Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 2

ASMA
Nama kelompok:
- Risma - Dhavina
- Lugina - Erina
- Syalwa - Aldo
Definisi
Asma adalah suatu keadaan dimana
saluran nafas mengalami penyempitan
karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan; penyempitan ini bersifat
berulang namun reversible, dan diantar
episode penyempitan bronkus tersebut
Klasifikasi
Derajat Asma
Pembagian derajat asma menurut GINA
(Global Initiative For Asthma):
1. Intermiten
Gejala kurang dari 1 kali/minggu dan
serangan singkat
2. Persisten ringan
Gejala lebih dari 1 kali/minggu tapi kurang
dari 1 kali/hari
3. Persisten sedang
Etiologi
1. Alergen utama: debu rumah, spora jamur dan
tepung sari rerumputan
2. Iritan seperti asap, bau-bauan, dan polutan
3. Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan
oleh virus
4. Perubahan cuaca yang ekstrim
5. Kegiatan jasmani yang berlebihan
6. Lingkungan kerja
7. Obat-obatan
8. Emosi
Lanjutan...
* Adapun faktor predisposisi pada asma yaitu:
a. Genetik
Diturunkannya bakat alergi dari keluarga dekat,
akibat adanya bakat alergi ini penderita sangat
mudah terkena
* Adapun faktorasma apabila
pencetus daridia terpapar
asma dengan
adalah:
faktor pencetus.
a. Alergen
Merupakan suatu bahan penyebab alergi. Dimana ini
dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan
seperti debu, bulu binatang, serbuk bunga, bakteri, dan
polusi.
Lanjutan...
3) Kontaktan, seperti perhiasan, logam, jam tangan, dan
aksesoris lainnya yang masuk melalui kontak dengan
kulit.
b. Infeksi saluran pernapasan
Infeksi saluran pernapasan terutama disebabkan oleh
virus. Virus Influenza merupakan salah satu faktor
pencetus yang paling sering menimbulkan asma
bronkhial, diperkirakan dua pertiga penderita asma
dewasa serangan asmanya ditimbulkan oleh infeksi
saluran pernapasan (Nurarif & Kusuma, 2015)
C.Perubahan cuaca
Lanjutan...
D. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan faktor pencetus yang
menyumbang 2-15% klien asma. Misalnya orang yang
bekerja di pabrik kayu, polisi lalu lintas, penyapu
jalanan.
E. Olahraga
Sebagian besar penderita asma akan mendapatkan
serangan asma bila sedang bekerja dengan
berat/aktivitas berat. Lari cepat paling mudah
menimbulkan asma
F. Stress
Gangguan emosi dapat menjadi pencetus terjadinya
Faktor Resiko
1.Bulu binatang
2.Asap rokok
3.Jenis kelamin
4.Debu pada bantal dan kasur
5.Bau-bauan yang menusuk
6.Obat semprot pembunuh serangga
7.Faktor Keturunan
8.Perubahan cuaca.
9.Usia
Manifestasi Gejala
Gejala asma sering terjadi pada
malam atau pagi hari.Gejala yang
ditimbulkan diantaranya batuk
batuk.Sesak nafas,Bunyi saat
bernafas (wheezing atau
mengi),rasa tertekan pada dada,
dan gangguan tidur pada malam
hari karena batuk yang berlebihan
Patofisiologi
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos
bronkeolus yang menyebabkan sulit bernafas. Penyebab
yang umum adalah hipersensitibilitas bronkeolus
terhadap benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada
asma tipe alergi diduga terjadi dengan cvara sebagai
berikut: seorang yang alergi diduga mempunyai
kecenderungan besar dan antibody ini terutama melekat
pada sel mast yang melekat pada interstisial paru yang
berhubungan erat dengan bronkeolus dan bronkus kecil.
Bila seseorang menghirup allergen, maka antibody IgE
orang tersebut meningkat, allergen bereaksi dengan
Lanjutan...
Efek gabungan dari semua faktor ini akan menghasilkan
edema local pada dinding bronkeolus kecil dan spasme
otot polos bronkeolus sehingga menyebabkan tahanan
saluran nafas menjadi sangat meningkat Pada asma
bronchial, diameter bronkeolus lebih kurang selama
ekspirasi daripada inspirasi karena peningkatan tekanan
dalam paru selama sekresi paksa menekan bagian luar
bronkeolus. Karena bronkeolus tersumbat sebagian, maka
sumbatan selanjutnya akibat dari tekanan eksternal yang
menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.
Pada penderita asma biasanya bisa melkukan inspirasi
Pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Hindari paparan asap rokok, debu, polusi
udara, bau-bauan yang mengiritasi seperti
parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian
3.Jangan memelihara hewan seperti anjing dan
kucing
4. Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika
tidak ada, gunakan kain penutup yang terbuat
dari bahan sintesis
5.Usahakan tidak memakai karpet di dalam
rumah/kamar tidur
Penatalaksanaan
1.Pengobatan farmakologi
a. Agonis beta
Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberika 3-4 kali semprot
dan jarak antara semprotan pertama dan kedua adalan 10
menit. Yang termasuk obat ini adalah metaproterenol
(Alupent, metrapel).
b. Metil Xantin
Golongan metil xantin adalan aminophilin dan teopilin, obat ini
diberikan bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil
yang memuaskan. Pada orang dewasa diberikan 125-200 mg
empatkali sehari.
c. Kortikosteroid
Jika agonis beta dan metil xantin tidak memberikan respon
Lanjutan...
d. Kromolin Kromolin merupakan obat pencegah
asma, khususnya anak-anak. Dosisnya berkisar 1-
2 kapsul empat kali sehari.
e.ketotifen
Efek kerja sama dengan kromolin dengan dosis 2 x
1 mg perhari.
Keuntunganya dapat diberikan secara oral.
f. Iprutropioum bromide (Atroven) Atroven adalah
antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan
bersifat bronkodilator.
Lanjutan...
2. Pengobatan non farmakologi
a. Penyuluhan
Penyu luhan ini ditujukan pada peningkatan
pengetahuan klien tentang penyakit asma sehingga
klien secara sadar menghindari faktor-faktor pencetus,
serta menggunakan obat secara benar dan
berkonsoltasi pada tim kesehatan.
b. Menghindari faktor pencetus
Klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan
asthma yang ada pada lingkungannya, serta diajarkan
cara menghindari dan mengurangi faktor
pencetus,termasuk pemasukan cairan yang cukup bagi
klien.
Komplikasi
A.Mengancam pada gangguan keseimbangan
asam basa dan gagal nafas
B. Chronic persisten bronchitis
C. Bronchitis
D.Pneumonia
E. Emphysema
F. Meskipun serangan asma jarang ada yang
fatal, kadang terjadi reaksi kontinu yang lebih
berat, yang disebut "status asmatikus", kondisi
ini mengancam hidup.
(Smeltzer & Bare, 2012).
Pemeriksaan penunjang
1 Spirometer: Dilakukan sebelum dan
sesudah bronkodilator hirup
(nebulizer/inhaler), positif jika
peningkatan VEP/KVP > 20%
2. Sputum eosinofil meningkat
3. Eosinofil darah meningkat
4. Uji kulit
5. RO dada Yaitu patologis
Lanjutan...

6. AGD: Terjadi pada asma berat pada


fase awal terjaci hipoksemia dan
hipokapnia (PCO2 turun) kemudian
fase lanjut normokapnia dan
hiperkapnia (PCO2 naik).
7. Foto dada AP dan lateral.
Hiperinflasi paru, diameter
anteroposterior membesar pada foto

Anda mungkin juga menyukai