinofil: Untuk membantu dalam
membedakan asma dari bronchitis kronik
Analisis Gas Darah : Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada
asma yang berat (Amin & Hardhi, 2015).
Penatalaksanaan
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: tampak lemah
b. Tanda- tanda vital : (tekanan darah menurun, nafas sesak, nadi lemah dan cepat, suhu
meningkat, distress pernafasan sianosis)
c. TB/ BB : Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
d. Kulit (Tampak pucat, sianosis, biasanya turgor jelek)
e. Kepala (Sakit kepala)
f. Mata (tidak ada yang begitu spesifik)
g. Hidung (Nafas cuping hidung, sianosis)
h. Mulut (Pucat sianosis, membran mukosa kering, bibir kering, bibir kuning, dan pucat)
i. Telinga (Lihat sekret, kebersihan, biasanya tidak ada spesifik pada kasus ini)
j. Leher (Tidak terdapat pembesaran KGB dan kelenjar tiroid)
k. Jantung (Pada kasus komplikasi ke endokardititis, terjadi bunyi tumbuhan)
l. Paru- paru (Infiltrasi pada lobus paru, perkusi pekak (redup), wheezing (+), sesak istirahat
dan bertambah saat beraktivitas)
m. Punggung (Tidak ada spesifik)
n. Abdomen (Bising usus (+), distensi abdomen, nyeri biasanya tidak ada)
Pemeriksaan penunjang
Diagnosa keperawatan
Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan.
Evaluasi adalah kegiatan yang di sengaja dan terus menerus
dengan melibatkanklien, perawat, dan anggota tim kesehatan
lainnya, dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan,
patofisiologis, dan strategi evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk
menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau
tidak, dan untuk melakukan pegkajian ulang dibagi menjadi 3:
1. Masalah teratasi
2. Masalah teratasi sebagian
3. Masalah tidak teratasi