Anda di halaman 1dari 33

KESEHATAN MASYARAKAT DAN

GIZI MASYARAKAT
Dosen Pengampu : Ratna Sari Dewi, M.Farm., Apt.

KELOMPOK 4 :
ALDA SYAFITRI (1800003)
AMRINA ROSSADA SEPTILAPANI (1800004)
ECI MARLINA (1800016)
HAZNA APDWIYAH (1800020)
IKA ZULAIKHA (1800021)
SELFIANI (1800043)
SELLEY ANDREY AGOESTHIN (1800044)
UCI RAMADHANTY (1800051)
SUB POKOK PEMBAHASAN

 PENGERTIAN HIGIENE DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


 PENGADAAN AIR BERSIH
 PENANGGULANGAN SAMPAH, POLUSI UDARA,
KESEHATAN PERUMAHAN DAN PEMBERANTASAN
VEKTOR
 MASALAH GIZI DI INDONESIA DAN
PENANGGULANGANNYA
 UPAYA PERBAIKKAN GIZI DI INDONESIA
DEFINISI
 Menurut Para Ahli Hygiene adalah :
 Brownell : hygiene merupakan cara manusia dalam
menjaga serta memelihara kesehatannya
 Prescott : hygiene dibagi ke dalam dua aspek, yakni
menyangkut individu (Personal Hygiene) serta juga
menyangkut lingkungan (Environment)
 Menurut UU No.2 Tahun 1996 : hygiene merupakan
semua usaha untuk memelihara, melindungi, serta juga
meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik itu
untuk umum atau juga perorangan yang memiliki tujuan
memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, dan
juga meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan
DEFINISI
 Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara
dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi
kebersihan tangan, mencuci pring untuk melindungi
kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak
untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan
(Depkes RI, 2004).

 Jadi
Hygiene adalah suatu pencegahan penyakit yang
menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau
manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada .
Definisi
 Sanitasi dalam bahasa inggris berasal dari kata
sanitation yang diartikan sebagai penjagaan kesehatan
 Ehler dan Steel mengemukakan bahwa sanitasi
adalah usaha-usaha pengawasan yang ditujukan
terhadap faktor lingkungan yang dapat menjadi mata
rantai penularan penyakit
 Sanitasi menurut World Health Organization
(WHO) adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa
faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia terutama terhadap hal-hal yang
mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup
Definisi
 Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sanitasi adalah
suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan
kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan
hidup manusia
 Jadi apa yang dimaksud dengan sanitasi
lingkungan ???
 Sanitasi lingkungan pada hakekatnya adalah kondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga
berpengaruh positif terhadap status kesehatan yang
optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
tersebut antara lain mencakup: perumahan, pembuangan
kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih,
Pengadaan Air Bersih
Dalam kehidupan nya manusia sangat
memerlukan air seperti air untuk minum,
memasak, mandi, mencuci, dan lain lain. Air
bersih adalah air yang memenuhi syarat
kesehatan.
Ada beberapa persyaratan air bersih,
diantaranya :
Lanjutan...
Syarat Kuantitas
 Syarat kuantitas adalah jumlah air yang untuk
keperluan rumah tangga perhari
perkapita.Pada umum nya di Negara maju
lebih banyak daripada di Negara berkembang.
 Misal nya di Amerika Serikat diperlukan
kurang lebih 200 m3 /hari/ kapita, sedangkan
di indonesia untuk wilayah perkotaan kurang
lebih 150 m3 /hari/ kapita dan untuk wilayah
pedesaan kurang lebih 100 m3 /hari/kapita.
Lanjutan.....
 Syarat Kualitas
Syarat kualitas air harus sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 416/Menkes/per/IX/1990 tanggal 3 september 1990 beserta
lampiran nya, meliputi syarat fisik, kimiawi, mikrobiologis dan
radioaktif adalah sebagai berikut :
 Syarat fisik :
a) Jernih
b) Tidak berbau
c) Tidak berasa
d) Tidak bewarna, kadar warna maksimal 15 skala TCU (True Color
Units)
e) Jernih, kadar maksimal kekentalan 5 skala NTU (Nephelometric
Turbidity Units)
f) Suhu sama dengan suhu udara, dengan penyimapanan maksimal 3
diatas atau dibawahnya
Lanjutan...
 Syarat Kimiawi
Tidak mengandung bahan-bahan berbahaya
atau beracun.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.
Tidak boleh mengandung zat dengan kadar
yang melebihi batas tertentu sehingga
menimbulkan gangguan fisiologis, tekhnis
dan ekonomis.
Lanjutan ...
 NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia anorganik
adalah :
a) Besi tidak boleh lebih dari 0,001 mg/L
b) Tembaga tidak boleh lebih dari 0,3 mg/L
c) Timah hitam tidak boleh lebih dari 1,0 mg/L
d) Nitrit tidak boleh lebih dari 0,05 mg/L
e) Nitrat tidak boleh lebih dari 0,5 mg/L
f) Kesadahan CaCo3 tidak boleh lebih dari 500 mg/L
g) pH berkisar antara 6,5 – 8,5
h) NAB untuk bahan-bahan kimia organik :
i) Dieldrin tidak boleh lebih dari 0,0007 mg/L
j) Chlorodane tidak boleh lebih dari 0,0003 mg/L
k) DDT tidak boleh lebih dari 0,03 mg/L
l) KMnO4 tidak boleh lebih dari 10 mg/L
m) Detergen tidak boleh lebih dari 0,05 mg/L
Lanjutan.....
 Syaratmikrobiologis :
Air memenuhi syarat mikrobiologis bila
bebas dari segala bakteri patogen.
Jika hasil pemeriksaan 100 cc air terdapat
kurang dari 4 bakteri Coli maka air
tersebut memenuhi syarat kesehatan
PENANGGULANGAN SAMPAH, POLUSI UDARA,
KESEHATAN PERUMAHAN DAN
PEMBERANTASAN VEKTOR

1.Sampah
Sampah dibedakan menjadi:
Sampah organic dan anorganik
Sampah mudah terbakar dan sukar terbakar
Sampah yang mudah terbakar dan sukar
membusuk
Lanjutan......
 Sampah mudah/sukar membusuk dibedakan atas.
Penggolongan sampah
menurut karakteristiknya
a) Garbage
 Merupakan jenis sampah yang terdiri dari sisa potongan hewan atau
sayur-sayuran yang berasal dari proses pengolahan, persiapan,
pembuatan dan penyediaan makanan yang sebagian besar mudah
membusuk, lembab dan mengandung sejumlah air.
b) Rubbish
 Merupakan sampah yang mudah sukar terbakar, berasal dari rumah
tangga, pusat perdagangan dan kantor, yang tidak termasuk garbage.
Sampah yang mudah terbakar umumnya teridiri dari zat organic,
kertas, sobekan kain, kayu, plastik, dll. Sedangkan sampah sukar
terbakar sebagian besar berupa zat anorganik seperti : logam,
mineral, kaleng, gelas.
Lanjutan....
c) Ashes (abu)
 Merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah
terbakar.
d) Street Sweeping (sampah jalanan)
 Berasal dari pembersihan jalanan dan trotoar.

e) Dead Animal (bangkai binatang)


 Yaitu bangkai binatang yang mati karena bencana alam,
penyakit atau kecelakaan.
f) Household Refuse (sampah pemukiman)
 Yaitu sampah campuran yang berasal dari rubbish, garbage,
ashes dari pemukiman.
g) Demolition Wastes
 Yaitu sampah hasil penghancuran gedung/bangunan
Lanjutan.........
 Pengolahan
Teknik pengolahan digunakan dalam system
pengolahan sampah sampah untuk meningkatkan
efisiensi operasional, antara lain reduksi volume
secara mekanik (pemadatan), reduksi volume
sacara kimiawi (pembakaran), reduksi ukuran
secara mekanik (cincang) dan pemisahan
komponen secara manual dan mekanik.
Pembuangan sampah (refuse disposal)
pembuangan sampah dapat dilakukan dengan
cara :
 Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, pembuangan
ini hanya cocok untuk sampah jenis rubbish. Sedangkan
sampah jenis garbage dapat menimbulkan bau yang tidak
sedap serta tmpat bersarangannya serangga & tikus.
 Sanitary Land Fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah kemudian ditutup
lagi dengan tanah.
 Incineration dengan Incinerator Khusus
Yaitu pembakaran dengan alat pembakar sampah khusus
(incinerator). Namun cara ini memerlukan biaya yang mahal.
Lanjutan...
 Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish dihaluskan dengan
alat khusus, kemudian dibuang ke laut.
 Composting
Sampah-sampah dari logam, gelas, dan lainnya
dipisahkan.Kemudian sampah dihaluskan untuk selanjutnya dibuat
menjadi kompos.
 Hogfeeding
Sampah jenis garbage seperti sisa sayuran dapat dibuat menjadi
makanan ternak.
 Recycling
Bagian-bagian sampah yang masih dapat dipakai di daur ulang,
sehingga bisa bermanfaat kembali.
Lanjutan....
2. Polusi Udara
 Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi
udara, maka dilakukan usaha-usaha sebagai berikut :
 Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan terlebih
dahulu terhadap asap pabriknya sebelum dibuang keudara
bebas. Pengolahan yang dapat dilakukan adalah :
 Untuk udara yang mengandung gas atau uap :
 Dengan cara mencuci, yaitu udara dialirkan kedalam air
atau cairan yang mudah bereaksi dengan gas atau uap
yang terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.
 Dengan jalan membakar, yaitu udara yang kotor
dilewatkan pada alat pembakar agar terbakar sempurna.
Lanjutan......
Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar
yang sedikit mencemari udara seperti bahan bakar sinar
matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa
pembakarannya lebih banyak sebaiknya menggunakan
jalan-jalan pinggir kota.

Melakukan penghijauan kota, karena tumbuh-tumbuhan


dapat menghasilkan oksigen pada siang hari dan
menyerap karbondiaksida dari udara. Oleh alam, hujan
yang turun menyebabkan kotoran diudara berkurang
dan angin akan menyebabkan kotoran diudara tersebar
luas sehingga tidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.
Lanjutan....
3. Kesehatan Perumahan
Perumahan harus menjamin kesehatan penghuninya, oleh karena itu diperlukan syarat
perumahan sebagai berikut :
 Memenuhi kebutuhan fisologis
 Suhu ruangan harus dijaga berkisar antara 20-28 C. ini sangat tergantung pada suhu
udara luar, pergerakan udara, kelembaban dan suhu benda-benda disekitarnya.
 Harus cukup mendapat penerangan baik siang hari maupun malam hari.
 Harus mempunyai ventilasi yang memadai untuk pertukaran hawa sehingga udara
dalam ruangan tetap segar.
 Dinding ruangan dibuat sedemikian rupa sehingga kedap suara, dari luar maupun
dari dalam.
 Ada halaman yang cukup untuk bermain anak-anak.
 Memenuhi kebutuhan psikologis
 Keadaan dan pengaturan rumah harus memenuhi tata keindahan.
 Adanya jaminan kebebasan yang cukup bagi anggota keluarga.
 Sedapat mungkin anggota keluarga yang meningkat dewasa mempunyai kamar
sendiri.
 Harus ada ruangan untuk berkumpul bersama dan untuk menerima tamu.
 Perlindungan terhadap penularan penyakit
Lanjutan....
4. Pemberantasan Vektor
 Pemberantasan vektor DBD

Pemberantasan nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan hingga ke tingkat yang bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat
lagi. Kegiatan pemberantasan nyamuk Aedes yang dilaksanakan sekarang ada dua cara
yaitu:
a. Dengan cara kimia
Cara ini dapat dilakukan untuk nyamuk dewasa maupun larva. Untuk nyamuk dewasa saat
ini dilakukan dengan cara pengasapan (thermal fogging) atau pengabutan (cold fogging =
Ultra Low Volume). Pemberantasan nyamuk dewasa tidak menggunakan cara
penyemprotan pada dinding (residual spraying) karena nyamuk Ae. aegypti tidak suka
hinggap pada dinding, melainkan pada benda-benda yang tergantung seperti kelambu dan
pakaian yang tergantung. Untuk pemakaian di rumah tangga dipergunakan berbagai jenis
insektisida yang disemprotkan di dalam kamar-kamar atau ruangan misalnya, golongan
organophospat atau pyrethroid synthetic. Untuk pemberantasan larva dapat digunakan
abate 1% SG. Cara ini biasanya digunakan dengan menaburkan abate ke dalam bejana
tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum pungan air seperti bak mandi,
tempayan, drum dapat mencegah adanya jentik selama 2-3 bulan
Lanjutan...
b. Pengelolaan lingkungan
1). Pembersihan sarang nyamuk (PSN). Cara ini dilakukan dengan
menghilangkan atau mengurangi tempat-tempat perindukan. Cara ini dikenal
sebagai Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) yang pada dasarnya ialah
pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.
PSN ini dilakukan dengan:
 Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air lain sekurang-
kurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
perkembangan telur menjadi nyamuk selama 7-10 hari.
 Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum dan tempat
air lain.
 Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung sekurang-
kurangnya seminggu sekali.
 Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas
seperti kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.
 Menutup lubang-lubang pada bambu pagar dan lubang pohon dengan tanah.
 Membersihkan air yang tergenang di atap rumah. - Memelihara ikan
Lanjutan....
2). Pengawasan kualitas lingkungan
Pengawasan kualitas lingkungan (PKL) adalah cara pemberantasan
vektor DBD melalui pengawasan kebersihan lingkungan oleh
masyarakat. Cara ini bertujuan untuk menghilangkan tempat
perindukan nyamuk Ae. aegypti dari daerah pemukiman penduduk.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh PKL adalah
(1) pengawasan kebersihan lingkungan di setiap rumah termasuk
sekolah, tempat-tempat umum (TTU) dan tempattempat industri
(TTI) oleh masyarakat seminggu sekali;
(2) penyuluhan kebersihan lingkungan dan penggerakan masyarakat
dalam kebersihan lingkungan dan penggerakan masyarakat dalam
kebersihan lingkungan melalui gotong royong secara berkala;
(3) pemantauan kualitas lingkungan menggunakan indikator
kebersihan dan indeks vektor DBD
Masalah Gizi di Indonesia dan
Penanggulangannya
1. Gizi kurang/buruk
 Tubuh kurus akibat gizi kurang sering kali dinilai lebih baik daripada tubuh
gemuk akibat gizi lebih, padahal kenyataannya tidak. Sama seperti obesitas,
anak maupun remaja dengan gizi kurang memiliki risiko pada
kesehatannya.
 Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan
mengalami kehidupan masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan
zat gizi yang tidak terpenuhi dalam masa pertumbuhan balita akan
meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit infeksi pada awal-awal
kehidupannya dan berlangsung hingga ia dewasa. Beberapa risiko gizi
kurang di antaranya sebagai berikut:
a) Malnutrisi, defisiensi vitamin, atau anemia
b) Osteoporosis
c) Penurunan fungsi kekebalan tubuh
d) Masalah kesuburan yang disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak
teratur
Lanjutan....
Penanggulangannya :
Untuk mencegah terjadinya gizi buruk atau
kwashiorkor pada anak, berikanlah makanan
dengan gizi yang seimbang. Cukupi
kebutuhan karbohidrat, lemak dan
proteinnya. Sumber protein yang bernilai
tinggi bisa didapatkan dari produk hewani
seperti susu, keju, daging, telur, dan ikan.
Lanjutan...
2. Stunting
 Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis yang
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu
cukup lama, umumnya karena pemberian makanan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi
mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak
berusia dua tahun. Gejala-gejala stunting di antaranya:
a) Postur anak lebih pendek dari anak seusianya
b) Proporsi tubuh cenderung normal, tetapi anak tampak
lebih muda atau kecil untuk usianya
c) Berat badan rendah untuk anak seusianya
d) Pertumbuhan tulang tertunda
Lanjutan....
Waktu terbaik untuk mencegah stunting
adalah mulai dari awal kehamilan hingga
dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh
karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil harus
terpenuhi untuk mengoptimalkan
perkembangan janin. Selain itu, pemberian
ASI eksklusif dan gizi seimbang pada balita
perlu menjadi perhatian khusus agar anak
tidak tumbuh pendek atau stunting.
Lanjutan...
3. Gaky
GAKY atau gangguan akibat kekurangan iodium
adalah gejala akibat kekurangan gizi yaitu iodum,
akibat dari kekurangan iodium adalah gondok,
kretisisme, pembesaran kelenjar tiroid, hambatan
mental dan pertumbuhan pada anak, dan gemuk
pada orang dewasa.
Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah
telah mewajibkan semua garam yang beredar
harus mengandung iodium sekurangnya 30 ppm.
UPAYA PERBAIKKAN GIZI DI
INDONESIA
Berikut ini adalah berbagai program pemerintah dalam
menanggulangi masalah gizi :
 Pola Menu 4 Sehat 5 Sempurna
 Pedoman Umum Gizi Seimbang
 Pedoman Gizi Seimbang
 Daftar bahan Penukar
 Keluarga Sadar Gizi
 Strategi dan Upaya Penanggulangan Akibat Kekurangan Iodium
 Posyandu sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Upaya
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
 Millenium Development Goals (MDGs)
 Jampersal
 Jamkesmas
 Jamkesda
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI, 2004
2. UU No.2 Tahun 1996
3. Sugeng, yuwono M. (1998). Pengarah
Perubahan Fisik Terhadap Penetasan
Nyamuk Aedes aegepty. Berkl.
Kedokteran Masyarakat, 4:6)

Anda mungkin juga menyukai