‘ ’flos”
Disusun oleh : Kelompok 5
1. Muhammad Charis Mazidatul Choir
2. Dita Anindia Putri
3. Desta Musafira Kaltara
4. Sinta Rahmawati(1910810061)
DO YOU KNOW?
Golongan alat
ORGANUM perkembangbiakan Jenis perkembangbiakan
REPRODUCTIVUM vegetatif
a. vegetatif/ aseksual-
perkembangbiakan yang
“Adalah bagian tubuh tidak didahului perkawinan a. Vegetatif alami (sifat
tumbuhan yang dapat bawaan tumbuhan):
tumbuh menjadi individu b. Generatif/seksual-didahui umbi batang, umbi lapis,
proses perkawinan
baru (alat geragih, rimpang dan
perkembangbiakan)” anakan
Tujuan dilakukan
perkembangbiakan Alat perkembangbiakan b. Vegetatif buatan
vegetatif generatif (perbuatan sengaja
- Tumbuhan hanya dapat Pada tumbuhan berbiji alat manusia): setek dan
perkembangbiakan lazim cangkok
berkembangbiak secara
vegetatif dikenal bunga. Bunga
merupakan penjelmaan dari
salah satu atau kombinasi dari
- -mempercepat tumbuhan
3 bagian pokok tumbuhan
berbuah yakni daun , batang dan akar
Letak dan susunan bagian-bagian bunga
a. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat (Zephyranthus
rosea Lindl.) dan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.)
b. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan pada kembang telang (Clitoria tenatea L.)
#Selain itu, pada suatu tumbuhan dapat kita lihat bahwa bunganya yang besar
jumlahnya itu, dapat:
- terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang sepatu
- berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam..
Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)
1. Bagian-bagian yang
bersifat seperti batang atau
cabang, yaitu:
a. ibu tangkai bunga (pendunculus communis atau rhachis), yaitu bagian yang biasanya
merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk itu. Ibu
tangkai ini dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula sama
sekali tidak bercabang.
b. tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkau yang mendukung bungannya.
c. dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian
bunga lainnya.
2. Bagian-bagian yang Bunga Majemuk (Anthotaxis
bersifat seperti daun,antara
lain: Inflorescentia)
a. Daun-daun pelindung
c. seludang bunga (spatha)
(bractea) yaitu bagian-
b. Daun tangkai (bracteola) yaitu satu yaitu daun pelindung yang
bagian daun yang dari
atau dua daun kecil yang terdapat pada besar, yang seringkali
ketiaknya muncul cabang-
tangkai bunga. menyelubungi seluruh bunga
cabang ibu tangkai atau
Pada tumbuhan biji belah majemuk wktu belum mekar.
tangkai bunganya.
(Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua Misal
daun tangkai yang letaknya tegak lurus
pada bidang median. Pada tumbuhan biji
tunggal (Monocotyledoneae)hanya iles-iles (Amorphophallus variabilis
terdapat satu tangkai dan letaknya di B1)
dalam bidang median, di bagian atas
tangkai bunga.
2. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga, inflorescentia defnita) yaitu bunga majemuk
yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu
tangkai ini dapat pula bercabang-cabang. Pada bunga majemuk ini bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di
sumbu pokok atau ibu tangkainya, jadi dari tengah ke pinggir. Oleh sebab itu dinamakan: inflorescentia centrifuga. Melihat
jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga macam:
a. Bersifat ”monochasial” jika ibu tangkai
hanya mempunyai satu cabang, ada
kalanya lebuh (dua cabang), tetapi tidak
pernah berhadapan, dan yang satu lebih
besar daripada yang lainnya. Bunga
majemuk semacam ini ditemukan di kapas (Cossypium
sp.)
berbagai jenis tumbuhan yang berbiji
tunggal (Monocotyledoneae)
b. Bersifat “dichasial” jika
dari ibu tangakai keluar
a. monochasial b. Dichasial c. Pleiochasial
dua cabang yang
c. Bersifat “pleiochasial” jika dari ibu tangkai berhadapan, terdapat
keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat pada tumbuhan dengan
yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi. bunga berbibir (Labiate),
Misal dan lain-lain
3. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta) yaitu bunga
majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas
maupun sifat bunga majemuk tak terbatas.
3) untai atau bunga lada (amentum) seperti bulir, tetapi 4) tongkol (spadix) seperti bulir, tetapi ibu tangakai besar, tebal, dan
ibu tangkainya hanya mendukung bunga-bunga yang seringkali berdaging. Misal Iles-iles (Amorphophallus variabilis B1.) dan
berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga jagung (Zea mays L.) tetapi hanya bunga yang betina
majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina
#Pada sebuah tongkol, bunga betinanya
menjadi buah). Misal misalnya Sirih (Piper betle L.) terdapat di bagian atas, sedang bunga jantan
di bagian bawah, dan di antara kedua jenis
bunga itu seringkali terdapat bunga-bunga
yang mandul seperti pada iles-iles diatas dan
tumbuhan yang tergolong suku Araceae
pada umumnya.
5) bunga payung (umbella) yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas, yang
dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama
panjangnya.bunga payung terdapat pada tumbuhan suku Umbelliferae .
7) Bunga bongkol (capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan
ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang
duduk di bagian yang membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal. Bunga majemuk ini umumnya terdapat
pada tumbuhan suku Mimosaceae.
Misalnya lamtoro (Leucaena glauca Benth.), petai (Parkia speciosa Hassk.), sikejut (Mimosa pudica L.) dan lain-lain.
8. Bunga periuk (hypanthodium), bunga ini dapat dibedakan dalam dua
bentuk, yaitu:
Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada,
sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal
tadi, sehingga tercapai bentuk bulat dan silinder. Daun-daun pembalut tidak
ada.
Misalnya: Bunga keluwih (Ariocarpus communia Forst.) dan nangka
(Artocarpus integra Merr.).
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam
Ujung ibu tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya
terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari luar.
Misalnya: Lo (Ficus glomerata Roxb.), Awar-awar (Ficus septia Burm), dan Marga lo (Ficus ap.) umumnya.
B. Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-
bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.
Dalam golongan ini dapat disebut:
1) Malai (panicula): ibu tangkainya mengadakan percabangan secara mono podial, demikian pula
cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk.
Secara keseluruhan seringkali memperlihatkan bentuk sebagai kerucut atau limas.
Misalnya: Bunga mangga (Mangifera indica L.)
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut di atas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam
2)Malai rata (corymbus ramosus): ibu tangkai mengadakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang-
cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga, seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada
suatu bidang datar atau agak melengkung.
Misalnya: Bunga soka (Ixora grandiflora Zoll, et Mor.), Kirinyu (Sambucus javanica Bl.).
B. Bunga tangga atau Bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan
selanjutnya, cabang-cabangnya bercabang lagi, tetapi setiap kali bercabang hanya berbentuk satu cabang saja, yang arahnya
berganti-ganti ke kiri dan ke kanan.
Misalnya: Bunga buntut tikus (Heliotropium indicum L.) Serta pada beberapa jenis tumbuhan yang tergolong suku Euphorbiaceae,
Misalnya: Kayu merah (Euphorbia pulcherrima Willd.), Patikan (Euphorbia hirta L.), Dan lain-lain terdapat bunga majemuk, dengan
susunan yang khas, yaitu satu bunga betina dikelilingi lima bunga bercabang seling, masing-masing terdiri atas empat bunga
jantan. Misalnya: cyathium.
D. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tapi semua percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya
menampakkan bentuk seperti sabit.Misalnya: Tumbuhan suku Juncaceae.
1. Tangkai bunga (Pedicillus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun
peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke
hiasan bunga.
2. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek sehingga daun-
daun yang telah mengalami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya
lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
3. Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran
dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dibedakan menjadi dua bagian yang tersusun dalam
dua lingkaran:
b. Tajuk/ mahkota Bungan (corolla), yaitu bagian hiasan
a. Kelopak (Kalyx), yaitu bagian
bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya
hiasan bunga yang merupakan
tidak ada bewarna hijau. Warna bagian inilah lazimnya
lingkaran luar, biasanya berwarna
merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas
hijau, dengan sewaktu bunga
sejumlahdaun mahkota (petala), yang seperti halnya
masih kuncup merupakan
dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
selubungnya yang melindungi
Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan
kuncup dari pengaruh luar.
bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga
Kelopak terdiri atas beberapa
telanjang (flosnodus), misalnya pada patikan (Euphorbia
daun kelopak (sepala). Daun-
hirta L.), dimana kelopak dan mahkotanya sama baik
daun kelopak pada bunga dapat
bentuk dan warnanya. Hiasan yang tersebut dinamakan
berlekatan satu sama lain atau
tenda bunga (tepala), misalnya kembang sungsang
juga berpisah-pisah.
(Gloriosa superba L.) lilia gereja (Lilium longiform
Thumb.)gambar
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
d. Alat-alat kelamin jantan (androecium) bagian ini merupakan metamorphosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium
terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada bunga beang-benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan, ada yang
tersusun dalam satu lingkaran namun ada pula dalam dua lingkaran. Bahwasannya bagian ini merupakan penjelmaan dari daun.
Misalnya pada bunga tasbih (Canna hybrid Hort), benang sari yang mandul berbentuk lembaran-lembaran menyerupai daun-daun
mahkota.
e. Alat-alat kelamin betina (gynaecium), yang ada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistilium) yang terdiri dari
metamorfasis daun buah (carpella). Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik. Pada setiap putik terdiri atas beberapa
atau satu daun buah. Jika terdapat beberapa daun buah maka semuanya akan tersusun sebagai lingkaran bagian-bagian bunga
yang terakhir.
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, maka bunga
dibedakan dalam:
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), yang terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 lingkaran
mahkota, 1 atau 2 lingkaran benag-benang sari dan 1 lingkaran daun-daun buah. Bunga dapat bersifat tetralistik
yakni bunga yang tersusun ke dalam 4 lingkaran, sedangakan bunga yang besifat pentasiklik adalah bunga yang
tersusun ke dalam 5 lingkaran.
2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos inclompetus), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau slah
satu alat kelaminnya tidak adanya. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang
(nudus), jika hanya mempunyai salah satu dari kedua alat kelamin maka dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis).
# Bunga yang mempunyai tenda bunga (perigonium), jadi jika kelopak dan mahkotanya sama bentuk maupun rupanya,
seringkali dianggap sebagai bunga yang tidak lengkap pula.
KELAMIN BUNGA
Berdasarkan alat-alat kelamin pada masing-masing bunga, orang membedakan: