Askep Ibu Persalinan Fisiologis
Askep Ibu Persalinan Fisiologis
DENGAN PERSALINAN
FISIOLOGIS
DEFINISI PERSALINAN
Spontan
Persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir
Buatan
Persalinan dengan bantuan tenaga dari luar misal
ekstrasi dengan forceps/dilakukan operasi
section caesarea.
Anjuran
Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan
misal pemberian pitocin atau prostaglandin.
MENURUT TUA UMUR KEHAMILAN
Abortus :
Berakhirnya kehamilan < 16 minggu
Imaturus :
Penghentian kehamilan < 28 minggu
Prematurus :
Persalinan hasil konsepsi pada usia 28-36 minggu
Maturus :
Partus pada kehamilan 37-40 minggu
Postmaturus :
Persalinan terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus
yang ditaksir
TEORI PERSALINAN
Teori Penurunan Kadar Hormon Progesteron
Akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron
yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterus,
karena sintesa prostaglandin di chorio amnion
Distention Theory
Peningkatan regangan uterus meningkatkan sisntesis shg
kontraksi uterus meningkat
Tanda-Tanda Timbulnya Persalinan
His
Kontraksi rahim yang dapat diraba dan
menimbulkan rasa nyeri di perut serta dapat
menimbulkan pembukaan servix
Show
Keluarnya darah bercampur lendir pervaginam,
disebabkan robeknya pembuluh darah saat
pembukaan servix
Dilatasi dan Effacement
Dilatasi : terbukanya canalis cervikalis secara
berangsur-angsur akibat pengaruh his.
Effacement : pendataran atau pemendekan
canalis cervikalis
FAKTOR-FAKTOR PENTING
PERSALINAN
a. Passanger = janin
b. Passageway = jalan lahir
c. Power = kekuatan mengejan
d. Psikis
e. Penolong
FASE-FASE PERSALINAN
Fase Pembukaan (Kala I)
Waktu antara timbulnya tanda-tanda inpartu
sampai pembukaan lengkap
1. ADAPTASI JANIN
Introitus vagina :
Distensibilitas
Robekan-robekan kecil
Perubahan muskuloskeletal
Masa aterm : peregangan sendi nyeri
punggung dan nyeri sendi.
Persalinan dan gerakan meluruskan jari-jari
kaki kram tungkai.
Diaforesis, keletihan, proteinuria (+1), suhu ↑
menyertai peningkatan aktivitas otot yang
menyolok.
Perubahan neurologi
Perubahan sensoris terjadi saat masuk ke
setiap tahap persalinan
Mula-mula euforia yang membuat ibu serius
→ amnesia di antara traksi selama tahap
kedua → sangat senang atau letih setelah
melahirkan.
Endorfin endogen → ambang nyeri ↑ dan
menimbulkan sedasi.
Perubahan pencernaan
Kadar progesteron ↓
Kadar esterogen, prostaglandin dan oksitosin ↑
Metabolisme meningkat dan kadar glukosa
darah dapat menurun
PROSES KEPERAWATAN IBU DENGAN
PERSALINAN FISIOLOGIS KALA I
PENGKAJIAN
Anamnesa
Sejak kapan mulai sakit perut
Jarak setiap rasa sakit
Lamanya rasa sakit
Apakah sudah mengeluarkan Lendir campur
darah, darah atau cairan
Bagaimana rasa atau kesan perut bagian
bawah
Bagaimana gerak janin dalam perut
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik umum
Kesan umum : - Apakah tampak sakit
Bagaimana kesadarannya
Apakah tampak pucat
Pemeriksaan tanda Vital : TD, Nadi, Suhu, Pernafasan
Pemeriksaan khusus abdomen
Kesan Abdomen
Perut Kembung
Apakah tampak ada gerakan janin
Pemeriksaan leopold
Rasa nyeri yang berlebihan
Tanda cairan bebas dalam abdomen
Kesan lingkaran Bandle meningkat/tinggi
Bagian janin mudah diraba
Tampak perdarahan pervaginam
Pemeriksaan denyut jantung janin
Keteraturan dari DJJ
Apakah disertai pengeluaran meconium pada letak kepala
Pemeriksaan dalam
Diagnosa Keperawatan
Nyeri (Akut) b/d Dilatasi jaringan/hipoksia, tekanan
pada jaringan sekitar, stimulasi ujung saraf
Perubahan eleminasi urine b/d Perubahan masukan,
perubahan hormonal, kompresi mekanik kandung
kemih.
Ansietas b/d krisis situasi, kebutuhan tidak terpenuhi
Koping individual/pasangan tidak efektif b/d
ketidakkuatan sistem pendukung
Fase Deselarasi (pembukaan 9-10cm):
Prioritas Keperawatan
Meningkatkan kesejahteraan janin dan maternal
Memberikan dukungan fisik dan emosional
Diagnosa keperawatan
Nyeri (Akut) b/d tekanan pada daerah presentasi,
dilatasi/regangan dan hipoksia jaringan
Penurunan curah jantung (Risiko tinggi) b/d
Penurunan aliran balik vena, hipovolemia
Kekurangan volume cairan (Risiko tinggi) b/d
kehilangan cairan hemorargi berlebihan
Keletihan b/d Peningkatan kebutuhan energi
Koping individu/pasangan tidak efektif b/d rasa
kelebihan beban/ ketidakkuatan sistem pendukung
PROSES KEPERAWATAN IBU DENGAN
PERSALINAN FISIOLOGIS KALA II
PENGKAJIAN
Aktivitas
Kelelahan
Ketidakmampuan melakukan dorongan
sendiri/tehnik relaksasi
Letargi
Lingkaran hitam dibawah mata
Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg diantara
kontraksi
Integritas Ego
Respon emosional
Merasa kehilangan kontrol
Eleminasi
Keinginan untuk defekasi / mendorong involunter
pada kontraksi, disertai tekanan intra abdomen dan
tekanan uterus
Dapat mengalami rabas fekal saat mengejan
Distensi kandung kemih
Nyeri/Ketidaknyamanan
Merintih / menangis selama kontraksi
Amnesia diantara kontraksi mungkin terlihat
Melaporkan rasa terbakar / meregang dari perineum
Kaki gemetar selama upaya mendorong
Kontraksi uterus kuat, terjadi 1,5-2 menitmasing-masing
dan berkahir 60-90 dtk
Dapat melawan kontraksi, khususnya bila ia tidak
berpartisipasi saat kelahiran anak
Pernapasan
Peningkatan frekuensi pernapasan
Keamanan
Diaforesis sering terjadi
Bradikardia janin dapat terjadi selama kontraksi
Seksualitas
Serviks dilatasi penuh (10 cm) dan penonjolan 100%
Peningkatan perdarahan vagina
Penonjolan rektal/perineal dengan turunnya janin
Membran mungkin ruptur pada saat ini bila masih
utuh
Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama
kontraksi
Crowning terjadi, kaput tampak tepat sebelum
kelahiran pada presentasi verteks
PERSIAPAN PERTOLONGAN PERSALINAN
Persiapan Ibu
Persiapan mental
Persiapan fisik
Untuk mengurangi terjadinya infeksi, tubuh
ibu dibersihkan dengan cara dimandikan
Mengerjakan “toilet vulva” yaitu memotong
rambut kemaluan dan membersihkan dengan
sabun daerah sekitar aurat
Mengosongkan kandung kemih dengan
melakukan kateterisasi dan memberikan
huknah gliserin untuk membersihkan kotoran
dalam poros usus
Persiapan tempat persalinan
Tempat tidur persalinan sebaiknya ditengah
ruangansehingga dapat didekati dari kanan dan
kiri. Cahaya sedapat mungkin tertuju pada
tempat persalinan.
Persiapan penolong
Pemakaian celemek (skort) dan masker yang
bersih
Mencuci tangan dengan tehnik steril dan
menggunakan sarung tangan yang steril
Persiapan alat-alat dan obat-obat untuk ibu
dan bayi yang akan dilahirkan
Gunting episiotomi
Penjepit kocher
Gunting biasa
Pemegang jarum
Jarum tajam dan bulat
Pinset (anatomi dan sirurgik)
Benang catgut dan sutra
Kasa steril dan bola kasa
Alat-alat pemotong tali pusat
Penjepit kocher
Gunting tali pusat
Tali pengikat
1. Engagement
Diameter biparietal
melewati PAP
Nullipara terjadi 2
minggu sebelum
persalinan
Multi para terjadi
permulaan persalinan
2. Descent
Turunnya presentasi kepala
Disebabkan oleh :
Tekanan cairan ketuban
Tekanan langsung oleh fundus uteri
Kontraksi diafragma dan otot perut
(Kala II)
Melurusnya badan janin akibat
kontraksi uterus
Dibagi : - synclitismus
- asynclitismus
Synclitismus
Sutura Sagitalis
terdapat ditengah-
tengah jalan lahir
tepat antara
Symphisis dan
Promontorium
Os Pariental depan
dan belakang sama
tinggi
Asynclitismus
Asynclitismus Posterior
Sutura Sagitalis mendekati
Symphisis, Os.Parietal
belakang lebih rendah dari
Os. Parietal depan.
Asynclitismus Anterior
Sutura Sagitalis mendekati
promontorium sehingga Os.
Parietal depan > rendah dari
Os.Parietal belakang.
3. Flexion
Majunya kepala
kepala mendapat
tekanan dari cervix,
dinding panggul atau
dasar panggul flexi
(dagu lebih mendekati
dada)
4. Internal Rotation
Bagian terendah memutar ke
depan ke bawah symphisis
Usaha untuk menyesuaikan
posisi kepala dengan bentuk
jalan lahir (bidang lengan
dan PBP)
Terjadinya bersama dengan
majunya kepala
Rotasi muka belakang secara
lengkap terjadi setelah
kepala didasar panggul
5. Extention
Defleksi kepala
Karena sumbu PBP
mengarah ke depan atas
Dua kekuatan kepala
(kekuatan ke depan atas)
Mendesak ke bawah
Tahanan dasar panggul
menolak keatas
Setelah Sub Occiput bertahan
pada pinggir bawah
symphisis sebagai
Hypomoclion lahir lewat
perineum = occiput muka
dagu
6. External Rotation
Cara SCHULTZE
Lepasnya uri
mulai dari
pinggir
Darah akan
mengalir keluar
antara selaput
ketuban.
Perasat untuk mengetahui lepasnya uri:
KUSTNER
Dengan meletakkan tangan disertai tekanan
pada / diatas simfisis, tali pusat ditegangkan,
maka bila tali pusat masukbelum lepas;
diam atau majusudah lepas.
KLEIN
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit,
bila tali pusat kembalibelum lepas, diam
atau turunlepas.
STRASSMAN
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus,
bila tali pusat bergetarbelum lepas, tak
bergetarsudah lepas.
Catatan :
Episiotomi
Laserasi perineum
PROSES KEPERAWATAN IBU DENGAN
PERSALINAN FISIOLOGIS KALA IV
Pemeriksaan yg dilakukan :
Kontraksi rahim : baik atau tidak dapat diketahui
dengan palpasi. Bila perlu lakukan massage dan
berikan uterus tonika : methergen, ermetrin dan
pitosin.
Perdarahan : ada atau tidak, banyak atau biasa
Kandung kencing harus kosong, kalau penuh ibu
disuruh kencing dan kalau tidak bisa dilakukan
kateter
Luka-luka : jahitannya baik atau tidak, ada
perdarahan atau tidak
Uri dan selaput ketuban harus lengkap.
Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi defisit volume cairan (perdarahan) yang berhubungan
dengan :
Atonia uterus setelah melahirkan
Retensi urine yang berhubungan dengan :
Efek persalinan / melahirkan pada sensasi saluran kemih
Nyeri yang berhubungan dengan :
Luka akibat proses kelahiran bayi
Resiko tinggi cedera yang berhubungan dengan :
Ambulasi dini
Resiko tinggi perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan :
Nyeri atau keletihan pasca partum
Kekecewaan terhadap jenis kelamin atau penampilan bayi yang baru
lahir
Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan :
Bertambahnya anggota keluarga baru
Menyusui bayi tidak efektif yang berhubungan dengan :
Kurang pengalaman
TENGKYU…