SUB DINAS PENYEH. LINGK.

KAB. TULUNGAGUNG
TAHUN 2003
1. Air Hujan.
2. Air permukaan (air mata air, air hujan, air danau, air rawa
dan air laut).
3. Air tanah (sumur gali, sumur bor).

• tidak berbau
• tidak berasa atau tawar
• tidak berwarna
• tidak mengandung kuman
• tidak mengandung bahan/zat-zat kimia
Air bersih adalah : kondisi air yang jernih, tidak berbau, tidak ber
warna, tidak berasa atau tawar.
Ingat ! Air bersih belum tentu sehat.
Air sehat : adalah air yang tidak mengandung bibit/kuman penyakit.

1. Ambil air dari sumber yang bersih,

2. Tangan dan tempat penampung air harus bersih,
3. Wadah penyimpan air hrs tertutup, dan sering dibersihkan,
4. Gayung pengambil air harus bersih,
5. Masak air sampai mendidih sebelum diminum,
6. Gunakan alat-alat minum yang bersih.
 Yang perlu dipersiapkan :

• tempayan 3 buah (tempayan I, II dan III)

TAHAPAN : • tempat menampung air hasil penjernihan 1 buah
• Tawas, batu kapur
• Ijuk, pasir, batu kerikil, pecahan genting/kaca
• meja atau kursi secukupnya.
Masukkan ke T1 air 5 ember,
Tawas 2 sendok the dan batu
Kapur 1 sendok makan

Masukkan ke T2 berturut2 dari bawah :

Lap ijuk = 10cm, pasir bersih = 40cm,
Bt.kerikil = 10cm dan lap pecahan genting/
kaca setebal 5 cm.

T1 Masukkan ke T3 : kaporit ½ send mkn

T2
AIR JERNIH
T3
Kebersihan Air Perlu dijaga :
Sebab, air yang tidak bersih dapat menularkan berbagai penyakit
Misal : mencret, muntaber, sakit kulit

Bagaimana terjadi penularannya :

Jika air yang mengandung bibit penyakit digunakan untuk mencuci
Makanan, mencuci alat makan, air minum, mandi dan gosok gigi.

Contoh : Bila kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari, diambil/

menggunakan air sungai.
Ingat! Air sungai sungai mengandung bibit penyakit, karena masih
ada yang menggunakan untuk buang sampah, buang air besar serta
memandikan ternak.
PENYAKIT2 YANG DITULARKAN MELALUI AIR

Kuman yang hidup didalam air minum bila air tersebut

terminum maka dapat terjadi penularan penyakit :
• penyakit diare atau mencret
• penyakit hepatitis atau kuning
• penyakit desentri atau mejen
• penyakit kolera atau muntaber
• penyakit tipoid atau typhus

Melalui air kotor/sungai :

• penyakit mata
• penyakit kulit
Adalah bangunan yang digunakan untuk buang air besar.
SYARAT2
• Cukup terang
• Cukup ventilasi
• Tidak menjadi sarang serangga
• Selalu dibersihkan agar tdk menimbulkan bau tak sedap
• Lubang resapan, minimal 10 m dari sumber air

JENIS JAMBAN :
Jamban Leher Angsa : jamban jenis ini dibuat di daerah yang
cukup air. Terdiri atas : lubang jamban, air yg tertinggal di leher
angsa berfungsi menahan bau, penyalur kotoran, lubang kotoran
dan pipa udara untuk membuang bau.
JambanCemplung : konstruksi sama dengan leher angsa, hanya
tdk terdapat leher angsa (diganti tutup) dan digunakan pada daerah
yang kurang air.
MENGAPA HARUS MENGGUNAKAN JAMBAN
Sebab : membuang air besar di jamban, berarti mencegah
tersebarnya penyakit : muntaber, disentri, typhus, gatal2 dan
cacingan .

Ingat : kotoran manusia (tinja) bisa mengandung bibit penyakit.

Jadi dengan membuang tinja di jamban maka bibit penyakit bisa
mati didalamnya. Biasakan membuang kotoran di jamban sejak
anak-anak.

Ialah : sarana untuk membuang air bekas agar tidak mengganggu kesehatan

Syarat : tdk mengotori sumber air, tdk menjadi tempat berkembang biak se-
rangga, tdk menimbulkan kecelakaan, dan tidak mengganggu pemandangan.
Air limbah adalah air bekas yang berasal dari kamar mandi, dapur atau
cucian yang dapat mengotori sumur, sungai, danau yang selanjutnya dpt
mengganggu kesehatan.

Air limbah atau air bekas jelas tidak bersih dan dapat :
• mengganggu pemandangan
• menimbulkan bau busuk
• menjadi sarang nyamuk yang menularkan penyakit
• mengurangi luas tanah yang seharusnya dapat digunakan

SPAL, terdiri dari : saluran air bekas, bak kontrol, bisa dilengkapi
Leher angsa, lubang resapan dan dilengkapi dengan koral dan pasir
yang ditanam dalam tanah mengitari dinding sumur ditahan dengan
Anyaman bambu.
GANGGUAN YG DITIMBULKAN :
• Pengotoran udara (bau busuk, asap), pengotoran air, mengganggu pemandangan
• Kecelakaan (luka terkena paku/kaca) atau menyebabkan kebakaran
• Menyumbat saluran air, Got, sehingga menyebabkan banjir
• Dapat menjadi sarang lalat, tikus, nyamuk, kecoa, dll. Yang dapat menyebarkan
penyakit.

PENYAKIT YANG DITIMBULKAN :

• LALAT
• TIKUS Makanan
• KECOA
• Mencret
• Muntaber
• Disentri
Makan Makanan • Tipus
tercemar
• Menghindari timbulnya penyakit
• Keadaan bersih, menimbulkan kebanggaan dan kepuasan
• Menciptakan keindahan
• Menimbulkan suasana nyaman
• Dapat menghasilkan pupuk buatan

Kamar tidur perlu jendela dan ventilasi serta dibuka pintunya pada siang
hari, sebab :
• agar udara kotor dlm kamar dpt berganti udara bersih dari luar
• agar sinar matahari dpt masuk ke dlm kamar, dpt membunuh bibit peny.
• agar kamar tdk lembab, basah, pengap dan berbau tidak sedap
• agar ruang menjadi terang dan mudah dibersihkan.
• harus ada pergantian udara (jendela/ventilasi)
• adanya sinar matahari yg masuk dlm kamar siang hari (genting kaca)
• penerangan yang memadai
• harus selalu bersih dan tidak lembab
• setiap ruang/kamar tersedia tempat sampah
• jumlah penghuni ruang/kamar sesuai luas ruang
• ada rak/lemari dlm kamar untuk menyimpan barang (buku, baju, dll)
• perbandingan TT dg lantai 1 TT/3 m (1,5 x 2 m)

ASAP DAPUR harus dikeluarkan sebab :

• mengganggu pernaasan dan mata
• mengotori dinding ruangan dapur
CARA AGAR RUMAH BEBAS JENTIK :
• bersihkan bak2 air, KM seminggu sekali
• tutup rapat2 penampung air
• ganti air pada vas bunga/minuman burung seminggu sekali
• barang bekas, ditimbun atau disimpan agar tidak terisi air hujan
• tutup lubang pada pagar bambu dengan tanah
• tidak terdapat genangan air di pekarangan

SYARAT2 PONPES SEHAT ?

• tersedia AB, SPAL, jamban, tmpt sampah, saluran air hujan
• resapan jamban, kandang berjarak > 10 m dari sumber air
• ada lubang asap dapur
• halaman bersih, dan ditanami pohon2 yg bermanfaat
• dinding dan lantai kering dan tidak lembab
• ruang/kamar cukup luas dan tdk padat penghuninya
• kamar2 berjendela, lubang angin, genting kaca
• tidak terdapat jentik nyamuk
• bebas serangga