Anda di halaman 1dari 54

SISTEM PEMADAM

KEBAKARAN

AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI


zainalbakti28@yahoo.co.id

1
HP O81617377315
RUMAH 021.7409563
Email : zainalbakti28@yahoo.co.id
1. DIREKTUR , INDONESIAN MANAGEMENT
CENTRE ( IMAC )
2. KETUA II ( DEPARTEMEN PROMOSI
DANA A2K4-INDONESIA ) 2016-2020
3. INSTRUKTUR AHLI K3 UMUM DAN
KONSTRUKSI INDONESIA
4. TRAINER PERUBAHAN POLA PIKIr
( mindset transformation )
6, PEMBICARA DAN MODERATOR Berbagai
Work Shop DAN Seminar NASIONAL
KUALIFIKASI :
5. Assessor BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
PENDIDIKAN AKHIR :
S2 BISNIS MANAJEMEN 1994
PROFESI (BNSP)
PENGALAMAN KERJA : 2. Auditor SMK3 PP.50/2012
1.PT WASKITA KARYA 33 TAHUN 3. AHLI UTAMA K3 KONSTRUKSI (CSP ) BNSP
2. DOSEN PARUH WAKTU, S1 DAN S2, 7THN 4. AHLI AMDAL ( ANALISA MENGENAI
3. INSTRUKTUR PELATIHAN 22 TAHUN
PENULIS BUKU “ DAMPAK LINGKUNGAN ) ITB
BerpikirlaH YanG BenaR,MEMULIHKAN 5. TRAINER SERTIFIKAT BNSP
CARA BERPIKIR YANG SALAH “ 6. SPESIALIS INVESTIGASI ACCIDENT
12/17/2023 - BNSP
KEBAKARAN TAHUN 2017-2018
Risk Assessment

12/17/2023
ALAT PEMADAM
RINGAN

Portable Fire
Extinguisher
Risk Control

12/17/2023
K3 PADA SISTIM PEMADAM KEBAKARAN

By : ZAINAL BAKTI
KECIL JADI TEMAN,
BESAR MENJADI LAWAN…..
SMK3 (PP 50/2012 & OHSAS 18001
Kebijakan dan
Komitmen
1. Kebijakan K3

2. Identifikasi Bahaya, Tingkat Resiko


& Rencana Pengendalian
17. Peninjauan UlangTinjauan
Manajemen 3. Peraturan dan Standar K3
Perencanaan
Manajemen
4. Sasaran dan Program Kerja K3
12. Pengukuran dan Pemantauan

13. Evaluasi Kepatuhan 5. Struktur Organisasi, Sumberdaya

6. Kompetensi dan Sistim Pelatihan K3

14. Penyelidikan Insiden, Ketidak sesuaian, 7. Komunikasi dan Konsultasi K3


Tindakan perbaikan dan Pencegahan
8. Dokumentasi
15. Pengendalian Rekaman. Pemantauan & Penerapan
Koreksi
9. Pengendalian Dokumen
16. Pemeriksaan Internal.
10. Pengendalian Operasional

11. Kesiagaan & Tanggap darurat


Siklus Manajemen
K3 - Kebakaran
(5)
(5)Identifikasi
Identifikasi
Prog. Pencegahan
Prog. Pencegahan
(2) (7)
(7)Review
(1) (2)Identifikasi
Identifikasi Kebakaran Review
(1)Identifikasi
Identifikasi potensi
(3)
(3)Identifikasi
Identifikasi (4)
(4)Estimasi
Estimasi Kebakaran keefektifan
potensiyg
ygdpt
dpt metoda keefektifan
Hazard
Hazardmaterial menimbulkan metodapaparan
paparan dampak
dampak usaha
material menimbulkan sumber usahayang
yang
kebakaran sumberpanas
panas kejadian
kejadian sedang berjalan
kebakaran (6) sedang berjalan
(6)Identifikasi
Identifikasi
Peralatan
PeralatanSistem
Sistem
Kebakaran
Kebakaran
(12)
(12)Management
Management
review
review
(9)
(9)Susun
Susunprogram
program
Inspeksi berkala
Inspeksi berkala
(8)
(8)Susun
Susunrencana
rencana/ /
(11)
(11)Audit
Audit
program perbaikan
program perbaikan

(10)
(10)Susun
Susunprosedur
prosedur
Tanggap
Tanggapdarurat
darurat
SKEMA PEMBUATAN
PROSEDUR Pemadam Kebakaran

BENTUK TUJUAN IDENTIFIKASI


RISK ASSESMENT
TIM LINGKUP POTENSI BAHAYA

UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO

EVALUASI IDENTIFIKASI KEBUTUHAN


SARANA / ALAT & SDM

EMERGENCY DRILL ORG. Pemadam Kebakaran


TUGAS & TANGGUNG JAWAB

SOSIALISASI PROSEDUR SUSUN PROSEDUR


Sistim Pemadam Kebakaran Pemadam Kebakaran
PENGETAHUAN
TENTANG API
Sumber Panas : Sinar matahari, Listrik,
Enerji Mekanik, Reaksi Kimia, Kompresi
Udara.
Klasifikasi Kebakaran berdasarkan NFPA ( National Fire Protection
Association ) :
Benda Padat ( Klas A ): Api diakibatkan Kayu , kertas, karet,dll
Benda Cair-Gas ( Klas B ) : Bensin, spirtus, solar, LNG, Butane,
Acetilin,dll
Listrik ( Klas C ) : Api diakibatkan oleh Listrik
Logam ( Klas D ) : Api Kebakaran berasal dari kebakaran
Bahan Logam
PENGERTIAN
• KEBAKARAN, ADALAH, SUATU PERISTIWA
YANG DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN :
HARTA BENDA, MANUSIA DAN KERUSAKAN
LINGKUNGAN, YANG BERDAMPAK
TERGANGGU ATAU TERHENTINYA PRODUKSI.
DEFINISI

• Prosedur Sistim Pemadam Kebakaran :


Tata cara/pedoman kerja dalam menanggulangi suatu
keadaan Kebakaran dengan memanfaatkan sumber
tenaga dan sarana yang tersedia untuk
menanggulangi akibat dan suatu kondisi yang tidak
normal dengan tujuan untuk mencegah atau
mengurangi kerugian yang lebih besar.

• Organisasi/Tim Kebakaran : sekelompok orang yang


ditunjuk/dipilih sebagai pelaksana penanggulangan
Kebakaran
POKOK BAHASAN
• SEGI TIGA API DAN PENYEBAB KEBAKARAN
• BAHAYA YANG DITIMBULKAN AKIBAT KEBAKARAN
 PRINSIP PEMADAMAN KEBAKARAN
• SISTEM DAN PERALATAN PROTEKSI KEBAKARAN
• PENTINGNYA MANAJEMEN PENGAMANAN
TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN
PENANGGUNG
PENANGGUNGJAWAB
JAWABUMUM
UMUM
(PENGURUS)
(PENGURUS)

DEPARTEMEN
DEPARTEMEN K3
K3

PENANGGUNG
PENANGGUNGJAWAB
JAWAB
UNIT
UNITPENANGGULANGAN
PENANGGULANGANKEBAKARAN
KEBAKARAN
PETUGAS REGU
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
KOORDINATOR
KOORDINATORSUB
SUBUNIT
UNIT
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGANKEBAKARAN
KEBAKARAN

PETUGAS
PETUGAS
PERAN
PERANKEBAKARAN
KEBAKARAN
Ref. Kepmennaker No 186/1999
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN
PENANGGULANGAN TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN

1. UNDANG-UNDANG NO.1 TH.1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

2. KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.02/KPTS/1985


TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PADA BANGUNAN GEDUNG

3. KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.378/KPTS/1987


TENTANG PENGESAHAN 33 STANDAR KONSTRUKSI BANGUNAN
INDONESIA

4. PERATURAN DAERAH DKI JAKARTA NO.03 TAHUN 1975 TENTANG


KETENTUAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DALAM WILAYAH
DKI JAKARTA
TEORI API DAN PENYEBARANNYA
Api adalah reaksi kimia eksotermik yang disertai timbulnya panas/kalor,
cahaya (nyala), asap, dan gas
 reaksi pembakaran

Pembakaran sempurna:
bahan combustible + O2  CO2 + H2O + kalor + cahaya
(senyawa karbon)

Pembakaran tidak sempurna:


bahan combustible + O2  CO2 + CO + C + H2O + kalor + cahaya
(senyawa karbon)
• Bahan bakar (fuel)
ELEMEN DASAR API • Panas mula (heat)
• Oksigen (oxygen)
HEAT
• Reaksi rantai
REAKSI RANTAI Segi-3 api bisa juga bidang-4 api

FUEL OXYGEN

Triangle of Fire

Memiliki efek dobel (doubling effect)


EFEK DOBEL PADA Misal pada
PERAMBATAN API VERTIKAL atap

Waktu Tinggi nyala api

T1 H
T2 2H
T3 4H
T4 8H
T5 16H, dst

Efek pada
perambatan api
horisontal
Plan view
KEBAKARAN DAN PENYEBAB-NYA*)
Penyebab Kebakaran
Tak diketahui
25%
*)
Hasil penelitian Pusat Litbang
Permukiman, Balitbang P.U. Lain-lain
tahun 1984 – 1988 dan 1989 – (puntung rokok,
gas, petir)
1993 di seluruh ibukota propinsi 7%
Listrik
39%
Lampu tempel
9%
Kompor minyak
tanah
20%

Kejadian Kebakaran

Bangunan rumah
5.6% tinggal

Bangunan pusat
7.2% pertokoan &
perbelanjaan
Bangunan
65.8% industri/pabrik

Bangunan
perkantoran
9.3%
Kejadian Kebakaran
8799 kali

5600 kali

476.6 milyar
99.9 milyar

1984 - 1988 1989 - 1993


Perioda

kejadian kerugian
Penyebab Sulitnya Penanggulangan & Pengendalian Kebakaran

Bangunan ditutup
Terlambat hubungi
rolling door, 9.9%
dinas
kebakaran,19.8%

Faktor angin, 14.7%

Bangunan tanpa
Gangguan asap,15.6% peralatan proteksi
kebakaran, 17.8%
Penyebaran Api dalam Ruangan

Terjadi secara:
dinding  Konduksi
 Konveksi
 Radiasi

konduksi ke lantai

Flashover : kondisi dimana secara tiba-tiba dan cepat


seluruh ruangan menyala serentak
KURVA TEMPERATUR – WAKTU KEBAKARAN

• Pertumbuhan kebakaran dalam • Fenomena flashover


ruang ΔTg = 500o-600oC, fluks ke lantai 20kW/m2

Perioda penyelamatan jiwa Perioda struktur (menit)

Kurva suhu-waktu Flashover di bangunan toko


FENOMENA FLASHOVER
 Seluruh benda
dalam ruangan
serentak terbakar
 Temperatur di
dalam ruangan bisa
mencapai 500 – 600
der.C
 Pancaran panas ke
lantai 20 Kw/m2
 Juluran api / pa-
nas dan gas ke luar
jendela nampak.
PERAN SISTEM AKTIF, PASIF DAN PERAN PEMADAM KEBAKARAN
BAHAYA AKIBAT PRODUK KEBAKARAN

(1) Temperatur penyulutan dan kalor atau panas


pembakaran
(2) Suhu tinggi kebakaran
(3) Bahaya asap kebakaran
(4) Gangguan jarak pandang
(5) Kemungkinan gas-gas beracun
(6) Penjalaran ke tempat lain-nya
Mana sih yang paling berbahaya ?
PRODUK KEBAKARAN

PANAS
PANAS

TERMAL
TERMAL

NYALA
NYALA

ASAP
ASAP
NON-TERMAL
NON- TERMAL

GAS
GAS
Respon manusia terhadap temperatur
o
C
200
Kerusakan fatal berupa kekeringan kulit dalam
waktu 30 detik
180

150
Tidak dapat ditolerir dalam 5 menit
120 Tidak dapat ditolerir dalam 15 menit
Tidak dapat ditolerir dalam 25 menit
95

65 Masih dapat ditolerir selama kurang dari 1 jam


(tergantung kelembaban, pakaian, dan aktivitas)
35
Daerah nyaman termal (tergantung kelembaban,
10 gerakan udara, dan faktor-faktor lain)

JAGA JARAK AMAN !


PENYEBAB KECELAKAAN KEBAKARAN
Korban Kebakaran (100%)

Bertahan kurang dari 6 jam Bertahan lebih dari 6 jam

80% 20%
Radang
Luka bakar
Kadar CO > 50% Kadar CO < 50% paru-paru

48% 32% 10% 10%

CO 30 - 50% + HCN CO < 30

16% 16%

Tersengat Sebab lain (jatuh, serangan


panas jantung, dll)

Keterangan: 8% 8%
Yang berakibat fatal
ASAP PALING MEMBAHAYAKAN
Pengaruh Prosentase Kandungan Gas-Gas Terhadap Kondisi
Tubuh Manusia (ASHRAE)

GAS % VOLUME DI UDARA PENGARUH


O2 10 - Pusing-pusing
7 - Kelengar
5 - Konsentrasi minimum untuk dapat hidup
2–3 - Kematian dalam beberapa menit
CO2 2 - Pernafasan 30% lebih cepat
4 - Mulai merasa mual
4.5 – 5.0 - Pernafasan cepat sekali, timbul mual Bisa bunuh diri
7–9 - Batas toleransi kalo begini
10 – 11 - Tidak sadar, dalam 10 menit caranya…
15 – 20 - Gejala-gejala iritasi bertambah
25 – 30 - Pernafasan berkurang, tekanan darah turun,
mati suri, kematian setelah beberapa saat
CO 0.02 - Sakit kepala selama 2 – 3 jam
0.04 - Berkeringat, kelengar dalam 1 – 2 jam
0.08 - Tidak sadar diri dalam 2 jam
0.16 - Pusing, mual dalam 20 menit
0.32 - Pusing dalam 5 – 10 menit, kematian dalam
30 menit
0.64 - Pusing dalam 1 – 2 menit, kematian dalam
10 menit
1.2 - Tidak sadar diri, kematian dalam 1 – 2 menit
METODA PEMADAMAN API

OKSIGEN PANAS
batasi jumlah oksigen dinginkan bahan bakar

BAHAN BAKAR REAKSI RANTAI


singkirkan bahan bakar putus reaksi rantai
menggunakan bahan kimia

Bidang-4 api
METODA PEMADAM KEBAKARAN
• SMOTHERING ( MENYELIMUTI ), YAITU DENGAN
MEMUTUSKAN UDARA LUAR DENGAN BENDA YANG
TERBAKAR
• COOLING ( MENDINGINKAN ), MENYERAP PANAS DARI
BAHAN BAKAR YANG TERBAKAR, AKIBATNYA
MENGHALANGI PROSES PEMBAKARAN
• STARVATION, MEMUTUSKAN SUPPLY BAHAN BAKAR
SAMPAI DIBAWAH BATAS DAPAT TERBAKAR
• BREAKING CHAIN REACTION, MEMUTUSKAN RANTAI
REAKSI PEMBAKARAN DENGAN MENANGKAP RADIKAL
BEBAS OH, H+ AGAR TIDAK BERLANJUT KEBAKARAN
PRINSIP DASAR
(1) Mencegah timbulnya Api
(2) Membatasi penjalaran
(3) Mendeteksi & pemadaman dini
(4) Mempermudah penyelamatan
(5) Meminimisasi kerusakan

TUJUAN
(1) Life safety
(2) Property safety
(3) Information/process safety
(4) Environmental safety
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Sarana Proteksi Pasif


• Membatasi bahan-bahan mudah terbakar
• Struktur tahan api & kompartemenisasi
• Penyediaan sarana evakuasi untuk penghuni
• Penyediaan kelengkapan penunjang evakuasi
• Kondisi halaman bangunan & akses pemadam
PERLU DIDUKUNG
Kelemahan-nya : tidak dirancang dari awal DENGAN
FIRE SAFETY
MANAGEMENT
Sarana Proteksi Aktif (FSM)
• Sistem deteksi dan alarm kebakaran
• Alat pemadam api ringan
• Automatic sprinkler system, hydrant, hose-feel
• Pemadam api khusus
• Sarana bantu : sumber air – pompa - genset Membentuk
segi-3 pula
Kelemahan-nya : kurang perawatan / maintenance
TRIANGLES OF FIRE

Segi-3 api HEAT HUMAN


Segi-3 tujuan LIVES

FUEL OXYGEN PROPERTY ENVIRONMENT


Triangle of fire F.S.M Fire Protection
Triangle

ACTIVE PASSIVE Segi-3 sistem proteksi


system system
Firesafety Triangle
SISTEM PROTEKSI TOTAL
Terwujud apabila ketiga-unsur proteksi ada

• SISTEM AKTIF  ENERGIZED SYSTEM


• SISTEM PASIF  BUILT-IN SYSTEM
• FIRE SAFETY MANAGEMENT  HUMAN SYSTEM

Sistem proteksi aktif Sistem proteksi pasif

SPT indikator
Fire safety management Kehandalan
terhadap
kebakaran
Kebakaran adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal
- Terjadi tiba-tiba
- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
- Perlu segera ditanggulangi

Kebakaran dapat berubah menjadi bencana


(disaster) yang mengakibatkan banyak
korban atau kerusakan
SISTIM PERPINDAHAN
• 1. Radiasi : Perpindahan panas memancar
kesegala arah
• 2. Konduksi : Perpindahan panas melalui
benda ( perambatan panas )
• 3. Konveksi : Perpindahan panas yg menye-
babkan perbedaan tekanan
• 4. Loncatan : Bunga Api : Reaksi antara
enerji panas dengan udara.
Natural hazard (Bencana Alamiah)
- Kebakaran hutan
- Gempa
- Petir

Technological Hazard (Kegagalan Teknis)


- Peristiwa Kebakaran/ledakan

Huru hara
- Perang / Kerusuhan
Mengapa
prosedur Kebakaran
harus dibuat ?
Tuntutan atau Persyaratan
1. Peraturan perundangan
2. Keamanan publik (masyarakat sekitar)
3. Asuransi
4. LSM
Menekan resiko
losses
Tidak direncanakan
Direncanakan
KONSEP PENANGGULANGANKEBAKARAN
GOAL/TARGET

• Memastikan adanya suatu organisasi


Penanggulangan Kebakaran yang lengkap dengan
semua sasarannya.
• Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang diperlukan
atau dilakukan untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya suatu kejadian.
• Sebagai bahan masukan dalam pengambilan
keputusan Top Manajemen.
Kategori
Keadaan Kebakaran

Keadaan Kebakaran Tingkat I (Tier I)


Adalah : keadaan kebakaran yang berpotensi mengancam nyawa
manusia dan harta benda (asset), yang secara normal dapat diatasi
oleh personil jaga dan suatu instalasi/pabrik dengan menggunakan
prosedur yang telah dipersiapkan, tanpa perlu adanya regu bantuan
yang dikonsinyir.
Keadaan Kebakaran kategori ini mempunyai satu atau lebih
karakter sebagai berikut:
• Kecelakaan skala kecil atas suatu daerah tunggal atau satu sumber saja
• Kerusakan asset atau luka korbannya terbatas
• Karyawan yang bertugas dengan alat yang tersedia dibantu regu
tanggap darurat sudah cukup untuk menanggulanginya
Kategori Keadaan Darurat
Keadaan Kebakaran Tingkat II (Tier II)
• Ialah suatu kecelakaan besar dimana semua
karyawan yang bertugas dibantu dengan peralatan
dan material yang tersedia di instalasi/pabrik
tersebut, tidak lagi mampu mengendalikan keadaaan
darurat tersebut,
• Terjadi beberapa korban manusia.
– Meliputi beberapa unit atau beberapa peralatan besar yang
dapat melumpuhkan kegiatan instalasi/pabrik.
– Dapat merusak harta benda pihak lain didaerah setempat
(diluar daerah instalasi).
– Tidak dapat dikendalikan oleh tim kebakaran dan dalam
pabrik itu sendiri, bahkan harus minta bantuan pihak luar.
Kategori Keadaan Darurat

Keadaan Kebakaran Tingkat III (Tier III)


Adalah keadaan kebakaran berupa
malapetaka/bencana dahsyat dengan akibat
lebih besar dibandingkan dengan Tier II, dan
memerlukan bantuan, koordinasi pada tingkat
nasional.
Maksud & Tujuan

Aspek Kemanusiaan
• Mencegah atau membatasi jatuhnya korban manusia
dan/atau timbulnya bahaya terhadap kesehatan
manusia, berikut tatanan sosialnya, serta kerusakan
fisik dalam menciptakan lingkungan yang aman
dalam masyarakat.
• Mengungsikan/memindahkan sumber daya
manusia/aset ketempat yang yang aman (evakuasi)
• Menyelamatkan jiwa: Melindungi pegawai dan
penduduk disekitarnya dan kecelakaan.
• Menolong dan memberikan pengobatan kepada
orang-orang yang terluka dan lain-lain.
Maksud & Tujuan
Aspek Pencegahan Kerugian :
• Memperkecil kerugian terhadap harta benda perusahaan, produksi
perusahaan, dan lingkungan sekitarnya.
• Menyelamatkan harta benda dan lingkungan (mengurangi
kerugian/kerusakan)
• Mencegah menjalarnya kebakaran
• Mengurangi bahaya yang timbul dalam keadaan darurat

Aspek Komersial :
• Memberikan informasi ke media masa dan bekerja sama dengan pihak
luar tentang kebakaran yang terjadi
• Menjamin kelangsungan operasi perusahaan agar kegiatan bisnis dan
produksi tidak terhenti/terputus.
• Memberikan informasi kepada anggota masyarakat tentang bahaya
industri dan langkah-langkah penanggulangannya dalam upaya
mengurangi resiko bencana.
Jenis Prosedur Sistim Pemadam
Kebakaran

• Prosedur Sistim Pemadam Kebakaran interen (local standing


procedure), pedoman pelaksanaan penanggulangan
kebakaran untuk masing-masing unit/fungsi. Pedoman ini
hanya dipergunakan oleh unit/fungsi bersangkutan untuk
menanggulangi kebakaran yang terjadi di unitnya dalam
batasan masih mampu ditanggulangi.

• Prosedur sistim kebakaran(Utama), pedoman perusahaan


secara menyeluruh didalam menanggulangi keadaan darurat
yang cukup besar atau dapat membahayakan unit kerja lain

Anda mungkin juga menyukai