Anda di halaman 1dari 72

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

STATISTIK I
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Statistik
1.2 Statistik Deskriptif dan Statistik
Infrensial
1.3 Penggolongan Data Statistik
1.4 Penyajian Data Statistik
BAB II DISTRIBUSI FREKWENSI
2.1 Pengertian Distribusi Frekuensi
2.2 Bagian-bagian Dari Tabel Frekuensi
2.3 Penyusunan Tabel Frekuensi
2.4 Distribusi frekuensi Relatif
2.5 Distribusi Frekuensi Komulatif
2.6 Grafik Distribusi Frekuensi
BAB III UKURAN NILAI SENTRAL
3.1 Macam nilai sentral
3.2 Rata-rata hitung
3.3 Median
3.4 Modus
3.5 Hubungan Mean, Median dan Modus
BAB IV UKURAN LETAK
4.1 Batasan ukuran letak
4.2 Kuartil
4.3 Desil
4.4 Persentil
BAB V UKURAN PENYEBARAN
5.1 Pengertian ukuran penyebaran
5.2 Ukuran penyebaran absolut
5.3 Ukuran penyebaran relatif
5.4 Angka baku
BABVI UKURAN KEMENCENGAN DAN
KERUNCINGAN
6.1 Ukuran kemencengan
6.2 Ukuran keruncingan
BAB VII ANALISIS DERET WAKTU
7.1 Pengertian data dan analisis deret waktu
7.2 Komponen deret Waktu
7.3 Trend linear
7.4 Merubah persamaan trend
BAB VIII ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
8.1 Regresi linear : Metode kuadrat terkecil
8.2 Koefisien Determinasi
8.3 analisis Korelasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Statistik
Pengertian statistik dapat dibedakan menjadi
dua yaitu:
a. Statistik dalam arti sempit
Statistik adalah merupakan kumpulan
keterangan yang berbentuk angka yang dapat
memberikan gambaran tentang keadaan atau
gejala tertentu.
b. Statistik dalam arti luas
Statistik adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari metode /cara pengumpulan data,
penyajian data, analisis data, interpretasi data dan
pengambilan kesimpulan dari suatu data sehingga
data tersebut dapat memberikan makna tertentu.
Statistik dalam arti luas dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
c. Statistik deskriptif
Adalah statistik yang menggambarkan
karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki
oleh sekelompok data tanpa menarik kesimpulan
umum.
b. Statistik infrensial
Adalah statistik yang menyediakan aturan atau
metode yang dapat digunakan untuk
mengadakan peramalan atau prediksi dan
mengambil kesimpulan yang bersifat umum dari
sekelompok data.
1.2 Tahap –tahap kegiatan yang dilakukan pada
statistik dalam pengertian luas yaitu:
1. Pengumpulan data
Ada dua cara yang dapat dilakukan:
a. Cara sensus: yaitu cara pengumpulan data
dengan mengamati seluruh anggota dari
obyek penelitian
b. Cara sampel: yaitu cara pengumpulan data
dengan mengamati sebagian anggota dari obyek yang
diamati.
2. Penyusunan data
Kegiatan penyusunan data meliputi:
a. Mengedit data
b. Mengklasifikasi data
c. Tabulasi
3. Pengumuman data
Dimaksudkan agar data yang telah disusun dapat
disebar luaskan dan mudah dibaca
4. Analisis data
Dari hasil analisis data ini akan diperoleh
gambaran secara keseluruhan dari data yang
telah dikumpulkan
5. Interpretasi data
Gambaran umum dari data yang telah
dikumpulkan perlu diinterpretasikan dengan
baik agar dapat diambil kesimpulan yang
benar.
1.3 Penggolongan Data Statistik
1. Berdasarkan cara memperoleh
a. Data primer : yaitu data yang dikumpulkan
dan diolah sendiri oleh suatu badan atau
individu secara langsung dari obyeknya.
b. Data sekunder : yaitu data yang
diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.
2. Berdasarkan waktu pengumpulannya
a. Data cross section: yaitu data yang
dikumpulkan pada waktu tertentu
b. Data time series: yaitu data yang
dikumpulkan dari waktu kewaktu
3. Berdasarkan sifatnya
a. Data diskrit: yaitu data yang satuannya
dalam bilangan bulat, yang diperoleh
dari hasil pencacahan
b. Data kontinyu: yaitu data yang satuannya
dalam bentuk bilangan pecah, yang
diperoleh dari hasil pengukuran.
4. Berdasarkan pengukurannya
a. Data nominal: yaitu data statistik yang
cara menyusun angkanya didasarkan atas
beberapa kategori tanpa memperhatikan
urutan tertentu
b. Data ordinal: yaitu data statistik yang
cara menyusun angkanya didasarkan atas
beberapa katagori dengan memperhatikan
urutan tertentu.
c. Data interval : yaitu data statistik yang
angkanya disusun dengan jarak yang sama
dari kelompok data satu dengan kelompok
data yang lainnya.
d. Data rasio: yaitu data statistik yang
angkanya diperoleh dengan
membandingkan nilai variabel yang satu
dengan nilainya absolut variabel yang lainnya.
1.4 Penyajian data statistik
Data yang telah dikumpulkan perlu
disajikan dalam bentuk :
a. Tabel
b. Grafik
BAB II
DISTRIBUSI FREKWENSI
2.1 Distribusi Frekuensi
Adalah suatu daftar atau tabel yang
mendistribusikan data yang ada kedalam
kelas-kelas.
Distribusi frekuensi :
a. Distribusi frekuensi numerikal yaitu distribusi
frekuensi yang pembagian kelasnya dalam
bentuk angka-angka
b. Distribusi frekuensi katagorikal yaitu distribusi
frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya
berdasarkan katagori tertentu atau sifat-sifat
tertentu.
2.2 Penyusunan distribusi frekuensi numerikal
Tahap-tahap penyusunan:
1. Menentukan banyaknya kelas
Rumus Sturges: k = 1 + 3,3 log n
2. Menentukan interval kelas
c= R
k
3. Menentukan batas kelas
4. Memasukkan data pada masing-masing kelas
dan menghitung jumlah data pada masing-
masing kelas.
2.3 Bagian-bagian tabel frekuensi
1. Kelas
2. Batas-batas kelas
3. Tepi kelas
4. Interval kelas
5. Nilai tengah kelas
6. Frekuensi masing-masing kelas.
2.4 Syarat-syarat tabel frekwensi yang baik:
1. Mempunyai nomor tabel, judul tabel dan
satuan.
2. Jumlah kelas ditentukan dengan pedoman
sturges.
3. Hindari adanya kelas terbuka
4. Hindari interval kelas yang tidak sama
5. Hindari batas kelas yang sama.
2.5 Grafik distribusi frekuensi:
6. Histogram
2. Poligon
3. Ogive
CONTOH SOAL
Data dibawah ini, adalah usia 40 peserta kursus
dan pelatihan teknis komputer pada sebuah
lembaga kursus di Denpasar
16 24 29 22 33 26 26 31 28 22
21 17 28 33 20 20 26 19 24 16
19 27 23 16 28 22 19 18 38 31
25 36 21 35 18 22 34 19 18 17
Berdasarkan data tersebut diatas susunlah
distribusi frekuensi.
BAB III
UKURAN NILAI SENTRAL
Nilai sentral:
Adalah nilai yang dapat mewakili sekumpulan
atau serangkaian data
Jenis-jenis nilai sentral:
1. Rata-rata hitung
2. Median
3. Modus
Ad.1 Rata-rata hitung
Rata-rata hitung (mean) sering digunakan dalam
penelitian ilmiah.
Rata-rata hitung dari sekelompok atau serangkaian data
adalah jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan
banyaknya data.
Dalam menghitung mean dari sekelompok data, mean
atau rata-rata hitung dapat dibedakan menjadi dua:
1. Rata-rata hitung sederhana
2. Rata-rata hitung tertimbang
Cara pemberian faktor penimbang terhadap suatu
barang adalah: secara subyektif dan secara obyektif
Ad. 1 Rata-rata hitung sederhana
A. Data belum dikelompokkan
X = ∑ Xi
n
ᶙ = ∑ Xi
n
B. Data yang dikelompokkan
X = ∑ fi mi
n
ᶙ = ∑ fi mi
n
Contoh soal
1. Tentukan rata-rata hitung dari serangkaian data berikut: 49 52
62 55 60 50 55 61
2. Hasil survei tentang pengeluaran rumah tangga perbulan sbb:
Pengeluaran Banyak
(Ribuan rupiah) Rumah
tangga
30 – 39,99 20
40 – 49,99 29
50 – 59,99 62
60 – 69,99 152
70 – 79,99 126
80 – 89,99 150
90 – 99,99 61
Total 600
Ad.2 Rata-rata hitung tertimbang
a. Data tidak berkelompok
Xw = ∑ Xi Wi
∑ Wi
b. Data yang dikelompokkan
Xw = ∑ mi Wi
∑ Wi
Contoh soal: Tentukan harga rata-rata per kg
dari data berikut ini,
Seorang konsumen membeli 4 jenis barang
kebutuhan pokok, kuantitas dan harga per kg
masing-masing barang sbb:
Jenis barang Harga/kg Kuantitas
(Rupiah) (kg)
Beras 500 50
Gula 700 6
Garam 200 0,5
Minyak goreng 900 5
Ad. 2 Median
Median dari sekelompok data adalah nilai yang
letaknya tepat ditengah-tengah bila banyaknya
data ganjil, atau rata-rata dari dua nilai yang
berada ditengah bila banyaknya data genap.
a. Data yang belum dikelompokkan
Tahap-tahap perhitungan median
1. Susunlah data tersebut dari nilai terkecil
sampai terbesar
2. Tentukan letak median
Bila jumlah data ganjil
LMd = n + 1
2
Bila jumlah data genap
LMd antara data yang ke n dan n + 2
2 2
3. Menghitung nilai median

b. Median data yang dikelompokkan


Tahap-tahap menghitung median

1. Menentukan letak median


LMd = n
2
2. Menghitung nilai
LMd median
 fc
Md = L + c ________
fm
Ad 3. Modus
Modus dari serangkaian data adalah nilai yang
paling banyak terjadi.
a. Data yang belum berkelompok
Bila sekumpulan data belum berkelompok,
maka cara menentukan modusnya:
1. Hitung frekuensi masing-masing data
2. Menentukan modusnya.
b. Data yang berkelompok
Tahap-tahap menentukan nilai modus:
1. Menentukan letak modus.
Modus terletak pada kelas dengan frekuensi
terbesar.
2. Menghitung nilai modus
d1
Mod = L + c ______
d1 + d2
BAB IV
UKURAN LETAK
Definisi
Ukuran letak adalah beberapa nilai yang
letaknya sedemikian rupa dalam suatu
rangkaian data sehingga nilai itu membagi
rangkaian data menjadi beberapa bagian yang
sama.
Ukuran letak terdiri dari:
1. Kuartil
2. Desil
3. Persentil

Ad. 1 Kuartil
Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi
serangkaian data menjadi empat bagian yang
sama. ( K1, K2, K3 )
a. Kuartil Data Yang Belum Dikelompokkan
Tahapan perhitungan:
1. Menyusun data
2. Menentukan letak kuartil
X (n + 1)
L Kx = __________
4
3. Menghitung nilai kuartil (Kx)

b. Kuartil data yang telah dikelompokkan.


1. Menentukan letak kuartil
X.N
L Kx = ________
4
2. Menghitung nilai kuartil
L Kx – fc
Kx = Lx + c _________
f Kx
Contoh:
1. Berikut ini adalah data mengenai nilai
EBTANAS dari 15 orang siswa SMU sebagai
berikut: 49 52 62 60 50 55 61 70 65 72
75 73 70 45 52
Dari data tersebut tentukan nilai K2
2. Hasil survei tentang harga saham perlembar
sbb:
Harga per lembar saham dari 50 lembar
saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta pada
akhir tahun 2000 sebagai berikut:
Harga Per Lembar Banyak Saham
(Ribuan Rupiah) (Lembar)
1 - 1,99 4
2 - 2,99 11
3 - 3,99 9
4 - 4,99 13
5 - 5,99 7
6 - 6,99 6
Total 50
Dari data tersebut tentukan nilai K1, dan
berikan interpretasinya.
Ad.2 Desil
Desil adalah nilai-nilai yang membagi
serangkaian data yang ada menjadi sepuluh
bagian yang sama besar.
a. Desil data yang belum dikelompokkan
Tahap perhitungan:
1. Menyusun data dari nilai data terkecil
sampai nilai data terbesar.
2. Menentukan letak desil
X (n + 1)
L Dx = __________
10

3. Menghitung nilai desil

b. Desil data yang telah dikelompokkan


Tahapan perhitungan desil:
1. menentukan letak desil
X.n
L Dx = ______
10
2. Menghitung nilai desil
L Dx – fc
Dx = Lx + c _________
f Dx
Ad. 3 Persentil
Persentil adalah nilai-nilai yang membagi
serangkaian data menjadi 100 bagian yang
sama besar
a. Persenti data yang belum dikelompokkan
Tahap perhitungan:
1. Menyusun data dari nilai data terkecil
sampai nilai data terbesar.
2. Menentukan letak persentil
X (n + 1)
L Px = __________
100
3. Menghitung nilai persentil

b. Persentil data yang telah dikelompokkan


1. Menentukan letak persentil
X.n
L Px = ______
100
2. Menghitung nilai persentil
L Px – fc
Px = Lx + c _________
f Px
Contoh:
Berikut ini adalah data mengenai nilai EBTANAS
dari 200 siswa sebuah SMU, dari data tersebut
jika 2% para siswa dengan nilai terbaik akan
diberikan beasiswa, tentukan nilai terendah
dari para siswa yang diberikan beasiswa
tersebut. Dengan data sebagai berikut:
Nilai Ebtanas Banyak Siswa
(orang)
20 - 29 17
30 - 39 12
40 - 49 10
50 - 59 38
60 - 69 66
70 - 79 40
80 - 89 12
90 - 99 5
Total 200
BAB V
UKURAN PENYEBARAN
DEFINISI: Ukuran penyebaran adalah ukuran
yang menyatakan jauh dekatnya
ppusat enyebaran suatu data ke
serangkaian data.
Ukuran penyebaran dapat dibedakan menjadi
dua:
1. Ukuran penyebaran absolut
2. Ukuran penyebaran relatif
AD. 1 UKURAN PENYEBARAN ABSOLUT

Adalah : Ukuran yang hanya dapat digunakan


untuk melihat seberapa jauh nilai
suatu data menyebar dari nilai pusat
seranggkaian data.
Jenis-jenis ukuran penyebaran absolut:
a. Range
- Data yang belum berkelompok
R = Xn – Xi
- Data yang sudah berkelompok
R = selisih batas bawah kelas terakhir
dengan batas bawah kelas pertama
R = Selisih nilai tengah kelas tertinggi
dengan nilai tengah kelas terendah.
b. Deviasi kuartil
QD = K3 – K1
2
c. Deviasi rata-rata
- Data yang tidak berkelompok
AD = ∑ │ Xi - X │
n
- Data yang telah dikelompokkan
AD = ∑ fi │ mi – X │
n
d. Deviasi standar/ simpangan baku
- Data tidak berkelompok
n ≤ 30 : S = √ ∑ ( Xi – X ) 2
n-1
n > 30 : S = √ ∑ ( Xi – X ) 2
n
Data berkelompok:
n ≤ 30 : S = √ ∑ fi ( mi – X ) 2
n–1
N > 30 : S = √ ∑ fi ( mi – X ) 2
n
CONTOH SOAL:
1. Dari 100 orang mhs. Yang mengikuti ujian akhir
semester mata kuliah statiistik diambil sampel
acak 10 orang mhs. Diperoleh data sbb:
60 70 75 80 55 100 90 65 70 85
Dari data tersebut tentukan:
a. Range
b. Deviasi kuartil
c. Deviasi rata-rata
d. Deviasi standar
2. Berdasarkan hasil penelitian tentang
penghasilan per hari 70 usaha rental VCD di
peroleh data sebagai berikut:
Penghasilan per hari Banyak usaha
(Ribuan Rupiah) (unit)
20 – 29 1
30 - 39 4
40 - 49 7
50 - 59 13
60 - 69 25
70 - 79 15
80 - 89 5
Total 70
Ad. 2 Ukuran penyebaran relatif
• Definisi:
Ukuran penyebaran relatif adalah ukuran penyebaran
yang dapat digunakan untuk membandingkan
penyebaran dari dua atau lebih kelompok data
Jenis-jenis ukuran penyebaran relatif:
a. Koefisien variasi : KV = S/X x 100%
Semakin kecil koefisien variasi dari sekelompok data
maka semakin hhomogen kelompok data tersebut.
b. Koefisien range:
Koefisien range = Xn – X1
Xn + X1
c. Koefisien deviasi kuartil:
Koefisien deviasi kuartil = K3 – K1
K3 + K1
d. Angka baku : Untuk mengukur berapa besar
penyimpangan nilai suatu data terletak diatas atau
dibawah nilai rata-ratanya
Rumus: Z = Xi – X
S
CONTOH:
1. Dua sampel yang masing-masing terdiri dari 5
kaleng cat tembok merk A dan 5 kaleng cat
tembok merk B. Pada label kedua jenis cat
tembok tersebut tertera berat netto 5 Kg.
Masing-masing berat nettonya sbb:
Merk A : 5,1 5 5,2 4,9 4,8
Merk B : 4,8 5 5,4 4,6 5,2
Bila anda ingin membeli cat yang beratnya
sesuai dengan yang tertera pada labelnya, cat
merk apa yang saudara beli?
2. Karta adalah salah satu siswa SMU 1 Surabaya
sedangkan Fadly salah satu siswa SMU 2 Surabaya.
Pada ujian kenaikan kelas dalam mata pelajaran
fisika, Karta memperoleh nilai 85. Nilai rata-rata
ujian disekolah Karta adalah 90 dengan simpangan
baku 30. Fadly memperoleh nilai mata pelajaran
ffisika 50 dan nilai ujian rata-rata disekolahnya
adalah 660 dengan simpangan baku sebesar 12 .
Pertanyaan:
a. Siapakah yang lebih berprestasi
b. Bagaimana kedudukan nilai fisika Karta dan Fadly
dikelasnya masing-masing
BAB VI
UKURAN KEMENCENGAN DAN KERUNCINGAN
SUATU DISTRIBUSI

A. UKURAN KEMENCENGAN (SKEWNESS)


Ukuran kemencengan adalah : suatu ukuran
yang dapat digunakan untuk menentukan
menceng tidaknya suatu kurva distribusi.
Untuk mengukur kemencengan suatu kurva
distribusi frekwensi dapat diketahui dengan:
a. Besarnya koefisien skweness (Sk)
b. Besarnya koefisien moment ketiga (α 3)
1. KOEFFISIEN SKWENESS
a. Metode Karl Pearson
Sk = X – Mod
S
Sk = 3 ( X – Md )
S
b. Metode Bowley
Sk = ( K3 + K1 – 2 K2 )
( K3 – K1 )
c. Metode persentil
Sk = (P90 – P50 ) – ( P50 – P10 )
(P90 – P10)
Nilai koefisien skweness berkisar antara -1 s/d
+1. Bila nilai koefisien skewness bernilai positif
maka distribusi menceng kekanan. Bila negatif
distribusi menceng kekiri dan bila bernilai nol
maka distrusi normal.
2. KOEFISIEN MOMENT KETIGA
a. Data yang belum dikelompokkan
α 3 = ∑ (Xi – X ) 3
n S3
b. Data yang telah dikelompokkan
α3 = (∑fidi3 – 3 ∑ fidi .∑ fidi2 + 2(∑ fidi) 3) . C3
n n n n S3
B. UKURAN KERUNCINGAN
Definisi: Ukuran keruncingan (kurtosis)
sekumpulan data atau suatu distribusi adalah
suatu ukuran yang dapat digunakan untuk
menentukan runcing tidaknya kurva suatu
distribusi.
Ukuran keruncingan yang biasa dipakai adalah
koefisien moment keempat (α4)
Bentuk keruncingan kurva dapat digolongkan
menjadi:
1. Liptokurtik ( α4 > 3)
2. Mesokurtik (α4 < 3)
3. Platikurtik (α4 = 3 )
RUMUS:
a. Data yang belum dikelompokkan
α 4 = ∑ (Xi – X)4
nS4
b. Data yang telah dikelompokkan
α 4 = (∑ fidi4 – 4∑fidi . ∑fidi3 + 6(∑fidi)2 ∑fidi2 –
n n n n n

3(∑fidi)4 ) . c4
n S4
CONTOH SOAL:
Besarnya omzet penjualan per bulan 100 toko
disebuah komplek pertokoan dapat
dinyatakan dalam tabel frekwensi sebagai
berikut:
Omzet Banyak
(jutaan rupiah) perusahaan
30 – 39,9 9
40 – 49,9 25
50 – 59,9 40
60 – 69,9 15
70 – 79,9 6
80 – 89,9 3
90 – 99,9 2
Total 100
Pertanyaan:
a. Menceng kemana kurva distribusi
frekwensinya?
b. Tergolong keruncingan mana kurva distribusi
frekwensinya?
BAB VII
ANALISIS DERET WAKTU
Definisi: Analisis deret waktu adalah
suatu metode kuantitatif yang
menganalisis pola gerakan
data masa lampau yang
teratur.
Analisis Trend:
1. Trend linier
2. Trend Tan Linier
Trend linier: adalah trend berupa garis lurus.
Persamaan : Y’ = a + bX
Metode penentuan trend linier:
1. Metode bebas
2. Metode setengah rata-rata
3. Metode rata-rata bergerak
4. Metode kuadrat terkecil
METODE SETENGAH RATA-RATA
Tahapan:
1. Membagi data menjadi dua kelompok
2. Menentukan nilai rata-rata pada masing-
masing kelompok
3. Menentukan nilai perubahan trend
b = X2 – X1
n
4. Menentukan nilai trend Y’ = a + bX
METODE KUADRAT TERKECIL
Y’ = a + bx
a = ∑ Yi b = ∑ Xi Yi
n ∑ Xi 2
CONTOH SOAL
Data dibawah ini menunjukkan perkembangan
banyak perusahaan air minum (PAM) di
Indonesia kurun waktu 1987 – 1995
Tahun Banyak PAM
1987 317
1988 350
1989 373
1990 398
1991 405
1992 416
1993 420
1994 422
1995 445
Pertanyaan:
a. Berdasarkan data diatas, susunlah persamaan
trendnya dengan metode: semi average,
moving average dan least squares
b. Tentukan nilai trend untuk masing-masing
tahun
c. Coba taksir banyaknya PAM di Indonesia pada
tahun 2000
BAB VIII
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA

Analisis Regresi Sederhana


a. Analisis regresi linier sederhana.
b. Analisis regresi linier berganda.
Kegunaan:
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
2. Untuk menaksir nilai variabel terikat
berdasarkan nilai variabel bebas.
Persamaan regresi linier sederhana:
Y = a + bX
a=Ῡ-bẌ
b = n ∑ Xi Yi - ∑ Xi ∑ Yi
n ∑ Xi2 – (∑ Xi )2

Analisis korelasi sederhana


Kegunaan:
Untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat
Rentang nilai korelasi
-1 ≤ r ≤ 1
Persamaan korelasi:
a. Metode produk moment
r = n ∑ Xi Yi - ∑ Xi ∑ Yi_________
√ n ∑ Xi2 – (∑ Xi )2 √ n ∑ Yi2 – (∑ Yi)2
b. Melalui analisis regresi
r = √ a ∑ Yi + b ∑ Xi Yi – n ( Ῡ )2
∑ Yi2 – n ( Ῡ )2
CONTOH SOAL:
Sebuah sampel acak yang terdiri dari 7 pasangan
data mengenai besarnya biaya iklan yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam 7
tahun terakhir dan besar volume penjualannya
adalah sebagai berikut:
Biaya Iklan Volume Penjualan
(Jutaan Rupiah) ( Ton )
2 5
3 4
5 6
6 8
7 10
8 9
10 11
Berdasarkan data tersebut:
a. Tentukan persamaan regresinya
b. Berikan interpretasi nilai b dari persamaan
regresi yang diperoleh.
c. Tentukan nilai koefisien korelasi.

Anda mungkin juga menyukai