Anda di halaman 1dari 25

Metode Simpleks Pada Kasus

Konveksi Dompet, Tas, Tas


Punggung Pada Perusahaan
Cermelang
KELOMPOK 2
64.5E.01
11 ANISA
ANISA SEPTYANI
SEPTYANI

22 AZKA
AZKA LAILA
LAILA WILDANY
WILDANY

33 DEA
DEA ISDAYANTI
ISDAYANTI
Nama
Anggota 44 FARHAN
FARHAN BAGAS
BAGAS SAPUTRA
SAPUTRA

55 NUR
NUR ISTIANI
ISTIANI

66 RIRIS
RIRIS SULISTIANI
SULISTIANI PUTRI
PUTRI

77 SHERLY
SHERLY PUTRI
PUTRI SETIAWAN
SETIAWAN
Pengertian Metode Simpleks
Metode simpleks merupakan salah satu teknik
penyelesaian dalam program linier yang digunakan
sebagai teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya secara optimal.
1. lterasi 7. Variabel Buatan

2. Variabel Non
8. Kolom Pivot (Kolom kerja)
Basis

3. Variabel Basis
9. Baris Pivot ( Baris Kerja)

4. Solusi atau Nilai Kanan


10. Elemen Pivot (Elemen
Kerja)
5. Variabel Slack
11. Variabel Masuk
6. Variabel Surplus
12. Variabel Keluar

ISTILAH METODE SIMPLEKS


Ketentuan
Ketentuan yang
yang perlu
perlu diperhatikan
diperhatikan dalam
dalam penyelesaian
penyelesaian
Metode
Metode Simpleks
Simpleks

1.
1. Nilai
Nilai kanan
kanan fungsi
fungsi tujuan
tujuan 4. Fungsi kendala .dengan tanda ≥ diubah
harus
harus Nol
Nol (0)
(0) ke bentuk ≤ dengan cara mengkalikan
dengan -1, lalu diubah ke bentuk
persamaan = dengan ditambahkan variabel
slack.
2. Nilai
2. Nilaikanan
kanan fungsi
fungsi kendala
kendala
harus
harus positif.
positif. Apabila
Apabila negative,
negative, 11

5. Fungsi kendala dengan = harus


ditambah artifical variabel (M)
3.
3. Nilai
Nilai kanan
kanan fungsi
fungsi kendala
kendala
dengan
dengan tanda
tanda ≤≤ harus
harus diubah
diubah
kebentuk
kebentuk == dengan
dengan menambahkan
menambahkan
variabel
variabel slack
slack // Surplus.
Surplus.
Penentu Maksimasi
Metode Simpleks adalah sebuah algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
pemrograman linear dengan cara mencari solusi optimal dalam ruang berdimensi tinggi.
Tujuannya adalah untuk mencari kombinasi variabel yang memaksimalkan atau
meminimalkan fungsi tujuan sambil mematuhi sejumlah kendala atau batasan.

Langkah langkah menggunakan metode simpleks :


1. Mengubah fungsi tujujan dan batas – batasan
2. Menyusun persamaan – persamaan di dalam tabel
3. Memilih kolom baris
4. Memilih baris kunci
5. Merubah nilai – nilai pada baris kunci
6. Mengubah nilai – nilai selain pada baris kunci
7. Melanjutkan perbaikan / iterasi.
Contoh Soal
Perusahaan “CEMERLANG” merupakan perusahaan
yang memproduksi dompet, tas, tas punggung,
untuk membuat 1 dompet diperlukan 2 meter kulit
dan 3 jam proses penjahitan, sedangkan untuk
membuat 1 tas diperkirakan 3 meter kulit dan 1
jam finishing dan untuk membuat tas punggung
diperlukan penjahitan selama 2 jam dan finishing
selama 5 jam. Dalam satu hari kerja di sediakan
1000 meter kulit, 2100 jam penjahitan dan 1500
jam finishing, jika dijual, setiap 1 dompet
menghasilkan keuntungan sebesar 50 sedangkan
untuk tas menghasilkan keuntungan 20 dan tas
punggung menghasilkan keuntungan sebesar 30
Ringkasan data perusahan “CEMERLANG” pada tabel berikut :
Kebutuha Sumber Daya Per unit Kapasitas
n
Sumber Daya Dompet Tas Tas punggung Harian
(X₁) ( x₂ ) ( x₃ )
Kulit ( meter) 3 3 0 1000
Penjahitan ( jam ) 2 0 2 2100
Finishing (jam) 0 1 5 1500
Harga Jual ($) 50 20 30
Berapa jumlah kombinasi antara dompet, tas, tas punggung
yang harus di produksi oleh perusahan “CEMERLANG”
untuk memperoleh keuntungan yang paling maksimal ?
Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan masalah optimasi dengan


Sumber daya Kebutuhan metode simplex
Sumber Daya per unit ini terlebih
Kapasitas
dahulu
kita rumuskan fungsi tujuan dan kendala-kendalanya. Harian

●Fungsi tujuan: Dompet Tas (x2) Tas punggung

Z = 50x1 + 20x2 + 30x3. (x1) (x3)


Kulit (meter) 2 3 0 1000

● Fungsi batasan:
2x1 + 3x2 ≤ 1000 Penjahitan (jam) 3 0 2 2100

3x1 + 2x3 ≤ 2100


Finishing (jam) 0 1 5 1500
x2 + 5x3 ≤ 1500
Harga Jual ($) 50 20 30
Untuk menyelesaikan masalah di atas dilakukan langkah – langkah
dibawah ini :
1. Mengubah fungsi tujuan.
Z = 50 x 1 – 20 x 2 – 30 x 3 = 0
2. Mengubah fungsi batasan
2x1 + 3x2 + 0x3 + S1 = 1000
Variabel Dasar x1 x2 x3 S1 S2 S3 Nilai Kanan Nilai Indeks
3x1 + 3x2 + 2x3 + S2= 2100
Z -50 -20 -30 0 0 0 0
3x1 + x2 + 5x3
S1
+ S3 =2 1500
3 0 1 0 0 1000

3. Masukkan setiap koefisien


S2 variabel
3 0 ke2 dalam
0 1 tabel
0 simplex.
2100 Sehingga :
Basic X₁ X₂ S3 X₃ 0 S₁1 5 S₂
0 0 1S₃ 1500 Nilai Nilai
kanan Indeks

Z -50 -20 -30 0 0 0 0

s₁ 2 3 0 1 0 0 1000

s₂ 3 0 2 0 1 0 2100
4. Menentukan kolom kunci
Lihat baris Z nilai yang terkecil
Pada contoh di atas nilai negatif yang terbesar adalah -50
pada kolom XI jadi, kolom X1 adalah kolom kunci sehingga :

Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai Nilai


kanan Indeks
Z -50 -20 -30 0 0 0 0
s₁ 2 3 0 1 0 0 1000
s₂ 3 0 2 0 1 0 2100
s₃ 0 1 5 0 0 1 1500

Kolom kunci
5. Menentukan Baris Kunci (BK)
Baris kunci diketahui dari nilai indeks yang terkecil = 500
Variabel x1 X2 X3 S1 S2 S3 Nilai Nilai
Jadi
Dasar nilai terkecil adalah 500, sehingga baris kuncinya ada pada
kanan S1.
Indeks
Z - 50 - 20 -30 0 0 0 0
S1Basic 2 X₁ 3 X₂ 0 X₃ 1 S₁ 0 S₂ 0 S₃ Nilai
1000 Nilai
S2 3 0 2 0 1 0 kanan
2100 Indeks
S3Z 0-50 1-20 5-30 0 0 0 0 1 0 15000 0
s₁ 2 3 0 1 0 0 1000 500
Baris kunci
s₂ 3 0 2 0 1 0 2100 700
s₃ 0 1 5 0 0 1 1500 Tak
terhingg
a

Angka kunci
Kolom kunci
6. Mencari angka Kunci

Angka kunci diperoleh dari perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci. Jadi
angka kunci diperoleh adalah 2
Variabel x1 X2 X3 S1 S2 S3 Nilai Nilai
Dasar kanan Indeks
7. Membuat Baris Baru Kunci (BBK)
Z - 50 - 20 - 30 0 0 0 0
S1 Karena
2 nilai
3 kunci0 berada 1pada kolom
0 x1, maka
0 baris
1000S1 kita ubah namanya
S2 menjadi
3 x1,
0 dan nilai-nilai
2 0pada baris
1 S1 kita
0 ubah 2100
pula dengan cara membagi
nilai baris dengan angka kunci.
S3 0 1 5 0 0 1 1500
Maka kita mendapat nilai baris kunci yang baru (baris x1):

Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai Nilai


kanan Indeks
Z
x₁ 1 1,5 0 0,5 0 0 500
x₂
x₃
8. Mencari baris baru selain baris kunci (BK)
Variabel x1 x₂ x₃ s₁ s₂ s₃ Nilai Nilai
Dasar kanan
Baris baru: baris lama – (angka kolom kunci X Indeks
Z
x₁ 1 nilai
1,5 baru 0baris kunci)
0,5 Misalnya:
0 0 500
x₂ Pada baris Z lama
x₃
Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai Nilai
kanan Indeks
Z -50 -20 -30 0 0 0 0
x₁
s₂
s₃
Sedangkan kunci yang baru :

Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai Nilai


Variabel x1 x₂ x₃ s₁ s₂ s₃ kanan
Nilai Indeks
Nilai
Z
Dasar kanan Indeks
Z x₁ -501 -20
1,5 -300 00,5 00 00 0
x₁ s₁
S2s₃
s3
Sehingga baris Z yang baru:

x1 = (-50) – ((-50) X 1) = -50 + 50 = 0


S2 = 0 – ((-50) X 0) = 0
x2 = (-20) – ((-50) X 1,5) = 55
S3= 0 – ((-50) X 0) = 0
x3 = (-30) – ((-50) X 0) = -30
Nilai kanan baru = 0 – ((-50) X 500) = 25000
S1 = 0 – ((-50) X 0,5) = 25
Untuk baris S3, angka kolom kuncinya adalah
Untuk baris S2, angka kolom kuncinya adalah 3.
0. Sehingga baris S3 baru :
Sehingga baris S2 baru : x1 = 0 – (0 X 1) = 0
x1 = 3 – (3 X 1) = 0 x2 = 1 – (0 X 1,5) = 1
x2 = 0 – (3 X 1,5) = -4,5 x3 = 5 – (0 X 0) = 5

x3 = 2 – (3 X 0) = 2 S1 = 0 – (0 X 0,5) = 0
S2 = 0 – (0 X 0) = 0
S1= 0 – (3 X 0,5) = -1,5
S3 = 1 – (0 X 0) = 1
S2 = 1 – (3 X 0) = 1
Nilai kanan baru = 1500 – (0 X 500) =
S3 = 0 – (3 X 0) = 0
1500
Nilai kanan baru = 2100 – (3 X 500) = 600
9. Masukkan nilai – nilai tersebut ke dalam tabel simplex yang baru

Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai
kanan
Z 0 55 -30 24 0 0 2500
x₁ 1 1,5 0 0,5 0 0 500
S2 0 -4,5 2 -1,5 1 0 600
s3 0 1 5 0 0 1 1500

10. Perhatikan kembali tabel di atas, bila pada baris Z masih


ada variabel yang bernilai negatif, maka fungsi tujuan belum
maksimal. Sehingga untuk menghilangkan nilai negatif kita ulangi
lagi langkah-langkah sebelumnya. Ini kita lakukan terus-menerus
hingga tiada variabel Z yang negatif.
Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai Nilai
kanan Indeks

Z 0 55 -30 25 0 0 25000 -83,333

X₁ 1 1,5 0 0,5 0 0 500 Tidak


terdefinisi

S₂ 0 -4,5 2 -1,5 1 0 600 300


Baris kunci

S₃ 0 1 5 0 0 1 1500 300
Menentukan baris kunci :
Baris kunci dipilih S₃
Nilai baris kunci yang baru (X₃) dihitung dengan membagi semua angka baris
kunci dengan angka kunci baris X₃ baru. Nilai baris kunci yang baru :
X1 Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai
kanan

X₁

S₂

X₃ 0 0,2 1 0 0 0,2 300


Baris Z lama:

0 55 -30 25 0 0 25000

Angka kolom kunci = -30


Baris Z baru :

0 61 0 25 0 6 34000

Baris X₁ lama :

1 1,5 0 0,5 0 0 500

Angka kolom kunci = 0


Baris X₁ baru :
1 1,5 0 0,5 0 0 500

Baris S₂ lama :

0 -4,5 2 -1,5 1 0 600

Angka kolom kunci = 2


Baris S₂ baru :

0 -4,9 0 -1,5 1 -0,4 0


Sehingga table simpleks yang baru :

Basic X₁ X₂ X₃ S₁ S₂ S₃ Nilai
kanan

Z 0 61 0 25 0 6 34000

X₁ 1 1,5 0 0,5 0 0 500

S₂ 0 -4,9 0 -1,5 1 -0,4 0

X₃ 0,2 0,2 1 0 0 0,2 300


Perhatikan tabel diatas! Karena seluruh variabel pada fungsi Z sudah
bernilai positif, maka fungsi kita sudah maksimal.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa untuk memperoleh hasil maksimum,
perusahaan harus memproduksi :
X₁ = 500 unit
X₂ = 0
X₃ = 300 unit
Z = 50 x 1 + 20 x 2 + 30 x 3
Z = 50(500) + 20(0) + 30(300)
Z = 34000

Sehingga perusahaan Cemerlang harus memproduksi 500 dompet dan 300


tas punggung agar mencapai keuntungan yang maksimal yaitu
Rp.340.000.000.
KESIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program linier programming
digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan untuk
memaksimalkan laba.

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan Cemerlang harus


memproduksi 500 dompet dan 300 tas punggung agar mencapai keuntungan
yang maksimal yaitu Rp. 340.000.000
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai