Anda di halaman 1dari 10

Materi Sejarah kelas X semester 

2
Fosil Manusia purba di Indonesia

Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah berubah menjadi mineral ataupun
menjadi batu secara alami.

Pencarian manusia purba di Indonesia dilak

ukan dalam 3 tahap, yaitu :

–   Tahap Pertama (1889-1909).


Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dilakukan oleh Van Rietchoten yang
menemukan fosil manusia purba jenis Homo ditemukan di Wajak, Tulung Agung,
Jawa Timur. Fosil yang ditemukannya diberi namaHomo Wajakensis. Penemuan yang
dilakukan beliau menyebabkan seorang peneliti asal Belanda yang bernama Eugene
Dubois yang semula meneliti di Sumatra mengalihkan penelitiannya ke Jawa.Eugene
menemukan fosil Pithecanthropus Erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur (1891).
–   Tahap Kedua (1931-1941).
Pada tahap ini Oppenoorth, Ten Haar, Von Koenigsueld melakukan pencarian dari
tahun 1931-1933 dan berhasil menemukan fosil Phitecanthropus Soloensis di sekitar
sungai bengawan Solo,Ngandong, Blora, Jawa Tengah. Von Koenigsueld melanjutkan
pencarian pada tahun 1936 dan berhasil menemukan Phitecanthropus
Mojokertensis di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.Pada tahun 1936-1941 Von masih
melanjutkan pencarian dan menemukan Meganthropus Palaeojavanicus di Sangiran,
Jawa Tengah.

 –  Tahap Ketiga (1952-sekarang).

Pada tahap ini Prof. Dr. Teuku Jacob


Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dipimpin oleh Prof. Teuku Jacob (bos
arkeolog Indonesia) yang menemukan jenis fosil manusia purba yang sama dengan
yang ditemukan sebelumnya yaitu Pithecanthropus.
Fosil-fosil manusia purba yang telah ditemukan di Indoneisa :

1. Homo wajakensis (Wajak, Aulung Agung, Jawa Timur)


2. Phitecanthropus Erectus (Trinil, Ngawi, Jawa Timur)
3. Phitecanthropus Soloensis (Ngandong, Blora, Jawa Tengah)
4. Phitecanthropus Mojokertensis (Perning, Mojokerto, Jawa Timur)
5. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran, Sragen, Jawa Tengah).
Perkembangan Biologis Manusia Purba di Indonesia.
Ciri-ciri Biologis Meganthropus :

 Belum dapat berjalan tegak


 Memiliki rahang yang sangat besar
 Tidak memiliki dagu
 Otot-otot kunyah sangat kuat
 Tonjolan kening sangat menyolok
 Tonjolan belakang kepala yang tajam
 Bentuk badannya tidak dapat diketahuai karena belum ada penemuan lebih
lanjut mengenai fosil tersebut.
Ciri-ciri Biologis Pithecanthropus :
 Memiliki volume otak 900 cc
 Tulang kening sangat menonjol ke muka
 Dahi dapat dikatakan tidak ada
 Tinggi kira-kira 165 cm
 Geraham lebih besar dari geraham manusia biasa dan masih menunjukkan sifat-
sifat kera
 Mulai berjalan tegak.

Ciri-ciri Biologis Homo :

1. Tulang
2. Kaki
3. Lengan dan tangan
4. Kepala
 Berfungsi sebagai penyangga tubuh
 Titik berat badan mendekati tulang belakang
 Mulai dapat menyangga tubuh untuk duduk, berdiri dan berlari.
 Tulang-tulang tungkai mulai bertambah kuat
 Tulang paha bertambah panjang dan berat
 Jari kaku mengalami reduksi dan bertambah lebar
 Lengan dapat bergerak bebas dan leluasa
 Lengan bawah menjadi lebih pendek dari lengan atas
 Dominasi tangan kanan.
 Perubahan bentuk muka terutama mulut sebagai alat bicara dan alat makan
 Gigi-gigi yang mengalami perkembangan antara lain geraham
 Rahang perlu lebih kuat untuk menahan gigi dan muka
 Muncul tonjolan di kening dan tulang pipi
 Volume otak 1.550-1.650 cc
 Pembesaran ke muka menyebabkan dahi maju ke atas sehingga timbuk tonjolan
kening
 Otak kecil bertambah besar
 Otak tengkuk mengecil sehingga kontur belakang kepala juga berubah
 Berkuragnya peranan alat pembau menyebabkan rongga hidung mengecil dan
terjadi reduksi otak yang berhubungan dengan pembauan
 Karena mata penting bagi manusia primate, bagian otak otak yang berhubungan
dengan fungsi ini makin membesar
 Pembesaran yang paling penting terjadi pada dahi dan bagian samping. Hal ini
dilatarbelakangi oleh perkembangan pemikiran dan intelegensinya.
Perkembangan volume otak mempengaruhi juga perkembangan bahasa yang
digunakan manusia prasejarah saat itu.

PERKEMBANGAN BUDAYA PADA MASYARAKAT AWAL INDONESIA


Perkembangan budaya Indonesia berdasarkan zaman

Perkembangan kebudayaan Indonesia berdasarkan pembagian zaman berikut ini :

1. Zaman Batu
Pada zaman ini manusia purba menjawab tantangan alam di sekitarnya dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya khususnya batu. Dari batu
mereka menciptakan

 Paleolithikum/zaman batu tua


Alat-alat dari zaman batu tua dikerjakan dengan teknik pemotongann monofacial
(dibuat dengan satu permukaan) dan bifacial (dibuat dengan dua permukaan). Bahan
baku yang digunakan oleh masyarakat paleolithikum adalah batu kwarsa, batu kapur
dan batu kali.

 Mesolithikum/zaman batu madya


Pada zaman batu madya, penggunaan alat batu sudah lebih maju.Muncul pebble,
flake, dan alat-alat dari tulang ().Zaman ini berlangsung pada 20.000 SM.

 Neolithikum/zaman batu muda


Setelah kemunculan alat-alat tulang, pebble,  dan flake, beberapa jenis hasil budaya
baru muncul pada masa zaman batu muda. Masa ini ditandai juga dengan munculnya
berbagai perhiasan, gerabah dan mata panah.Zaman batu muda merupakan masa
perkembangan alat-alat hasil budaya yang lebih rumit.Zaman batu muda juga
berhubungan erat dengan teori kedatangan bangsa Melayu Austronesia ke Indonesia.

2. Zaman Logam
 Zaman Tembaga
Zaman tembaga di Indonesia tidak dikenal.Zaman logam hanya mulai pada zaman
perunggu dan besi.

 Zaman perunggu
Manusia prasejarah di Indonesia mulai menggunakan perunggu yang terbuat dari
campuran tembaga dan timah.Hal tersebut merupakan hasil penyebaran budaya
Dongson ke Indonesia.

 Zaman Besi
ketika bangsa Indonesia mulai memasuki zaman besi, besi mulai digunakan sebagai
bahan pembuatan berbagai alat-alat bantu kehidupan. Mereka mulai menganal
teknologi peleburan biiji besi yang hasilnya dipergunakan manusia prasejarah untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ciri-ciri sosial budaya, ekonomi dan kepercayaan masyarakat awal indonesia


Berdasarkan pembagian masa yaitu :

1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederahana (food


gathering)
Ciri-ciri manusia pendukungnya, yaitu :

 Hidupnya tergantung pada alam


 Tinggalnya di gua-gua
 Berpindah-pindah tempat/nomaden
 Dalam mencari makan, mereka melakukan kegiatan berburu
 Membuat alat bantu sederahana dari batu dan tulang
 Membuat tulisan gores pada dinding gua untuk mewariskan pengalaman dan
pengetahuannya
 Percaya pada kekuatan magis
 Mulai mengenal cara penguburan mayat

2. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut


Ciri-ciri manusia pendukungnya :
 Hidup berkelompok
 Membuat benda-benda dari perungg dan tanah liat
 Mulai menggunakan warna-warna dalam benda hasil budayanya.

1. Masa bercocok tanam (food producing)


Ciri-ciri manusia pendukungnya yaitu :

 Hidup berkelompok
 Mulai membuka hutan untuk digunakan sebagai ladang dan tempat tinggal
 Memlihara hewan ternak
 Tetap menggunakan cara berburu
 Mulai berkelompok dalam sebuah perkampungan namun masih sering
berpindah-pindah
 Populasi penduduk meningkat
 Mulai bekerja sama dengan manusia lain
 Muncul mutilasi bagian tubuh.
 

1. Masa perundagian (masa pengolahan logam)


Ciri manusia pendukungnya:

 Mulai mendirikan rumah sebagai tempat berteduh dengan begotong royong


 Bertani sudah dilakukan sebagai mata pencaharian
 Mulai membudidayakan hewan atau tanaman tertentu
 Mulai menetap dalam waktu yang cukup lama
 Muncul ikatan sosial antara masyarakat dan keluarga
 Muncul aktifitas lain untuk mengisi waktu di sela-sela kegiatan bertani
 Mulai muncul sistem ekonomi barter
 Muncul hirarki kepemimpinan
  Mulai diapakai bahasa sebagai alat komunikasi.
 

Menganalisis Persebaran Manusia Indonesia


1. Ras Austronesia :
–   Austronesia : adalah orang-orang Indonesia yang berasal dari bangsa Yunan di
Cina, disebut juga bangsa melayu dan terdiri dari :

 Melayu Tua (Proto Melayu pada zaman batu muda)


 Melayu Muda (Deutro Melayu pada zaman perunggu)
Menurut Yoshiro Shirotori bangsa Yunan Awalnya berasal dari Cina bagian Utara
yang melakukan penyerangan ke Cina bagian Selatan dan menetap di sana.

Persebaran Suku dari Proto Melayu dan Deutro Melayu di Indonesia.


Proto Melayu :

–          Sumatra               >             Suku Batak

–          Jawa                      >             Suku Sunda

–          Kalimantan         >             Suku Dayak

–          Sulawesi              >             Suku Toraja.


Deutro Melayu :

–          Sulawesi              >             Suku Bugis

–          Kalimantan         >             Suku Banjar

–          Jawa                      >             Suku Jawa

–          Sumatra               >             Minang.

Salah satu ras terbesar di dunia adalah ras mongoloid yang tinggal di tiongkok selatan
(yunan).

Berdasarkan prosese migrasinya mongolodi dibagi menjadi :

 Palaeo Mongoloid> Neolithikum


 Neo Mongoloid> Logam (perunggu)
Perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan pada zaman batu muda

Pada zaman batu, teknologi utama yang digunakan pada dasarnya terbuat dari batu.

Pada zaman batu muda, alat-alat yang digunakan sudah dibuat melalui proses
pengasahan yang baik sehingga menghasilkan alat-alat batu yang halus.

Sebelum masyarakat indonesia mengenal agama dan kepercayaan hindu, budha, islam
dan nasrani, bangsa ini sudah memiliki kepercayaan asli yaitu animisme (keprcayaan
pada roh nenek moyang) dan dinamisme (kepercayaan pada benda yang dianggap
memiliki kekuatan gaib).

Kebudayaan Bach Son – Hoa Binh dan Dongson


Kebudayaan Bac son-Hoa binh dan Dongson berkembang di daerah Vietnam, namun
asalnya dari Cina. Kebudayaan Dongson berkembang pada akhir zaman batu muda
sampai zaman perunggu dan menyebar ke Indonesia melalui jalur timur dan dibawa
oleh bangsa Deutro Melayu.

PUSAT PERADABAN DUNIA.

1. Peradaban India
Dikenal dengan peradaban lembah sungai Indus (shindu), Gangga dan
Brahmaputera.Sama dengan semua pusat peradaban kuno di dunia peradaban India
juga berkembang di sekitar aliran sungai besar. Di sekitar aliran sungai tersebut,
muncullah dua kota besar pada masa tersebut yaitu Mahenjo Daro dan Harappa.
Kebudayaan Mahenjo Daro muncul sekitar 3000 – 2500 SM berdasarkan penggalian
yang dilakukan oleh jawatan kepurbakalaan purbakala India pada tahun
1922.Kebudayaan Mahenjo Daro dan Harappa merupakan salah satu kebudayaan
terbesar di dunia, manusia pendukungnya bernama bangsa Dravida.Sistem
kepercayaan yang dianut oleh bangsa Dravida ini yaitu kepercayaan kepada dewa, hal
ini dapat dilihat dari penemuan patung yang mirip dengan patung dewa Syiwa.
Sistem perekonomian :

 Perdagangan, memanfaatkan aliran sungai sebagai alat transportasi


perdaanganan
 Pertanian, bangsa Dravida memanfaatkan aliran sungai sebagai irigasi.
Tata kota :

Kota sudah dibuat teratur, masing-masing rumah sudah dilengkapi dengan kamar
mandi dan sumur, sistem sanetasi sudah baik. Jalan sudah dibuat lebar dan lurus

Pengetahuan dan Teknologi :

Bangsa Davida telah membuat alat-alat rumah tangga seperti kapak dan
belati.Peradaban India telah mengenal tulisan tetapi belum bisa dibaca.

Sistem Pemerintahan :

Pemerintahan Dravida didasarkan moral dan agama sehingga terbentuk masyarakat


yang aman, tentran dan sejahtera.

Kebudayaan dravida mengalami kemajuan yang pesat sampai pada tahun 1000 SM
bangsa dravida kemudian hancur karena diserang oleh bangsa Arya dari utara lewat
selat kaibar disebabkan karena wabah penyakit.Selanjutnya cerita tentang peradaban
India dilanjutkan Bangsa Arya. Kebudayaan Arya dibagi menjadi 4 zaman :

1)      Zaman Weda

Kepercayan yang muncul pada Zaman Weda :

 Hindu, yaitu kepercayaan kepada Dewa, Dewa yang disembah yaitu Trimurti :
Brahma : Dewa Pencipta

Wisnu   : Dewa Pemelihara

Syiwa    : Penghancur

4 Kasta pada masa bangsa Arya :

–          Brahmana           = Pendeta

–          Ksatria                  = Pendekar

–          Waisya                  = Pedagang

–          Sudra                    = Petani

Kitab Weda terdiri dari empat macam, yaitu :


–          Regweda             : Berisi ajaran Hindu

–          Sama weda         : Berisi nyanyian

–          Yayurweda         : Berisi doa

–          Atharwaweda   : Berisi mantra dan hanya dipelajari oleh golongan brahmana

2)      Zaman Epos/Wiracarita :

Merupakan zaman di mana munculnya cerita-cerita kepahlawanan yang umumnya


ditokohi orang-orang bangsa arya.Di antara kitab-kitab yang muncul, yang sampai di
Indonesia yaitu Mahabrata dan Ramayana.Mahabrata ditulis oleh Wiyasa yang terdiri
dari 18 parwa yang menceritakan perang saudara antara Kurawa dan Pandawa.
Kurawa dan Pandawa Berasal dari kakek yang sama yaitu Bismadewabrata dari
kerajaan Hastinapura. Nenek Kurawa dan Pandawa merupakan titisan Dewi Durga.

Anak tertua dari Bismadewabrata bernama Pandudewabrata.Setelah ayahnya


mengundurkan diri dari tahta kerajaan, Pandudewapura diangkat menjadi
raja.Pandudewabrata memiliki dua istri.Istri pertamanya memiliki dua anak dan istri
keduanya memiliki tiga anak.Anak pertamanya bernama Yudishtira, yang kedua
bernama Bima, yang ketiga bernama Arjuna dan dua anak terakhirnya kembar yang
bernama Nakula dan Sadewa. Kelima anaknya tersebut dikenal dengan Pandawa

Kurawa merupakan anak dari saudara Pandudewabrata yang berjumlah seratus orang.

Kurawa dan Pandawa awalnya memiliki perguruan yang sama. Pertempuran antara
Kurawa dan Pandawa bermula ketika ayah Pandwa meninggal dunia, akan tetapi
Yudishtira belum cukup umur untuk menggantikan tahtanya. Akhirnya ayah dari
Kurawa menjadi pemangku sementara kerajaan sehingga anaknya berpikir bahwa dia
juga memiliki hak untuk menjadi raja. Berbagai cara pun dilakukan keduanya untuk
mendapatkan tahta kerajaan sehingga Pandawa diasingkan di hutan. Akhirnya
Pandawa dibantu oleh Krisna.Pada saat pertempuran, Bismadewabrata dipanah dan
dibunuh oleh Arjuna.

Ramayana ditulis oleh Walniki yang terdiri dari tujuh kanda yang berkisah tentang
perjuangan Rama merebut istrinya dari tangan Rahwana.

Rahwana memiliki ilmu Pancasona sehingga tidak bisa dibunuh oleh dewa maupun
manusia.Setelah memperoleh kemampuan itu, Rahwana semakin merajalela.Rama
lahir sebagai reinkarnasi dari Dewa Syiwa dan dibantu oleh pasukan kera. Salah satu
pasukan kera tersebut bernama Sugriwa

3)      Zaman Sutra

Zaman sutra ditandai dengan munculnya kitab-kitab sutra yang merupakan penjelasan
dari kitab-kitab weda.
4)      Zaman Kerajaan.

–          Kerajaan Maurya (322-185 SM)

Kerajaan ini didirikan oleh Chandragupta Maurya (Raja Punjab) setelah berhasil
mendesak kekuatan Iskandar Agung (Macedonia). Setelah menjadi raja, Chandragupta
memperluas kerajaan dengan menyerang Maghada (Phataliputra) dan juga seluruh
India Utara dari kashmir sampai sungai gangga. Pada tahun 312 SM, kerajaan Maurya
diserang oleh Raja Seleucos Nicator dari kerajaan Sham akan tetapi Chandragupta
berhasil mengalahkannya dan akhirnya dibuat perjanjian perdamaian di antara
keduanya dan Chandragupta akhirnya mengawini anak dari Seleucos Nicator dan dari
perkawinannya, Chandragupta memiliki anak yang bernama Bindusara yang nantinya
meneruskan tahta ayahnya. Bindusara memerintah sekitar 289-273 SM. Bindusara
adalah seorang raja yang gemar dengan ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani.Satelah
itu Bindusara diganti oleh putranya yang bernama Asoka Vardhana. Asoka
merupakan raja Maurya yang paling terkenal namun harus membunuh kakak tirinya
dan 99 saudaranya yang lain untuk mendapatkan tahtanya. Pemerintahan Asoka
dikenal sebagai Puncak kerajaan Maurya karena telah memperluas wilayah kerajaan
Maurya sampai ke Afghanistan, Teluk bengga dan Sungai Kristna. Akibat
peperangan, Asoka sadar akan banyaknya korban akibat peperangan. Asoka pun
mengaluarkan pernyataan tentang larangan menggunakan kekerasan untuk mencapai
tujuan.Setelah Asoka wafat, kerajaan Maurya pun hancur.

Peninggalan kerajaan Maurya :

Tugu Asoka yang terbuat dari batu utuh dan di atasnya ada patung singa.

2.       Peradaban Cina.


Tinjauan geografis

Negeri Cina amat luas (8.735.850 km) atau 18 kali pulau sumatra. Sebagian besar
berupa dataran tinggi dan gurun pasir yang tandus.Daerah suburnya hanya berada di
lembah sungai Hoang Ho, lembah sungai Yang Tse Kiang dan dataran pantai
timur.Sungai Hoang Ho sering banjir besar yang menimbulkan banyak korban.Pada
saat terjadi banjir, sungai Hoang Ho banyak membawa lumpur kuning maka sering
disebut sungai kunig dan laut sebagai muaranya.

Sistem perekonomian.

Penduduk lembah sungai kuning sebagian besar bermata pencaharian sebagai


petani.Hal ini didukung oleh kondisa wilayahnya. Lembah sungai Kuning merupkan
daerah dataran rendah yang subur  karena terus menerus ditaburi debu tanah los yang
subur yang berasal dari gurun Gobi di sebelah barat. Di samping itu, daerah lembah
sungai kuningg mendapatkan air yang cukup dan alirang sungai tersebut sehingga
sangat mendukung kegiatan  pertanian. Mereka telah bercocok tanam secara menetap
di lembah sungai Hoang Ho dan Yang Tse kiang.Di samping bertani merka juga ada
yang bekerja sebagai peternak, pemburu dan penangkap ikan.

 
Sistem Kepercayaan.

Masyarakat yang berada pada lembah sungai kuning  pada awalnya menyembah
Dewa Langit yang dipimpin oleh raja. Dalam upacara tersebut biasanya dengan
korban berdarah. Hal ini hampir sama dengan kehidupan di Mesir, Mesopotamia, dan
bangsa Maya sekitar 4.000 SM.

Sekitar tahun 1750 SM di Cina telah berdiri beberapa negara kota yang dipimpin oleh
raja yang merangkap sebagai iman agama dengan julukan Putera Langit. Raja
dianggap sebagai perantara bagi bumi terhadap langit.Raja atau kaisar dianggap
mendapat perintah dari langit untuk memerintah bumi menurut hukum-hukum
tertinggi dari langit.

Penduduk yang tinggal di lembah sungai Kuning sangat menghormati nenek moyang
mereka dan ini berlaku sampai sekarang.Di samping itu, mereka juga menghormati
kekuatan-kekuatan alam yang dianggap berpengaruh besar terhadap kehidupan
manusia. Kekuatan-kekuatan alam tersebut antara lain guntur, kilat, sungai, bintang,
matahari dan gempa.

  Sistem pemerintahan

Raja tertua di Cina menurut dongeng adalah kaisar Huang Ti yang mulai memrintah
kira-kira tahun 2697 SM. Para penggantinya adalah Yao, Sun, dan Yu. Mulai kaisar
Yu, pemerintahannya jadi turun temurun yang disebut Dinasti hsia. Kaisar terakhir
dari dinasti ini adalah Kaisar Chieh.Dari raja-raja ini tidak ditemukan peninggalan
yang berarti.Setelah dinasti Hsia jatuh yang berkuasa di Cina adalah dinasti
Syang.Sejak dinasti Syanginilah sejarah Cina kuno dimulai.Pada saat itu ditemukan
peninggalan sejarah yang ditemukan berupa prasasti yang tergores pada kulit
penyu.Prasasti tersebut menyebutkan bahwa keturunan kaisar pertama memerintah di
Cina adalah dinasti Syang.Dinasti Syang didirikan oleh kaisar Chen Tang.Kaisar ini
sangan cakap, adil dan bijaksana.Dinasti Syang memerintah di Cina selama 644 tahun
yaitu tahun 1766-1122 SM. Selam pemerintahan Syang tidak kurang 30 raja yang
memerintah Cina.

Pemerintahan di Dinasti Syang mulai menggunakan sistem pemerintahan tanah atas


feodalisme.Daerah yang jauh dari pemerintah pusat diserahkan kepada para
bangsawan.Mereka bertindak sebagai raja muda atau sering disebut vazal.Raja-raja
vazal tersebut di bawah kekuasaan pemerintah pusat yang dipeganag oleh kaisar yang
disebut Huang Ti. Para vazal mempunyai tugas antara lain memungut pajak serta
menjaga keamanan dan pertahanan, para vazal memiliki tentara sendiri. Sebagai
imbalan jasa, para vazal mendapat pinjaman dari Huang Ti.

Pada masa dinasti Syang telah lahir kebudayaan yang bernilai tinggi antara lain sudah
pandai membuat peralatan rumah tangga yang terbuat dari tanah liat yang dibakar,
kerajinan dari bambu, batu marmer dan perunggu, pakaian dari sutra, patung dan
bangunan untuk memuja Dew Langit. Cara  pertanian mereka juga sudah menetap.
Pada masa itu sudah ada tulisan yang disebut piktograf.Ilmu pengetahuan sudah
berkembang dan dimanfaatkan untuk keperluan praktis sehari-hari.Misalnya,
astronomi diguanakan untuk menentukan penanggalan dan penujuman, matematika
dimanfaatkan untuk menghitung luas berbagai bangun dan sebagainya.

Kebudayaan Syang menempati peranan penting dalam perkembangan kebudayaan


Cina selanjutnya karena dasar-dasarnya sudah mulai ditanamkan.Dinasti Syang
mengalami keruntuhan pada tahun 1122 SM karena dikalahkan oleh kaisar Chou Wu
Wang dari sebelah barat sungai Hoang Ho. Kaisar terakhir Dinasti Chou adalah
Kaisar Hsin.

Dinasti Chou didirikan oleh Chou Wu Wang. Dinasti Chou memerintah antara tahun
1122-255 SM. Sistem pemerintahannya diatur secara feodal dan pusat
pemerintahannya terletak di koat Cang An. Masa pemerintahan Dinasti Chou
tampaknya kurang gemilang karena sekitar abad ke 8 SM timbul kekacauan dan
peperangan di mana-mana. Dalam suasana kacau dan perang inilah lahir ahli pikir
terkenal yaitu Lao Tse dengan ajarannya Taoisme dan Kongfusius(Kong Fu Tse).
Sistem pemerintahan Feodalisme menimbulkan kehancuran bagi pemerintahannya
sendiri sebab banya raja-raja daerah atau valzal yang berusaha melepaskan diri dari
pemerintahan pusat. Akhirnya, pangeran Chin hanya memerintah antara tahun 255-
205 SM. Raja yang paling terkenal adalah  Shih Huang Ti. Pada masa ini cina berhasil
dipersatukan di bawah satu orang raja.Pembaruan di segala bidang mulai
dijalankan.Kerajaan dibagi menjadi 36 provinsi yang masing-masing diperintah oleh
seorang gubernur yang langsung bertanggung jawab kepada kaisar.Aturan pinjam
tanah hanya satu jenis saja. Selain itu, timbangan, ukuran, perkakas pertanian dan roda
kereta juga dibuat sama. Hal ini besar pengaruhnya terhadap kesatuan budaya Cina.

Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, setelah itu terjadilah kekacauan dan
perang saudara serta pemberonyakan di dalam negeri.Pihak yang berhasil muncul
sebagai pemenangnya adalah Liupang yang kemudian mendirikan kerajaan dan
dinsati baru yaitu Dinasti Han.

Anda mungkin juga menyukai