&
PFM
PEMBIMBING: DRG. SETYAWAN BONIFACIUS.,SP.PROS
1. Preparasi gigi
• Pengurangan seluruhnya min 1 mm, tetapi ada yang
mengurangi bagian fasial 1,5 mm & oklusal 1,5 – 2
mm, semua sudut dibulatkan
2. Pencetakan
Pembuatan Mahkota All Ceramic
7. Aplikasikan Sealant
• Fungsi bahan pembasah permukaan, yang mengurangi absorpsi dari cairan
yang masuk ke dalam die.
• Retraksi gingiva perlu dilakukan saat mencetak preparasi vinir, karena garis
akhir preparasi servikal berada sedikit dibawah tepi gingiva.
• Ada yang perlu anestesi lokal / tidak
• Semua bahan cetak untuk pembuatan restorasi cekat dapat digunakan.
• Jika cetakan akan diisi di laboratorium, harus menggunakan bahan yang stabil
seperti polivinil siloxane atau polieter.
Restorasi Sementara
• Setelah cetak, cetakan diisi dengan die stone dengan ketebalan basis minimal 20 mm.
• Stone mengeras, model dikeluarkan dari cetakan dan diasah agar diperoleh tinggi 15 mm dan lebar
fasiolingual 10 mm pengasah model dan arbor band.
• Model yang sudah diasah ditempatkan longgar jika dimasukkan ke dalam sendok cetak.
• Model yang sudah diasah ditempatkan dengan gerak menggoyang-goyang sampai daerah servikal gigi-gigi
terletak kira-kira 5 mm diatas tepi sendok.
• Stone yang berlebih dibuang dan dibiarkan sampai menjadi keras dan kering.
Pembuatan Model Kerja & Die
• Model dilepas dari sendok cetak agar bisa dilakukan pemotongan die.
• Gunakan gergaji untuk memisahkan die dari basis model agar tidak merusak garis akhir preparasi
proksimal. Potongan gergaji ini harus diperpanjang melalui papilla interdental dan berakhir 1 mm dari
garis akhir preparasi interproksimal.
• Gunakan tekanan jari untuk mematahkan die dan gigi-gigi yang melekat padanya dari model
• Die dirapikan dan garis akhir preparasi ditandai dengan pensil merah.
• Dua lapis spacer semen diulaskan pada die sampai 1 mm dari garis akhir preparasi. Die dan model kerja
dimasukkan kembali ke dalam sendok cetak
Pembuatan Die Refraktori
1. Bhn Cetak Polivinil Siloksan viskositas
rendah (pasta, liquid, katalis) dicampurkan Bahan cetak dituang pada area yang
dalam plastic cup dikelilingi strip putty
Strip putty dilepaskan dari mold Tray dilepaskan dari cast dengan tidak menganggu
mold
Tray dilepaskan tanpa bottom articulating plate
akses material refraktori untuk dapat dicor
• Teknisi harus juga berpedoman kepada diagram dan foto keadaan gigi baik dalam
keadaan sebelum dipreparasi maupun setelah agar lebih leluasa untuk memproduksi
porcelain veneer yang dapat dikatakan kesemuanya dibuat berdasarkan pesanan
(custom)
• Salah satu tantangan terbesar dari pembuatan porcelain veneers adalah membuat
tampilan senatural mungkin yang dapat menutupi diskolorasi
1. Warna gigi yang dipreparasi agak keabuan sehingga
memerlukan white modifier/ enhancer untuk meningkatan value
Pembuatan porselen mirip seperti teknik layering pada 2. Porselen dibentuk menjadi kontur yang diinginkan
restorasi keramik konvensional dan dibuilt-up sampai full baik porselen dentin maupun porselen enamel dengan
contour kuas
3. Kelebihan moisture dibuang dengan menggunakan tissue. Porselen harus tetap lembab namun
mudah dibentuk dan dipahat
10. Die refraktori dengan porcelain buildup ditempatkan pada sagger tray untuk dilakukan pengeringan.
Dan kemudian porselen dibakar menurut petunjuk rekomendasi pabrikan.
11. Die dibiarkan mendingin sempurna dalam temperatur ruang dan ditempatkan kembali dalam working cast
12. Setelah kontur dan oklusi porselen yang dibakar tersebut dievaluasi, pengkoreksian dilakukan dengan
grinding menggunakan fine-grit diamond atau batu hijau atau juga dengan menambahkan porselen secukupnya
dan dilakukan pembakaran kembali dalam temperatur yang sedikit lebih rendah.
13. Jika sudah sesuai porselen veneer di-glazing pada die refraktori
14. Setelah pendinginan, secara perlahan die dipisahkan dari veneer dengan glass-bead air abrasion. Integritas
ketepatan marjinal veneer dikonfirmasi pada original stone die
15. Kemudian veneer diletakan dalam toples pada ultrasonic cleaner dan diletakan dalam
kassa untuk mencegah fraktur akibat pergesekan dengan ujung toples kaca
Sementasi Mahkota dan Veneer
• Sebaiknya ditunda untuk melakukan penyesuaian grinding pada restorasi-retorasi veneer yang tipis dan inlay sampai
restorasi-restorasi tersebut menempel permanen kepada gigi
• Permukaan keramik yang kasar dihaluskan menggunakan batu putih yang bersih dan dipoles dengan rubber wheels of
progressively fine grit seperti yang ditemukan pada Ceramiste porcelain adjustmen kit (Shofu) atau diamond impregnate
wheels dan point (Dialite, Brasseler) Grit dalam ceramiste kit
• Pada prosedur try-in, pasien diminta untuk melembabkan keramik dengan gigi terdekatnya dengan saliva. Shade dievaluasi
dibawah cahaya incandescent, fluorescent, dan cahaya natural. Untuk meminimalisir efek metamerisme sebaiknya memilih
shade yang cocok pada segala jenis cahaya. Pasien diminta untuk melihat dalam cermin agar merasa puas sebelum sementasi
Sementasi Mahkota
1. Mahkota dibersihkan dari aseton atau alcohol dari debris organik
2. Preparasi gigi dibersihkan dengan rubber cup, pumis, dicuci dan dikeringkan
3. Aplikasi etsa asam fosforik
4. Jika pada prosedur lab mahkota tidak dilakukan silaned, maka dapat diaplikasikan silane coupling agent (1
tetes silane primer dan 1 tetes silane activator dicampurkan pada dappen dish dan selanjutnya dicampurkan
likuid dengan kuas selama 10-15 detik pada struktur internal mahkota. Campuran tersebut harus siap dalam
waktu 5 menit dan tidak lebih dari 10 menit sebelum diaplikasikan kepada mahkota
5. Selapis tipis semen zinc phosphate (ZnPO 4), glass ionomer atau semen resin dual polymerizing seperti RelyX
Unicem (3M ESPE) diaplikasikan kedalam struktur internal mahkota
6. Mahkota ditempatkan perlahan sambil dibuang kelebihan semen dari area marjinal dengan sonde atau kuas
bersih
7. Sedikit kelebihan semen dapat ditinggalkan untuk menghindari terjadinya semacam parit pada semen di
bagian marjinal tersebut
8. Dilakukan light curing pada marjinal dari arah fasial, lingual dan oklusal selama 40 detik. Jika tidak
menggunakan light curing autopolimerisasi dibiarkan untuk berlangsung selama 6 menit
9. Marjin yang tebal atau kontak oklusal prematur disesuaikan dengan fine diamond stone. Permukaan oklusal
dipoles dengan wheels dari set perlengkapan finishing porselen
Sementasi Veneer
1. Try-in veneer. Selama prosedur try-in, dapat dibantu dengan meneteskan air atau gliserin agar veneer dapat diam di
posisinya
2. Verifikasi marjinal fit
3. Pengecekan kontak proksimal
4. Gigi diisolasi dengan Mylar strip
13. Setelah luting agent berpolimerisasi, kelebihan resin komposit dikurangi dengan fine-grit flame diamond
14. Dilakukan pengecekan pada oklusi & penyesuaian
15. Prosedur finishing porcelain polishing agents, termasuk penggunaan rubber abrasif dan diamond polishing
paste.
16. Area proksimal dapat disesuaikan dengan finishing strip
Restorasi Metal Ceramic
• MCR dibentuk dari logam cor/ coping yang menutupi preparasi gigi dan keramik yang melekat ke coping
• Coping ini adalah selubung yang tidak terlalu tipis atau berupa mahkota cor yang dikurangi pada beberapa bagian dan
diganti dengan porselen
• Ketebalan minimal adalah 0,7 mm dan ketebalan yang diharapkan adalah 1,0-1,5 mm, > 2,0 mm
rentan fraktur
2. Porcelain Veneer Support
1. Kontur cembung dengan ketebalan yang merata akan mendistribusikan tekanan dengan sangat baik.
Pertemuan bagian luar porselen dan logam harus bersudut tegak lurus agar meminimalisir kemungkinan
terjadinya fraktur porselen
2. Sudut yang tajam dan undercut serta logam yang tajam pada interfase logam-porselen memungkinkan
timbulnya crazing porselen harus dihindari
3. Perluasan logam lingual ke tepi insisal restorasi anterior harus dihindari
4. Membuat supporting ledge dibawah cusp fasial MCR molar atau premolar atas
3. Ketebalan logam yang berada di bawah dan
didekat porselen
• Disain coping logam tidak boleh lentur selama pemasangan atau selama mendapat beban olusal harus
sekeras mungkin dan mempunyai ketebalan optimal untuk mendapatkan stiffness/ kekakuan
• Untuk kekuatan dan kekakuan yang adekuat, coping dari logam murni harus mempunyai ketebalan 0,3-
0,5 mm. Alloy logam dasar dapat mempunyai ketebalan setipis 0,2 mm.
4. Penempatan kontak oklusal dan proksimal
• Untuk meminimalisir stress yang dari kontak oklusal pada permukaan palatal restorasi anterior RA, porcelain
metal junction tidak seharusnya ditempatkan didekat kontak dengan gigi-gigi rahang bawah
• Porcelain metal junction juga tidak boleh terlalu dekat dengan tepi insisal oleh sebab karena akan merusak
translusensi insisal dan kemungkinan terjadinya fraktur akan sangat besar karena porselen tidak mendapat
dukungan dari logam
• Jika tidak cukup overbite untuk tempat logam maka porcelain metal junction diletakkan lebih jauh kearah
gingiva untuk menghindari kontak pada porselennya
• Jika kontak lingual pada restorasi rahang atas harus ditempatkan pada porselen maka ada kemungkinan
potensi abrasi tinggi terhadap gigi antagonis asli sehingga pasien harus diberitahu bahwa pada akhirnya gigi
antagonis juga akan membutuhkan restorasi
5. Luas daerah yang akan diberi veneer porselen
The knife is used to cut 1.5 mm from the incisal portion of the pattern.
The coping thickness is checked with an Iwanson thick- ness gauge. / calipers
TRY IN
OKSIDASI
The nal step in metal preparation is reduction of the oxide layer on the part
of the coping to be veneered with porcelain by air abrading with 50-μm
aluminum oxide.
Failures of alloy-
porcelain
Aplikasi Porselen Opak Pembuatan Tepi Porselen
Porcelain
addition The veneering surface of the coping is wetted with dis- tilled water A thin “wash layer” of opaque porcelain is
or special liquid recommended by the manufacturer applied with a brush.
After the rst layer of opaque porcelain is red, a second The facial shoulder nish line is marked with the side of a red pencil.
coat is applied to completely cover the metal.
Cyanoacrylate cement is applied to seal the die Excess liquid is blown off to ensure a thin, uniform coat.
in the area of the facial shoulder.
All-porcelain margin fabrication
Porcelain release agent is applied to the die around the facial shoulder The firrst shoulder porcelain is applied to the facial shoulder of the
to prevent porcelain from sticking to the die. die with a brush. It should extend 2 to 3 mm onto the metal coping.
The porcelain is condensed by blotting it dry with A large spoon excavator or a discoid carver is used to remove the excess
tissue until no more liquid comes to the surface. “green” shoulder porcelain. Only the material directly over the shoulder and a
slight extension (1.0 mm or less) onto the coping is left in place.
A large no. 10 sable brush is used to smooth the margin The coping is gently teased off the die, and the shoulder
and remove excess bulk. porcelain is inspected for defects.
Any porcelain visible on the internal aspect of the The coping is placed on a sagger tray and dried in
coping is removed. front of the oven door.
Following the first ring of the shoulder A uniform layer of shoulder porcelain is The coping is placed back on the die,
porcelain, porce- lain shrinkage will cause a applied with a brush to the underside of the maneuvering it to completely seat it.
slight marginal gap (arrow). already red porcelain.
The corrected porcelain application is condensed The marginal gap between the
and smoothed with a large condensing brush. shoulder porcelain and the nish line
must be closed before proceeding.
Porcelain
addition
AB
Opaque porcelain application. A, Substructure is oxidized. B, Porcelain is applied. Vibration can be used to help spread the
opaque porcelain into an even, thin film (C). D, Application of additional opaque porcelain. E, After drying in front of the
furnace, the opaque layer should have a uniform matte-white appearance. Excess powder must be removed before firing.
Dentin and enamel porcelain application
Dentin and enamel porcelain application
The die is removed from the cast, and a small amount of The proximal addition is blended into the facial
porcelain is added to the two interproximal surfaces. and lin- gual contours.
Any porcelain that extends onto the metal is The completed crown is carefully removed from
removed prior to ring. the die.
The condensation of the porcelain is
completed, using a tissue to ab- sorb the Any porcelain that extends inside the
excess moisture. crown is removed with a dry brush.
A and B, Natural incisal appearance has been achieved through subtle layering of porcelains of different translucencies.
TEPI FASIAL
AB
A and B, Metal-ceramic restorations with porce- lain labial margins combine the excellent esthetics of all-ceramic restorations with the
strength of the metal-ceramic technique.
Porcelain surface treatment
modifikasi
Kontur / warna akan dimodifikasi: Tidak diglazing dahulu sampai penyesuaian selesai.
Jika warna mahkota logam-keramik terlalu gelap tidak mungkin memudakan warnanya
dengan cara pemberian wara tanpa menyebabkan gigi tampak terlalu opak.
jika warna terlalu muda modifikasi dapat dilakukan pewarna porselen (pigmen oksida
logam dengan titik leleh rendah), diaplikasikan pada permukaan yang belum diglazing
Chairside correcton
Koreksiminor imperfection : perbaikan kontur + pemolesan daerah yang dimodifikasi
Panas dan getaran yang terlalu besar dapat mendorong terjadinya fraktur mikro yang mengarah ke
kegagalan premature dari porselen
Intra-oral repair technique for ceramic fracture using direct resin composite
(Ozcan, et al, 2016) Italian Joural of Dental Medicine vol 1/ 2-2016
Defective Dental Restorations: To Repair or Not to Repair? Part 2: All– Ceramics and Porcelain Fused to Metal Systems
(Blum, et al , 2011) Dent Update 2011; 38: 150–158
Repairing of Fractured Metal Ceramic Restorations: Techniques Review
(Al-Moaleem, et al. 2013) International Journal of Contemporary Dentistry,April 4(1)
Repairing of Fractured Metal Ceramic Restorations: Techniques Review
(Al-Moaleem, et al. 2013) International Journal of Contemporary Dentistry,April 4(1)
Repairing of Fractured Metal Ceramic Restorations: Techniques Review
(Al-Moaleem, et al. 2013) International Journal of Contemporary Dentistry,April 4(1)
Terima kasih