Anda di halaman 1dari 20

PEMANFAATAN LIMBAH SLUDGE DRYING BED

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT)


UNTUK PEMBUATAN PUPUK KOMPOS PADAT DENGAN
CAMPURAN SERBUK KAYU DENGAN KOTORAN SAPI

Karina Amelia 1900825201023

DOSEN PEMBIMBING :
1. Drs. Guntar Marolop Saragih, M.Si
2. Siti Umi Kalsum, ST, M.Eng
Latar Belakang
IPLT Kota Jambi didirikan bertujuan untuk mengolah limbah tinja yang berasal dari limbah domestik yang ada di kota jambi, Akan tetapI proses pengolahan yang terjadi di IPLT

kurang maksimal di karenakan pada proses akhir limbah padat yaitu di bak sludge drying bed , lumpur kering tinja tidak ada proses lanjutan dan hanya di letakan di sekitaran

bak sludge drying bed . Tumpukan lumpur kering tinja tersebut jika di biarkan tanpa pengolahan akan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar nya.

BAK SSC BAK AEROB KOLAM FAKULTATIF KOLAM MATURASI

BAK SDB
Rumusan Masalah

• Bagaimana karakteristik pH, Suhu, C/N, N, P, K


dari kombinasi campuran Kotoran sapi : Lumpur :
Serbuk Kayu?
• Berapa lama pematangan kompos dari campuran
ketiga kombinasi bahan tersebut ?
• Bagaimana komposisi yang optimal untuk
menghasilkan kompos
Batasan Masalah
 Lumpur (sludge) yang digunakan adalah Lumpur
 merujuk ke SNI 19-7030-2004 Tentang Spesifikasi Kompos Dari
kering dari Sludge Drying Bed sisa pengolahan limbah
Sampah Organik Domestik.
tinja IPLT Kota Jambi dan. sampah industri berupa  Perbandingan lumpur, serbuk kayu, kotoran sapi
serbuk kayu serta limbah peternakan yaitu kotoran sapi.
Reaktor 1 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 0 : 100 : 0
 Penelitian dilakukan pada skala laboratorium.
Reaktor 2 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 0 : 0 : 100
 Penelitian untuk mengetahui perbandingan sampah
Reaktor 3 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 15 : 75 : 35
organik dengan lumpur (berdasarkan berat) dengan
Reaktor 4 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 25 : 50 : 25
menggunakan variasi lumpur : kotoran sapi : serbuk
Reaktor 5 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 15 : 35 : 75
kayu dan mengetahui lama pematangan kompos
 Parameter yang diamati selama pengomposan adalah :
 Rasio C/N
 Suhu, pH
 Analisa kualitas produk secara makro meliputi
unsur N, P, K dan
TUJUAN PENELITIAN

• Mengetahui karakteristik pH, Suhu, C/N, N, P, K dari


kombinasi campuran Kotoran sapi : Lumpur : Serbuk Kayu.
• Mengetahui kombinasi yang optimal Lumpur Tinja untuk
dijadikan bahan campuran pembuatan kompos.
• Mengetahui lama kematangan kompos dari campuran ketiga
kombinasi bahan tersebut
lumpur tinja
Lumpur tinja merupakan hasil proses penguraian tinja manusia ke dalam tangki septik.
Limbah lumpur tinja jika tidak diolah dengan benar dapat menghasilkan kontaminan
yang berpotensi mencemari badan air karena belum memenuhi standar baku mutu air.
Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan
bahan pencemar di dalam limbah yang terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil
parameter dan konsentrasinya, menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk
terjadinya pencemaran lingkungan (Kristanto, 2004).
IPLT
INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan tempat
penampungan tinja yang bertujuan untuk menampung dan mengolah hasil
pengurasan lumpur tinja dari septic tank masyarakat.
Pengolahan lumpur tinja IPLT bertujuan untuk menurunkan zat pencemar
yang berasal dari lumpur tinja sebelum di buang ke lingkungan. Penelitian
ini menggunakan lumpur IPLT Kota Jambi karena selama ini tidak
dimanfaatkan secara maksimal.
Kompos Dan Pengomposan
Kompos adalah bentuk akhir dari bahan bahan organik setelah mengalami
pembusukan, dekomposisi melalui proses biologis yang dapat berlangsung
secara aerobik dan anaerobik.
(J.H. Crawford, 2003).

Pengomposan adalah suatu cara untuk menghancurkan sampah secara


biologis menjadi pupuk alami sehingga dapat mengembalikan sampah ke
tanah dimana telah didegradasi oleh mikroorganisme pengurai dan
hasilnya tidak berbahaya bagi lingkungan (polprasert, 1989).
ALTERNATIF
PEMANFAATAN
LUMPUR KERING TINJA
UNIT SLUDGE DRYING
BED
Pupuk Kompos Padat
Berdasarkan karakteristik bahan Lumpur Kering Tinja, Serbuk Kayu, dan
Kotoran Sapi diharapkan dapat menjadi komposisi bahan pembuatan pupuk
organik yang sesuai dengan karateristik pupuk kompos berdasarkan SNI 19-
7030-2004, semakin banyak penambahan kotoran sapi maka kandungan C/N,
N, P, K didapatkan semakin tinggi, sehingga pematangan kompos dapat
berlangsung cepat.
Metodologi Penelitian
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini untuk
mengetahui karakteristik pH, Suhu, C/N, N, P, K pada kombinasi pupuk
kompos padat lumpur kering : kotoran sapi : serbuk kayu , komninasi yang
optimal lumpur tinja di jadikan bahan campuran pembuatan kompos dan lama
kematangan kompos dari tiga kombinasi bahan.
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian Waktu Penelitian

Pengambilan Sampel : IPLT Kota Jambi


Waktu penelitian dilakukan pada
Analisis Sampel : Balai Pengkajian bulan Agustus-September 2023
Teknologi Peratanian

Reaktor Sampel : Di rumah


D ata Penelitian
• Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini


bersumber dari studi literatur yang berasal dari jurnal,
penelitian sebelumnya, dan buku.
Alat Penelitian

REAKTOR KOMPOS pH Meter & HAND GLOVES


keranjang bambu Termometer LATEX
Bahan Penelitian

Lumpur Kering Tinja Serbuk Kayu


Hasil akhir pengolahan limbah Limbah industri pengrajin kayu Kotoran Sapi
padat di IPLT Kota Jambi
Variabel Penelitian
• Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang akan mempengaruhi perubahan

atau variabel yang mampu dapat untuk dimanipulasi agar dapat

menetukan antara perubahan yang akan diamati. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah dengan melakukan perbandingan bahan dalam setiap

reaktor. • Variabel Terikat


Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diamati untuk menentukan adanya

pengaruh variabel bebas. variabel terikat dalam penelitian ini adalah lumpur

kering tinja dan karakteristik pH, Suhu, C/N, N, P, K.


Prosedur Eksperimen
• Persiapan Reaktor dan Alat
• Tahapan Pembuatan :
• Pencampuran Bahan
• Pemberian Air
• Pembalikan
• variasi di masing masing reaktor
Reaktor 1 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 0 : 100 : 0
Reaktor 2 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 0 : 0 : 100
Reaktor 3 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 15 : 50 : 35
Reaktor 4 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 25 : 50 : 25
Reaktor 5 = serbuk kayu : lumpur : kotoran sapi = 15 : 35 : 50
Analisis Data

Suhu pH Rasio C/N Kualitas Akhir


Kompos
Dilakukan pada hari
Dilakukan dengan Dilakukan dengan Setelah terjadi
ke-1, ke - 15, dan ke-
metode termometer, menggunakan pH pematangan,
30
meter setiap 3 hari dilakukan pengujian
dilakukan 3 hari sekali
sekali. unsur makro C/N, N,
dalam tumpukan P, dan K.
kompos dan ditunggu 2-
3 menit.
Sekian & Terima Kasih
Mohon Masukan dan Saran nya

Anda mungkin juga menyukai