Anda di halaman 1dari 17

.....

Pembagian Substansi
Subdit KPIP Subdit SPA Subdit KPTPE Subdit PPHLN Koord PE

• Penyiapan PHLN
(Blue Book, Green
• Pemantauan
Book, Penyiapan
• Midterm Reviu Pelaksanaan
Hibah)
Renstra BPPW Kegiatan DJCK
• RKA/KL • Pengendalian dan • ….
• OPOR • Dokumen SAKIP
• DIPA Administrasi • ….
• PKE Balai (PK, RA, Lap.
• POK Pengelolaan PHLN • ….
• Stunting Monev, LAKIP)
Ongoing
• RPB • Evaluasi SAKIP
• Sekretariat PMU
• Evaluasi Program
Kegiatan ESP, EARR
dan ITDP

Membutuhkan Dukungan Subdit Lain

• Monev Kegiatan Progres Rendah dan Kontrak Kritis (RM dan PHLN) : Identifikasi sisa anggaran lebih (SAL), paket
drop, akselerasi atau relaksasi (RM dan PHLN)
• Monev TKDN
• Penyusunan Dokumen SAKIP (PK, RA, LaKIP)
• Evaluasi SAKIP Unit Kerja dan Balai
• Evaluasi Program Infrastruktur Permukiman (Tematik, Keberfungsian, dan kebermanfaatan)

• Setiap subdit dan koordinator menyampaikan substansi pekerjaan yang akan diampu oleh Tim Koordinasi Wilayah.
• Tematik : KSPN, PKE,
• Deadline : 13 April untuk tematik masing2 subdit dan pekerjaan masing2 subdit yang membutuhkan resource SSPIP
1
Pelaksanaan
Tugas
Subdit Pengelolaan
PHLN

1. Dokumen SAKIP Balai (PK, RA, Lap. Monev, LAKIP)

2. Evaluasi SAKIP

3. Evaluasi Program
Dokumen SAKIP Balai
1 (PK, RA, Lap. Monev, LAKIP)
Kementerian PUPR

Ditjen Cipta Karya


Tim Evaluator DJCK

1. Permen PAN/RB No.12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas implementasi SAKIP
2. Permen PAN/RB No.88 tahun 2021 tentang Evaluasi atas Implementasi SAKIP
3. Permen PUPR No. 9 Tahun 2018 Pasal 3

ENTITAS
PENYELENGGARAAN
SAKIP
DITJEN CIPTA KARYA Satker Balai Unit Kerja Unit Kementerian
Organisasi PUPR
4
Provinsi Direktorat
MILESTONE PENYUSUNAN DAN PEMBINAAN DOKUMEN SAKIP
DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA TA. 2023

Keterangan:
7. Pembinaan Teknis Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) dan
1.Penyusunan PK Awal Kementerian PUPR
Koordinasi Data Capaian Ditjen Cipta Karya TA. 2023
2.Penyusunan PK Awal Es. 1 (Ditjen Cipta Karya)
8. Pendampingan Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja
3.Penyusunan PK Awal Es. 2 (Dit. SSPIP dan Unit Kerja
dan Balai di lingkungan Ditjen Cipta Karya TA 2023
Lainnya) serta Balai dan Satker
9. Penyusunan PK Revisi Kementerian PUPR, Unit Kerja, Balai
4.Penyusunan Rencana Aksi dan Rencana Kerja Tahunan
dan Satker
5.Penyusunan Laporan Monev Bulanan
10. Penyusunan Konsep Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja, Balai
(5A,5B,5C,5D,5E,5F,5G,5H,5I,5J,5K,5L)
dan Satker
6.Rapat Koordinasi Penyusunan Dokumen SAKIP dan Target
11. Finalisasi Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja, Balai dan Satker
Kinerja Ditjen Cipta Karya TA 2023

5
2 Evaluasi SAKIP
1 EVALUASI IMPLEMENTASI SAKIP 1. Permen PUPR No. 9 Tahun 2018
2. Permen PAN & RB No. 88 Tahun 2021

Tujuan Evaluasi
Memperoleh informasi dan menilai tingkat
implementasi SAKIP, memberikan saran
perbaikan, dan memonitor tindak lanjut
rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya
Ruang Lingkup
• Penilaian perencanaan strategis (PK, dan sistem
pengukuran kinerja);
• Penilaian penyajian & pengungkapan info kinerja
• Evaluasi program dan kegiatan;
• Evaluasi kebijakan unit kerja yang bersangkutan.

Persyaratan Evaluator
Evaluasi Stadion Manahan Solo
• Pejabat fungsional auditor;
• Evaluator entitas Unit Kerja/UPT/Satker oleh ASN:
yang telah mengikuti pelatihan/bimbingan teknis
tentang SAKIP;
• Tim evaluator: Supervisi, Pengendali teknis, Ketua
tim, dan Anggota tim.

7
2 KEBIJAKAN EVALUASI SAKIP TA 2022 BERPEDOMAN
PADA PERMEN PANRB NOMOR 88 TAHUN 2021
Latar Belakang Perubahan Pedoman dari Perubahan pada pedoman evaluasi
Permen PANRB No. 12 Tahun 2015 SAKIP yang baru
Menjadi Permen PANRB No. 88 Tahun 2021
LKE Lama
• LKE belum cukup kondisional untuk disampaikan dalam LHE
1. Pedoman sebelumnya tidak cukup mudah untuk • Pengisian LKE dianggap cukup rumit, membutuhkan waktu yang
dilaksanakan pada saat ini; cukup lama untuk memenuhinya sedangkan waktu yang ada untuk
evaluasi sangat terbatas, dan jumlah objek evaluasi banyak sedangkan
2. Masih banyak instansi pemerintah yang belum
jumlah SDM terbatas
menyusun pedoman internal karena belum jelas
• LKE belum memuat gambaran minimum requirement untuk dapat
memahami pedoman sebelumnya; mendukung evaluator memprediksi atau menargetkan evaluatan ke
3. Pedoman sebelumnya belum memuat gambaran dalam kelas apa di dalam evaluasi akuntabilitas kinerja sesuai dengan
informasi awal yang diperoleh
minimum requirement peningkatan implementasi
SAKIP yang diperlukan;
LKE Baru
4. LHE belum dapat didukung secara langsung dengan
LKE; • LKE sudah dikondisikan untuk dapat disampaikan melalui LHE
sehingga seharusnya dapat dengan mudah menuangkan informasi
5. Perlu pedoman baru dengan metode dan teknik dalam LKE ke dalam LHE
evaluasi yang lebih sederhana sesuai dengan kondisi • Pengisian LKE sudah disederhanakan dengan langsung melakukan
terkini; proses penilaian pada subkomponen dengan mempertimbangkan
pemenuhan kriteria, penilaian tidak lagi pada kriteria
6. Menyesuaikan perkembangan zaman yang perlu • Karena subjektivitas yang cukup tinggi dalam pengisian LKE
adanya otomasi. dibutuhkan kehandalan evaluator dalam menilai, khusunya dalam
memberikan catatan penjelasan dan bukti dukung yang relevan pada
Setiap subkomponen yang dinilai
• LKE juga sudah mempertimbangkan gambaran minimum requirement
yang dapat digunakan oleh evaluator dalam memperediksi atau
menargetkan evaluatan ke dalam kelasn apa dalam evaluasi
akuntabilitas kinerja

Sumber: Kementerian PANRB, 2021 8


MILESTONE EVALUASI DAN REVIU SAKIP DI LINGKUNGAN
3 DITJEN CIPTA KARYA TA. 2023

9
4 HASIL EVALUASI SAKIP DITJEN CIPTA KARYA 2018-2021

Nilai Hasil Evaluasi (%)


Bobot/Nilai
No. Komponen
Maks (%) 2018 2019 2020 2021

1. Perencanaan Kinerja 30 25,13


23,17 24,56 24,29

2. Pengukuran Kinerja 25 17,66


20,47 20,47 18,83

3. Pelaporan Kinerja 15 13,35


13,08 13,62 14,16

4. Evaluasi Internal 10 3,88


5,04 4,21 4,83

5. Capaian Kinerja 20 13,13


16,67 12,92 14,58
Jumlah 100 73,14
78,43 75,77 76,70

“ Pada penyelenggaraan SAKIP TA 2021 (Evaluasi dilakukan Februari 2022), Ditjen Cipta Karya
mengalami penurunan sebesar -3,56% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini disebabkan beberapa
komponen mengalami penurunan, yaitu Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal,
dan Capaian Kinerja .

10
4 HASIL EVALUASI SAKIP UNIT KERJA TA. 2020 - 2022

Nilai Evaluasi SAKIP (%)


No Unit Kerja
2020 2021 2022
1 Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta karya 84,9 84,76 82,46

2 Direktorat Air Minum 84,9 86,27 85,36

3 Direktorat Bina Penataan Bangunan 85,67 85,05 81,51


4 Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan 78,70 86,82 82,76
5 Direktorat kepatuhan Intern 74,18 86,27 82,56

6 Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 85,46 88,74 85,01

7 Direktorat Prasarana Strategis 82,71 88,33 86,51

8 Direktorat Sanitasi 85,55 83,30 81,91


Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur
9 82,15 85,03 83,81
Permukiman

“ Pada Penyelenggaraan SAKIP Tahun 2020, terdapat 7 Unit Kerja yang memperoleh predikat A
(Memuaskan) sementara 2 Unit Kerja memperoleh predikat BB (Sangat Baik), terjadi peningkatan
dimana pada penyelenggaraan SAKIP tahun 2021, sebanyak 9 Unit Kerja telah memperoleh
predikat A (memuaskan).

11
4 HASIL EVALUASI BALAI DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA
TA 2020 – 2021
2020 2021
No BPPW
Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Aceh 71,28 BB 78,13 BB


2 Sumatera Utara 71,58 BB 78,11 BB
3 Sumatera Barat 70,17 BB 79,42 BB
4 Riau 70,64 BB 74,89 BB
5 Kepulauan Riau 73,98 BB 76,59 BB
6 Jambi 74,69 BB 80,93 A
7 Sumatera Selatan 70,02 BB 73,56 BB
8 Kep. Bangka Belitung 72,32 BB 76,77 BB Pada Penyelenggaraan SAKIP
9 Bengkulu 71,49 BB 76,94 BB
10 Lampung 70,49 BB 77,81 BB Tahun 2020, terdapat 25 Balai
11 Jakarta Metropolitan 72,04 BB 76,48 BB yang memperoleh predikat BB
12 Banten 69,34 B 76,52 BB
13 Jawa Barat 68.70 B 77,17 BB
(Sangat Baik), 7 Balai yang
14 Jawa Tengah 74,64 BB 80,34 A memperloeh predikat B (Baik),
15 DI Yogyakarta 74,06 BB 77,81 BB dan 2 Balai yang memperoleh
16 Jawa Timur 72,33 BB 83,09 A
17 Bali 69,86 B 77,93 BB predikat CC (Cukup), terjadi
18 Nusa Tenggara Barat 53,62 CC 77,25 BB peningkatan dimana pada
19 Nusa Tenggara Timur 74,48 BB 80,04 A penyelenggaraan SAKIP tahun
20 Kalimantan Barat 70,75 BB 78,18 BB
21 Kalimantan Tengah 51,69 CC 75,56 BB 2021, sebanyak 5 Balai telah
22 Kalimantan Selatan 72,02 BB 81,52 A memperoleh predikat A
23 Kalimantan Timur 73,86 BB 78,47 BB
24 Kalimantan Utara 67,51 B 73,58 BB
(Memuaskan), 28 Balai telah
25 Sulawesi Utara 70,88 BB 68,04 B memperoleh predikat BB
26 Gorontalo 67,61 B 75,31 BB (Sangat Baik), serta 1 Balai
27 Sulawesi Tengah 74,75 BB 78,6 BB
28 Sulawesi Barat 66,52 B 71,48 BB memperoleh predikat B (Baik)
29 Sulawesi Selatan 71,21 BB 77,89 BB
30 Sulawesi Tenggara 71,07 BB 74,19 BB
31 Maluku 70,07 BB 75,77 BB
32 Maluku Utara 72,50 BB 76,13 BB
33 Papua Barat 68,66 B 77,07 BB
34 Papua 70,17 BB 78,56 BB
12
3 Evaluasi Program
Poin – poin arahan penting Bapak Menteri PUPR dalam Rapat Koordinasi
Evaluasi Pelaksanaan Tahun Anggaran 2022 dan Langkah-Langkah Strategis
Pelaksanaan Tahun Anggaran 2023 Direktorat Jenderal Cipta Karya pada 13
Januari 2023.

1. Percepatan pembelanjaan anggaran harus dilakukan


sesuai regulasi yang berlaku;
2. Seluruh infrastruktur yang telah selesai dibangun harus
dimanfaatkan. Pembangunan infrastruktur harus
Menteri PUPR memperhatikan aspek pemanfaatan, ketepatan
Basuki Hadimuljono sasaran, dan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan
Rehabilitasi (OPOR);
3. Mencermati serta meningkatkan pengawasan dan
evaluasi terhadap kualitas pekerjaan jasa konstruksi;
4. Di 2023 kita harus bekerja lebih keras untuk memastikan
manfaat infrastruktur yang sudah kita kerjakan. Lakukan
identifikasi dan inventarisasi terhadap infrastruktur di
daerah. Kalau ada yang belum dimanfaatkan, harus
dimanfaatkan dahulu

14
tujuan
untuk melakukan klarifikasi atau penilaian
kegagalan atau keberhasilan pembangunan
infrastruktur permukiman dengan isu dan kebijakan
yang ditetapkan (relevansi), target/tujuan yang
ditetapkan (efektifitas), sumber daya yang
digunakan (efisiensi), pengaruh atau dampak
yang dihasilkan (manfaat), serta keberlanjutan
kegiatan yang dilakukan (keberlanjutan)

15
Indikator
indikator
Sub- Indikator Penjelasan

Relevansi Kesesuaian dengan masalah Infrastruktur yang terbangun dapat menjawab isu dan
yang terjadi permasalahan pada daerah tersebut
Kesesuaian dengan kebijakan Infrastruktur yang terbangun selaras atau sesuai dengan
yang ada kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
(daerah atau nasional)

Efektifitas Ketercapaian output Infrastruktur yang terbangun sesuai (jumlah dan kualitas) dengan
target/tujuan/sasaran yang ditetapkan pada perencanaan
Keberfungsian Infrastruktur Infrastruktur yang telah terbangun dapat berfungsi secara optimal
sesuai dengan rencana
Efisiensi Efisiensi penggunaan anggaran Perbandingan infrastruktur yang terbangun (jumlah atau kualitas)
dengan sumber daya yang digunakan
Dampak/manfaat Dampak yang dihasilkan Penilaian pengaruh/dampak/manfaat yang dihasilkan dari
infrastruktur yang terbangun
Keberlanjutan Pengelolaan dan pemeliharaan Bentuk kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan yang dilakukan
serta sumber daya yang digunakan setelah infrastruktur terbangun
Replikasi/pemicuan program Bentuk kegiatan pembangunan lainnya yang dilakukan (oleh
pemerintah daerah) untuk mendukung keberfungsian dan
perluasan kebermanfaatan dari infrastruktur terbangun

16
Indikator Sub-Indikator
kebutuhan data Data Jenis Data Teknik Sumber Data
Berita atau media
Gambaran permasalahan pada daerah tersebut (tergantung Sekunder Studi Literatur elektronik, dokumen
Kesesuaian dengan jenis infrastruktur yang disurvei), seperti sektor air minum, pemerintah daerah
masalah yang terjadi sanitasi, bangunan gedung, ruang terbuka hijau/publik,
lingkungan perumahan, pendidikan, dan ekonomi. Responden (Pengguna
Primer Wawancara
atau Pengelola)
Relevansi Dokumen perencanaan
Gambaran kebijakan pada daerah tersebut, tugas dan
strategis jangka panjang,
fungsi Ditjen Cipta Karya (kementerian PUPR), atau mandat
menengah atau pendek
Kesesuaian dengan nasional (tergantung jenis infrastruktur), seperti sektor air
Sekunder Studi Literatur (pemerintah daerah,
kebijakan yang ada minum, sanitasi, bangunan gedung, ruang terbuka
Kementerian PUPR, atau
hijau/publik, lingkungan perumahan, pendidikan, dan
Nasional), berita atau
ekonomi.
media elektronik,
Dokumen perencanaan awal atau Detail Engineering
Design (DED) yang memuat lingkup kegiatan dan Key
Ketercapaian output Sekunder Studi Literatur BPPW
Performance Indikator (KPI) (target dan sasaran
Efektifitas pembangunan infrastruktur yang disurvei)
Wawancara dan Responden (Pengelola),
Keberfungsian Gambaran keberfungsian infrastruktur yang telah dibangun Primer
Observasi BPPW
Efisiensi penggunaan Dokumen perencanaan anggaran dan progres pelaksanaan
Efisiensi Sekunder Studi Literatur BPPW
anggaran anggaran
Dampak yang Gambaran dampak/manfaat yang dihasilkan dari Responden (Pengguna
Dampak/Manfaat Primer Kuesioner
dihasilkan infrastruktur yang terbangun atau Pengelola)
Gambaran bentuk pengelolaan atau pemeliharaan yang
Pengelolaan dan
dilakukan (keberadaan lembaga pengelola, anggaran OP, Primer Wawancara Responden (Pengelola)
pemeliharaan
dan kegiatan pemeliharaan rutin)
Keberlanjutan Gambaran bentuk pelaksanaan pembangunan lainnya yang
Replikasi/pemicuan mendukung keberfungsian infrastruktur atau perluasan
Primer Wawancara Responden (Pengelola)
program kebermanfaatan infrastruktur yang dilakukan daerah
(replikasi atau perluasan pelaksanaan program)

17

Anda mungkin juga menyukai