Anda di halaman 1dari 19

HAKIKAT

KURIKULUM KTSP
Choms Gary GT Sibarani, SE., S.Pd., M.Si., Ak. CA dan
Jabal Ahsan, S.Pd., M.Pd
Kelompok 7

1. DILLA AYU KARTIKA (7222442003)


2. RIRIN SETIA NINGSIH (7223142024)
3. RODIAH APRILIA (7221142007)

Telaah Kurikulum dan Buku Teks


PENGERTIAN KTSP

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum


operasional yang disusun dan dijalankan oleh setiap satuan pendidikan.
Meskipun daerah memiliki kewenangan untuk mengembangkan
kurikulum, rujukan pengembangannya ditetapkan oleh pemerintah,
termasuk jenis mata pelajaran, jumlah jam pelajaran, isi mata pelajaran,
dan kompetensi yang harus dicapai. KTSP harus memerhatikan ciri khas
daerah dan memberikan keleluasaan pada pengembang kurikulum di
daerah dalam mengembangkan metode pembelajaran, penilaian, dan
strategi pembelajaran.
KARAKTERISTIK KTSP

Berorientasi Pada Disiplin Ilmu

Berorientasi Pada Pengembangan Individu

Mengakses Kepentingan Daerah

Kurikulum Teknologis
TUJUAN KTSP
Secara umum, tujuan penerapan KTSP adalah menciptakan kemandirian dan pemberdayaan
satuan pendidikan dengan memberikan kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan.

Secara khusus, tujuan diterapkannya KTSP adalah:


1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian sekolah dalam mengembangkan
kurikulum dan mengelola sumber daya.

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum


melalui pengambilan keputusan bersama.

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antarsatuan pendidikan untuk mencapai kualitas


pendidikan yang lebih baik.
Landasan Penyusunan KTSP
1. Pasal – pasal dari UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang
terkait secara langsung dengan penyusunan KTSP diantaranya:

a. Pasal 1 ayat 19
b. Pasal 36 ayat 2 dan 3
c. Pasal 37 ayat 1
d. Pasal 38 ayat 2

2. Pasal – pasal peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
yang terkait dengan penyusunan KTSP diantaranya:
a. Pasal 1 ayat 5,13,14 dan 15 c. Pasal 16 ayat 1
b. Pasal 5 ayat 1 dan 2 d. Pasal 17 ayat 1 dan 2
c. Pasal 6 ayat 6 e. Pasal 20
d. Pasal 8 ayat 1 dan 2
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TNGKAT
SATUAN PENDIDIKAN

Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta


Didik, dan Lingkungannya

Beragam dan Terpadu

Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan


Seni

Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan


PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TNGKAT
SATUAN PENDIDIKAN

Menyeluruh dan Berkesinambungan

Belajar Sepanjang Hayat

Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah


Komponen KTSP

1 2

Tujuan Pendidikan Struktur Program dan


Muatan Kurikulum

3 4

Kalender Pendidikan Silabus dan


RencanaPelaksanaan
Pembelajaran
PROSES PENYUSUNAN KTSP

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun KTSP :


1. Analisis konteks
a. Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kemampuan Lulusan sebagai sumber
dan acuan penyusunan KTSP
b. Menganalisis kondisi yang ada dari satuan pendidikan yangmeliputi peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, biaya dan
program program.
c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan
sekitar, komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi,
dunia industri dan dunia kerja,sumber daya alam dan sosial budaya.
PROSES PENYUSUNAN KTSP
2. Mekanisme Penyusunan
a. Tim penyusun
 Tim penyusun KTSP pada SD,SMP, SMA, dan SMK, terdiri atas guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Supervisi dilakukan oleh dinas
yang bertanggung jawab di bidang pen- didikan tingkat kabupaten/kota untuk SD
dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
 Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA dan MAK terdiri
atas guru, konselor dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota.
Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
PROSES PENYUSUNAN KTSP

 Tim penyusun kurikulum tingkat satuen pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, dan SMALB) terdiri
atas guru, konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Supervisi dilakukan oleh
dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.

b. Kegiatan Penyusunan
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi penyiapan dan penyusunan draf,
review, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing
kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.

c. Pemberlakuan Dokumen
 Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK, dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah
mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/ kota
yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi
untuk SMA dan SMK.
PROSES PENYUSUNAN KTSP

 Dokumen KTSP pada MI, MTS, MA, dan MAK, dinyatakan berlaku oleh
kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari komite
madrasah dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama.

 Dokumen KTSP pada SDLB, SMPLB, SMALB, dinyatakan berlaku oleh


kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah
dan diketahui oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab dalam
bidang pendidikan.
Kelebihan dan Kekurangan KTSP

Kelebihan KTSP Kekurangan KTSP


Mendorong terwujudnya Kurangnya SDM yang diharapkan
otonomi sekolah dalam mampu menjabarkan ktsp pada
menyelenggarakan pendidikan. kebanyakan satuan pendidikan yang
ada.
Mendorong para guru, kepala Kurangnya ketersediaan sarana dan
sekolah, dan pihak manajemen prasarana pendukung sebagai
sekolah untuk semakin kelengkapan dari pelaksanaan
meningkatkan kreativitasnya ktsp.
dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.
Kelebihan dan Kekurangan KTSP

Kelebihan KTSP Kekurangan KTSP


KTSP memungkinkan bagi setiap Masih banyak guru yang belum
sekolah untuk mengembangkan dan memahami ktsp secara
menitik beratkan pada mata Komprehensif baik konsepnya,
pelajaran tertentu yang sesuai penyusunan maupun
dengan kebutuhan peserta didik. prakteknya di lapangan.

KTSP mengurangi beban belajar


anak, sehingga lebih sederhana
tetapi tetap memberi tekanan pada
perkembangan siswa.
Studi Kasus
● Peran KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dalam Pembelajaran
sebagai bagian dari Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa bagi Peserta
Didik

Permasalahan dari artikel ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana peran KTSP dalam
pembelajaran sebagai bagian dari pendidikan karakter dan budaya bangsa bagi
peserta didik. Peran KTSP di dalam dunia pendidikan, dapat meningkatkan mutu
pembelajaran melalui kualitas kurikulum, karena KTSP merupakan kurikulum yang
dapat menumbuhkan budaya yang berkarakter dan budi pekerti pada peserta didik
sehingga menjadi manusia otentik.

Wirabhakti Andika, Jurnal Manajemen Pend.Islam, Vol 5 : 2020


Pembahasan
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Peran KTSP sangat penting untuk kemajuan dalam pembelajaran,
2. Peranan KTSP bisa memberikan kesempurnaan dari kurikulum pada masa orde
lama,
3. Dengan KTSP maka perkembangan dunia pendidikan semakin berkarakter,
adanya pendidikan karakter dan mampu memberdayakan satuan pendidikan
melalui pemberian kewenangan (otonomi),
4. Adanya peranan KTSP menjadi student centered dalam pembentukan karakter.

KTSP mampu memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan


(otonomi), selain itu KTSP dapat mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di Indonesia. Dengan
KTSP, siswa menjadi aktif, dibanding kurikulum yang dulu, guru yang aktif,
KESIMPULAN
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dijalankan oleh setiap satuan pendidikan. Meskipun daerah memiliki
kewenangan untuk mengembangkan kurikulum, rujukan pengembangannya ditetapkan
oleh pemerintah, termasuk jenis mata pelajaran, jumlah jam pelajaran, isi mata pelajaran,
dan kompetensi yang harus dicapai.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan atau sekolah. Di samping itu,
karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum yang berorientasi
pada pengembangan individu, yang mana hal ini dapat dilihat dari adanya standar
kompetensi dasar yang dijabarkan oleh indikator.
Terima
Kasih 

Anda mungkin juga menyukai