Anda di halaman 1dari 14

Neoplasma

KELOMPOK 4

1. KRIS ENJELIKA TAMBA ( F1F117042)


2. MARYANI ( F1F117044 )
3. TRI KURNIA SISTIANY ( F1F117045 )
4. MAYA TRI PUTRI PASAE ( F1F117048 )
5. ZIRHAN YASIR ( F1F1150 )
Definisi
 Neoplasma adalah sekumpulan sel (massa) abnormal dari jaringan
yang terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya
atau tidak mati ketika mereka seharusnya mati, pertumbuhannya
berlebihan dan tidak terkoordinir dengan pertumbuhan jaringan
normal, dan tidak berguna bagi tubuh.
 Neoplasma adalah hilangnya responsivitas terhadap faktor
pengendali pertumbuhan yang normal. Sel neoplastik disebut
mengalami transformasi karena terus membelah diri (proliferasi),
tampaknya tidak perduli terhadap pengaruh regulatorik yang
mengandalikan pertumbuhan senormal.
Etiologi
 Teori mutasi somatik
 Kelainan dalam gen timbul akibat perubahan mutasi, yang mungkin diinduksi oleh zat
karsinogenik, dan adanya faktor hereditas.
 Teori diferensiasi aberans atau epigenetik
 Kelainan timbul akibat adanya gangguan pengaturan dari gen normal.
 Teori virus
 Virus disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada manusia. Mereka
disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada manusia. Mereka
disebut virus onkogenik.
 Teori seleksi sel
 Menurut teori ini, neoplasma berkembang tahap demi tahap, melalui proses mutasi.
 Karsinogen
 Substansi yang dapat menginduksi pertumbuhan neoplastik. Ada dua golongan
karsinogen : kimiawi dan fisis.
Prevalensi/epidemiologi
 Estimasi Persentase Kasus Baru dan Kematian Akibat Kanker pada Penduduk Laki-laki
dan Perempuan di Dunia Tahun 2012
Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita
Penyakit Kanker pada Penduduk Semua
Umur Menurut Provinsi Tahun 2013

Proporsi Faktor Risiko Penyakit Kanker pada


PendudukMenurut Kelompok Umur Tahun 2013
Klasifikasi
Neoplasma benigna
Neoplasma benigna terdiri dari sel-sel yang serupa
dengan struktur pada sel asalnya. Sel-sel neoplasma
benigna ini lebih kohesif dari pada neoplasma
maligna. Pertumbuhan terdiri dari bagian tengah
massa benigna, biasanya mengakibatkan batas
tegas. Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya
berupa obstruksi , tekanan dan sekresi.
Neoplasma maligna
Neoplasma maligna mempunyai struktur selular
atipikal, dengan pembelahan dan kromosom
nuklear abnormal. Sel maligna kehilangan
diferensinya atau menyerupai sel asalnya. Sel tumor
tidak kohesif dan akibatnya, pola pertumbuhan
tidak teratur , tidak ada kapsul yang terbentuk , dan
perbedaan separasi dari jaringan sekitar sulit terlihat.
Stadium neoplasma
Patogenesis
 Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan
pembentukan tumor atau neoplasma. Gen yang mengalami mutasi disebut proto-onkogen dan gen supresor
tumor, yang dapat menimbulkan abnormalitas pada sel somatik. Usia sel normal ada batasnya, sementara sel
tumor tidak mengalami kematian sehingga multiplikasi dan pertumbuhan sel berlangsung tanpa kendali. Sel
neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan.
 Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi untuk mengubah suatu sel normal menjadi sel-
sel kanker. Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi karsinogenik. Sel tersebut
mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah resiko terjadinya mutasi ekstra pada sel desendens
mutan. Sel-sel yang hanya memerlukan sedikit mutasi untuk menjadi ganas diperkirakan bersumber dari tumor
jinak. Ketika mutasi berakumulasi , maka sel tumor jinak itu akan menjadi tumor ganas.
 Pada suatu saat terjadi perubahan genetik yang menetap pada sel, yang dinamakan mutasi sehingga terjadi
sintesis protein yang lebih aktif dan ini digunakan lebih banyak untuk reproduksi sel daripada bekerja. Ketika sel
sudah mulai berproliferasi aktif, kemudian terjadi perubahan mutasi lebih lanjut, jadi awalnya terjadi perubahan
epigenetic yaitu perubahan metabolism sel yang menyebabkan gen pengendali pembelahan sel menjadi
tidak aktif (perubahan kariotip).
 Pada stadium awal pembentukan kanker, kerusakan ini tidak terlihat, kemudian perubahan yang tidak terlihat ini
secara langsung atau melalui bahan karsinogen lain akan menjadi perubahan yang terlihat, yang secara klinis
tampak sebagai kanker.
Patofisiologi
 Mekanisme terjadinya kanker ada tiga tahap perubahan:
 I. Tahap Inisiasi
 Pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel kanker akibat
rangsangan karsinogen sebagai inisiator. Inisiatro dapat langsung merubah
DNA atau melalui metabolisme sel sehingga DNA pecah. Di tahap ini
perubahan bersifat ireversibel.
 II. Tahap promotor
 Karsinogen akan mengubah sel terinisiasi menjadi sel kanker dan bersifat
reversibel.
 III. Tahap perubahan menetap atau progresif
 Terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali, tanpa memerlukan inisiator atau
promotor. Sel kanker menghasilkan faktor angiogenesis yaitu faktor
pertumbuhan vaskuler untuk nutrisi sel kanker.
Diagnosa
 • Kecurigaan klinis
 Kecurigaan diagnosa kanker ialah badan lemah, anoreksia, berat badan turun.Menegakkan diagnosis dengan
adanya riwayat penyakit.
 • Diagnosis Lab Kanker
 Pemeriksaan Histopatologi dan Sitologi
 Diagnosis hispatologi adalah cara yang pasti untuk menegakkan diagnosis neoplasma. Kedua ujung sprektum jinak –
ganas memang tidak ada masalah,tetapi diantara keduanya terletak daerah abu – abu daerah yang sukar dan
sebaiknya kita bijaksana dan hati – hati.
 • Diagnosis Dini Kanker
 Untuk menemukan stadium dini kanker harus dilakukan pemeriksaan rutin pada pasien yang tidak menunjukkan
gejala.
 Beberapa usaha penemuan kanker tingkat dini :
 1. Pemeriksaan sitologi serviks ( PAPTES ) rutin tahunan pada wanita berusia > 35 tahun.
 2. Usia 50 tahun atau lebih diadakan pemeriksaan sigmoideskopi tiap 3-5 tahun,untuk menemukan lesi pada
rectum.
 3. SADARI ( memeriksa payudara sendiri ) bulanan,untuk menemukan benjolan kecil pada payudara sendiri.
 4. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara berkala.
 5. Agar memperhatikan tanda WASPADA akan kanker.
Tumor Jinak
Tumor Ganas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai