Anda di halaman 1dari 22

PERAN KADER

MELAKUKAN PENDATAAN SASARAN

&
PERGERAKAN MASYARAKAT

Oleh
Lilis Tantri Purba, SKM
PENGERTIAN KADER

Kader adalah :

kelompok anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan


memiliki waktu untuk mengabdikan diri menjadi Kader
posyandu lansia secara sukarela (Permendagri 2011)

Kader posyandu lansia adalah :

dari, oleh dan untuk masyarakat bekerja secara sukarela


bertugas untuk membantu dan memastikan kelancaran
pelaksanaan posyandu lansia
Syarat Menjadi kader

a. Mampu bekerja secara sukarela

b. Kepercayaan masyarakat pada dirinya tinggi

c. Mempunyai kredibilitas yang baik

d. Memiliki jiwa pengabdian

e. Dapat membaca dan menulis

f. Mampu membina lansia maupun masyarakat lain


Peran Kader

1. Melakukan pendataan sasaran lansia

2. Penggerak masyarakat dalam upaya kesehatan lansia sesuai kewenangannya

3. Melakukan persiapan dan pelaksanaan posyandu lansia bersama petugas


kesehatan

4. Mengisi dan memanfaatkan Buku Kesehatan Lansia.

5. Memfasilitasi kegiatan pemberdayaan lansia dan masyarakat

6. Melakukan penyuluhan kesehatan

7. Mengenali masalah kesehatan lansia, dan segera melaporkan ke petugas


kesehatan

8. Melakukan kunjungan rumah lansia

9. Ikut terlibat aktif dalam peningkatan kerjasama dengan lintas sektor, swasta,
dan tokoh masyarakat
Ad. 1 Melakukan Pendataan Sasaran Lanjut Usia

Kegiatan pendataan sasaran program lansia dilakukan kader dengan cara :

1. Kordinasi dengan perangkat RT/RW atau dusun/desa terkait


data kependudukan yang sudah ada.

2. Melakukan kunjungan rumah untuk melengkapi data sesuai


dengan kebutuhan

3. Bekerjasama dengan kader dasawisma untuk melengkapi data


yang diperlukan
Kegiatan pendataan dilakukan setiap awal tahun, dapat juga

dilakukan setiap bulan apabila kader mendapat informasi terkait

lansia di wilayah kerjanya. Pendataan ini dilakukan pada waktu yang

sesuai dengan keberadaan dari sasaran.


Data yang dikumpulkan adalah :
1. Data sasaran program kesehatan lansia yaitu pra lansia ( usia 45-
59 tahun) dan lansia (usia ≥ 60 tahun) meliputi :
 Nama
 Usia
 NIK
 Alamat
 No. Telepon (yang bisa dihubungi)
 Tinggal bersama siapa
 Agama
 Status Perkawinan
 Terlantar/tidak
 Miskin/tidak
 Sehat/Sakit/Meninggal
Lanjutan Data yang dikumpulkan adalah ….

2. Bila tidak ada pendamping yang serumah, catat nama dan


alamat pendamping atau penanggung jawab yang tidak
serumah.

3. Jika memungkinkan kader dapat juga melakukan penilaian


tingkat kemandirian lansia (apakah lansia mempunyai tingkat
kemandirian A (mandiri), B (ketergaantungan ringan atau
sedang), C (ketergantungan berat atau total) dengan
menggunakan instrumen Aktifitas Kegiatan Sehari-hari (AKS)
yang didapat dari pembinaan petugas puskesmas.
Data sebaiknya dikelompokkan sesuai sasaran wilayah sehingga
memudahkan dalam melakukan pemantauan yaitu RT/RW,
Desa/Kelurahan dan Kecamatan.

Hasil pendataan dapat dipegang oleh kader dan juga dilaporkan


kepada petugas kesehatan untuk dimanfaatkan sebagai data dasar
dalam melakukan kegiatan kesehatan lansia.
Ad. 2 Penggerakan Masyarakat

Peran kader diharapkan dapat menggerakkan masyarakat supaya dapat

berpartisipasi dalam :

1. Meningkatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

2. Pengamatan terhadap masalah kesehatan terkait lansia di

lingkungannya

3. Kegiatan posyandu lansia

4. Mewujudkan lingkungan yang ramah lansia

5. Memotivasi lansia yang mempunyai masalah kesehatan untuk

segera ke puskesmas dan mendapatkan pelayanan lebih lanjut.


Penggerakan masyarakat dapat dilakukan kader dengan cara :

1. Memberikan informasi tentang gaya hidup sehat dan

membiasakan melaksanakan informasi tersebut mulai dari diri

sendiri.

2. Mengajak warga yang dapat bekerjasama dalam

menggerakkan masyarakat

3. Mengajak pihak terkait yang mampu memberikan pemahaman

kepada masyarakat atau mendukung sarana dan prasarana

untuk bekerjasama dalam menggerakkan masyarakat.


Dalam penggerakan masyarakat kader sebaiknya membekali diri
dengan pengetahuan terkait hal-hal yang perlu disampaikan kepada
masyarakat agar mampu melakukan sosialisasi, memotivasi,
membangun kesepakatan dan selanjutnya menjaga agar kegiatan
tetap berkesinambungan.

Masyarakat akan mudah digerakkan bila mengetahui tujuan, manfaat


dan cara mereka ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan tersebut.

Kader juga perlu berkoordinasi/bekerjasama dengan petugas


lapangan dari sektor lain seperti kader Bina Keluarga Lansia (BKL),
pekerja sosial, pendamping Program Keluarga Harapan, dan sebagainya
Ad. 3 Melakukan Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan
Posyandu Lansia

Posyandu lansia merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia di

masyarakat dengan menitikberatkan pada upaya promotif

(peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan)


A. Tujuan Posyandu Lansia

Posyandu lansia bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat

dalam upaya promotif, preventif dan pemberdayaan bagi lansia

yang melibatkan lintas sektor (sektor kesehatan, sosial,

kependudukan, dll)
B. Manfaat Posyandu Lansia

1. Bagi pra lansia dan lansia


a. Mendapatkan informasi terkait kesehatan sesuai kebutuhan
dirinya
b. Mendapat kesempatan bersosialisasi, beraktifitas dan
berkreasi yang dapat meningkatkan status kesehatannya
secara fisik, mental dan sosialnya
c. Mengetahui kondisi kesehatannya, sehingga segera diberi
pengobatan atau dirujuk untuk mendapat penanganan lebih
lanjut.
d. Membuka akses untuk pelayanan lain dari lintas sektor terkait
(misalnya : pelayanan sosial)
Lanjutan Manfaat Posyandu Lansia…

2. Bagi Kader, Pengurus Posyandu Lansia dan Tokoh Masyarakat

a. Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan yang


terkait dengan peningkatan kesehatan lansia

b. Dapat mewujudkan peran dan kontribusi secara nyata


dalam membantu meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya kesehatan lansia

c. Mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan warga


lansia di lingkungannya
Lanjutan Manfaat Posyandu Lansia…

3. Bagi Puskesmas

a. Meningkatkan fungsi puskesmas sebagai pusat


penggerak pembangunan berwawasan kesehatan , pusat
pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan
perorangan dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat
di tingkat pelayanan dasar.

b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam


pemecahan masalah kesehatan lansia sesuai kondisi
setempat

c. Mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan dasar


lansia kepada masyarakat
C. Sasaran Kegiatan Posyandu Lansia

1. Sasaran Langsung
a. Pra Lanjut Usia (umur 45 -59 tahun)
b. Lanjut Usia (umur ≥ 60 tahun)
c. Lanjut Usia Risiko Tinggi (umur ≥ 70 tahun)
2. Sasaran Tidak Langsung
a. Keluarga yang merawat lansia
b. Masyarakat
c. Organisasi Sosial
d. Kader Kesehatan
e. Petugas Kesehatan
f. Pemangku Kepentingan terkait
D. Kegiatan Pelayanan di Posyandu Lansia

1. Wawancara termasuk Anamnesa Perilaku Berisiko (APR)

2. Pemeriksaan tingkat kemandirian dengan menggunakan


instrumen Aktifitas Kegiatan Sehari-hari (AKS) khusus 60 tahun
keatas

3. Penilaian risiko jatuh khusus 60 tahun keatas

4. Pemeriksaan status mental dengan menggunakan instrumen


Geriatric Depression Scale (GDS) khusus 60 tahun keatas

5. Pemeriksaan status kognitif dengan menggunakan instrumen


penilaian Abreviated Mental Test (AMT) atau Mini Cog dan
Clock Drawing Test (CDT) khusus 60 tahun keatas
Lanjutan Kegiatan Pelayanan di Posyandu Lansia….

6. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan BB, pengukuran

TB atau Panjang Depa (PD), pengukuran lingkar perut

7. Pengukuran Tekanan Darah dengan menggunakan Tensimeter

8. Pemeriksaan Fisik

9. Pemeriksaan Laboratoriun sederhana

10. Melakukan rujukan ke puskesmas bila ditemukan kelainan


Lanjutan Kegiatan Pelayanan di Posyandu Lansia….

11. Penyuluhan secara berkelompok atau konseling secara perorangan sesuai


dengan masalah kesehatan

12. Kunjungan rumah oleh kader serta petugas kesehatan bagi lansia yang tidak
datang

13. Kegiatan lain yang dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat :

a. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu


makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia serta
menggunakan bahan makanan lokal yang berasal dari daerah tersebut.
b. Kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik : senam low impact, senam vitalisasi otak
lansia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran
c. Kegiatan pengembangan yang dilakukan secara terpadu dengan melibatkan
lintas sektor terkait (pemberdayaan dalam bentuk peningkatan pengetahuan
untuk mendukung kesehatan ibu dan anak, keterampilan/kerajinan tangan,
kesenian, rekreasi dll
.

Anda mungkin juga menyukai