0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan14 halaman
Neoplasma adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang dapat berupa tumor jinak atau ganas. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, prevalensi, klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, diagnosa, dan contoh tumor jinak dan ganas.
Neoplasma adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang dapat berupa tumor jinak atau ganas. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, prevalensi, klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, diagnosa, dan contoh tumor jinak dan ganas.
Neoplasma adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang dapat berupa tumor jinak atau ganas. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, prevalensi, klasifikasi, patogenesis, patofisiologi, diagnosa, dan contoh tumor jinak dan ganas.
2. MARYANI ( F1F117044 ) 3. TRI KURNIA SISTIANY ( F1F117045 ) 4. MAYA TRI PUTRI PASAE ( F1F117048 ) 5. ZIRHAN YASIR ( F1F1150 ) Definisi Neoplasma adalah sekumpulan sel (massa) abnormal dari jaringan yang terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak mati ketika mereka seharusnya mati, pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinir dengan pertumbuhan jaringan normal, dan tidak berguna bagi tubuh. Neoplasma adalah hilangnya responsivitas terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal. Sel neoplastik disebut mengalami transformasi karena terus membelah diri (proliferasi), tampaknya tidak perduli terhadap pengaruh regulatorik yang mengandalikan pertumbuhan senormal. Etiologi Teori mutasi somatik Kelainan dalam gen timbul akibat perubahan mutasi, yang mungkin diinduksi oleh zat karsinogenik, dan adanya faktor hereditas. Teori diferensiasi aberans atau epigenetik Kelainan timbul akibat adanya gangguan pengaturan dari gen normal. Teori virus Virus disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada manusia. Mereka disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada manusia. Mereka disebut virus onkogenik. Teori seleksi sel Menurut teori ini, neoplasma berkembang tahap demi tahap, melalui proses mutasi. Karsinogen Substansi yang dapat menginduksi pertumbuhan neoplastik. Ada dua golongan karsinogen : kimiawi dan fisis. Prevalensi/epidemiologi Estimasi Persentase Kasus Baru dan Kematian Akibat Kanker pada Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Dunia Tahun 2012 Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita Penyakit Kanker pada Penduduk Semua Umur Menurut Provinsi Tahun 2013
Proporsi Faktor Risiko Penyakit Kanker pada
PendudukMenurut Kelompok Umur Tahun 2013 Klasifikasi Neoplasma benigna Neoplasma benigna terdiri dari sel-sel yang serupa dengan struktur pada sel asalnya. Sel-sel neoplasma benigna ini lebih kohesif dari pada neoplasma maligna. Pertumbuhan terdiri dari bagian tengah massa benigna, biasanya mengakibatkan batas tegas. Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya berupa obstruksi , tekanan dan sekresi. Neoplasma maligna Neoplasma maligna mempunyai struktur selular atipikal, dengan pembelahan dan kromosom nuklear abnormal. Sel maligna kehilangan diferensinya atau menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohesif dan akibatnya, pola pertumbuhan tidak teratur , tidak ada kapsul yang terbentuk , dan perbedaan separasi dari jaringan sekitar sulit terlihat. Stadium neoplasma Patogenesis Karsinogenesis akibat mutasi materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau neoplasma. Gen yang mengalami mutasi disebut proto-onkogen dan gen supresor tumor, yang dapat menimbulkan abnormalitas pada sel somatik. Usia sel normal ada batasnya, sementara sel tumor tidak mengalami kematian sehingga multiplikasi dan pertumbuhan sel berlangsung tanpa kendali. Sel neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan. Untuk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu mutasi untuk mengubah suatu sel normal menjadi sel- sel kanker. Hampir semua sel neoplasma berasal dari satu sel yang mengalami mutasi karsinogenik. Sel tersebut mengalami proses evolusi klonal yang akan menambah resiko terjadinya mutasi ekstra pada sel desendens mutan. Sel-sel yang hanya memerlukan sedikit mutasi untuk menjadi ganas diperkirakan bersumber dari tumor jinak. Ketika mutasi berakumulasi , maka sel tumor jinak itu akan menjadi tumor ganas. Pada suatu saat terjadi perubahan genetik yang menetap pada sel, yang dinamakan mutasi sehingga terjadi sintesis protein yang lebih aktif dan ini digunakan lebih banyak untuk reproduksi sel daripada bekerja. Ketika sel sudah mulai berproliferasi aktif, kemudian terjadi perubahan mutasi lebih lanjut, jadi awalnya terjadi perubahan epigenetic yaitu perubahan metabolism sel yang menyebabkan gen pengendali pembelahan sel menjadi tidak aktif (perubahan kariotip). Pada stadium awal pembentukan kanker, kerusakan ini tidak terlihat, kemudian perubahan yang tidak terlihat ini secara langsung atau melalui bahan karsinogen lain akan menjadi perubahan yang terlihat, yang secara klinis tampak sebagai kanker. Patofisiologi Mekanisme terjadinya kanker ada tiga tahap perubahan: I. Tahap Inisiasi Pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel kanker akibat rangsangan karsinogen sebagai inisiator. Inisiatro dapat langsung merubah DNA atau melalui metabolisme sel sehingga DNA pecah. Di tahap ini perubahan bersifat ireversibel. II. Tahap promotor Karsinogen akan mengubah sel terinisiasi menjadi sel kanker dan bersifat reversibel. III. Tahap perubahan menetap atau progresif Terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali, tanpa memerlukan inisiator atau promotor. Sel kanker menghasilkan faktor angiogenesis yaitu faktor pertumbuhan vaskuler untuk nutrisi sel kanker. Diagnosa • Kecurigaan klinis Kecurigaan diagnosa kanker ialah badan lemah, anoreksia, berat badan turun.Menegakkan diagnosis dengan adanya riwayat penyakit. • Diagnosis Lab Kanker Pemeriksaan Histopatologi dan Sitologi Diagnosis hispatologi adalah cara yang pasti untuk menegakkan diagnosis neoplasma. Kedua ujung sprektum jinak – ganas memang tidak ada masalah,tetapi diantara keduanya terletak daerah abu – abu daerah yang sukar dan sebaiknya kita bijaksana dan hati – hati. • Diagnosis Dini Kanker Untuk menemukan stadium dini kanker harus dilakukan pemeriksaan rutin pada pasien yang tidak menunjukkan gejala. Beberapa usaha penemuan kanker tingkat dini : 1. Pemeriksaan sitologi serviks ( PAPTES ) rutin tahunan pada wanita berusia > 35 tahun. 2. Usia 50 tahun atau lebih diadakan pemeriksaan sigmoideskopi tiap 3-5 tahun,untuk menemukan lesi pada rectum. 3. SADARI ( memeriksa payudara sendiri ) bulanan,untuk menemukan benjolan kecil pada payudara sendiri. 4. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara berkala. 5. Agar memperhatikan tanda WASPADA akan kanker. Tumor Jinak Tumor Ganas Terima Kasih