Anda di halaman 1dari 25

ANALISA SITUASI DAN SPM

PROGRAM PENGENDALIAN
PENYAKIT HIV-AIDS & IMS
TAHUN 2019

Seksi P2PM
Dinas Kesehatan Kab. Karawang
Rencana Aksi Nasional Pengendalian
HIV-AIDS, 2015 – 2019

Tujuan Umum
• Mencegah dan mengendalikan epidemi HIV
AIDS di Indonesia pada 2030.
Tujuan khusus mewujudkan “three zeros”, yaitu
a) menurunkan hingga mengeliminasi infeksi HIV
baru;
b) menurunkan hingga mengeliminasi kematian
terkait HIVAIDS; dan
c) menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap
Odha.

2
Getting To Three Zeroes
90% Pop kunci
LKB & SUFA tahu status HIV Target
100% skrining 90/90/90
pd bayi dr Ibu
HIV+

2012 2019 2027

2030
Tripel eliminasi getting to
Permenkes ttg
HIV, Sifilis & Hep zero
Skrining HIV,
pd bayi
Sifilis, bumil, TB
SPM HIV
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan :
1.Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
2.Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
3.Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
4.Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
5.Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
6.Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar.
7.Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar.
8.Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
9.Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
10.Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.
11.Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
12.Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
Waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
PENGERTIAN
Pelayanan Kesehatan orang dengan risiko
terinfeksi HIV sesuai standar adalah
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
hamil, pasien TB, pasien infeksi menular seksual
(IMS), waria/transgender, pengguna napza, dan
warga binaan lembaga pemasyarakatan, dilakukan
oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya dan
diberikan di FKTP (Puskesmas dan Jaringannya)
dan FKTL baik pemerintah maupun swasta serta di
lapas/rutan narkotika
SPM (wajib 100%) HIV
 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB,
pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan
warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar.
 Kewajiban tiap kab/kota/dan provinsi memetakan ibu
hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender,
pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan
 Bilamana tidak mampu memenuhi, maka pemerintah
kab/kota/provinsi wajib menyatakannya dan memintanya
tertulis secara berjenjang
 Kegagalan pemenuhan SPM akan dilakukan “fasilitasi
khusus” sesuai UU 23/2014 Bagian Ketiga pasal 381-383
Perhitungan SPM HIV
ANALISA SITUASI
EPIDEMI HIV DAN
AIDS DI KABUPATEN
KARAWANG TAHUN
2019
Maret tahun 2019
Kasus IMS Tahun 2018
Jumlah Pasien IMS
Tahun 2018
Testing dan Konseling HIV Tahun 2018

Bumil Tes Tes

15,3%
Pasien TB yang di Tes Tahun
2018
Tantangan dan Hambatan
Belum semua Fasyankes bisa melakukan
tes HIV terutama RS Swasta
Tidak semua kasus HIV+ dirujuk ke
RSUD untuk mendapatkan ARV dengan
alasan :
- Identitas tdk jelas
- Belum mempunyai jaminan
kesehatan
- Akses ke RSUD yang jauh
- Masih adanya stigma di masyarakat
Masih adanya yang LFU
Rencana Kab/Kota dalam pelaksanaan
Program HIV AIDS untuk mencapai 3
Zero dalam Strategi Fast Track
1. 50 Puskesmas tahun 2019 dan RS Swasta dapat
melaksanakan tes HIV
2. Pengembangan Klinik PDP/ARV
 Puskesmas Cikampek
 Puskesmas Rengasdengklok
 RSI Karawang
 Puskesmas Lemahabang
 Puskesmas Pedes
 Puskesmas Kutawaluya
3. Meningkatkan Koordinasi Lintas Program dan Lintas
Sektor terkait
4. Pelacakan yang LFU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai