1) Kafil; yaitu orang yang menjamin (baligh, berakal, bebas berkehendak, tidak tercegah
membelanjakan hartanya).
2) Makful lah; yaitu orang yang berpiutang disarankan sudah dikenal oleh kafil.
3) Makful ‘anhu; yaitu orang yang berhutang.
4) Makful bih; yaitu utang, baik barang maupun uang disyaratkan diketahui dan jumlahnya
tetap.
syarat dan larangan
Adapun syarat dan larangan bagi orang yang akan melaksanakan
asuransi syariah adalah:
1) Baligh
2) Berakal
3) Bebas berkehendak (tidak dalam paksaan)
4) Tidak sah transaksi atas sesuatu yang tidak diketahui (gharar)
5) Tidak sah transaksi jika mengandung unsur riba
6) Tidak sah transaksi jika mengandung praktik perjudian (maisir)
Dasar Hukum Asuransi Syariah
1. Hukum Asuransi dalam Al-Qur`an dan Hadis a) QS. al-
Maidah/5: 2 Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan
QS. an-Nisa’/4: 9 Artinya: “Dan hendaklah takut (kepada Allah Swt.) orang-
orang yang sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah di belakang
mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu
hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”
. Hukum Asuransi Menurut Para Fuqaha