Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian KTSP
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
“Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.” Kurikulum tersebut telah diberlakukan secara berangsungangsur mulai tahun
pelajaran 2006/2007, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh
setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam Standar Nasional Pendidikan
(SNP pasal 1 ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan
berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP adalah sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kompetensi dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa.
KTSP merupakan seperangkat standar program pendidikan yang mengantarkan siswa memiliki
kompetensi pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang digunakan dalam berbagai bidang
kehidupan.
KTSP merupakan kurikulum yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
sehingga dapat meningkatkan potensi peserta didik secara utuh. Oleh karena itu, kurikulum
tersebut mengharapkan proses pembelajaran di sekolah beroreintasi pada penguasaan
kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan secara integratif. KTSP adalah kurikulum yang
dikembangkan dengan prinsip mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan (berisi
prinsipprinsip pokok, bersifat fleksibel sesuai dengan perkembangan zaman) dan
pengembangannya melalui proses akreditasi yang memungkinkan mata pelajaran dimodifikasi.
Dengan demikian kurikulum ini merupakan pengembangan dari pengetahuan, pemahaman,
kemampuan, nilai, sikap dan minat, untuk melakukan suatu keterampilan atau tugas dalam
bentuk kemahiran dan rasa tanggung jawab. Lebih jauh lagi kurikulum ini merupakan suatu
desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan sejumlah kopetensi tertentu, sehingga setelah
menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, siswa diharapkan mampu menguasai serangkaian
kompetensi dan menerapkan dalam kehidupan kelak.
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1 dan 2, sebagai berikut:
1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
1. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan
karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
2. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan kerangka dasar kurikulum
dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas pendidikan
Kabupaten/Kota, dan Departemen Agama yang bertanggung jawab dibidang
pendidikan.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di Perguruan Tinggi
dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu
pada Standar Satuan Pendidikan.
KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang
efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum,
yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam
rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan
pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelolah sumber daya, sumber dana,
sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap
terhadap kebutuhan setempat.
KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi
yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Pemberdayaan
sekolah dan satuan pendidikan dengan memberikan otonomi yang lebih besar, disamping
menunjukan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntunan masyarakat juga merupakan sarana
peningkatan kualitas, efisiensi, dan pemerataan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud
reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing.
Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah
untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung
kelompokkelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan,
khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki “full authority and responsibility”
dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut,
sekolah dituntut untuk mengembangkan strategi, menentukan prioritas, mengendalikan
pemberdayaan berbagai potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta
mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah.
B. Langkah-langkah dalam pembuatan KTSP sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan
1) Adapun langkah-langkah dalam penyusunan KTSP adalah sebagai berikut:
1. Analisis Konteks
a. Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah: siswa, guru dan
tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya dan program-program yang ada di
sekolah.
b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar:
komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi propesi, dunia
industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
c. Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan sebagai acuan dalam
penyusunan KTSP.
2. Tim Penyusun
Tim penyusun KTSP SD, SMP, SMA dan SMK terdiri dari guru, konselor, kepala e
sekolah dan narasumber, dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota dan
disupervisi oleh dinas kabupaten/kota dan propinsi yang bertanggungjawab di bidang
pendidikan.
3. Kegiatan Penyusunan
a. Penyusunan KTSP merupakan bagian dari perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat
berbentuk rapat kerja dan loka karya sekolah yang diselenggarakan dalam jangka
waktu sebelum tahun pelajaran baru.
b. Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: penyiapan dan
penyusunan draf, review dan revisi serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari
masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
c. Dokumen KTSP SD, SMP, SMA dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupaten/kota yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan.
2) Alur Penyusunan KTSP PAUD:
1. Analisis Konteks
a. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD (TPKS
PAUD). Tim dapat terdiri atas: kepala sekolah, guru, ketua yayasan, pengawas, komite
sekolah
b. TPKS PAUD melakukan analisis konteks mempelajari, dan menganalisis:
• dokumen perundang-undangan,
• kondisi, peluang, dan tantangan yang terkait dengan peserta didik, pendidik, sarana,
prasarana, biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang akan dilakukan.
2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
• Satuan PAUD melakukan rapat kerja penyusunan kurikulum dengan memperhatikan
hasil analisis konteks yang telah dilakukan.
• Rapat kerja dipimpin oleh kepala sekolah.
• Peserta rapat kerja adalah seluruh warga yang ada di satuan pendidikan (misalnya
guru, petugas TU, petugas kebersihan).
• Rapat kerja dapat melibatkan komite sekolah, narasumber dan pihak lain yang
terkait
• Draf kurikulum dapat dikaji ulang (di-review) dan direvisi.
3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD
Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu disahkan oleh pejabat
yang berwenang seperti dinas pendidikan setempat dan/atau ketua yayasan/pengelola.
Cara pengesahan dapat dilakukan dengan cara:
a. Pengawas/penilik setempat melihat kelayakan KTSP yang disusun
b. Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Satuan
PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk disahkan atau
setidaknya diketahui.
c. Dinas Pendidikan atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan kewenangannya
mengesahkan dokumen kurikulum yang bersangkutan.
4. Pemberlakuan KTSP
Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu dibuatkan Surat
Keputusan (SK) Penetapan pembelakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) oleh
kepala sekolah dan/atau ketua yayasan/pengelola
5. Pelaksanaan KTSP
KTSP yang telah disusun harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama
seluruh warga yang ada pada satuan PAUD tersebut.
3) Langkah-langkah Penyusunan KTSP SD:
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Langkah-
langkah yang dapat dilakukan adalah (1) melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan
setempat; (2) melakukan analisis kontek; (3) penyiapan dan penyusunan draf; (4) reviu dan revisi
draf; (5) finalisasi draf; dan (6) pemberlakuan KTSP.
1. Koordinasi
Koordinasi perlu dilakukan Tim Penyusun yang akan menyusun KTSP. Kegiatan
koordinasi sekurang-kurangnya sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi mengenai rencana penyusunan KTSP dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan atau melalui Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Setempat;
b. menghubungi ahli pendidikan setempat untuk diminta bantuannya sebagai nara sumber
dalam kegiatan penyusunan KTSP.
2. Analisis Konteks
Analisis konteks merupakan kegiatan yang mengawali penyusunan KTSP. Kegiatan ini
dapat dilakukan dalam rapat kerja atau loka karya yang diikuti oleh Tim Penyusun KTSP.
Kegiatan menganalisis konteks mencakup dua hal yaitu sebagi berikut:
a. Analisis potrnsi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah: (peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, program-program yang ada di
sekolah);
b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar (komite
sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia usaha dan
industri/DUDI, sumber daya alam dan sosial budaya);
c. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dalam
penyusunan KTSP.
3. Penyiapan dan Penyusunan Draft KTSP
Sebagai awal kegiatan Tim Penyusun KTSP menyiapkan dan menyusun draft KTSP yang
didasarkan pada analisis konteks. Draft KTSP dapat dilakukan dengan mengadopsi atau
mengadaptasi model KTSP SD yang sudah disusun oleh Direktorat Pembinaan Taman Kanak-
kanak, Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas bersama unit terkait.
KESIMPULAN
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh
setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam Standar Nasional Pendidikan
(SNP pasal 1 ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan
berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi
kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi,
tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah,
menawarkan partisipasi langsung kelompokkelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA
Choironi, Ahmad. Dan Asih, Ulum Sari. 2017. Pengembangan KTSP.
http://afarshodiq369.blogspot.com/2017/04/pengembangan-ktsp_97.html, diakses 19 Februari
2022.
Divayana, D. G. H. P., W. A. S. Nyoman, S. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Web Untuk Matakuliah Kurikulum dan Pengajaran di Jurusan Pendidikan Teknik
Informatika Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(JANAPATI). Volume 5, Nomor 3, Desember 2016.
Hakim, D. 2014. Implementasi Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Di Sekolah. Religi: Jurnal Studi Islam Volume 5, Nomor 2,
Oktober 2014; ISSN: 1978-306X; 145-168.
Nugraha, A. Nurmiati. Sri, W. Wujiati. 2018. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Ktsp) Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Pusat: Direktorat Pembinaan Pendidikan
Anak Usia Dini.

Anda mungkin juga menyukai