1 - Bahaya Di Tempat Kerja
1 - Bahaya Di Tempat Kerja
SERTIFIKASI BNSP
(SKKNI 38/2019)
Sri Rahayu Gusmarwani
S1 - Teknik kimia UPNVY
S2 - Teknik Kimia UGM
Dosen IST AKPRIND Yogyakarta
• Asesor Kompetensi - BNSP
• Instruktur Lingkungan Kerja Bahan
Berbahaya - Kemenaker
• Ahli K3 Umum - Kemenaker
• Ahli K3 Kimia - Kemenaker
• Regu Kebakaran Kelas D -
Kemenaker
• Auditor SMK3 – Kemenaker
• Fasilitator UMKM – BNSP
• Ahli Hygiene Madya - BNSP
UNIT KOMPETENSI 1
MELAKUKAN IDENTIFIKASI
BAHAYA DI TEMPAT KERJA
Definisi K-3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik
jasmani maupun rohani,
- hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur
dan sejahtera;
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
Definisi/Tujuan K3
• Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai
secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
Keselamatan (Safety)
1. PERSONIL
Sumber Daya Manusia harus memiliki kompetensi
kerja (PP 50/2012 pasal 10 ayat 3)
Tenaga Kerja VS Pekerja?
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RISIKO KECELAKAAN KERJA
TENAGA
KERJA
KESEHATANPROSES KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
PERBUATAN TIDAK AMAN
2. EQUIPMENT
Pesawat tenaga dan produksi
Pesawat angkat angkut
Bejana tekan
Tangki timbun
Pesawat Uap dan bejana tekan
SAFETY HAZARD
3. MATERIAL
Bahan kimia
Kriteria bahan kimia berbahaya/B3
Peraturan terkait bahan Kimia (PP 74/2001 dan
kepmenaker 187/1999)
Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat
kerja
GHS Pictogram
Oxidizing substance
Organic peroxides
Explosives Flammable substance
Self-reactive subst. Self-reactive substance
Organic peroxide Pyrophoric and self-
heating substance
Sensitization (Respirat
Skin corr. Mutagenicity
Compressed gas Eye corr. Carcinogenicity
Corrosive to metal Reproductive toxicity
Target organ toxicity
4. ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)
Lingkungan (enviro) kenyamanan komunitas
Lingkungan kerja (occupational) kes pekerja
Tempat Kerja? unsur-unsur tempat kerja
HEALTH HAZARD
(LINGKUNGAN KERJA)
TEHNIK MONITORING DAN
PENGENDALIAN BAHAYA
Kesehatan (Health)
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
NAB Iklim Kerja
Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Beban kerja
Waktu kerja Waktu Ringan sedang berat
istirahat
Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0
(8 jam sehari)
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0
Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori >
200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350
- 500 Kkal/jam
Dampak Iklim Kerja yang
Buruk
• Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu
timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak
gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat
• Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot
kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas
dan bawah
• Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan
dan elektrolit
• Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat,
mengakibatkan thermoregulatory terganggu,
jantung berdebar, nafas pendek dan cepat,tekanan
darah naik atau turun dan tidak mampu
Pengendalian Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :
Isolasi Sumber Panas
Local exhaust ventilation
Localized cooling at work station
Ventilasi umum
• Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan
secraa khusus.
• Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah
yang memadai
• Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
• Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
• Alat Pelindung Diri
– Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja
Ventilasi
• Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja
• Tujuan:
– Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar
dan nyaman
– Menurunkan kadar kontaminan di udara
• NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Penerangan
• Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata
• Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
Dampak Penerangan yang Buruk
Dampak Getaran :
• Kelainan peredaran darah dan syaraf
• Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
Pengendalian Getaran
– Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd
alat/mesin
– Penggantian komponen mesin yg sdh aus
– Penguatan baut/ikatan yg longgar
NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi
kuadrat (m/det 2) (G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
Catatan : 1 G = 9.81 m /
det 2
FAKTOR BAHAYA KIMIA
mencemarkan udara :
• AEROSOL : • FUMES :
– Partikel logam
– Tetes cairan/bagian • ASAP :
padat – Zat arang
– Diameter halus • GAS :
– Tersebar dalam – Menempati ruang tertutup
– Mudah menjalar/ menyebar
jangka waktu
• UAP :
tertentu – Berbentuk padat/cairan
• KABUT : – Mudah menyebar
– Tetes cairan – Mudah bercampur dengan
udara sekelilingnya
• DEBU :
Bahan Kimia Berbahaya
• Kriteria Bahan Kimia Berbahaya : Kepmen
187/1999
• Kriteria Bahan Berbahaya dan Beracun :
Peraturan Pemerintah 74/2001 dan GHS
JALAN MASUK KEDALAM TUBUH
MANUSIA
• SALURAN PERNAPASAN
• SALURAN PENCERNAAN
• PENYERAPAN MELALUI KULIT
• INJEKSI MELALUI KULIT
ROUTES OF ENTRY
ROUTE OF ENTRY DEFINITION AND ADDITIONAL NOTES
EFFECT ON
HEALTH :
WORKERS - Inhalation
- ingestion
- skin
Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit
Bahaya Penyebab Effect A.P.D.
• ELIMINASI
• SUBSTITUSI
• ENGINEERING CONTROL
• ADMINISTRATIVE CONTROL
• PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
(PPE)
THE INDUSTRIAL HYGIENE EFFORT
ANTICIPATE RECOGNIZE
Be aware of potential Identify symptoms and
hazards before hazard when they
they occur exist
CONTROL EVALUATE
Eliminate or reduce current Assess hazards correctly
hazards by taking corrective action and determine corective
and prevent future hazards by action
taking prevention action
Tugas 1
• Isi APL 01 dan APL 02
• Buat lembar inspeksi (3: toilet, kantor, K3
harian atau APAR)
• Fire Emergency Flowchart