Anda di halaman 1dari 17

Geo Fase E / Kelas X

Pengantar Ilmu Geografi

PET
A- Jenis Peta
- Komponen Peta
- Proyeksi Peta
Pengertian dan fungsi peta
1. Menurut Erwin Raisz.
Peta adalah gambaran konvensional dari
kenampakan muka bumi yg diperkecil seperti
kenampakannya, dibuat pada bidang datar
dilengkapi tulisan sebagai penjelas.

2. Menurut Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survai dan Pemetaan Nasional).


Peta adalah wahana penyimpan dan penyaji data kondisi lingkungan, sbg
informasi bagi pengambil kebijakan perancang pembangunan.

Fungsi peta
1. Menunjukkan lokasi, luas dan jarak di muka bumi
2. Menggambarkan bentuk muka bumi
3. Menyajikan data potensi suatu wilayah
4. Membantu pekerjaan konstruksi jalan, navigasi, dll
5. Analisis data spasial
JENIS/MACAM-MACAM PETA

Menurut Isinya

Menurut Skalanya
MACAM-MACAM
PETA
Menurut sifatnya

Menurut Sumbernya
1. Menurut isinya, ada 2 :
1. Peta Umum (general map): peta yg menggambarkan
semua hal yg ada pada daerah yang dipetakan
a. Peta topografi : peta umum yg disertai reliefnya
b. Peta chorografi: peta umum skala 1: 250.000 / lebih.
c. Peta Dunia, peta Asia, Peta Sumatra, Peta Jawa Tengah , dll.

2. Peta Khusus (tematic map) : peta yg hanya


menggambarkan kenampakan tertentu saja
(satu/beberapa obyek saja).
a. Peta Wisata Prop. Bali.
b. Petapersebaran tambang
c. Peta Jalur pelayaran
2. Menurut Skalanya, ada 5 :

1. Peta Kadaster (1:100 - 1:5.000).


Contoh : peta sertifikat tanah, denah rumah, Peta
kelurahan, dll

2. Peta Skala Besar (1:5.000 - 1:250.000).


Contoh : peta kecamatan, kota, kabupaten.

3. Peta Skala Sedang (1:250.000 - 1:500.000).


Contoh : peta propinsi kecil, peta pulau kecil

4. Peta Skala Kecil (1:500.000 - 1:1.000.000).


Contoh : Peta pulau, peta negara.

5. Peta Skala Geografis (> 1:1.000.000).


Cont: peta Asia Tenggara, Peta Asia, Peta Dunia.
3. Menurut Sifatnya, ada 2 :

1.Peta stasioner : peta yang datanya relatif


tetap /stabil.

Contohnya:
Peta jalur pegunungan
Peta geologi/struktur batuan
Peta Morfologi dasar laut

2. Peta dinamis : peta yg datanya relatif


sering berubah.

Contohnya :
Peta Persebaran Penduduk
Peta jalur penerbangan
Peta kepadatan penduduk
4. Menurut Sumbernya, ada 3 :

1. Peta Manuskrip : produk pertama dari suatu peta yang


akan direproduksi dalam keseluruhan proses pemetaan.
- Hasil penggambaran dengan tangan
- Hasil ploting fotogrametris
- Hasil penggambaran peta-peta tematik, dll.
Manuscrips map of Banjarmasin 1859

2. Peta induk/PetaDasar (base map) yaitu peta yang dihasilkan


dari survei langsung di lapangan dan dapat digunakan sebagai
dasar untuk pembuatan peta lainnya

3. Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada


acuan peta yang sudah ada.
KOMPONEN PETA

1. Judul
2. Skala
3. Orientasi
4. Legenda
5. Simbol
6. Garis Tepi
7. Inset
8. Garis Astronomis
9. Latering &
Toponame
10.Sumber & Tahun
pembuatan peta
PROYEKSI PETA
Adalah teknik/cara memindahkan gambar peta
dari bidang lengkung (globe) ke bidang datar
(kertas, papan, dll) dengan memperhatikan
prinsip pembuatan peta

Prinsip Proyeksi Peta :


1. Conform : bentuk peta yg digambarkan harus
sebangun/sesuai dengan wilayah aslinya.
2. Equidistance : jarak pada peta dikalikan dengan
skala adalah sama dengan jarak sebenarnya.
3. Equivalent : luas wilayah yang digambar pada peta
setelah dihitung dgn skala hasilnya sama dengan luas
sesungguhnya.
MACAM-MACAM PROYEKSI
PETA

Menurut bidang proyesinya

MACAM-MACAM
PROYEKSI PETA Menurut sumbu proyeksinya

Proyeksi modifikasi
1. Menurut Bidang Proyeksi :
1. Proyeksi azimuthal : proyeksi yang memakai bidang datar sebagai proyeksinya.

1. Proyeksi azimuthal normal, bidang proyeksinya bersinggungan dengan kutub.


Sesuai untuk dapat memetakan wilayah kutub
2. Proyeksi azimuthal transversal, bidang proyeksinya berimpit ekuator..
3. Proyeksi azimuthal miring/oblique, bidang proyeksinya miring pada sumbu bumi.
2. Proyeksi Kerucut yaitu proyeksi yang menggunakan kerucut sebagai
bidang proyeksinya.

1.Proyeksi kerucut normal, bidang proyeksinya mengenai daerah lintang


sedang. Sesuai untuk memetakan daerah lintang sedang.
2.Proyeksi kerucut transversal, bidang proyeksinya mengenai wilayah lintang
sedang dan katulistiwa.
3.Proyeksi kerucut miring, bidang proyeksinya mengenai kutub dan sebagian
katulistiwa/lintang sendang..
3. Proyeksi bidang silinder, yakni proyeksi yang menggunakan bidang
silinder sebagai bidang proyeksi

1.Proyeksi silinder normal, bidang proyeksinya mengenai/berimpit dengan ekuator. Sesuai


untuk memetakan daerah katulistiwa.
2.Proyeksi silinder transversal, bidang proyeksinya mengenai kutub, dan dan Sebagian
ekuator dan lintang sedang.
3.Proyeksi silinder miring, bidang proyeksinya mengenai Sebagian lintang sedang dan
ekuator
2. Menurut Kedudukan /posisi sumbu Proyeksi :

1. Proyeksi normal,
sumbu proyeksinya berimpit
dengan kutub.
2. Proyeksi transversal,
sumbu proyeksinya tegak
lurus dg kutub.
3. Proyeksi miring/oblique,
sumbu proyeksinya miring
thd kutub
3. Proyeksi Modifikasi :
1. Proyeksi Sinusoidal
- sudut dan jarak sesuai pada daerah meridian
tengah dan katulistiwa.
- Sesuai untuk menggambar daerah-daerah
yang kecil dimana saja.
- Spt Amerika Selatan, Australia dan Afrika.

2. Proyeksi bonne (equal area).


- Sudut dan jarak benar untuk daerah
meridian tengah dan pada paralel standar.
- Semakin ke kutub sangat kecil.
- Sesuai menggambarkan Asia
3. Proyeksi Mollweide, proyeksi yang
mempunyai ukuran sama luas sampai
menuju ke wilayah pinggir. Sehingga di
katulistiwa lebar dan mengecil menuju
ke kutub.
Sesuai untuk peta statistika, peta arus laut,
dan peta pertanian

4. Proyeksi homolografik (goods),


proyeksi refisi dari proyeksi
mollweide.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai