Anda di halaman 1dari 47

BIOLOGI KANKER

BIOLOGI KANKER

2014
Definisi
“ Neoplasma adalah suatu massa jaringan yang
abnormal, yang pertumbuhannya melebihi
jaringan normal serta tidak terkoordinasi dan
bertahan dalam sifat ganas demikian bahkan
setelah penghentian stimulus yang merangsang
perubahan tersebut”

 Genetic changes
 Autonomous
 Clonal
 sel kanker adalah sel yang telah berubah struktur dan
fungsi → mengalami peningkatan jumlah yang abnormal,
invasif, dpt menyebar melalui pembuluh getah bening &
pemb darah.

Metastasis merupakan suatu perkembangan implant


sekunder tanpa berhubungan dgn kanker primernya

Protoonkogen adalah gen yang bertanggung jawab thd


perub yang normal. Protoonkogen dpt mutasi yang berubah
mjd onkogen

Onkogen adalah gen yang responsible thd transformasi


neoplastik (Weinberg, 1986; Bishop, 1987; Rosen, 1995)
KONSEP PERKEMBANGAN SEL DAN JARINGAN
KANKER
1. Kanker berkembang dari satu sel awal pertumbuhan
sel kanker merupakan kelompok monoklonal
2. Sub klonal sel kanker terjadi karena adanya perubahan
gen
3. Kelainan dasar yang terjadi pada sel kanker berupa
kelainan pengendalian proliferasi dan deferensiasi yang
terjadi akibat kelainan gen
4. Etiologi kanker multifaktorial
5 Perkembangan kanker merupakan proses multi step
6 Kanker yang berkembang progresif akan bersifat lebih
ganas
Protoonkogen & Onkogen
Protoonkogen : gen normal terdiri daerah regulasi
(regulatory region) dan daerah struktural (structural
region).
Protoonkogen peka thd perkembangan dan rangsang
fisiologik →mutasi.
 Mutasi regulatory region → perub pd protein yang
berperan pd pertumbuhan, mutasi structural region →
sintesis protein yang menimbulkan penyimpangan
struktur dan fungsi.
Berbagai mutasi di kedua daerah protoonkogen di sel
normal dpt menyebabkan protoonkogen berubah mjd
onkogen shg sel normal mjd sel kanker.
Gen yang menyandi “informasi” keganasan disebut
onkogen. gen ini dpt dipindahkan dari satu sel ke sel
yang lain, baik scr invitro (Weinberg, 1986) maupun
invivo (Crystal, 1997). Proses ini disebut sebagai
transfeksi.
Biologi kanker
Perjalanan alamiah dari kebanyakan tumor ganas
dapat dibagi menjadi empat fase yaitu:

Perubahan malignan pada sel target, yang


disebut transformasi
Pertumbuhan dari sel yang mengalami
transformasi tersebut
Invasi lokal
Metastasis jauh
1.Perubahan dan perkembangan sel
kanker/transformasi
Sel kanker : sel tubuh yang mengalami perub keganasan
didasari oleh mutasi protoonkogen mjd onkogen & dpt terjadi
karena karsinogen

Karsinogen : substansi yang mendorong peningkatan


insidens kanker bila berhub dgn substansi tsb. Substansi yang
bersifat karsinogenik (kimia, virus, radiasi) → mutan

Perubahan kanker jg terjadi karena gangguan DNA repaire


gene. Bila kerusakan gen tidak dpt diperbaiki, maka terbetuk
mutan
Mutasi gen →kelainan pengaturan, ekspresi, dan penyimpangan gen
penyandi protein yang berpengaruh pada fungsi vital sel (proliferasi &
diferensiasi.

Perubahan struktur dan fungsi → Kemampuan sel untuk menghasilkan


protein yang memicu diri sendiri, dediferensiasi dan immortalitas

Manifestasi tumor ganas (kanker) memerlukan akumulasi mutasi


genetik dan melibatkan berbagai faktor.

Menurut Forbes (1987), perkembangan sel kanker menjadi kanker


merupakan proses yang kompleks yang bertahap (multistep process).
Tahap perkembangan sel kanker tersebut antara lain, inisiasi, promosi
dan progresi.
Pada tahap inisiasi terjadi perub genetik dari protoonkogen
(sel normal) menjadi onkogen (sel kanker). Perubahan yang
menetap ini akan disusul oleh proses lanjutan.

Perubahan ini dpt diamati dan difahami berdasar penelitian


pd kanker kolorektal yang memunculkan fenomena multihit.

Akumulasi yang terjadi baik onkogen maupun supresor gen


menimbulkan perubahan keganasan.
Epitel normal
5q atau delesi gen FAP
delesi gen APC
Epitel hiperproliferatif
Mutasi 12 p pd gen K-ras

Adenoma intermediet
Mutasi 18q, delesi gen DCC

Adenoma lanjut
Mutasi 17p, delesi gen p53

Karsinoma
Berbagai mutasi

Metastasis
Keterangan:
FAP : Familial Adenomatous Polyposis
APC : Adenomatous polyposis Coli
DCC : Deleted in Colorectal Carsinoma
(tumor suppressor gene) & berkaitan dgn invasi
p53 : Tumor suppressor gene
If cells LOOK BAD, they are probably going to BEHAVE BAD
Looking “bad” means NOT looking like the cells they supposedly
arose from!
If cells LOOK GOOD, they are probably going to BEHAVE GOOD
Looking “good” means looking like the cells they supposedly arose from!
Tumor benigna
 Adenoma tubuler,
kolon
Papiloma: arsitektur  tonjolan seperti jari
Polip: makroskopik  penonjolan permukaan mukosa
Benigna vs Maligna
Tumbuh lambat  Tumbuh dengan
Berkapsul cepat
Pertumbuhan  Tidak berkapsul
ekspansil  Pertumbuhan
Tidak ada metastase infiltratif
Berdiferensiasi baik  Metastasis
 Berdiferensiasi baik -
buruk
Diferensiasi dan anaplasia
Diferensiasi dikaitkan dengan rentang sejauh
mana sel neoplastik menyerupai sel normal
baik secara morfologi maupun fungsional
Kurangnya diferensiasi disebut anaplasia yang
ditandai oleh beberapa perubahan morfologi.
Pleomorphism
Morfologi nukleus abnormal
Mitosis
Hilangnya polaritas
Perubahan-perubahan lainnya
Pleomorphism: variasi dalam bentuk dan ukuran
Morfologi nukleus yang abnormal : hiperkromatik (DNA yang
berlebih), Peningkatan N:C ratio (normal 1:4- 1:6)
Mitosis abnormal: meningkat, aneh
Hilangnya polaritas
Perubahan lain: Tumor giant cells
2. Pertumbuhan dari sel yang mengalami
transformasi
Sel kanker diduga berkembang melalui suatu evolusi
klonal (semula sel kanker berasal dari satu klon →
heterogen)
Semakin progresif perkembangan sel kanker , maka sel ini
semakin heterogen
Heterogenitas ini merupakan manifestasi evolusi klon sel
kanker yang menyebabkan sel kanker mempunyai variasi
kepekaan terhadap imunitas, variasi kecepatan tumbuh ,
kemampuan metastasis dan kepekaan tehadap obat.
Ketidak stabilan genetik merupakan faktor yang sangat
berperan pada mekanisme evolusi klon
Perkembangan klon yang baru sangat ditentukan oleh
keadaan Immune surveillance,
Tumor Growth Rate
Doubling time of tumor cells
Lengthens as tumor grows
30 doublings (109 cells) = 1 g (months to years)
10 more doublings (1 kg) = lethal burden (“)
Fraction of tumor cells in replicative pool
May be only 20% even in rapidly growing tumors
Tumor stem cells
Rate at which tumor cells are shed or lost
Apoptosis
Maturation
Implications for therapy
Growth most Benign tumor grow slowly, standstill or
regress, mitotic figures are rare.
Malignant tumor is wide variation growth; some grow
slowly and the other rapid growth. Its depend on level
of differentiation.
“clonal”
Schematic Representation Of Tumor
Growth
3. Invasi lokal
Benign tumor remains localized at site of origin. No
capacity to infiltrate, invade or metastasize to distant
sites. Encapsulated (not all benign tumor )

Malignant tumor grow by progressive infiltration,


invasion, destruction and penetration of surrounding
tissue.
4. metastasis
Development of secondary implants discontinuous with
the primary tumor.
3 pathways :
1. lymphatic spread.
2. hematogenous spread
3. seeding within body cavities
Lymphatic spreadis more typical of carcinoma, whereas the
hematogenous route is favored by sarcoma.
Grading and Staging of Cancer :Grading: estimate of
aggresiveness or level malignant based on cytologic
differentiation and the number of mitosis within the
tumor.The cancer may be classified as grade I,II,III and IV.

Staging: based on the size of the primary tumor (T) ;


extend of spread regional lymph node (N) and the
presence or absence of metastasis (M).The cancers are
divided into stage 0 to IV.
Proses Invasi dan Metastase
 Ekspansi klonal, pertumbuhan, diversifikasi
 Metastase subklonal
 Adhesi dan invasi membran basalis
 Pergerakan melalui matriks ekstraseluler
 Penetrasi pembuluh darah dan limfe
 Interaksi dengan sel limfoid penjamu
 Berhenti dan bertahan hidup di dalam sirkulasi
darah ataupun limfe
 Keluar dari sirkulasi ke tempat baru
 Bertumbuh dan bertahan hidup sebagai
metastase
Karsinoma in situ

Sel kanker menjadi mampu


untuk invasi (mengekspresikan
molekul adhesi permukaan)

Sel tumor
melepaskan enzim
proteolitik,
perusakan dari ECM.
Invasi ECM
DEVELOPMENT OF CANCER
First Mutation Second Mutation

Fourth Mutation Third Mutation

Tumor Angiogenesis Invasion Metastasis


formation
PROGRESSION OF CANCER
Invasive cancer

In situ cancer
MutationHyperplasia Dysplasia
Sel induk kanker
 Sel di dalam tumor yang memiliki kapasitas
untuk menginisiasi dan mempertahankan tumor
tersebut

 Baru-baru ini, sel induk kanker (dinamakan


tumor-initiating cells atau T-IC) diidentifikasi
pada tumor payudara dan leukemia myeloid akut.

 Penemuan ini mempunyai implikasi yang penting


untuk pengobatan kanker yang ditujukan untuk
mengeliminasi sel yang berproliferasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai