ISLAM AWAL
INDONESIA
SKI KELAS XII
(Agama dan Bahasa)
MAN KOTA BATU
miftahfarouqy@gmail.com
KERAJAAN ISLAM DI
SUMATERA
Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan
Samudera Pasai
Kerajaan Islam pertama, pertengahan abad 13 M, di pesisir timur laut Aceh (Kab.
Lhoksumawe/Aceh Utara)
Ibukotanya di muara sungai Pasangan, antara kota Samudera dan Pasai
Raja pertamanya Malik al-Sholeh
Pengauasa Samudera Pasai (Meurah Silu/Malik as-Saleh) memeluk Islam melalui Syeikh
Ismail (utusan Syarif Mekah)
Sang Raja menikahi Ganggang Sari , Putri Kerajaan Perlak
Menurut sejarawan, kerajaan Islam pertama adalah Perlak dan Aru
Dalam catatan Ibnu Batutah (1345), pernah singgah di Pasai dengan rajanya Malik al-Zahir
(Raja yang suka mengajak dan mengundang diskusi ahli fikih dan ushul). Istananya ramai
dan dikunjungi dari berbagai negri, diantaranya Persia dan Delhi
Raja-raja; Sultan Muhammad Malik al-Zahir(1297-1326), Mahmud Malik Zahir(1326-45),
Manshur Malik Zahir (1345-46), Ahmad Malik Zahir(1346-83),
Sultan Zainal Abidin (1383-1405) sampai ke Kedah. Juga mengirmkan pendakwah ke Jawa
dan Sulawesi (Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishak)
1360, bentrok dengan Majapahit dan mengalami Kemunduran
1521, takluk oleh Portugis (3 tahun), 1524 dst. Di bawah kekuasaan Kerajaan Aceh
KERAJAAN
ACEH DARUSSALAM
Didirikan oleh Ali Mugahyat Syah, awal abad ke-16 M (1507-1522)
Menyatukan kerajaan kecil (Peurlak, pedir, Daya dan Aru) dan mengusir Portugis
(1511)
Di Aceh Besar/ Bandar Aceh Darussalam, wilayah kekuasaannya dari Pidie
sampai ke Sumatera Timur
Merupakan kelanjutan dari kerajaan Lamuri oleh Muzaffar Syah (1465-1497)
Peletak dasar kebesarannya adalah Sultan Alauddin Riayat Syah (Al-Qohar)
Puncak kejayaan pada masa Sultan Iskandar Muda (1608-1637). Wilayah
kekuasan; pelabuhan pesisir Timur dan Barat Sumatera dan Aceh, Tanah Gayo,
Minangkabau.
Memiliki hubungan Diplomatik dengan Turki Usmani, Inggris dan Belanda
Penerusnya Sultan Iskandar Tsani (lemah lembut dan adil)
Kemudian Penerusnya merupakan pemimpin yang lemah sampai mengalami
kemunduran
KERAJAAN ISLAM DI
JAWA
Kerajaan Demak
Kerajaan Pajang
Kerajaan Mataram Islam
Kesultanan Cirebon
Kesultanan Banten
Kerajaan Demak
Kerajaan Islam pertama di Jawa, didirikan oleh Raden Patah (1500-1518),
dulunya adipati di Bintoro, Demak
Memutus ikatan dari Majaphit atas prakasa para Wali
Teradapat konflik internal dengan majapahit, perang saudara Paregreg,
melemahkan Majapahit
1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis
Puncak kejayaan pada masa Sultan Trenggono/Sultan Ahmad Abdul Arifin,
1521-46 (raja ke-3)
Sebagai basis penyebaran Islam, kekuasaan Demak meliputi pesisir utara Jawa
1523-1524, tentara Demak dan Sunan Gunung Jati menaklukan Banten,
Fatahillah menaklukan Jayakarta
Ekspansi; Tuban (1527), Wirosari/Purwodadi (1528), Gagelang/Madiun
(1529), Medangkung/Blora (1530), Surabaya (1531), Pasuruan (1535),
Lamongan (1542), wilayah Gunung Penanggungan (1543), wilayah Kerajaan
Kediri (1544), Sengguruh/Malang (1545).
Sultan Trenggono wafat dalam upaya penaklukan
Kerajaan Hindu Blambangan, di Panarukan
Dalam catatan perjalan Portugis (Loaisa, 1535) kerajaan
Demak dianggap paling kuat (1512-13, adipati Jepara, Pati
Unus menyerang markas Portugis di Malaka)
Penerus Sultan Trenggono adalah Sunan Prawoto
Terjadi tragedi berdarah, dibunuh oleh Arya Penangsang
(bupati Jipang/Bojonegoro)
Arya Penagsang dikalahkan Jaka Tingkir (bantuan Kyai
Gede Pamanahan,, Sutawijaya dan Ki Penjawi)
Jaka Tingkir naik Tahta, dinobatkan oleh Sunan Giri,
berganti nama menjadi Sultan Hadiwijaya dan
memindahkan pusat pemerintahannya ke Pajang
Kerajaan Pajang
Sultan Hadiwijaya
Digantikan oleh menantunya, Aria Panggiri (Anak
Sunan Prawoto)
Pangeran Benawa, putra Sultan Hadiwijaya,
meminta Bantuan kepada Senopati Sutawijaya
(Mataram)
Berada di bawah kekuasan Kerajaan Mataram
Sultan Agung bermaksud memberontak, berakhir
tahun 1618 M
SULTAN Ki Gede
TRENGGONO Sutawijaya
Pamanahan
DEMAK
SUNAN JAKA
ARYA
PRAWOTO PENANGSANG
TINGKIR
JAKA Aria
TINGKIR Pangiri
PAJANG
Pangeran
Benawa Sutawijaya
Ki Gede
MATARAM Pamanahan