Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR SEJARAH

KELOMPOK
Nama 2 Nim
Dian Pertiwi 3203122010
Grace Meylin Hutauruk 3203122048
Rian Chandra 3202422003
Yosie Mutiara Siahaan 3203122023
Windy Aldiyah 3203122003

DOSEN PENGAMPU :
Ayu Febriani,S.Pd,.M.Pd
1. Kehidupan Pada Masa Pra Aksara di Indonesia
a Pola Kehidupan Nomaden B Pola Kehidupan Semi Nomaden
Ciri : Ciri :
• selalu berpindah • Masih berpindah dari satu
• tergantung pada alam tempat ke tempat lain
• belum mengolah makanan • Masih bergantung pada alam
• hidup dari hasil • Mulai mengenal cara-cara
mengumpulkan makanan mengolah bahan makanan
dan berburu telah memiliki tempat tinggal
• belum memiliki tempat sementara
tinggal tetap • mengumpulkan bahan
• peralatan hidup masih makanan dan berburu, mereka
sangat sederhana da terlebih dahulu menanam
terbuat dari batu dan kayu berbagai jenis tanaman
sebelum pergi berburu
c Pola Kehidupan Menetap

Pola kehidupan menetap menguntungkan bagi


masyarakat pra aksara yaitu, setiap keluarga dapat
membeangun tempat tinggalnya sendiri, tidak
merepotkan bagi anak-anak dan wanita saat berpindah
tempat, mereka dapat menyimpan sisa-sisa makanan
sekaligus dapat memelihara ternak, mereka mulai
mengenal system astronomi, untuk kepenringan
bercocok tanam mereka mulai mengenal kepercayaan.
2. Kebudayaan Masyarakat Pra Aksara

Jaman Batu flake /alat-alat serpih yang berfungsi untuk mengelupas


Tua (Paleo umbi-umbi dan kulit hewan, banyak ditemukan di
Tikum) wilayah Sangiran dan Cebbenge.

Contoh Gambar Flake


Zaman Batu • Bascon-Hoabin
Tengah • Toale
(Mesolitiku • Sampung
m)

Kebudayaan Baccon-Hoabin yang tinggal


di Gua
Peninggalan Budaya
Toale

Alat yang digunakan dalam Budaya


Sampung
Zaman Batu
Besar Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur Batu, Waruga,
(Megalitiku Pundek Berundak, dan Arca
m)

Menhir Dolmen Sarkofagus Kubur batu

Waruga Pundek Berudak Arca


3. Corak Kehidupan Masa Pra Aksara
a) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan ( food gathering)
Secara geografis, pada zaman ini masih bergantung pada kondisi alam
sekitar. Manusia akan tinggal di wilayah yang dekat dengan sumber
makanan.
b) Masa Bercocok Tanam dan Beternak
Membabat hutan untuk ditanami dan produk yang mereka hasilkan antara
lain umbi-umbian. Selain pertanian, sumber ekonomi mereka adalah
dengan beternak (memelihara ayam, kerbau, babi hutan dan lain-lain).

c) Masa Perundagian ( Masa Kemahiran Teknik)


Pada zaman ini peradaban manusia sudah mencapai tingkat yang
tinggi. Yang paling menonjol adalah pembuatan bahan-bahan dari
logam.
4. Jenis-jenis manusia purba di Indonesia
a. Menganthropus

Ciri-ciri:
• Berbadan tegap dengan tonjolan di belakang kepala.
• Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang
mencolok.
• Tidak memiliki dagu.
• Memiliki rahang dan otot gigi yang kuat serta gigi
geraham berukuran besar
• Memakan jenis tumbuh-tumbuhan.
b. Pithecantropus Homo Erectus

Ciri-ciri:

• Memiliki otak dengan volume 750-1350 cc yang


artinya lebih besar dari Meganthropus.
• Memiliki tinggi badan sekitar 155-180 cm.
• Memiliki postur tubuh yang tegap, tetapi tidak
setegap Meganthropus.
• Memiliki rahang dan gigi geraham yang sangat kuat.
• Berhidung tebal.
• Memiliki tonjolan kening yang tebal serta melintang
di dahi dari satu sisi ke sisi yang lainnya.
• Bagian wajah menonjol ke depan tetapi dahinya
miring ke belakang.
• Pada bagian belakang kepalanya juga menonjol.
• Memiliki alat tengkuk dan alat pengunyah yang
sangat kuat
c. Homo Sapiens
Ciri-ciri:
• Homo sapiens paling awal memiliki tubuh dengan batang pendek,
ramping, dan kaki panjang
• Manusia modern sekarang memiliki tinggi rata-rata sekitar 160
sentimeter pada wanita dan 175 sentimeter pada pria.
• Ukuran otak rata-rata sekitar 1.350 kubik sentimeter yang merupakan 2,2
persen dari berat tubuh. Homo sapiens awal, memiliki otak yang sedikit
lebih besar, hampir 1.500 sentimeter kubik.
• Tengkorak Homo sapiens modern memiliki dasar yang pendek dan
tempurung otak yang tinggi.
• Bagian belakang tengkorak membulat dan menandakan berkurangnya
otot leher.
• Wajah cukup kecil dengan tulang hidung menonjol
• Tonjolan alis terbatas dan dahi tinggi.
• Rahang pendek yang menghasilkan wajah hampir vertikal.
• Biasanya tidak ada celah (ruang retromolar) antara gigi molar terakhir dan
tulang rahang.
• Rahang yang ringan dan memiliki tulang dagu yang menonjol untuk
menambah kekuatan. Homo sapiens adalah satu-satunya spesies yang
memiliki dagu menonjol.
5. Kehidupan Manusia Zaman Logam
Ciri-ciri zaman logam :

• Kegiatan perdagangan berkembang semakin pesat .


• penguburan jenazah dilakukan dengan dua cara yakni secara langsung dan tidak
langsung.
• Mahir dalam pengolah logam, hal itu dapat dilihat dari peninggalan -
peninggalan berbahan dasar logam
• Kebudayaannya sudah semakin tinggi dan maju
• Kemajuan juga dirasakan dalam bidang pertanian yang sudah menggunakan
Pembagian zaman logam :
sistem persawahan yang lebih efektif dan efisien dari sistem ladang
Tembaga Perunggu Besi

• Awal • Manusia • Manusi


manusia membuat mampu
mengena peralatan membuat
logam dari peralatan
perunggu dari besi
Perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan
Hindu-Budha di Indonesia
Agama Hindu
Agama Hindu berasal dari India. Agama ini merupakan perpaduan antara
agama yang dianut oleh bangsa arya dan bangsa dravida

Agama Budha
Agama Buddha juga berasal dari India. Agama ini timbul sebagai reaksi masyarakat
temadap peran kaum Brahmana yang dianggap terlalu berlebihan dalam
menjalankan ugas dan fungsi mereka. Agama ini didasarkan pada ajaran Sidharta
Gautama.

Proses dan jalur masuknya hindu budha ke Indonesia


Menurut aliran waisya ini, pengaruh hindu budha masuk karena dibawa oleh para
pedagang yang banyak menikah dengn penduduk asli. Sedangkan menurut aliran kestria
pengaruh hindu budha masuk karena dibawa oleh para kesatria yang kalh di perang india.
Mereka mendirikan colonial nusantara dan menyebarkan agama hindu budha di
nusantara.
Pengaruh hindu budha di Indonesia

Di bidang sosialantara lain, tradisi Hindu-Buddha berpengaruh terhadap


sistem kemasyarakatan dan pemerintahan. Di bidang teknologi yang
monurmentral adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Pengaruh
tradisi Hindu-Buddha di Indonesia tampak juga pada bidang kesenian,
khususnya seni rupa dan seni sastra. Dalam bidang seni rupa, banyak kita
bisa menemukan hiasan-hiasan di dinding candi yang sesuai dengan unsur
India. Di bidang seni sastra, pengaruh tradisi Hindu Buddha terlihat pada
penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta pada prasasti-prasasti
Perkembangan Islam Di Indonesia

Peranan Peranan Para


Peranan kaum
Bandar-bandar Wali Dan
Pedagang
di Indonesia Ulama
Perkembangan Kolonialismel Imperialisme Terhadap
Kehidupan Sosial-Ekonomi
1. Pelaksanaan Politik kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Faktor penting yang mendorang bangsabangsa Eropa untuk datang ke
Indonesia adalah:
• Lahirnya pemikiran baru
• Jtuhnya kota Konstantinopel kepada bangsa Turki tahun 1453
• Adanya kegiatan Gospel, Glory, dan Gold

2. Dampak pelaksanaan kolonialisme dan Imperialisme terhadap kehidupan Sosial dan ekonomi
masyarakat Indonesia.
a) Munculnya kelompok-kelompok Kaum Humanis dari Belanda
b) Emannsipasi Wanita (Kartini)
c) Perubahan status dan kedudukan dalam adat penguasa pribumi
3. Proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia dan perkembangan pergerakan
kebangsaan Indonesia
a. Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional
• Adanya golongan terpelajar dalam masyarakat Indonesia yang
menyadari akan keadaan nasib bangsanya.
• Perlakuan pemerintah jajahan yang menimbulkan penderitaan dan
kesengsaraan bangsa Indonesia, Membangkitkan kesadaran rakyat
untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
• Kemenangan Jepang atas Rusia
• Gerakan Turki Muda
• Doktrin Mahatma Gandhi di India.
• Pemberontakan Kalipunan di Filipina.
b. Organisasi Pergerakan Nasional
1. Budi Utomo
6. Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927
2. Serikat dagang Islam
7. PARINDRA
3. Indische Partij (IP) 1912
8. Perguruan Taman Siswa (1922)
4. Perhimpunan Indonesia
9. Gerakan wanita
5. Partai komunis Indonesia
Lahir dan Berkembangnya Nasionalisme di Indonesia
Latar Belakang
Lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia ini dimotori oleh beberapa faktor. Secara garis besar
faktor-faktor tersebut terbagi kepada dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Adapun faktor internal adalah sebagai berikutt :
• Penindasan serta kezaliman yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial pada bangsa
Indonesia membuat tali persaudaraan menjadi semakin kuat
• Adanya kelompok intelektual yang membuat ideologi dan beragam gerakan yang
digunakan dalam melawan kolonialisme Barat
• Masa-masa keemasan yang diraih oleh kerajaan-kerajaan terdahulu seperti sejarah kerajaan
mataram kuno,sejarah kerajaan sriwijaya,dan sejarah kerajaan majapahit yang menjadi
sebuah motivasi
Adapun faktot eksternal adalah sebagai berikut :
• Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga menaikkan rasa
percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan bangsa kulit putih
• Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya nasionalisme di
daerah Asia dan Afrika
• Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua hal
tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di luar negeri
Perkembangan nasionalisme di Indonesia sendiri dibagi
menjadi beberapa periode yakni:
a. Masa Perintis (1908-1927) : ditandai dengan munculnya
organisasi-organisasi pergerakan nasional.
b. Masa Penegas (1928-1942) : ditandai dengan adanya
Sumpah Pemuda 1928.
c. Masa Percobaan : Melakukan gerakan gebrakan dengan
bergabung dalam organisasi yang tujuannya untuk meminta
kemerdekaan dari Belanda.
d. Masa Pendobrak (1942-1945) : Pada masa ini, Indonesia
masih dalam masa penjajahan Jepang
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai