Anda di halaman 1dari 10

Precision Agriculture,

Precision Farming dan


Digital Farming
Agroindustri Cerdas
 Precision agriculture dicetuskan pertama kali pada
sebuah Workshop yang digelar di Minneapolis pada tahun 1992.
 Kemudian pada tahun 1980-an akhir, mulai diterapkan pada
proses pemupukan yang dilakukan berdasarkan peta kesuburan
tanah yang dibuat pada saat itu.
 Proses monitoring masih belum dilakukan karena teknologi
yang ada belum mumpuni.
Sejarah  Pada tahun 1990, GPS mulai dapat digunakan dalam
pengontrolan pertanian.
 Proses pertanian dengan menggunakan satelit dalam
pengontrolannya disebut dengan Satellite Farming.
 Teknologi yang semakin berkembang membuat pertanian
presisi ini kemudian semakin dikenal dan digunakan oleh
banyak petani modern di negara maju.
 Precision agriculture atau pertanian
presisi adalah suatu sistem pertanian
yang mengintegrasikan penggunaan
Precision teknologi dalam mengumpulkan
agriculture informasi sehingga dapat melakukan
proses pertanian secara presisi atau
dengan input, tempat, dan waktu
yang tepat.
 Berkebun, bertani atau farming adalah salah satu kegiatan
pertanian. Kegiatan bertani yang menerapkan teknik atau

Precision sistem secara akurat atau presisi disebut dengan precision


farming. Sehingga banyak yang menyebutkan bahwa precision
farming farming termasuk ke dalam precision agriculture.
 Digunakan alat-alat berbasis digital dalam prosesnya.
-- menggunakan input pertanian yang
tepat dengan teknik, jumlah, tempat,
Konsepnya dan waktu yang tepat untuk
menghasilkan produksi panen secara
maksimal --
 Pupuk
 Herbisida
Input  Insektisida
 Benih
 Dll

 Meskipun untuk melakukan pertanian secara akurat ini membutuhkan banyak informasi, cenderung
kompleks untuk kebanyakan petani, dan membutuhkan kerjasama dari berbagai multidisiplin ilmu
 struktur & tekstur tanah
 jenis tanaman yang akan ditanam
 target panen
 Nutrisi ; kebutuhan nutrisi seperti pupuk akan disesuaikan
dengan data yang didapat

Informasi  informasi mengenai tanaman pendahulu; yang akan


memberikan informasi nutrisi yang tersisa di dalam tanah
 uji tanah; keasaman tanah, kandungan mineral yang terkandung
di dalam tanah, suhu di sekitar lingkungan
 penggunaan herbisida; digunakan berdasarkan data hama
pengganggu dari tanaman sebelumnya.
 Dalam proses aplikasinya, proses pertanian seperti penanaman
bibit, pengairan, pemupukan, dan lain-lainnya dilakukan
menggunakan mesin berbasis digital sehingga dapat diatur
secara akurat dan dikendalikan jarak jauh
Digital  Hal ini akan menghemat sumber daya manusia. Informasi yang
equipment detail akan diolah dan diproses dengan bantuan alat-alat
pertanian yang canggih.
 petani dituntut memiliki kemampuan beradaptasi terhadap
kemajuan teknologi pertanian
 selama proses pertanian, pengontrolan dilakukan dengan
berbagai alat baik hardware maupun software khusus.
 Contoh alat-alat yang digunakan antara lain Global Positioning
System (GPS), Grid soil sampling and variable-rate
fertilizer (VRT), Geographic information system (GIS),
 Penggunaan alat-alat tersebut akan membantu para petani untuk
Digital Farming melakukan pengelolaan lahan pertaniannya secara spesifik
sesuai dengan informasi yang didapatkan.
Proses farming dengan menggunakan alat-alat berbasis digital
ini disebut dengan Digital Farming.
 Digital farming akan mampu mengoptimalkan produksi,
kualitas, meminimalkan resiko, dan dampak terhadap
lingkungan.
Contoh sistem informasi geografis (GIS) pada kegiatan
pemupukan tebu : Sebelum melakukan pemupukan tebu maka
dibuat terlebih dahulu peta hasil, peta tanah, peta pertumbuhan
tanaman, peta informasi lahan, penentuan laju aplikasi,
pembuatan yield sensor, dan variable rate applicator.
Data tersebut didapatkan dari sistem informasi geografis yang
menggunakan teknologi GPS, sensor tanah, sensor hama, satelit,

Perangkat lunak atau foto udara.


Berdasarkan data tersebut pemupukan akan dilakukan lebih akurat
sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman. Petani akan
memberikan pupuk pada tiap petakan dengan jumlah yang
bervariasi. Contoh lainnya proses penerapan pertanian presisi ini
ialah pada tahap panen. Pada perkebunan kurma di Saudi Arabia,
setiap pohon-pohon kurma diberikan identitas atau ID yang akan
di plot ke dalam peta tanaman secara digital.

Anda mungkin juga menyukai