Dewi Wahyuningsih,Am.keb
Nadia Patonah A.Md.,Keb
Deranti Melandri A.Md.,Keb
Adillah Gustini A.Md., Keb
Yuliani, A.Md.Keb
Nesti Apriza, A.Md. Keb
Umiati Fitri Prilia, A. Md. Keb
Yanis Muniarni, Am.Keb
Misharwati,Am. Keb
Duyung panca warni, Am.keb
Mardalena,Am.keb
Irma Maharani, A.Md. Keb
KAJI KEBUTUHAN PASCA BENCANA
(JITUPASNA) BIDANG KESEHATAN
INSTRUMEN PENILAIAN KAPASITAS UNTUK
MEMASUKI MASA PEMULIHAN
PUSKESMAS : program
wajib dan pengembangan
Puskesmas
Terdapat 4 form penilaian yang digunakan
1. Form sarana dan prasarana (bangunan, alat
Kesehatan, kendaraan)
2. Form sumber daya manusia Kesehatan
3. Form program Kesehatan
4. Form pembiayaan Kesehatan
KAJI KEBUTUHAN PASCA BENCANA
(JITUPASNA) BIDANG KESEHATAN
Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) adalah
suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat,
analisis dampak, perkiraan kebutuhan, dan rekomendasi
awal terhadap strategi pemulihan yang menjadi dasar
penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana ( Peraturan BNPB no 05 tahun 2017)
Kegiatan Jitupasna bidang kesehatan meliputi:
Persiapan
Pengumpulan data
Analisis data.
Menyusun dokumen laporan Jitupasna
Persiapan
PENYUSUNAN KAK Jitupasna Nasional/ Provinsi/Kabupaten/Kota (sesuai skala bencana) yang dikoordinasikan
oleh BNPB/BPBD. Komponen KAK terdiri dari: latar belakang, kegiatan yang dilaksanakan, maksud & tujuan,
indikator keluaran & keluaran, cara pelaksanaan kegiatan, tempat pelaksanaan, pelaksana kegiatan, jadwal
kegiatan, dan penganggaran.
PEMBENTUKAN TIM
Anggota Tim Jitupasna bidang Kesehatan terdiri dari lintas program dan lintas sektor terkait serta tenaga ahli,
lembaga usaha, masyarakat, asosiasi profesi.
-Tim Jitupasna Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Kadinkes Kabupaten/Kota.
-Tim Provinsi ditetapkan oleh Kadinkes Provinsi.
- Tim Jitupasna Pusat ditetapkan oleh pejabat minimal setingkat eselon 2 dari unit
yang tugas dan fungsi untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan rehabilitasi dan
rekonstruksi kesehatan pascabencana di Kementerian Kesehatan.
MEMPERSIAPKAN METODE
ALAT YANG DIGUNAKAN
Pengumpulan data
sebelum bencana (data dasar), serta dampak bencana di bidang kesehatan (data
kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan fungsi dan peningkatan risiko).
Pengumpulan data meliputi aspek fisik (sarana fisik) dan non fisik (program,
SDM, pembiayaan, risiko kesehatan, dsb). Sasaran pengumpulan data meliputi
institusi kesehatan baik milik pemerintah maupun non pemerintah, yaitu:
fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu,
poskesdes/polindes, klinik, praktik dokter/dokter gigi), dinas kesehatan,
Poltekkes/Stikes, instalasi farmasi, rumah dinas tenaga kesehatan, laboratorium.
Pengumpulan Data Perkiraan Kebutuhan Pascabencana Bidang Kesehatan
Perbaikan/ pembangunan kembali
Analisis data
Verifikasi Dan Validasi Data
Penilaian Kerusakan
Nilai Kerusakan = Jumlah unit fisik yang rusak X tingkat kerusakan X harga (biaya satuan)
Penilaian Kerugian
Nilai Kerugian = (D x E) + (D xF)
Ket : D:Jangka waktu untuk pemulihan (hari, bulan, tahun)
E: Biaya tambahan (Rp)
F : Potensi kehilangan pendapatan (Rp)
Analisis Gangguan Akses
Analisis Gangguan Fungsi
Analisis Risiko Bidang Kesehatan
Analisis Dampak Bencana
Pengkajian kebutuhan
Penilaian kebutuhan adalah menilai kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai
dengan prinsip build back better, safer, & sustainable.
Rumus nilai kebutuhan
Nilai Kebutuhan = G x H
Keterangan: G = Tindakan rehabilitasi dan rekonstruksi berdasarkan kategori pembangunan,
stimulus ekonomi, penyediaan, akses, pemulihan fungsi dan pengurangan risiko bencana bidang
kesehatan , H = Harga satuan (biaya standar) daerah
Laporan hasil
Gambaran bencana akibat dan dampak bencana mortalitas,
morbiditas, disabilitas, KLB
Kerusakan dan kerugian bidang kesehatan
Gangguan akses, gangguan fungsi, peningkatan risiko, dan
analisis dampak bencana terhadap bidang kesehatan.
Perkiraan kebutuhan dan gambaran awal pemulihan bidang
kesehatan
Kesimpulan
Lampiran
Contoh tabel penilaian kebutuhan pascabencana
bidang kesehatan
INSTRUMEN PENILAIAN KAPASITAS UNTUK MEMASUKI MASA PEMULIHAN
Terdapat 4 form penilaian yang digunakan, dengan sasaran Dinkes, RS, dan Puskesmas, yaitu:
1. Form 1: Sarana dan prasarana (bangunan, alat kesehatan, kendaraan)
2. Form 2: Sumber daya manusia kesehatan
3. Form 3: Program kesehatan
4. Form 4: Pembiayaan kesehatan.
RENCANA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
BIDANG KESEHATAN
Hasil kaji Rencana rehabilitasi dan Rekonstruksi
Kesehatan bidang kesehatan merupakan pendetailan
hasil Jitupasna bidang kesehatan sehingga siap untuk
diimplementasikan oleh pihak-pihak terkait sesuai
dengan azas desentralisasi dan otonomi daerah.
Rencana rehabilitasi dan rekonstruksi bidang kesehatan disusun untuk jangka waktu
paling lama 3 (tiga) tahun dan setelah itu dapat ditinjau kembali. Penyusunan Rencana
rehabilitasi dan rekonstruksi bidang kesehatan bertujuan untuk