Anda di halaman 1dari 6

 1. Salah satu cara yang menyebabkan sesuatu menjadi haram adalah Bay’ Najasy.

Bay’ Najasy
dalam konteks keuangan artinya:
Penawaran palsu
Permintaan palsu
Penyuapan
Penipuan
 2. Dalam menjalankan program asuransi syariah terdapat akad-akad yang mengikat kedua
pihak antara peserta dengan perusahaan asuransi. Secara terminologi fiqih, akad didefinisikan
dengan:
Pertalian kedua belah pihak yang saling memberi janji dengan bersepakat masing-masing
membayarkan/memberikan sesuatu dan mengikatkan diri dalam komitmen perjanjian
Pertalian ijab (penyataan melakukan ikatan) dan qabul (pernyataan penerimaan ikatan)
sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh pada objek perikatan
Janji perusahaan asuransi untuk membayarkan sejumlah uang pertanggungan yang dijanjikan
setelah semua kewajiban peserta dipenuhi
Kepastian hubungan dua pihak yang bersepakat dengan bersama-sama menandatangani
kesepakatan yang telah dibuat untuk menanggung bersama kewajiban dan hak yang dapat
diterima
 3. Syariah itu Universal artinya :
Syariah diturunkan untuk seluruh alam dengan tidak membedakan
agama/keyakinan/suku/zaman~
Syariah mengatur segala aspek kehidupan
Syariah Islam dalam persoalan muamalah bukanlah ajaran yang kaku dan sempit
Semua benar
 4. Fikih Muamalah mengatur beberapa hal di bawah ini kecuali:
Politik
Sosial
Ekonomi
Ibadah
 5. Ada tiga macam Riba dalam transaksi yaitu: Riba Fadl, Riba Nasiah, Riba Jahiliyah. Salah
satu contoh yang termasuk dalam Riba Jahiliyah adalah:
Emas ditukar dengan emas dengan jumlah berat yang berbeda
Tambahan uang yang diberikan saat mengembalikan pinjaman
Pemberian bunga pinjaman untuk keperluan biaya pengobatan
Janji pengembalian uang tanpa bunga
 6. Negara pionir asuransi syariah, ditandai dengan lahirnya Islamic Insurance Company pada
tahun 1979:
Indonesia
Bahrain
Sudan
Malaysia
 7. Tiga hal mendasar yang harus dihindari dalam asuransi syariah adalah Mayisir, Gharar, dan
Riba. Maysir mengandung makna untung-untungan yang terdapat dalam contoh dibawah ini:
Penanggung dan Tertanggung tidak dapat memastikan berapa premi yang harus dibayarkan
dan kapan uang pertanggungan akan diberikan
Tertanggung akan mengalami kerugian jika sampai akhir kontrak tidak mengajukan klaim.
Sebaliknya, penanggung yang diuntungkan
Tertanggung mengajukan pinjaman polis dan harus mengembalikannya disertai dengan
bunga atas pinjaman
Semua jawaban salah
 8. Berdasarkan keterkaitan dengan investasi, asuransi syariah dibedakan menjadi:
asuransi unitlink dan asuransi tradisional
asuransi berjangka dan asuransi dwiguna
asuransi penerbangan dan asuransi pasar modal
asuransi kerugian dan asuransi jiwa
 9. Salah satu instrumen investasi syariah adalah obligasi syariah yang juga dikenal dengan
sebutan:
Sukron
Sukuk
Sukri
Sukria
 10. Perpaduan antara Aqad Mudharabah murni dengan Aqad Musyarakah adalah
Aqad Mudharabah Musytarakah
Aqad Muhabasah
Mutlaqah
Aqad Muqayyadah
 11. Dalam Syariah, ada dua hal yang diatur yaitu:
Ibadah dan Muamalah
Keyakinan dan Budi Pekerti
Akidah dan Muamalah
Akhlak dan Ibadah
 12. Syariah mengenai Ibadah adalah peraturan yang mengatur hubungan Manusia dengan
Allah SWT sedangkan Muamalah adalah:
Mengatur hanya tentang perniagaan
Berisi aturan tentang pernikahan dan perceraian
Aturan manusia untuk seluruh alam semesta
Mengatur hubungan antar manusia
 13. Salah satu cara yang menyebabkan sesuatu menjadi haram adalah Riba. Riba dalam
konteks keuangan artinya:
Pembungaan
Penyuapan
Perjudian
Penipuan
 14. Penambahan atas sesuatu dengan cara yang tidak sah adalah melanggar ketentuan syariah.
Menambahkan sejumlah uang dalam pengembalian pinjaman dalam sistim pembungaan
merupakan salah satu contoh dari:
Kafalah
Wakalah
Hawalah
Riba
 15. Dalam syariah, asuransi termasuk dalam aktifitas prinsip:
Ahlak
Ibadah
Aqidah
Muamalah
 16. Dalam Islam, semua manusia adalah sama dan yang membedakan adalah keimanannya.
Dalam syariah, sesama manusia harus saling tolong menolong dalam kebajikan tanpa
membedakan dari mana mereka berasal dan beragama apakah mereka. Prinsip hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan yang lainnya disebut:
Ibadah
Sadjadah
Muamalah
Barokah
 17. Setiap perusahaan yang memasarkan produk syariah harus memiliki DPS yang
direkomendasikan oleh DSN-MUI. Secara berurutan, kepanjangan dari singkatan DPS-DSN-
MUI adalah:
Dewan Penjamin Simpanan-Dana Syariah Nasional-Mahkamah Ulama Indonesia
Dewan Pengayom Syariah-Dakwah Syariah Nasional-Majelis Undang Undang Islam
Dewan Pengawas Syariah-Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
Dewan Perwakilan Syariah-Dewan Syar’i Nasional-Majelis Ulama Indonesia
 18. Dalam asuransi syariah, akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong
menolong dan bukan semata untuk tujuan komersial, disebut?
Tabarru
Tijarah
Ijarah
Musytarakah
 19. Dalam asuransi, praktik riba terjadi saat:
Perusahaan mengasuransikan nasabah
Perusahaan menginvestasikan dananya dalam instrumen yang memberikan bunga
Perusahaan menyimpan dananya hanya dalam brangkas
Perusahaan tidak berinvestasi hanya mengandalkan dana yang didapat dari para nasabahnya
 20. Berdasarkan fatwa MUI tentang perasuransi syariah, sepakat dalam menjalankan usaha
perasuransian ada dua akad yang digunakan, yaitu:
Ijab-Kabul
Takaful-Ta’awun
Tabarru-Tijarah
Akad kredit-Akad leasing
 21. Dalam asuransi syariah, premi (kontribusi) yang dibayarkan oleh para pesertanya bukan
merupakan miliki perusahaan sepenuhnya. Hanya ujrah (fee) sebagai wakil saja yang menjadi
hak perusahaan, selebihnya adalah Tabarru yang menjadi haknya:
Agen
Peserta
Pelatih agen
Pemilik kantor
 22. Masing-masing peserta menghibahkan sejumlah dana untuk membantu peserta lain yang
tertimpa musibah. Hibah tersebut dikumpulkan dalam satu rekening yang disebut Tabarru Pool
of Fund dan suatu waktu mengambilnya dari sana saat ada peserta yang tertimpa musibah. Ini
merupakan konsep dari:
Asuransi Syariah
Asuransi Konvensional
Asuransi Umum
Asuransi Kerugian
 23. Akad yang sesuai dengan syariah tidak mengandung unsur:
Gharar
Maysir
Riba
Semua Benar
 24. Wakalah artinya:
Penyerahan
Pendelegasian
Pemberian mandat
Benar semua
 25. Bentuk akad dalam asuransi syariah ada 2(dua) yaitu :
Akad Tijarah
Akad Mudharabah
Akad Tabarru
Jawaban a dan c benar
 26. Akad antara peserta dengan pengelola dengan tujuan komersil dalam Asuransi syariah
disebut ?
Akad Tijarah
Akad Tabarru
Akad Mudharabah
Semua jawaban benar
 27. Sikap tidak jujur dan curang dilarang dalam transaksi Syariah karena :
Meningkatkan prestasi kerja
Menambah kepercayaan diri
Menimbulkan ketidakpercayaan dari Konsumen
Meningkatkan Brand Image Perusahaan
 28. Asuransi Syariah menghindari transaksi bersifat, kecuali :
Judi
Ketidakjelasan
Bunga/Riba
Transparan
 29. Dalam Polis Asuransi Syariah memiliki kekhasan bila dibandingkan dengan Polis Asuransi
Konvensional, dalam hal:
Pemegang Polis
Masa Asuransi
Surplus Underwriting
Ujrah dan Kontribusi
 30. Memiliki kelayakan sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah yang dibuktikan dengan
surat/sertifikat dari DSN-MUI merupakan salah satu syarat dari:
Anggota Badan Pengawas Syariah (BPS)
Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Anggota Syarikat Islam
Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN)G\

Anda mungkin juga menyukai