Keselamatan Penerbangan Dan Hukum Penerb

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 35

KESELAMATAN PENERBANGAN

Fakta & Upaya Hukum


THE SKY IS
A VAST PLACE
BUT
THERE IS NO ROOM FOR
ERROR
RHA Consultant 2
WE CANNOT CHANGE THE HUMAN
CONDITION, BUT WE CAN CHANGE
THE CONDITIONS UNDER WHICH
HUMANS WORK

RHA Consultant 3
Data Bisnis Penerbangan Nasional
Jumlah Jumlah armada
Tahun perusahaan Tahun angkutan udara yang
penerbangan yang siap operasi
beroperasi

2000 10 2000 117

2001 13 2001 132


2002 16 2002 167
2003 22 2003 209
2004 21 2004 228
2005 18 2005 214
2006 17 2006 226
2007** 16 2007** 221

RHA Consultant 4
DATA KECELAKAAN PENERBANGAN SIPIL DI INDONESIA
Berdasarkan Penyebab Kejadian
Tahun 2007**
Penyebab terjadinya kecelakaan
Tahun Type
H/ H/ Un Jml
kejadian pesawat H T W E H/T H/E T/E W/E H/W/E H/T/W/E
W T/E known

2007** B737-300 1 1 2

B737-400 1 1

B737-500 1 1

Jumlah 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 4

Jumlah Total
selama tahun 2000 23 21 3 3 23 1 11 2 1 1 1 1 33 124
– 2007**

Sumber: Database KNKT


Keterangan: H = Human T= Technical W = Weather E = Environment

Catatan: ** Data terakhir KNKT pada bulan Pebruari 2007


Penyebab kecelakaan "unknown" karena tidak teridentifikasi dengan jelas

RHA Consultant 5
DATA KECELAKAAN PENERBANGAN SIPIL DI INDONESIA
TAHUN 2000 – 2007
Berdasarkan Airlines Operator
Tahun kejadian kecelakaan penerbangan
No. Airlines Operator Jumlah
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007**

1 Garuda Indonesia 2 5 6 3 2 1 3 1 23
2 Merpati Nusantara 3 3 2 3 4 2 17
3 Lion Mentari Airlines 2 1 2 1 3 9
4 Metro Batavia 3 1 4
5 Wings Abadi 2 1 3
6 Sriwijaya Air 2 2
7 Indonesia Air Transport 1 1
8 Dirgantara Air Services 1 2 1 1 3 3 11
9 SMAC 1 1 1 3
10 Trigana Air Service 3 1 5 9
Jumlah 6 11 15 9 5 11 23 2 82
Sumber: Database KNKT dan Civil Aircraft Register-DSKU
Catatan: ** Data terakhir KNKT pada bulan Februari 2007 (diolah)

RHA Consultant 6
Causes of Fatal Accidents by Decade
(percentage)
1950 1960 1970 1980 1990 2000
Cause All
s s s s s s

Pilot Error 40 32 24 25 27 25 29

Pilot Error (weather related) 11 18 14 17 21 17 16

Pilot Error (mechanical related) 7 5 4 2 4 3 4

Total Pilot Error 58 57 42 44 53 45 50

Other Human Error 0 8 9 6 8 9 7

Weather 16 10 13 15 9 8 12

Mechanical Failure 21 20 23 21 21 28 22

Sabotage 5 5 11 13 10 9 9

Other Cause 0 2 2 1 0 1 1

RHA Consultant 7
Tingkat kecelakaan 0,4% per 1 juta departure
0,2% kecelakaan per 100,000 jam

Dunia 1 Juta take off……. 0,25%


Indonesia………… 3,77%

RHA Consultant 8
Apakah Keselamatan Penerbangan?

RHA Consultant 9
SAFETY
Safety is increasingly viewed as the management of risk.
Thus, for the purposes of the ICAO SMS manual (Doc
9859) , safety is considered to have the following meaning:
Safety is the state in which the risk of harm to persons or
of property damage is reduced to, and maintained at or
below, an acceptable level through a continuing process
of hazard identification and risk management.

ROADMAP TO ZERO ACCIDENT ???

RHA Consultant 10
CONCEPTS OF AVIATION SAFETY
It may have different connotations, such as:
1. the freedom from danger or risks, i.e. those factors which
cause or are likely to cause harm;
2. the attitude towards unsafe acts and conditions by employees
(reflecting a “safe” corporate culture);
3. the degree to which the inherent risks in aviation are
“acceptable”;
4. the process of hazard identification and risk management; and
5. the control of accidental loss (of persons and property, and
damage to the environment).
RHA Consultant 11
8 CRITICAL ELEMENTS In Aviation Safety:
1. Inadequate Legislation and Regulations;
2. Inspectors resources: Recruitment, Qualifications, Training,
Retention;
3. Administrations: Not adequately financed, Not autonomous;
4. Inspectors working tools: Guidance materials, Procedures SMS
(Safety Management System), with two key concepts;
5. First, the concept of a safety programmed, which States implement.
6. Second, the concept of safety management systems which are
implemented by aircraft operators, maintenance organizations, air
traffic services providers and aerodrome operators;
7. Airport fencing, Bird Hazard, intrusion, wild life menace, dumping;
8. Parts of unqualified origin ( Bogus Parts), ….

RHA Consultant 12
RHA Consultant 13
KOMPONEN KESELAMATAN PENERBANGAN
Manusia (human resources) sebagai pelaku dalam
seluruh kegiatan transportasi udara, yaitu: awak
cockpit, awak kabin, Air Traffic Controller/ATC, awak
perawatan pesawat, teknisi, dll;
Pesawat udara yang merupakan sarana
pebisnis/penumpang melakukan kegiatan transportasi
udara;
Prasarana transportasi udara yang digunakan pebisnis/
penumpang sebagai tempat untuk melakukan segala
kegiatan angkutan udara, seperti: ruang tunggu,
landasan pacu/runway, menara pengawas/tower,
hanggar, tempat parkir pesawat/ appron, dll;

RHA Consultant 14
Komponen (lanjutan)
Lingkungan organisasional, sebagai internal sistem
transportasi udara yang lebih melihat kepada
kebijakan-kebijakan lembaga dalam mengatur sistem
transportasi udara. Seluruh kebijakan lembaga sangat
berpengaruh pada kinerja dan prestasi operator dalam
melaksanakan kebijakan pemerintah tentang
keselamatan penerbangan dan menekan angka
kecelakaan dan/atau insiden pesawat udara;
Peraturan perundang-undangan, sebagai perangkat
lunak yang berfungsi untuk mengatur sistem
transportasi udara pada umumnya dan keselamatan
penerbangan pada khususnya.
RHA Consultant 15
PERKEMBANGAN INDUSTRI
Deregulasi industri penerbangan;
Pertumbuhan dalam industri penerbangan yang sangat
pesat;
Kompleksitas penggunaan ruang udara global;
Teknologi pesawat udara yang semakin canggih.

Tempo Dulu : Sistem umumnya Reaktif & Generik


Masa Depan: Sistem harus Proaktif & Customized

RHA Consultant 16
REGULASI
NASIONAL & INTERNASIONAL

UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG


PENERBANGAN;
PERATURAN PEMERINTAH NO. 3 TAHUN 2001 TENTANG
KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN;
KONVENSI CHICAGO 1944 & ANNEXES

RHA Consultant 17
SUMBER & DASAR HUKUM
NEGARA ANGGOTA ICAO

KONVENSI
ANNEXES
UU NO. 1/2009
DOC
MANUAL

PP
KM
SKEP

OPERASIONAL
Regulator/Operator/Other

RHA Consultant 18
Sistem yang Dikembangkan Oleh Regulator

Sertifikasi personil;
Rancang bangun pesawat udara;
Operator/perusahaan penerbangan.

Umumnya generik : One Size Fits All

FLY CRASH FIX FLY

RHA Consultant 19
Upaya Peningkatan Keselamatan Penerbangan
Dari ICAO
 Proaktif
Melakukan pendekatan yang menekankan pada pencegahan, dengan cara
mengidentifikasi bahaya dan mengambil tindakan-tindakan yang
mengurangi resiko sebelum peristiwa yang berpotensi resiko terjadi dan
membahayakan kinerja keselamatan
 Sistematis
Kegiatan-kegiatan manajemen keselamatan bersesuaian dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya, dan diterapkan dengan cara yang
konsisten dan menyeluruh di tubuh organisasi.
 Eksplisit
Semua kegiatan manajemen keselamatan harus didokumentasikan, mudah
dilihat dan dilaksanakan secara terpisah dari kegiatan manajemen yang lain.

RHA Consultant 20
Upaya Peningkatan Keselamatan Penerbangan
Melakukan koordinasi administratif dan integrasi program
keselamatan nasional secara menyeluruh;
Memonitor performa fungsi-fungsi keselamatan nasional;
Adanya peraturan/program untuk investigasi kecelakaan dan
insiden;
Menempatkan personil yang mengerti tentang resiko pada seluruh
fungsi pengaturan dan pengawasan;
Adanya program promosi keselamatan secara aktif maupun pasif
untuk membantu operator mendapat informasi yang lebih luas;
Adanya pemantauan program keselamatan secara nasional;
Melakukan audit keselamatan secara regular untuk mengetahui
terlaksananya program keselamatan pada semua operator;

RHA Consultant 21
Persyaratan SMS (ICAO Per Nov 2006)
Operations & Airworthiness - Annex 6
Air Traffic Services - Annex II
Aerodrome Operation - Annex 14

Panduan ICAO Doc- 9859


ICAO Safety Management Manual (SMM)

RHA Consultant 22
OPERATOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
(SMS)

Is an organized approach to managing safety, including the


necessary organizational structures, accountabilities, policies
and procedures.

(ICAO Safety Management Manual/Doc-9859)


Paradigma baru; Keselamatan sebagai core business, proaktif,
customized untuk setiap operator.

RHA Consultant 23
STRUKTUR ATS ROUTE DI INDONESIA

RHA Consultant 24
11/01/2023 RHA Consultant 25
RHA Consultant 26
RHA Consultant 27
RHA Consultant 28
11/01/2023 RHA Consultant 29
RHA Consultant 30
31
RHA Consultant 32
Safety is Everybody's Responsibility

RHA Consultant 33
Thank you!

28
Questions?

29

Anda mungkin juga menyukai