Anda di halaman 1dari 36

PENGUATAN ASOSIASI

PENGELOLA SPAMS PERDESAAN

Peningkatan Kapasitas Pelaku Program Tingkat


Kabupaten TA 2020
OUTLINE:
1. Penguatan Peran Asosiasi
2. Strategi Advokasi Dukungan Pemda kepada
Asosiasi
3. Pendampingan Pelaksanaan Kegiatan
Asosiasi dalam Kontrak ROMS
4. Pilihan Bentuk Organisasi KPSPAMS
PERATURAN PEMERINTAH YANG
TERKAIT DENGAN PERAN MASYARAKAT
DALAM PENYELENGGARAAN SPAM
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun
2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (Ketentuan Umum
Butir 16);

• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


nomor 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum;

”Pelaksanaan Penyelenggaran SPAM oleh Kelompok Masyarakat


dilakukan untuk memberikan pelayanan Air Minum kepada masyarakat
pada wilayah yang berada di luar jangkauan pelayanan BUMN/BUMD
dan UPT/UPTD dan dikelola secara mandiri dan gotong royong”
I. PENGUATAN PERAN ASOSIASI
1.1. PEMBENTUKAN ASOSIASI PENGELOLA
SPAMS PERDESAAN

• Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan


Sanitasi (SPAMS) Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota adalah
wadah/forum/perkumpulan dari Kelompok Pengelola SPAMS
(KPSPAMS) di perdesaan yang mempunyai kepentingan yang
sama dan berada di dalam satu wilayah administrasi
kabupaten/kota dan mewakili organisasi masyarakat tingkat
desa atau dusun untuk urusan air minum dan sanitasi yang
diakui oleh Pemerintah Daerah setempat.harus bagaimana?

• Pembentukan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat


Kabupaten/Kota diinisiasi oleh Badan Pengelola SPAMS atau
KPSPAMS yang berada di wilayah kabupaten/kota yang
bersangkutan. mengapa?
DATA PEMBENTUKAN ASOSIASI PENGELOLA
SPAMS PERDESAAN

Grafik Perbandingan Jumlah Kabupaten vs Jumlah Asosiasi SPAMS Tk. Kab yang
terbentuk (371)
Jumlah Kabupaten Jumlah Asosiasi SPAMS Terbentuk

3131
2828
2525
2222 2322

1717 1818
16 15 1616
1212 1111 1212 1312 1212 12 11 1313
10 1111 10
99 99 9 9 88
7 7 66 6 66
5 44 44 55 4 44 55 5 4
3

li n Y o i t h r t n h r a l u g u a h B T a t u t n h a a t n a
Ba nte kulu DI tal amb ara nga imu ara lata nga imu tar abe Ria un luk tar Ace NT NT apu ara Ria ara lata nga gar tar ara lata tar
a n J B T B T U B . p a U B B g U B U
B eng r o
wa Te a an Se Te n an p. Kep Lam M ku P a i e e
s i S i T en si ra e
S ra
B Go Ja awa Jaw ant ntan ntan anta ant Ke lu apu awe es es si T awe ate tera ate
J a P l w w e l
lim a a lim lim M Su ula ula law Su Sum uma Sum
Ka alim alim Ka Ka S S u
S S
K K

Sumber: ROMS Provinsi, April 2020


TUJUAN PEMBENTUKAN ASOSIASI

1) Mendukung peningkatan kinerja badan/kelompok


pengelola SPAMS perdesaan dalam menjamin
keberlanjutan sistem penyediaan air minum dan
sanitasi terbangun untuk peningkatan pelayanan dan
akses kepada masyarakat desa.

2) Mendorong peningkatan kepedulian pemerintah


daerah kabupaten/kota dan swasta terhadap
pembangunan sistem penyediaan air minum dan
sanitasi di perdesaan.
1.2. MANFAAT DIBENTUKNYA ASOSIASI

1) Membangun kebersamaan dan kerjasama untuk


meningkatkan kinerja dan kapasitas KPSPAMS.
2) Memudahkan untuk memperoleh akses informasi:
data layanan, inovasi tentang pengelolaan air
minum, pembelajaran, dan lain-lain.
3) Menjadi jembatan bagi anggota untuk memperoleh
sumber daya dalam bentuk kemitraan.
4) Mitra Pemerintah daerah untuk melakukan
monitoring dan pembinaan kepada kelompok
masyarakat pengelola SPAMS.
1.3. TUGAS ASOSIASI (1)

1) Memetakan kondisi kinerja KPSPAMS anggotanya.


Contoh di Kab. Bandung.
2) Memberikan masukan bagi pembinaan dan
peningkatan kinerja KPSPAMS anggotanya. Contoh
di Kab. Mojokerto, Wonosobo.
3) Menetapkan standard kualitas pelayanan SPAMS
anggotanya. Contoh di Kab. Klaten, Kota Semarang.
4) Memantau peningkatan kinerja SPAMS dan kualitas
pelayanan KPSPAMS anggotanya. Contoh di Kab.
Karanganyar, Kab. Semarang.
TUGAS ASOSIASI (2)

5) Memfasilitasi kemitraan bagi peningkatan kinerja


KPSPAMS anggotanya. Contoh di Kab. Tuban.
6) Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
program dan kegiatan Asosiasi dengan anggotanya
dan Pemerintah Daerah setempat. Contoh di Kab.
Grobogan, Batang, Pekalongan, Pemalang, Sragen.
7) Fasilitasi pembelajaran bersama antar KPSPAMS.
Contoh di Kab. Pemalang, Mojokerto, Situbondo,
Sumenep.
1.4. FUNGSI ASOSIASI
1) Mitra pemerintah daerah dan lembaga penyedia AMPL-BM
lainnya dalam integrasi program dan kegiatan
penyelenggaraan pelayanan air minum berbasis masyarakat.
2) Mengkoordinasikan program dan kegiatan pendampingan
(fasilitasi) dan peningkatan kapasitas (bantuan teknis dan
konsultasi) untuk KPSPAMS dan organisasi/lembaga
masyarakat desa/kelurahan pengelola SPAMS lainnya.
3) Wadah komunikasi serta pembelajaran bersama antar pelaku
AMPL berbasis masyarakat, terutama KPSPAMS
II. STRATEGI ADVOKASI DUKUNGAN
PEMDA KEPADA ASOSIASI
2.1 MEMBANGUN RASA SALING
MEMBUTUHKAN ANTARA ASOSIASI DAN
PEMDA
1) ASOSIASI:
 Menyediakan data pengelolaan SPAMS Perdesaan
 Meningkatkan kinerja KPSPAMS anggotanya
 Memfasilitasi anggota untuk pengembangan layanan SPAMS

2) PEMDA:
 Menyiapkan kebijakan/regulasi
 Meningkatkan kapasitas pengurus Asosiasi
 Memanfaatkan data layanan SPAM dari Asosiasi
 Memfasilitasi kemitraan Asosiasi
 Melibatkan Asosiasi secara aktif dalam pembangunan AMS BM
2.2. KEKUATAN DAN ASPEK YANG
MENJADIKAN ASOSIASI SUKSES
1. Asosiasi mampu menjadi “jembatan” yang efektif menghubungkan
KPSPAMS dan Pemda, maupun antar KPSPAMS. (8 dari
10)misalnya:
• Mampu mewakili KPSPAMS untuk berkomunikasi dengan Pemda
(Grobogan)
• Mampu memfasilitasi menyelesaikan masalah bersama yang dihadapi
oleh KMPSPAMS (Purbalingga)
2. Asosiasi mampu memperkuat solidaritas, berbagi pengetahuan
diantara sesama pengurus dan jaringan profesional. (8 dari 10) ,
• Bangga menjadi pengurus Asosiasi dan merasa lebih dihargai ketika
bisa melayani KPSPAMS dalam menyelesaikan masalahnya
(Pekalongan).
• Asosiasi menjadi wadah untuk membangun kerjasama dengan pelaku
pembangunan air minum perdesaan lainnya (Demak, Grobogan)
• Asosiasi memberikan masukan yang dapat dipertimbangkan oleh
Pemda (penambil keputusan) didalam mengambil keputusan (Agam).
2.3. KEKUATAN DAN ASPEK YANG
MENJADIKAN ASOSIASI SUKSES
3. Menyediakan pemantauan kinerja reguler manajemen
KPSPAMS, pemberian layanan dan fungsionalitas, yang
dihargai oleh Pemda dan sumber kebanggaan bagi Asosiasi;
(Demak)
4. Menawarkan visi dan motivasi bersama untuk mencapai
akses universal air minum dan sanitasi antara KPSPAMS
dan Pemda; Contoh di Kab. Grobogan, Batang, Pekalongan,
Pemalang, Sragen
5. Mendukung KPSPAMS untuk mengakses sumber
pendanaan yang ada, baik melalui bank/lembaga keuangan,
dana desa dan dari Pemda.(Tuban, Pemalang, Boyolali)
III. PENDAMPINGAN PELAKSANAAN
KEGIATAN DALAM KONTRAK ROMS
3.1. TINGKAT PROVINSI - PELATIHAN

a) Pelatihan ini diberikan kepada pengurus Asosiasi


Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat kabupaten/kota,
dilaksanakan ditingkat provinsi.
b) Pelatihan ini dilaksanakan 1 kali dalam setahun,
selama 3 tahun yaitu dari tahun 2018 s/d 2020,
dengan tujuan: meningkatkan kapasitas pengurus
Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
3.2 TINGAT KABUPATEN - WORKSHOP

A) Workshop ini dilaksanakan 1 kali dalam setahun, selama 3


tahun yaitu dari tahun 2018 s/d 2020, dengan tujuan :
 Memberikan pemahaman kepada pengurus Asosiasi tentang
kebijakanPamsimas
 Mengevaluasi kondisi pengelolaan keberlanjutan layanan air minum
dan sanitasi di desa-desa sasaran Pamsimas.
 Merumuskan upaya Asosiasi untuk meningkatkan kinerja KPSPAMS
untuk keberlanjutan.
B) Bagi Kabupaten/Kota yang telah terbentuk Asosiasinya, maka
kegiatan ini juga digunakan untuk evaluasi dan membahas isu-
isu khusus terkait peran Asosiasi.
C) Bagi Kabupaten/Kota yang belum terbentuk Asosiasi
Pengelola SPAMSPerdesaannya, kegiatan workshop ini juga
menjadi media untuk pembentukan Asosiasi Pengelola SPAMS
Perdesaan Tingkat Kabupaten/Kota.
3.3 TINGKAT KAB/KOTA -PROGRAM
PENGUATAN DASAR ASOSIASI

A) Program ini diberikan kepada Asosiasi Pengelola SPAMS


Perdesaan Tingkat kabupaten/kota, selama 3 tahun yaitu dari
tahun 2018 s/d 2020, dengan penjelasan sebagai berikut:
 Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Pamsimas I dan II,
mendapat
 bantuan dari tahun 2018 s/d 2020 sebesar Rp. 50 juta per tahun.
 Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Pamsimas III, mendapat
bantuan dari
 tahun 2019 s/d 2020 sebesar Rp. 25 juta per tahun
B) Program Penguatan Dasar ini memberikan bantuan pendanaan
kepada Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat
Kabupaten/Kota untuk menjalankan perannya.
GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM
PENGUATAN DASAR ASOSIASI

Gambaran Pelaksanaan Program Penguatan Dasar Asosiasi

325
JUMLAH ASOSIASI SPAMS KAB/KOTA

275
225
175
125
75
25
SK-CPMU Tahap I Tahap II Tahap III
2018 211 159 7 4
2019 288 146 21 3
2020 333 NaN NaN NaN
TAHAPAN PERSIAPAN PELAKSANAAN
PROGRAM PENGUATAN DASAR AASOSIASI

(3)
Penerbitan SK CPMU
(2) Pamsimas tentang
(1) Penyusunan Rencana Penetapan Bantuan
Pembukaan Rekening Kerja dan Anggaran Pendanaan bagi Asosiasi
(RKA) Asosiasi Pengelola SPAMS
Perdesaan Tingkat
Kabupaten/Kota
SIKLUS KEGIATAN PROGRAM PENGUATAN
DASAR ASOSIASI
PENGERTIAN RKA

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) adalah acuan pelaksanaan


kegiatan bagi Asosiasi dalam setahun. RKA memuat seluruh
kegiatan yang akan dilakukan oleh Asosiasi selama 1 (satu) tahun
anggaran dari berbagai sumber pendanaan

RKA menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh


Asosiasi untuk mendapatkan bantuan pendanaan melalui
Program Penguatan Dasar Asosiasi.
JENIS KEGIATAN

1) Rapat Pengurus
2) Koordinasi dengan OPD Pembina
3) Penguatan Kelembagaan
4) Peningkatan Kinerja Iuran
5) Peningkatan kinerja Keberfungsian
6) Peningkatan Kualitas Pelayanan
7) Peningkatan Kuantitas Pelayanan
8) Pemantauan Kinerja
9) Peningkatan Jejaring Kerjasama
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RENCANA
PENDAMPINGAN ROMS KEPADA ASOSIASI
1) Pahami/pelajari RKA
2) Pelajari rencana/jadwal pelaksanaan kegiatan
3) Memberikan catatan terhadap kegiatan-kegiatan yang
meragukan untuk dapat dilakukan oleh Asosiasi
4) Lakukan pertemuan dengan Pengurus Asosiasi, untuk
membahas kesiapan mereka.
5) Susun jadwal bersama (termasuk PIC) untuk setiap
kegiatan yang mencakup :
 Jadwal : persiapan, pelaksanaan, dan pasca kegiatan
(tindaklanjut/laporan).
 Penyiapan Administrasi : surat menyurat
 Penyiapan Materi : (rapat, coaching, paparan, monev)
4. PILIHAN BENTUK ORGANISASI
KPSPAMS
4.1 DASAR HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 ttg Sistem
Penyediaan Air Minum:
• Pasal 1 No. 7: “Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan
dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana
yang mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan Air Minum
kepada masyarakat”.
• Pasal 1 No. 16: “Kelompok Masyarakat adalah kumpulan, himpunan, atau
paguyuban yang dibentuk masyarakat sebagai partisipasi masyarakat
dalam Penyelenggaraan SPAM untuk memenuhi kebutuhan sendiri”.
• Pasal 42: (1) Penyelenggaraan SPAM dilaksanakan oleh:
a. BUMN/BUMD;
b. UPT/UPTD;
c. Kelompok Masyarakat;
d. Badan Usaha
Peraturan Menteri PUPR, Nomor 27/PRT/M/2016 tentang
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
• Pasal 34
• (1) Alih kelola sarana dan prasarana yang dikelola Kelompok Masyarakat
dapat dilakukan dalam kondisi:
a. Diserahkan secara sukarela oleh Kelompok Masyarakat; atau
b. Diterlantarkan atau dilakukan pembiaran menjadi tidak berfungsi.
• (2) Alih kelola sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat diserahkan pengelolaannya kepada UPTD atau BUMD di wilayah
pelayanannya.

• Pasal 35
• (1) Perencanaan dalam Penyelenggaraan SPAM oleh Kelompok Masyarakat
dilakukan dengan:
a. Masyarakat dapat merencanakan secara mandiri atau dibantu dengan
fasilitator yang disediakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah;
b. Membentuk unit pengelola atau institusi pengelola yang menetapkan
iuran, penetapan struktur kelembagaan pengelola atau AD/ART, serta
susunan pengurus;
Lampiran 10. Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM oleh
Kelompok Masyarakat yang dibantu Fasilitator (Peraturan
Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2016)

a) Tata Cara Pencatatan Kelompok Masyarakat


Kelompok Masyarakat sebagai Penyelenggara SPAM harus tercatat
sebagai pengelola SPAM untuk kebutuhan sendiri oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
4.2. FAKTOR YANG
MELATARBELAKANGI
Faktor yang melatarbelakangi KPSPAMS merubah bentuk
organisasinya :
1) Adanya anggapan bahwa dengan berbadan hukum maka keberlanjutan
pengelolaan SPAMS lebih terjamin, karena tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
2) Agar organisasi bisa bertindak secara hukum (Perdata), karena :
– Asset yang dimiliki oleh KPSPAMS semakin bertambah banyak, baik asset fisik
sarana SPAMS, kepemilikan lahan dan bangunan untuk kantor, peralatan
kantor (computer, meubelair) maupun asset dalam bentuk uang (uang kas dari
pengumpulan iuran), maupun yang bersumber dari hibah/bantuan;
– Seringkali ada persyaratan “berbadan hukum” dalam mengakses sumber-
sumber pendanaan, baik dari Hibah Pemerintah, Hibah Swasta, Lembaga
Keuangan maupun CSR. Sehingga dengan berbadan hukum akan
mempermudah proses administrasi terutama dalam membuat ikatan
perjanjian.
3) Melakukan kerjasama/kolaborasi dengan Pemerintah Desa atau Lembaga/Institusi
lainnya.
4) Untuk membangun kemandirian dan meningkatkan profesionalisme di dalam
penyediaan layanan.
OPSI BENTUK ORGANISASI
KPSPAMS
BADAN USAHA MILIK
No. ASPEK PERKUMPULAN KOPERASI
DESA

1. Sifat Organisasi Sosial; Komersial/Profit; Sosial dan Profit;


tidak mencari keuntungan Membagikan keuntungan Sebagai salah satu sumber
pendanaan PemDes,
membagikan keuntungan
kepada pemilik modal.
2. Pendanaan / Iuran anggota. Iuran Pokok dan Iuran Wajib, Kekayaan desa yang
Sumber Dana (jika ada : bantuan / hibah dari serta Sisa Hasil Usaha. dipisahkan dan Penyertaan
pihak lain yang tidak mengikat) Modal Masyarakat
(maksimal 49%).
Bantuan APB-Desa
3. Kemampuan Agak sulit, karena biasanya harus Sulit karena dianggap Mudah, karena ada
mengakses memenuhi persyaratan dari lembaga komersial yang dukungan dari Pemerintah
pendanaan pemberi bantuan (hibah, kredit) mendapat profit. Desa yang bisa
mengalokasikan anggaran
(APBDES) setiap tahun.
BADAN USAHA MILIK
No. ASPEK PERKUMPULAN KOPERASI
DESA

4. Dukungan Kemungkinan untuk mendapat Dari Modal dan Keuntungan Dari APBDesa
pendanaan dukungan pendanaan ada, Usaha
untuk namun membutuhkan upaya
keberlanjutan yang besar.
SPAMS
5. Lingkup Bisa menjadi “core bisnis” karena Jika disepakati anggota, bisa Bisa menjadi “core bisnis”
Kegiatan / semua anggota memiliki menjadi bagian dari unit , namun bisa juga sebagai
Bidang Usaha : kepentingan yang sama. usaha. “unit usaha”.
Air Minum dan
Sanitasi
6. Keterlibatan/ Keterlibatan dan tanggungjawab Keterlibatan dan Keterlibatan dan
Tanggung masyarakat tinggi, karena semua tanggungjawab masyarakat tanggungjawab
jawab punya kepentingan yang sama. secara umum rendah, karena masyarakat rendah, tidak
Masyarakat hanya masyarakat yang ikut semua masyarakat
menanam modal yang mempunyai kepentingan
bertanggungjawab; yang sama.
kepentingan masyarakat
bergabung di koperasi bisa
berbeda-beda.
BADAN USAHA MILIK
No. ASPEK PERKUMPULAN KOPERASI
DESA

7. Program Kerja Rencana kerja organisasi/ Rencana kerja koperasi Rencana kerja BUMDes
perkumpulan adalah agenda disusun menggunakan disusun agar usaha yang
kegiatan organisasi yang tersusun perhitungan-perhitungan dijalani tidak mengalami
dalam rentang waktu tertentu yang dinyatakan dengan kegagalan.
dengan tahapan proses yang uang, dan disahkan oleh
jelas untuk mencapai suatu Rapat Anggota
tujuan.

8. Pengambilan Diputuskan oleh anggota Diputuskan melalui rapat Diputuskan melalui


keputusan perkumpulan. anggota. musyawarah. Tantangan
bagi BUMDesa dan
Pemerintah Desa adalah
menjaga keseimbangan
relasi, dimana dominasi
satu pihak terhadap
pihak lainnya patut
dihindari.
No. ASPEK PERKUMPULAN KOPERASI BADAN USAHA MILIK DESA

8. Pengambilan Diputuskan oleh anggota Diputuskan melalui rapat Diputuskan melalui


keputusan perkumpulan. anggota. musyawarah. Tantangan bagi
BUMDesa dan Pemerintah
Desa adalah menjaga
keseimbangan relasi, dimana
dominasi satu pihak terhadap
pihak lainnya patut dihindari.
9. Intervensi Mandiri, keputusan Tidak dapat diintervensi oleh Dapat diintervensi oleh
pihak luar masyarakat sebagai pihak diluar selain oleh anggota pemerintah desa
anggota perkumpulan koperasi. Pemilik Modal besar
akan punya kewenangan lebih
besar juga.
10. Pengelola Perwakilan masyarakat  Pengurus koperasi.  Lembaga usaha desa
yang dipilih secara yang dikelola oleh
partisipatif masyarakat dan
pemerintahan desa,
namun terpisah dari
Pemerintah Desa
(professional).
11. Kepemilikan Modal atau asset milik Modal atau asset hanya menjadi Aset adalah milik Pemerintah
Modal/Asset dan tanggung jawab hak pemilik modal. Desa. Sedangkan masyarakat
bersama. bisa ikut dalam penyertaan
modal saja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai