Anda di halaman 1dari 16

DIABETES

MELITUS
Kelompok 4
DISUSUN
OLEH

Az i z a i l i a
N y a y u R i m a P r i sc
h
DEFINISI
DIABETES
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang
kebanyakan herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan
glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut
ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di
dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme
karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme
lemak dan protein.
KLASIFIKASI DM

Penyakit ini digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu diabetes melitus


tipe 1, diabetes melitus tipe 2 dan diabetes gestasional.

A. Diabetes melitus tipe 1


Diabetes melitus tipe 1 adalah jenis diabetes yang tergantung
insulin sehingga disebut insulin dependent diabetes melitus
(IDDM).
KLASIFIKASI DM

B. Diabetes melitus tipe 2


Diabetes melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang tidak tergantung
insulin (non dependent diabetes melitus). Diabetes tipe ini tidak
disebabkan oleh rasio insulin dalam darah tetapi karena kelainan sistem
metabolisme yang disebabkan oleh mutasi gen
C. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional (GDM) adalah jenis diabetes yang terjadi
hanya pada saat hamil dan akan sembuh setelah melahirkan.
Anatomi
Fungsi pankreas ada 2 yaitu :
• Fungsi eksokrin yaitu membentuk getah
pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
• Fungsi endokrin yaitu sekolompok kecil
atau pulai langerhans yang bersama-sama
membentuk organ endokrin mesekresikan
insulin. Glukosa yang berasal dari absorpsi
makanan diintestin dialirkan ke hepar melalui
vena porta, sebagian glukosa akan disimpan
sebagai glikogen.
ETIOLOGI

Diabetes melitus adalah penyakit yang dapat menyerang semua golongan usia,
termasuk anak muda. Kondisi ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu tipe 1 dan tipe
2.
Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena penyakit autoimun yang menyebabkan
pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes melitus tipe 2
muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol
asupan gula yang masuk dalam tubuh.
PATOFLOW
PATOFISIOLOG
I
Sebagian besar gambaran patolofisiologi dari DM dapat
dihubungkan dengan salah
satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut:

1. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel sel tubuh yang


mengakibatkan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300-
1200 mg/dl.
2. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak
yang menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang
abnormal disertai dengan endapan kolestrol pada dinding
pembuluh darah.
3. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
Manifestasi
klinis
a. Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai
Gejala yang lazim terjadi melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotik
diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga
pada diabetes mellitus
klien banyak kencing
pada tahap awal sering
ditemukan sebagai b. Polidipsi (banyak minum)
berikut: Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan
banyak karena poliuri, sehngga untuk mengeimbangi klien lebih banyak
minum
Manifestasi
klinis
d. Penurunan berat badan, pingsan, kelelahan, kurang
energi Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi
Gejala yang lazim terjadi glukosa, maka tubuh berusaha mendapat peleburan zat dari bagian
pada diabetes mellitus tubuh yang lain yaitu lemak dan protein,
pada tahap awal sering
ditemukan sebagai e. Mata kabur
berikut: Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas (glukosa-sarbitol fruktasi)
yang disebabkan karena insufisiensi insulin.
KOMPLI
KASI
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada
pasien DM tipe 2
akan menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi
DM tipe 2 terbagi dua berdasarkan lama terjadinya
yaitu: komplikasi akut dan komplikasi kronik.
(PERKENI, 2015).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Gula darah puasa


b. Pemeriksaan AGD
c. HBA1c
d. Pemeriksaan Elektrolit
e. Pemeriksaan darah Lengkap
PENATALAKS Medis dan
ANAAN Keperawatan
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus meliputi 5 pilar, 5 pilar tesebut
dapat mengendalikan kadar glukosa darah pada kasus Diabetes
Mellitus (Perkeni, 2015). 5 pilar tersebut meliputi Edukasi, Terapi
farmakologi, Terapi nutrisi medis, Latihan jasmani dan Cek glukosa
mandiri
ADA YANG INGIN
DITANYAKAN?
THANKS DUDE!

Anda mungkin juga menyukai