Anda di halaman 1dari 29

BUNGA

‘ ’flos”
Disusun oleh : Kelompok 5
1. Muhammad Charis Mazidatul Choir
2. Dita Anindia Putri
3. Desta Musafira Kaltara
4. Sinta Rahmawati(1910810061)
DO YOU KNOW?
Golongan alat
ORGANUM perkembangbiakan Jenis perkembangbiakan
REPRODUCTIVUM vegetatif
a. vegetatif/ aseksual-
perkembangbiakan yang
“Adalah bagian tubuh tidak didahului perkawinan a. Vegetatif alami (sifat
tumbuhan yang dapat bawaan tumbuhan):
tumbuh menjadi individu b. Generatif/seksual-didahui umbi batang, umbi lapis,
proses perkawinan
baru (alat geragih, rimpang dan
perkembangbiakan)” anakan
Tujuan dilakukan
perkembangbiakan Alat perkembangbiakan b. Vegetatif buatan
vegetatif generatif (perbuatan sengaja
- Tumbuhan hanya dapat Pada tumbuhan berbiji alat manusia): setek dan
perkembangbiakan lazim cangkok
berkembangbiak secara
vegetatif dikenal bunga. Bunga
merupakan penjelmaan dari
salah satu atau kombinasi dari
- -mempercepat tumbuhan
3 bagian pokok tumbuhan
berbuah yakni daun , batang dan akar
Letak dan susunan bagian-bagian bunga

1. Bunga yang bagian-


bagiannya tersusun 2. Bunga yang bagian-bagiannya
3. Bunga yang sebagian bagian-
menurut garis spiral tersusun dalam lingkaran
bagiannya duduk dalam lingkaran,
(acyclis), misalnya bunga (cyclis), misalnya: bunga terong
dan sebagian lainnya terpencar atau
cempaka (Michelia (Solanum melongena L.), bakung
menurut garis spiral atau bunga
champaka L.) (Hymenocallis littolaris Salisb.)
campuran (hemicyclis), misalnya
bunga sirsat (Annona muricata L.)
Berdasarkan tempatnya pada tumbuhan, kita dapat
membedakan dalam

a. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat (Zephyranthus
rosea Lindl.) dan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.)

b. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan pada kembang telang (Clitoria tenatea L.)

#Selain itu, pada suatu tumbuhan dapat kita lihat bahwa bunganya yang besar
jumlahnya itu, dapat:
- terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang sepatu
- berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam..
Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)

1. Bagian-bagian yang
bersifat seperti batang atau
cabang, yaitu:

a. ibu tangkai bunga (pendunculus communis atau rhachis), yaitu bagian yang biasanya
merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk itu. Ibu
tangkai ini dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula sama
sekali tidak bercabang.
b. tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkau yang mendukung bungannya.
c. dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian
bunga lainnya.
2. Bagian-bagian yang Bunga Majemuk (Anthotaxis
bersifat seperti daun,antara
lain: Inflorescentia)

a. Daun-daun pelindung
c. seludang bunga (spatha)
(bractea) yaitu bagian-
b. Daun tangkai (bracteola) yaitu satu yaitu daun pelindung yang
bagian daun yang dari
atau dua daun kecil yang terdapat pada besar, yang seringkali
ketiaknya muncul cabang-
tangkai bunga. menyelubungi seluruh bunga
cabang ibu tangkai atau
Pada tumbuhan biji belah majemuk wktu belum mekar.
tangkai bunganya.
(Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua Misal
daun tangkai yang letaknya tegak lurus
pada bidang median. Pada tumbuhan biji
tunggal (Monocotyledoneae)hanya iles-iles (Amorphophallus variabilis
terdapat satu tangkai dan letaknya di B1)
dalam bidang median, di bagian atas
tangkai bunga.

d. daun-daun pembalut (bractea


involuclaris,involucrum) yaitu
sejumlah daun –daun pelindung Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)

yang tersusun dalam suatu


lingkaran. Misal: Bunga matahari
Bunga Majemuk (Anthotaxis
Inflorescentia)

e. kelopak tambahan f. daun-daun kelopak (sepalae)


(epicalyx) yaitu bagian-
bagian serupa daun yang
berwarn hijau, tersusun
dalam suatu lingkaran dan
terdapat dibawah kelopak.
Misal

Bunga kembang sepatu (Hibiscus


kapas (Gossypium sp.)
rosa-sinensis L.)

g. daun-daun mahkota atau daun tajuk


(petalae)
h. daun-daun tenda bunga (tepalae) jika kelopak
dan mahkota sama bentuk dan warnanya
i. benang-benang sari (stamina)
j. daun-daun buah (carpella)
Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)
Berkaitan dengan sift-sifat tersebut
bunga majemuk dibedakan dalam
tiga golongan:

1. Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa,


inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala)
yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus,
dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau
tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” )semakin muda
semakin dekat dengan ujung ibu tangkai) dan bunga-bunga
pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah
ke atas. Misal

Kembang merak (Caesalpinia mangga (Mangifera indica L.)


pulcherrima Swartz.)
Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)

2. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga, inflorescentia defnita) yaitu bunga majemuk
yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu
tangkai ini dapat pula bercabang-cabang. Pada bunga majemuk ini bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di
sumbu pokok atau ibu tangkainya, jadi dari tengah ke pinggir. Oleh sebab itu dinamakan: inflorescentia centrifuga. Melihat
jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga macam:
a. Bersifat ”monochasial” jika ibu tangkai
hanya mempunyai satu cabang, ada
kalanya lebuh (dua cabang), tetapi tidak
pernah berhadapan, dan yang satu lebih
besar daripada yang lainnya. Bunga
majemuk semacam ini ditemukan di kapas (Cossypium
sp.)
berbagai jenis tumbuhan yang berbiji
tunggal (Monocotyledoneae)
b. Bersifat “dichasial” jika
dari ibu tangakai keluar
a. monochasial b. Dichasial c. Pleiochasial
dua cabang yang
c. Bersifat “pleiochasial” jika dari ibu tangkai berhadapan, terdapat
keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat pada tumbuhan dengan
yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi. bunga berbibir (Labiate),
Misal dan lain-lain
3. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta) yaitu bunga
majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas
maupun sifat bunga majemuk tak terbatas.

Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas


masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

2) bulir (spica) seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai. Misal


I. Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia Bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.)
racemosa, inflorescentia botryoides, inflorescentia
centripetala)
A. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang, sehingga
bunga (bertangakai atau tidak) langsung terdapat pada
ibu tangkainya.
1) tanda (racemus atau botrys) jika bunga bertangkai
nyata, duduk pada ibu tangakainya. Misal Misalnya
Bunga merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz)
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

3) untai atau bunga lada (amentum) seperti bulir, tetapi 4) tongkol (spadix) seperti bulir, tetapi ibu tangakai besar, tebal, dan
ibu tangkainya hanya mendukung bunga-bunga yang seringkali berdaging. Misal Iles-iles (Amorphophallus variabilis B1.) dan
berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga jagung (Zea mays L.) tetapi hanya bunga yang betina
majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina
#Pada sebuah tongkol, bunga betinanya
menjadi buah). Misal misalnya Sirih (Piper betle L.) terdapat di bagian atas, sedang bunga jantan
di bagian bawah, dan di antara kedua jenis
bunga itu seringkali terdapat bunga-bunga
yang mandul seperti pada iles-iles diatas dan
tumbuhan yang tergolong suku Araceae
pada umumnya.
5) bunga payung (umbella) yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas, yang
dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama
panjangnya.bunga payung terdapat pada tumbuhan suku Umbelliferae .

misalnya daun kaki


kuda (Centella
asiantica Urb.)
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam
6)bunga cawan (corymbus atau anthodium) yaitu suatu bunga majemuk
yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai
#pada suatu bunga payung cabang-cabang ibu tangkai
bentuk seperti cawan (ada pula kalanya tidak begitu lebar dan rata,
masing-masing dapat mengulangi cara percabangan ibu sehingga bentuk cawan tidak begitu nyata) dan pada bagian itulah
tangkai, maka terjadi bunga payung yang bertingkat tersusun bunga-bunganya. Pada bunga majemuk ini biasanya terdapat
wortel (Daucus carota L. ) daun-daun pembalut(involucrum). Pada bunga cawan lazimnya kita
dapati dua macam bunga:
a. Bunga pita: bunga yang mandul, yang terdapat sepanjang tepi
cawan, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir (flos marginalis),
seringkali mempunyai mahkota berbentuk pita (flos ligulatus).
b. Bunga tabung: bunga-bunga yang terdapat diatas cawannya sendiri
(flos disci) seringkali berbentuk kecil dan berbentuk tabung. Bunga inilah
yang mempunyai kedua macam alat kelamin (benang sari dan putik) dan
dapat menghasilkan buah.
Bunga cawan dengan bagian-bagian lengkap seperti yang diuraikan
diatas misal pada bunga matahari (Helianthus annuus L.)
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

7) Bunga bongkol (capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan
ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang
duduk di bagian yang membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal. Bunga majemuk ini umumnya terdapat
pada tumbuhan suku Mimosaceae.
Misalnya lamtoro (Leucaena glauca Benth.), petai (Parkia speciosa Hassk.), sikejut (Mimosa pudica L.) dan lain-lain.
8. Bunga periuk (hypanthodium), bunga ini dapat dibedakan dalam dua
bentuk, yaitu:
 Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada,
sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal
tadi, sehingga tercapai bentuk bulat dan silinder. Daun-daun pembalut tidak
ada.
Misalnya: Bunga keluwih (Ariocarpus communia Forst.) dan nangka
(Artocarpus integra Merr.).
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

 Ujung ibu tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya
terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari luar.
Misalnya: Lo (Ficus glomerata Roxb.), Awar-awar (Ficus septia Burm), dan Marga lo (Ficus ap.) umumnya.

B. Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-
bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.
Dalam golongan ini dapat disebut:
1) Malai (panicula): ibu tangkainya mengadakan percabangan secara mono podial, demikian pula
cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk.
Secara keseluruhan seringkali memperlihatkan bentuk sebagai kerucut atau limas.
Misalnya: Bunga mangga (Mangifera indica L.)
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

2)Malai rata (corymbus ramosus): ibu tangkai mengadakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang-
cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga, seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada
suatu bidang datar atau agak melengkung.
Misalnya: Bunga soka (Ixora grandiflora Zoll, et Mor.), Kirinyu (Sambucus javanica Bl.).

3) Bunga payung majemuk (umbella composita), yaitu suatu bunga payung


yang bersusun, dapat pula dikatakan sebagai bunga payung, yang bagian-
bagiannya berupa suatu payung kecil (umbella). Pada pangkal percabangan
yang pertama terdapat daun-daun pembalut (involucurm), demikian pula pada
pangkal percabangan yang berikutnya, hanya daun-daunnya lebih kecil
(involucellum).
Misalnya: Adas (Foeniculum vulgare Mill.) dan Wortel (Daucus carota L.)

4)tongkol, yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing


cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula.
Suatu tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh
selubung yang besar, tebal dan kuat.
Misalnya: Kelapa (Cocos nucifera L.) dan Palma (Palmae).
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

5)Bulir Majemuk, jika ibu tangkai bunga


bercabang-cabang dan masing-masing cabang
mendukung bunga-bunga dengan susunan
seperti bulir.
Misalnya: Bunga jagung (Zea mays L.) yang
jantan dan bunga berbagai jenis rumput
(Gramineae).

II.Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa, inflorescentia centrifuga)


A. Anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga. Di bawahnya terdapat dua cabang yang
sama panjangnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya.
Misalnya: Bunga melati (Jasminum sambac Ait.).

#Ada pula kalanya cabang anak payung


menggarpu bercabang lagi, sehingga
terbentuk suatu anak payung menggarpu
yang majemuk, yang seluruhnya terdiri
atas tujuh bunga.
Misalnya: Clematis.
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

B. Bunga tangga atau Bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan
selanjutnya, cabang-cabangnya bercabang lagi, tetapi setiap kali bercabang hanya berbentuk satu cabang saja, yang arahnya
berganti-ganti ke kiri dan ke kanan.
Misalnya: Bunga buntut tikus (Heliotropium indicum L.) Serta pada beberapa jenis tumbuhan yang tergolong suku Euphorbiaceae,
Misalnya: Kayu merah (Euphorbia pulcherrima Willd.), Patikan (Euphorbia hirta L.), Dan lain-lain terdapat bunga majemuk, dengan
susunan yang khas, yaitu satu bunga betina dikelilingi lima bunga bercabang seling, masing-masing terdiri atas empat bunga
jantan. Misalnya: cyathium.

C. Bunga sekerup (bostryx),


ibu tangkainya bercabang-
cabang, tetapi setiap kali
bercabang juga hanya terbentuk
satu cabang, yang semuanya
terbentuk ke kiri atau ke kanan
dan cabang yang satu berturut-
turut membentuk sudut 90°,
sehingga jika kita mengikuti arah
percabangan, kita akan
mengadakan gerakan seperti
sekerup atau spiral.
Misalnya: Bunga kenari
(Canarium commue L.)
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam

D. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tapi semua percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya
menampakkan bentuk seperti sabit.Misalnya: Tumbuhan suku Juncaceae.

E. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling,


semua percabangan terletak pada satu bidang dan cabang
tidak sama panjang, sehingga semua bunga pada bunga
majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya.
Misalnya: Tumbuhan suku Iridaceae.

III. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)


Yaitu suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dengan tidak berbatas. Bunga johar
misalnya, ibu tangkai mengadakan percabangan seperti pada suatu malai, tatapi cabang-cabangnya bersifat seperti malai rata. Bunga
soka (Ixora paludosa Kurz.) seluruhnya merupakan suatu malai rata, tatali bagian-bagiannya berupa anak payung menggarpu. Bunga
kenari (Canarium commune L.) mempunyai susunan seperti malai, tetapi ujungnya berupa sekerup.
TIPE-TIPE BUNGA MA JEMUK
1. Gubahan semu atau karangan semu (verticillaster). Pada bunga ini
tampaknya seperti ibu tangkainya berbuku-buku, dan pada buku-bukunya
terdapat sejumlah bunga yang tersusun berkarang (melingkari buku-buku
tadi), tetapi sesungguhnya pada tempat di ibu tangkai yang sama tinggi ada
beberapa cabang yang masing-masing cabang itu merupakan suatu anak
payun.Misalnya: Remujung (Orthosiphon stamineus Benth.) dan tumbuhan
suku Labiatae umumnya.

2. Lembing (anthela), jika cabang-


cabang itu tangkai yanv sebelah 3. Tukal (glomerulus), suatu bunga 4. Berkas (fasciculus), juga suatu bunga
bawah jauh lebih panjang daripada ibu majemuk yang biasanya bersifat majemuk yang umumnya bersifay berbatas
tangkai dan cabang-cabang yang berbatas (cymosus), terdiri atas (cymosus) dengan ibu tangkai yang pendek,
diatasnya. kelompokan bunga-bunga kecil tidak bunga lebih besar daripada bunga pada tukal,
Misalnya: Juncus dan Luzula. bertangkai, yang tersusun rapat pada mempunyai tangkai yang tidak sama panjang,
cabang-cabang bunga majemuknya. seringkali dengan warna yang menarik.
Misalnya: Rami(Boehmeria nivea Misalnya: Jadam (Rhoeo discolor Hance).
Gaud.)
BAGIAN-BAGIAN BUNGA

1. Tangkai bunga (Pedicillus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun
peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke
hiasan bunga.
2. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek sehingga daun-
daun yang telah mengalami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya
lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
3. Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran
dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dibedakan menjadi dua bagian yang tersusun dalam
dua lingkaran:
b. Tajuk/ mahkota Bungan (corolla), yaitu bagian hiasan
a. Kelopak (Kalyx), yaitu bagian
bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya
hiasan bunga yang merupakan
tidak ada bewarna hijau. Warna bagian inilah lazimnya
lingkaran luar, biasanya berwarna
merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas
hijau, dengan sewaktu bunga
sejumlahdaun mahkota (petala), yang seperti halnya
masih kuncup merupakan
dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
selubungnya yang melindungi
Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan
kuncup dari pengaruh luar.
bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga
Kelopak terdiri atas beberapa
telanjang (flosnodus), misalnya pada patikan (Euphorbia
daun kelopak (sepala). Daun-
hirta L.), dimana kelopak dan mahkotanya sama baik
daun kelopak pada bunga dapat
bentuk dan warnanya. Hiasan yang tersebut dinamakan
berlekatan satu sama lain atau
tenda bunga (tepala), misalnya kembang sungsang
juga berpisah-pisah.
(Gloriosa superba L.) lilia gereja (Lilium longiform
Thumb.)gambar
BAGIAN-BAGIAN BUNGA

d. Alat-alat kelamin jantan (androecium) bagian ini merupakan metamorphosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium
terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga beang-benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan, ada yang
tersusun dalam satu lingkaran namun ada pula dalam dua lingkaran. Bahwasannya bagian ini merupakan penjelmaan dari daun.
Misalnya pada bunga tasbih (Canna hybrid Hort), benang sari yang mandul berbentuk lembaran-lembaran menyerupai daun-daun
mahkota.

e. Alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang ada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistilium) yang terdiri dari
metamorfasis daun buah (carpella). Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik. Pada setiap putik terdiri atas beberapa
atau satu daun buah. Jika terdapat beberapa daun buah maka semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian bunga
yang terakhir.
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, maka bunga
dibedakan dalam:
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), yang terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 lingkaran
mahkota, 1 atau 2 lingkaran benag-benang sari dan 1 lingkaran daun-daun buah. Bunga dapat bersifat tetralistik
yakni bunga yang tersusun ke dalam 4 lingkaran, sedangakan bunga yang besifat pentasiklik adalah bunga yang
tersusun ke dalam 5 lingkaran.

2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos inclompetus), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau slah
satu alat kelaminnya tidak adanya. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang
(nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua alat kelamin maka dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis).
# Bunga yang mempunyai tenda bunga (perigonium), jadi jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya,
seringkali dianggap sebagai bunga yang tidak lengkap pula.
KELAMIN BUNGA
Berdasarkan alat-alat kelamin pada masing-masing bunga, orang membedakan:

I. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang


padanya terdapat benag sari maupun putik sehingga disebut bunga
lengkap / sempurna. Jelas memiliki hiasan bunga. Contoh bunga terung
(Solanum melongena L.). ditunjukka dengan lambang ♀.
II.Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua alat kelamin. Berdasarkan
alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam

a. Bunga jantan (flos III. Bunga mandul atau tak berkelamin,


masculus) ditujunkkan dengan jika pada bunga tidak terdapat benag sari
lambang ♂, jika pada bunga maupun putik, misalnya pada bunga
matahari (Helianthus anuus L.)
hanya terdapat benang sari
tanpa putik, misalnya bunga
jagung yang terdapat dibagian
atas tumbuhan.
b. Bunga betin (flos femineus), yaitu bunya
yang tidak memiliki benang sari, melainkan
hanya putik saja. Misalnya bunga jagung yang
tersusun dalam tongkolnya. Bunga betina
ditunjukkan dengan lambang ♀.
gambar
#Penelitian mengenai jenis kelamin bunga menunjukkan bahwa satu batang
tumbuhan, misalnya sebatang tanaman jagung dapat memperlihatkan dua
macam bunga, yakni bunga jantan yang tersusun sebagai bulir majemuk
pada ujung tanaman dan bunga betina yang tersusun sebagai tongkol daun
terdapat dalam ketiak-ketiak daunnya. Berkaitan dengan kelamin bunga
dapat, orang membedakan tumbuhan yang:

C. Poligami (polygamus), jika pada


A. Berumah satu B.Berumah dua (dioecus), jika bunga satu tumbuhan terdapat bunga jantan
(monoecus), yaitu tumbuhan jantan dan bunga betina terpisah dan betina, serta bunga banci
yang memiliki bunga jantan tempatnya, artinya ada individu yang bersama-sama misalnya pada
papaya (carica papaya L.). biasanya
dan betina pada satu individu hanya mendukung bunga jantan saja da
poligami dimaksud untuk
(satu batang tumbuhan), nada individu yang sama mendukung menunjukkan sifat tumbuhan
misalnya bunga jagung (Zea bunga betina saja, misalnya salak (Zalacca berkaitan dengan sifat bunga yang
mays L.), mentimun (Cucumis edulis Reinw). memperlihatkan suatu kombinasi
sativus L.), jarak (Ricinus bukan berumah satu dan juga bukan
communis L.). berumah dua.
SUATU JENIS TUMBUHAN MEMILIKI BERBAGAI SIFAT:

-Androdioecus, jika individu


- gynodioecus, jika pada -Monoceo-polygamus, jika
yang satu hanya terdapat
suatu individu yang hanya pada suatu individu terdapat
bunga jantan saja,
terdapat bunga betina saja, bunga-bunga jantan, betina,
sedangkan pada yang lain
sedangkan pada individu lain dan banci bersama-sama,
terdapat bunga banci,
bunga banci yang iasanay misalnya pada papaya (Carica
misalnya pada Dryas
dialami oleh tumbuhan yang papaya L).
octopetala.
berbunga berbibir (Labiatae).

-Gynomoecus, jika pada satu


individu terdapat bunga betina dan
bunga banci bersama-sama.

-Trioecus atau trioeco-polygamus,


jika bunga jantan, bunga betina dan
bunga banci masing-masing terdapat
terpisah pada individu yang berlainan
Simetri pada Bunga
Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut bagian-bagian tubuh tumbuhan (batang,
daun, maupun bunga). Jika benda tadi oleh sebuah bidang dapat dibagi menjadi dua bagian, sedemikian rupa sehingga
kedua bagian itu dapat saling menutupi. Jika seandainya bidang itu dijadikan tempat untuk melipat, maka benda tadi dapat
dijadikan suatu benda yang setangkup atau semetris. Dapat pula dikatakan : bidang pemisah tadi dapat dianggap sebagai
sebuah cermin datar dan bagian yang satu sebagai bayangan cermin bagian lainnya. Bidang yang dapat dibuat
memisahkan suatu benda dalam dua bagian yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar yang
disebut bidang simetri

Jenis-jenis Simetri Bunga

1. Asimetris (tidak simetris), 2. Setangkup tunggal,


jika bunga tidak dapat dibuat (monosimetris/zygomorphus), jika
satu bidang simetri dengan jalan pada bunga hanya dapat dibuat
apapun. Misal bunga tasbih satu bidang simetri saja yang
(Canna hybrid Hort) membagi bunga tadi menjadi dua
bagian yang setangkup. Sifat ini
biasanya ditunjukkan dengan
lambang anak panah ↑.
Bunga yang setangkup tunggal dibedakan
menjadi 3 macam:
b. Setangkup c. Setangkup miring,
a. Setangkup
mendatar, jika jika bidang simetrisnya
tegak, jika bidang
bidang semetrisnya memotong bidang
simetrisnya tegak tegak lurus pada median dengan sudut
lurus pada bidang median, dan yang lebih kecil / lebih
bidang ,median. tegak lurus pula besar dan 90 derajat.
Misalnya bunga pada arah vertikal. Misal bunga kecubung
telang (Clitoria Misal bunga (Datura metel L.)
Corydalis
ternatae L.)
Jenis-jenis Simetri Bunga

c. Setangkup menurut dua bidang


d. Setangkup beraturan ataut bersemetri banyak,
(Bilateral simetris/ disimetris), dapat dikatakan (polysimetris , regularis/actinomorphus), jika dapat dibuat
setangkup ganda, yaitu bunga yang dapat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam dua
dijadikan dua bagian yang setangkup bagiannya yang setangkup. Misal bunga lilia gereja (Lilium
menurut dua bidang semetris yang tegak longiflorum Thunb.). Bunga yang beraturan seringkali
lurus satu sama lain, misal bunga lobak ditunjukkan dengan lambang *.
(Raphanus sativus L.) dan bunga sesuku
Crucifera
TERIMAKASIH!
SESI SELANJUTNYA ADALAH TANYA JAWAB.

Anda mungkin juga menyukai