Anda di halaman 1dari 23

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

KELAS : X TKJ
SMK PERSADA MAKASSAR

KETUA KELOMPOK : FARHAN


ANGGOTA : WULAN
ANGGOTA : ARTIKA
Perancangan LAN pada bangunan satu lantai

• Untuk membuat rancangan jaringan komputer pada


bangunan satu lantai maka perlu diperhatikan hal berikut:
– Kebutuhan kabel baik jenis dan panjangnya.
– Keamanan instalasi dari ganguan fisik dan kelistrikan
– Tidak melanggar spesifikasi yang telah ditentukan pabrik
dan produsen alat-alat penunjang jaringan LAN
– Pemilihan topologi yang tepat
– Perencanaan penambahan dan pengembangan
dikemudian hari.
– Jumlah pemakai/user
– Divergensi Ruangan (tingkat penyebaran ruangan) dan tata
letak node (titik-titik workstation)
– Letak lorong kabel pada dinding, lantai atau atap.
Contoh rancangan
pemakaian Repeater
pada topologi Bus

Contoh rancangan
pemakaian Repeater
pada gabungan topologi
Bus dan Star
Topologi star secara
bertingkat

Penggabungan Topologi
Ring kombinasi Star
Letak server dan jalur kabel
Untuk menetapkan server maka
perancang jaringan harus
mempertimbangkan beberapa faktor:
1.letak ruangan khusus untuk server
yang tidak mudah dijangkau oleh
pihak-pihak yang tidak berwenang
2.bebas debu dan asap
3.bebas binatang pengerat (tikus) atau
serangga
4.ruangan bertemperatur rendah dan
tidak lembab.
Perancangan jaringan satu segmen 100baseT
Perancangan jaringan banyak segmen 100 Base T
Perancangan jaringan komputer lokal gedung bertingkat
Pembangunan jaringan pada gedung bertingkat
a. Horizontal subsystem
Mencakup instalasi pada suatu lantai tertentu sedemikian rupa
sehingga instalasi horizontal pada suatu lantai tidak saling tergantung
dengan instalasi horisontal pada lantai yang lain.
b. Vertical Horizontal subsystem
untuk menghubungkan beberapa hosizontal distribution subsystem
yang terdapat pada beberapa lantai (gedung bertingkat) yang
berbeda, tetapi dalam satu gedung yang sama sehingga dapat
menjadi satu kesatuan infrastruktur jaringan yang terintegrasi dan
utuh.
• Jika jaringan yang bertopologi berbeda satu dengan yang
lain digabungkan maka akan terbentuk mixed network
topology (topologi campuran). Campuran yang paling sering
adalah topologi bus dan topologi star.

Hubungan antara topologi Bus dan Topologi Star


Teknik yang digunakan untuk penggabungan topologi
1. Teknik Backbone
Proses penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-
masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan
satu jalur kabel utama dan khusus, biasanya kabel yang
digunakan adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8.
Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat
optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak
digunakan karena dapat mencegah bottleneck yang terjadi
pada server.
Teknik Backbone 1

Teknologi Backbone RG-58

Teknologi Backbone RG-8


Teknik Backbone 2

Teknologi Backbone Serat Optik


2. Teknik Cascade
Yang dimaksud dengan teknik cascade adalah pemasangan secara
bertingkat. Konektor yang biasa digunakan adalah konektor utama
pada hub yang bersangkutan, misalnya BNC pada RG-58 hub dan
RJ-45 pada UTP hub.
Pada Metode Cascade terjadi perbedaan level pada jaringan
masing-masing lantai yang ada. Level yang paling tinggi (level 1)
akan memiliki unjuk kerja yang paling baik, sedangkan level yang
paling bawah (level 4) memiliki unjuk kerja yang paling buruk.
TEKNIK CASCADE

UTP Cascade

RG-58 Cascade
Dalam konfigurasi jaringan backbone tidak dapat
menghubungkan lebih dari dua hub secara cascade, kecuali
menggunakan bridge.
3. Teknik Stack
Pengertian Stack adalah
susunan.
Dua hub atau lebih
diletakkan pada posisi
bertumpuk satu sama lain
dan masing-masing
dihubungkan dengan
kabel stack (kabel paralel
50 pin) dan konektor DB-
50 melalui stack port
masing-masing hub.

DB 50 Connector
4. Teknik Bridge

• Bridge adalah perangkat keras inter-jaringan jaringan yang


melakukan konversi lapisan pertama dan kedua dari OSI.

Misalnya :
Dalam satu jaringan komputer lokal yang menggunakan
CSMA/CD pada lapisan kedua akan dihubungkan dengan LAN,
yang lain menggunakan token ring pada lapisan keduanya,
maka dibutuhkan Bridge untuk menggabungkan kedua
jaringan Komputer Lokal tersebut sebagai Inter-jaringan.
4. TEKNIK BRIDGE
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan topologi Bus dan Star
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik backbone
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik cascade
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik
Stack
Perancangan Jaringan pada gedung bertingkat dengan teknik bridge

Anda mungkin juga menyukai