Anda di halaman 1dari 53

Entrapment neuropathy

Preceptor: dr. H. Satryo Waspodo, Sp.KFR., MMRS


Haura (22680) – Shofia (52266) – Gio (22601) –Roisul Umam(22675)
Kelompok 6 2022
Definisi

 Entrapment neuropathy disebabkan oleh kompresi dan/atau iritasi saraf perifer saat saraf
tersebut berjalan melalui ruang anatomis yang sempit.
 Entrapment neuropathy adalah suatu kondisi di mana saraf menjadi terkompresi, atau
terperangkap, antara dua struktur lain dalam tubuh.
 Yang paling umum adalah carpal tunnel syndrome (CTS) dengan risiko seumur hidup 10%,
yang meningkat menjadi 84% pada pasien diabetes.
klasifikasI
etiologi

- External compression
- Compression dari suplai vaskuler
- Ischemia
- Swelling nerve
Faktor resiko

 peningkatan tekanan di dalam tempat yang ditampung, contohnya, retensi cairan pada
sebelum menstruasi atau penebalan tendon/ edema karena penggunaan yang berlebihan
 Rigid containment (carpal tunnel border)
 Edema atau hypertrophic remyelination
 Streching atau tethering dari saraf yang berhubungan dengan peningkatan resting tension
 Anomali otot atau tulang di ruang terbatas yang umum.
Radial

 Saraf radial adalah cabang terminal


dari korda posterior pleksus brakialis
 Di aksila, saraf radial menghasilkan
tiga cabang, termasuk saraf kutaneus
brakialis posterior dan cabang-cabang
yang menginervasi long dan medial
head dari triceps brachii.
peroneal

 Saraf fibular (peroneal) yang umum adalah divisi lateral


saraf skiatik dan dibentuk oleh L4 hingga S1 spinal roots.
 Bercabang dari saraf skiatik di paha distal dan membungkus
tendon biseps femoris dan fibular head pada jalur
anterolateral
CARPAL TUNEL
SYNDROME
- Saraf median muncul dari pleksus brakialis dengan kontribusi dari akar saraf C6, C7, C8, dan T1.
- Carpal Tunnel dibentuk oleh ligamentum karpal transversal (flexor retinaculum) di superior dan
tulang karpal di inferior.
- Otot-otot tangan (thenar m.) yang dipersarafi oleh nervus medianus:
✗ Lumbricals (1st and 2nd)
✗ Opponens pollicis
✗ Abductor pollicis brevis
✗ Flexor pollicis brevis (superficial head)
Definisi

 sindrom terperangkapnya saraf mediatinus pada terowongan karpal yang


memberikan gejala kesemutan, rasa baal, nyeri, pembengkakan dan pada
kasus yang lebih lanjut dapat terjadi atrofi dan kelemahan otot pada area
yang dipersarafi saraf mediatinus.

 Keluhan yang timbul berupa jari jari tangan I sampai setengah jari IV
bagian telapak tangan.

 Angka kejadian CTS sekitar 90% dari berbagai neuropati lainnya. Setiap
tahunnya kejadian CTS mencapai 267 dari 100.000 populasi dengan
prevalensi 9,2% pada perempuan dan 6% pada laki-laki.

 Umum terjadi pada usia 40-60 tahun


Etiologi

CTS terjadi karena menyempitnya ruang tunnel atau


kelemahan pada saraf medianus.
Factor resiko
 Faktor anatomi.

Dislokasi atau patah tulang pergelangan tangan yang mengganggu dan merusak celah terowongan karpal.

Wanita memiliki daerah terowongan karpal yang relatif lebih kecil/sempit dari pria, sehingga gangguan ini
umumnya lebih sering terjadi pada wanita.

 Kerusakan saraf.

Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes dan alkoholisme, meningkatkan risiko terjadinya kerusakan saraf,
termasuk kerusakan pada saraf medianus.

 Peradangan,

misalnya akibat rheumatoid artritis atau infeksi tertentu, akan menyebabkan pembengkakan jaringan lunak di
sekitar terowongan dan akan mempersempit celah terowongan sehingga mengiritasi saraf Medianus.
Factor resiko

 Gangguan pada keseimbangan cairan tubuh,

seperti kehamilan, menopause, kegemukan, gangguan tiroid, dan gagal ginjal. Retensi cairan bisa meningkatkan
tekanan di dalam terowongan karpal, sehingga dapat mengiritasi saraf medianus.

 Faktor pekerjaan.

Pekerjaan yang berhubungan dengan alat-alat yang bergetar atau pada pekerjaan yang membutuhkan gerakan
pergelangan tangan secara berulang, kuat, atau lama bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan jaringan
lunak di sekitar terowongan.
Gejala klinis

 Rasa kebas/ baaal, kesemutan, dan nyeri 3 ½ jari tangan bagian radial dan sering
dirasakan pada malam hari

 Gejala timbul saat aktivitas dengan pergelangan tangan posisi fleksi atau ektensi atau
saat melakukan gerakan yang berulang

 Gejala berkurang dengan menggoyangkan tangan

 Bengkak pada tangan

 Kelemahan pada tangan (terutama untuk genggaman presisi yang melibatkan ibu jari)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

 Rontgen pergelangan tangan

 USG muskoloskeletal

 EMG dan gambaran konduksi saraf (gold standart)


Tata laksana

 Mengistirahatkan pergelangan tangan, mengurangi aktivitas yang membutuhkan gerakan berulang

 Memodifikasi posisi yang ergonomis

 Farmakologi : obat anti inflamasi non steroid, injeksi steroid

 Rehabilitasi : 1. penggunaan hand splint pada posisi netral 2. terapi modalitas : ultrasound diathermy

 Pembedahan : dilakukan jika terapi konservatif gagal dan adanya atrofi atau kelemahan otot
Prognosis

 Carpal tunnel syndrome (CTS) biasanya progresif dari waktu ke waktu dan dapat
menyebabkan kerusakan saraf median permanen.
 Hampir 90% kasus CTS ringan sampai sedang menanggapi manajemen konservatif.
Namun, banyak pasien berkembang menjadi membutuhkan pembedahan.
 Pasien dengan CTS sekunder akibat diabetes atau patah tulang pergelangan tangan
cenderung memiliki prognosis yang kurang baik dibandingkan mereka yang tidak memiliki
penyebab yang jelas.
Ulnar neuropahty
Basic Anatomy
Ulnar Nerve
• Saraf ulnaris muncul dari C8 ke T1
(dan kadang-kadang dari C7 ke T1)
• Kompresi
a. Elbow = septum intermuskular
medial, arcade of Struthers, the
cubital tunnel, dan deep flexor
aponeurosis
b. Wrist = kanal Guyon
Ulnar Tunnel Syndrome
DEFINISI
• Guyon canal syndrome adalah neuropati ulnaris perifer yang relatif jarang yang
melibatkan cedera pada bagian distal saraf ulnaris saat berjalan melalui narrow
anatomic corridor at the wrist.
• Kanal Guyon merupakan lokasi unik dimana saraf ulnaris rentan terhadap
cedera tekan

ETIOLOGI
Cedera pada saraf ulnaris distal dapat terjadi melalui kompresi, peradangan, trauma,
atau insufisiensi vascular, etiologic meliputi:
a. Ganglion Cyst
b. The hook of hamate Fracture/Displacement
c. Tumors (e.g., lipoma)
d. Repetitive trauma (e.g., Cyclist's handlebar external compression)
e. Aberrant Muscle (e.g., abductor digiti minimi) or excess fat tissue within the
canal
f. Ulnar artery thrombosis or aneurysm (e.g., Hypothenar Hammer Syndrome)
MANIFESTASI KLINIS
• Numbness
• Paresthesias
• Weakness
• Intrinsic muscle atrophy  hypothenar
• Nocturnal pain
 Gangguan terjadi sekitar pergelangan tangan  ke ujung jari kelingking dan
setengah jari manis
DIAGNOSIS

Pemeriksaan;
• Phalen test +
• Contra phalen/prayer test +
• Compression test +
• Tinnel test +
• Flick test  gejala berkurang

Penunjang = Xray hand, electromyografi


TREATMENT/MANAGEMENT

1. Pembedahan = dekompresi bedah


2. Konservatif = hindari kompresi mekanis dan tekanan berulang, jaga pergelangan
tangan dalam posisi netral tetapi memungkinkan jari untuk bergerak,
Indikasi pembedahan :
- Tidak ada perbaikan gejala > 6-12 minggu pengobatan konservatif
- Kelumpuhan atau kelumpuhan progresif
- Bukti klinis lesi lama (ex;pengecilan otot)
Cubital Tunnel Syndrome
DEFINISI

• Neuropati saraf ulnaris yang menyebabkan gejala mati rasa dan nyeri di
sepanjang aspek medial lengan bawah termasuk setengah medial jari keempat
dan jari kelima
• Kompresi pada saraf ulnaris (C8-T1) di bagian siku (cubital tunnel)
• Merupakan second most common peripheral nerve entrapment neuropathy in the
upper limb setelah Carpal Tunnel Syndrome)
ETIOLOGI
● Tekanan

Menekan bagian Superficial medial epicondyle


Rasa sakit tertusuk dan sengatan listrik di lengan bawah jika secara tidak sengaja
membenturkan siku ke permukaan yang keras.
● Stretching (fleksi berulang)
Fleksi dan ekstensi siku yang berulang dapat menyebabkan kerusakan dan iritasi lebih
lanjut pada saraf ulnaris.
● Injury
Cedera pada sendi siku (fraktur, dislokasi, pembengkakan, efusi) dapat menyebabkan
kerusakan anatomis yang akan menimbulkan gejala karena kompresi/iritasi saraf
ulnaris.
MANIFESTASI KLINIS
• Pain
• Numbness
• Penurunan sensasi
• Intermittent paresthesia
• Swelling
• Ulnar clawing in severe cases
• Weakness
DIAGNOSIS

Pemeriksaan;
• Compression test +
• Tinnel test +
• Froment test +
Penunjang = Xray hand, electromyografi
TREATMENT/MANAGEMENT

1. Pembedahan = open in situ entrapment release


2. Konservatif = mengubah kebiasan menggunakan siku dengan menghindari siku
yang terlipat dalam jangka Panjang/hentikan kegiatan yang memperburuk,
gunakan bantalan untuk melindungi iritasi dari permukaan keras, antiinflamasi,
analgesik
Conservative Treatment

• Splinting 4-6 minggu, fleksi 45 derajat


• Splinting di malam hari, straight
Ulnar Nerve Glinding Exercise

*5 second/position & repeat 3-5 seri


TARSAL TUNNEL
SYNDROME
 Tarsal tunnel sindrom kadang-kadang disebut sebagai
disfungsi saraf tibialis atau neuralgia saraf tibialis
posterior. Ini adalah neuropati jebakan / entrapment
neuropathy yang terkait dengan kompresi struktur di dalam
terowongan tarsal dibawah flexor retinaculum.

 Tarsal tunnel syndrome terdiri dari kompleks gejala yang


mempengaruhi kaki yang diduga disebabkan oleh neuropati
kompresi saraf tibialis posterior di dalam terowongan tarsal
yang terletak di bawah fleksor retinakulum di sisi medial
pergelangan kaki.
Epidemiologi
 Insiden sindrom terowongan tarsal tidak diketahui.
 penyakit yang relatif jarang dan sering kurang terdiagnosis.
Etiologi
Sindrom terowongan tarsal dibagi menjadi etiologi intrinsik dan ekstrinsik.
 Penyebab ekstrinsik termasuk sepatu yang tidak pas, trauma, kelainan
anatomi,(valgus atau varus hindfoot), jaringan parut pasca operasi, edema
ekstremitas bawah, artropati inflamasi, diabetes.
 Penyebab intrinsik meliputi tendinopati, tenosinovitis, osteofit, retinakulum
hipertrofik, dan lesi yang menempati ruang atau efek massa (kista ganglion,
neoplasma, dan neuroma). Insufisiensi arteri dapat menyebabkan iskemia
saraf.
Tanda dan gejala
 Gejala umum TTS termasuk parestesia (rasa terbakar, mati rasa, atau kesemutan)
pada tibialis posterior, plantar lateral, dan/atau distribusi saraf plantar medial.
 nyeri menjalar ke kaki
 Gejala dapat memburuk pada malam hari, dengan berjalan atau berdiri, atau setelah
aktivitas fisik, dan biasanya membaik dengan istirahat.
 Gangguan sensorik
 Tanda tinel positif
 Atrofi dan kelemahan otot
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
 Tes Tinel (+)
 Triple compression test: Menekan area yang sakit – biasanya terdapat
nyeri,kesemutan,mati rasa
 Dorsofleksi dan eversion tes
Manajemen
Manajemen konservatif bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, inflamasi:
 Kompres Es
 Analgesik Oral → Acetaminofen dan NSAID
 Obat nyeri neuropatik → Gabapentin, pregabalin.
 Obat Topikal → lidokain dan NSAID

Manajemen Pembedahan
 pada kasus nyeri yang sangat berat, dalam jangka waktu yang lama, dan tidak merespons
terhadap penanganan konservatif, pembedahan dapat sangat efektif.
 Bergantung pada tingkat keparahan kondisi, salah satu pilihan pembedahan adalah
pembebasan terowongan tarsal.
Komplikasi
 Sindrom terowongan tarsal yang tidak diobati atau refrakter dapat menyebabkan
neuropati saraf tibialis posterior dan cabang-cabangnya.
 mengalami nyeri terus-menerus.
 Kelemahan motorik dan atrofi dapat berkembang
 Prognosis
Kebanyakan kasus tarsal tunnel sindrom baik namun ada beberapa kasus dengan pengobatan
yang tidak adekuat dapat terjadi atrofi yang berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai