Anda di halaman 1dari 19

Evidence Based Practice Akupresur Dalam

Kebidanan
Naning Puji S
EVIDENCE BASED PASCTICE
 Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses
yang akan membantu tenaga kesehatan agar mampu
uptodate atau cara agar mampu memperoleh informasi
terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat
keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat
memberikan perawatan terbaik kepada pasien.
Tujuan utama di implementasikannya evidance based
practice di dalam praktek kebidanan adalah untuk
meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil
yang terbaik dari asuhan kebidanan yang diberikan.
CONTOH EBP AKUPRESUR
DALAM KEBIDANAN
Titik SP 6 dan SP 8
 sebelum dilakukan akupresur intensitas nyeri responden
sebagian besar nyeri pada hari pertama yaitu nyeri berat
dengan nilai mean 7,19 dan setelah dilakukan akupresur pada
hari ketiga sebagian besar berada pada nyeri ringan dengan
nilai mean 2,06, hal ini berarti ada pengaruh akupresur
terhadap nyeri haid (dismenore) dengan p-value<0,05.
Titik P6 dan ST 32
 Akupresur lebih efektif dibandingkan vitamin B6 untuk
mengatasi mual muntah pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum berat dengan nilai p-value ˂0,05
yang berarti bahwa terdapat perbedaan pengaruh
akupresur dan vitamin B6 terhadap penurunan intensitas
mual muntah pada emesis gravidarum.
 Sebelum melakukan teknik akupressure ibu menyatakan berada
dalam skala 1-5 memiliki nyeri sedang, setelah melakukan teknik
akupressure bahwa hasil yang didapatkan cukup baik dapat
mengurangi nyeri di pembukaan 4 cm menjadi turun skala 3.
Sedangkan di pembukaan 8 cm ibu berada dalam skala 8 yang
merupakan nyeri berat berkurang menjadi skala 7, karena di
pembukaan 8 cm nyeri semakin kuat untuk memasuki pembukaan
lengkap.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa akupresur efektif
dalam meningkatkan nafsu makan dan perubahan
perkembangan motorik halus dengan nilai ρ value
<0,05, sedangkan tidak ada perubahan perkembangan
motorik kasar setelah akupresur diberikan.
SOP Akupresur Dalam Kebidanan
Naning Puji S
1. Pengertian Akupresur merupakan salah satu bentuk trapi sentuhan (toch
therapy) yang didasarkan pada prinsip ilmu akupuntur dan
pengobatan cina, dimana beberapa titik yang terdapat pada
permukaan tubuh dirangsang dengan penekanan jari (Elvira,
Tafwidhah & Winarianti, 2015)

2. Tujuan Membangun kembali sel – sel dalam tubuh yang melemah


serta mampu membuat sistem pertahanan dan meregenerasikan
sel tubuh (Fengge, 2012)

3. Kebijakan 1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan


2. Undang-undang No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan
3. Peraturan pemerintah No. 103 tahun 2014 tentang
pelayanan kesehatan tradisional.
4. Permenkes No. 299 tahun 2013 tentang kelompok kerja
nasional kesehatan, alternatif dan komplementer.
4. Indikasi 1. Pasien keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migren, nyeri
bahu, nyeri lambung, nyeri haid, nyeri sendi dan lain-lain
2. Kelainan fungsional seperti asma, alergi, insomnia, mual
pada kehamilan
3. Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis, kesemutan,
kelumpuhan muka
4. Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu makan,
menurunkan kadar gula darah, meningkatkan stamina, efek
analgesik pada operasi dan lain-lain.(RSCM, 2018).

5. Kontraindikasi Akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka,
bengkak, tulang retak atau patah dan kulit yang terbakar
(Sukanta, 2018).
6. Persiapan 1. Pastikan identitas klien
Pasien 2. Kaji kondisi klien terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan
4. Jaga privasi klien
5. Posisikan klien senyaman mungkin
6. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring,duduk atau
dalam posisi yang nyaman.

7. Persiapan Alat 1. Krim pijat / minyak pijat layak pakai,


2. Alat bantu pijat yang tumpul dan sama sekali tidak tajam.
8. Penatalaksanaa 1. Klien duduk/ tidur dengan nyaman sesuai posisi yang
n diinginkan
2. Gunakan krim atau minyak lakukan pijat pemanasan
dengan 5 teknik pijat dasar dipilih sesuai dengan kondisi
klien (mengusap, meremas, menekan, menggetar,
memukul) dan peregangan pada daerah yang akan
dilakukan akupresur.
3. Setelah pemijatan selesai, cari titik meridian yang akan
dilakukan akupresur kemudian tekan titik meridian. Jumlah
penekanan disesuaikan dengan kondisi pasien. Apabila
kondisi energi dalam tubuh pasien lemah, maka dilakukan
penguatan dengan penekanan dan diputar serah jarum jam
sebanyak 30x. Apabila kondisi energi dalam tubuh pasien
kuat, maka dilemahkan dengan melakukan penekanan dan
diputar berlawanan arah jarum jam sebanyak 50x.
9. Hasil 1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan
2. Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
4. Cuci tangan
Form Pemeriksaan Sebelum Akupresur
Naning Puji S
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai