Nama : Waskito Condro Husodo / 202213028 Siapa Praktisi Public Relations ? Seseorang yang berwenang untuk mengambil keputusan terkait citra instansi di mata publik. Setiap ada masalah yang muncul ia harus sigap mencari solusi. Ketika memecahkan masalah, ia pun harus menjaga pikiran dan perasaan agar tetap stabil. Para praktisi "public relation" berkomunikasi dengan masyarakat internal dan ekternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Seperti yang telah di sampaikan oleh Lettimore, Baskin, Heiman dan Toth (2010 : 4) dalam bukunya "Public Relation Profesi dan Praktik", humas adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan kepemimpinan dan mengatur organisasi/institusi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Itu sebabnya Kesan pertama publik tentang hitam atau putihnya wajah suatu instansi, bisa dipengaruhi oleh praktisi humas Apa Fungsi Praktisi Public Relations ?
Membantu bagian pemasaran dengan cara menciptakan pandangan konsumen
yang positif terhadap perusahaan. Bertanggung jawab membina hubungan harmonis antara manajemen dan karyawan. Bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dengan badan-badan pemerintah. Bertanggung jawab untuk membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat dimana perusahaan berada. Tugas Pokok Praktisi Public Relations Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi. Menyusun rencana kerja, anggaran dan jadwal kegiatan Bagian Pengumpulan informasi dan dokumentasi. Mengumpulkan, menganalisa, menyajikan data dan informasi yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan informasi dan dokumentasi dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah. Mengumpulkan, menganalisa informasi/ opini masyarakat dan lembaga dan menyampaikan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan. Menerima keluhan masyarakat dan meneruskannya kepada pimpinan lembaga/ instansi terkait serta menyusun dan memberikan tanggapan terhadap keluhan masyarakat. Mengelola dan menganalisa kotak saran internal dan eksternal. Mendokumentasikan audio visual kegiatan pimpinan. Menyelenggarakan dan mengelola komunikasi internal di lingkungan organisasi dan karyawan. Membina dan mengkoordinasikan kegiatan kehumasan. Menyusun, menganalisa klipping pemberitaan sebagai bahan pengambilan kebijakan pimpinan. Mempersiapkan bahan-bahan pameran. Mendistribusikan penerbitan internal, Mengelola administrasi Mengarsip bahan sambutan dan klipping berita. Mengelola administrasi publikasi televise dan kaset rekaman. Mengelola data dinding Bagian Humas. Melaksanakan tata usaha Bagian Humas. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan. Sikap Kepribadian Praktisi Humas Komunikasi yang profesional. Public relations menjadi jembatan antara publik dan manajemen. Jika manajemen memiliki kebijakan baru, maka sudah seharusnya public relations mengkomunikasikan secara efektif kebijakan tersebut. Karena sejatinya, publik memiliki hak akan informasi mengenai kebijakan yang dibuat. Advokasi. Menyimpan kepercayaan pada yang mempekerjakan dan percaya atas integritas juga kredibilitas klien, merupakan hal yang perlu dipenuhi seorang public relations. Dalam praktiknya, public relations harus menjadi seorang advokat bagi orang yang sedang mempekerjakan mereka. Bagaimanapun kondisi klien, maka sudah menjadi keharusan public relations untuk membelanya. Sikap Kepribadian Praktisi Humas Kemampuan memberi nasihat. Menjadi seorang public relations, dalam kesehariannya akan bertemu bahkan menjadi sarapan untuk selalu berhadapan dengan hal yang tidak nyata seperti pengaruh media, opini publik dan pesan komunikasi. Hal tersebut tentu berbeda jauh dengan apa yang dihadapi para pejabat eksekutif yang dalam kesehariannya bertemu hal nyata seperti biaya per seribu, arus kas, neraca dan lainnya. Kedua pengalaman yang berbeda, tidak menutup kemungkinan akan membawa praktisi public relations dengan para eksekutif atau manajemen tersebut memiliki berbagai pandangan yang berbeda sekaligus berseberangan. Namun demikian, jika ada hal yang memang perlu dikomunikasikan mengenai kepentingan publik dan manajemen, seorang public relations perlu memiliki keberanian untuk tegas bahkan untuk berkata ‘tidak’. Sikap Kepribadian Praktisi Humas Etika. Menjadi seorang public relations jika melakukan hal benar adalah akan dianggap itu sudah menjadi kewajibannya. Namun jika melakukan kesalahan, maka public relations akan dicari dan disalahkan. Maka, agar tidak melakukan kesalahan, public realtions perlu melakukan segala hal yang etis dan beretika. Siap mengambil resiko. Bekerja dalam bidang apapun, resiko akan selalu mengikuti. Begitupun dengan menjadi seorang public relations. Karena dalam fenomena yang ada, tidak sedikit personal ataupun perusahaan yang mempekerjakan public relations, namun tidak begitu memahami dunia dan jobdesk public relations. Padahal sejatinya, public relations adalah etalese perusahaan yang cukup berpengaruh pada citra. Maka, sudah seharusnya profesional public relations, mempercayai pengetahuan yang dimiliki, memiliki keteguhan, dan jika beresiko namun tetap dapat membangun dan mempertahankan citra, maka resiko itu.. ambil.. Sikap Kepribadian Praktisi Humas Siap mengambil resiko. Bekerja dalam bidang apapun, resiko akan selalu mengikuti. Begitupun dengan menjadi seorang public relations. Karena dalam fenomena yang ada, tidak sedikit personal ataupun perusahaan yang mempekerjakan public relations, namun tidak begitu memahami dunia dan jobdesk public relations. Padahal sejatinya, public relations adalah etalese perusahaan yang cukup berpengaruh pada citra. Maka, sudah seharusnya profesional public relations, mempercayai pengetahuan yang dimiliki, memiliki keteguhan, dan jika beresiko namun tetap dapat membangun dan mempertahankan citra, maka resiko itu.. Ambil.. Sikap Kepribadian Praktisi Humas Berpikir Positif. Menjadi seorang yang bekerja di bidang public relations, tidak selalu menjadikan suaranya di dengar oleh pihak manajemen. Tidak jarang, karena ingin mencari aman, pihak manajemen akan lebih mendengarkan pengacara ataupun pihak eksekutif dalam mengambil keputusan atau membentuk suatu kebijakan. Padahal, yang lebih dekat bahkan kenal dengan publik internal ataupun eksternal adalah public relations. Tidak mengapa, jika demikian maka hal yang perlu dilakukan publik relations adalah tetap berpikir positif, tidak perlu dipikirkan terlalu jauh, terus berjalan dan maju adalah pilihat yang tepat.