Anda di halaman 1dari 19

Materi Kuliah Teknologi Pengelolaan Sampah

Teknologi produksi RDF dari timbunan sampah di TPST


(Evaluasi aplikasinya di TPA Bantargebang)

1
DESKRIPSI AREA STUDI
Komposisi Sampah dan
MGL di TPST
Bantargebang
• Komposisi sampah dari 100 TPS di DKI
Jakarta didominasi sampah sisa makanan
(53 %) (Kuswanto, 2020).
• Komposisi MGL di TPST Bantargebang
terdiri dari 32 % kompos dan 68 % bukan
kompos (Wahyono et al., 2019).
• MGL di TPST Bantargebang didominasi
material sejenis tanah (33,15 – 35,54 % )
dan plastik (28,02 – 31,58 % (Kristanto et
al., 2020).
• Setelah dipisahkan dari komponen
kompos, maka komposisi MGL didominasi
sampah plastik sebesar 46 % (Wahyono et
al., 2019).
DESKRIPSI AREA STUDI
Lokasi TPA
Bantargebang TPST ini merupakan landfill
terbesar di Indonesia dengan
luas 112,1 ha (2021) yang
menerima sampah dari Provinsi
Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Provinsi DKI Jakarta, Monumen
Indonesia. Nasional
(Jakarta Pusat)

26 81,4 ha
,6
3
Waktu
No Pengambilan Jenis Data Parameter km
Sampel
Data
2 – 15 Maret
1. Musim Kota Bekasi,
2022 Nilai kalor, analisis
hujan
proksimat, kadar Provinsi Jawa Barat,
2 – 15 Data C, N, P dan klorin Indonesia.
2. September Musim
2022 kemarau

Citra Google Map © 2022 TPST Bantargebang


TPST
Bantargebang
Monas – TPST Bantargebang
3
Alur Proses Pengolahan Material Gali Landfill (MGL)

4
Metode Pengukuran, Pengambilan, dan Analisis Sampel
1. Anaisis Kuantitas MGL
Parameter-Parameter Analisis Sampel untuk Setiap Fraksi
Perhitungan Berat, Volume, dan Densitas MGL Ukuran
• Volume sampah dihitung menggunakan metode load-
count analysis
• Pengambilan sampel selama 8 hari berturut-turut sesuai
ASTM D5232 – 92 (D34 Committee, 2003).
2. Analisis Komposisi MGL
• Pengambilan sampel dengan metode quartering sesuai
ASTM D5232 – 92 (D34 Committee, 2003).
• Pengayakan menjadi 3 fraksi ukuran sampel:
 Fraksi halus/FH (< 10 mm),
 Fraksi sedang/FS (10 – 30) mm
 Fraksi besar/FB (> 30) mm.
• Analisis kuantitas dan komposisi untuk setiap fraksi
ukuran sampel
3. Analisis Fisik Kimiawi MGL
Parameter-parameter analisis sesuai fraksi ukuran sampel
4. Hasil Analisis Dibandingkan dengan Beberapa Standar
Kualitas Kompos di Beberapa Negara
5
Pencampuran Ulang (Rekomposisi) MGL untuk Recovery Energi
Variasi Rasio Campuran RDF
No. Sampah Plastik Sampah Non Plastik Total
1. Rekomposisi MGL : plastik, non plastik (%) Combustible (%) (%)
combustible, dan material tambahan ber-
1. 0 100 100
volatil tinggi (volatil >50 %) rendah
2. 20 80 100
kadar abu dan kadar klor 3. 30 70 100
2. Material plastik dan non plastik 4. 40 60 100
5. 50 50 100
combustible untuk meningkatkan nilai 6. 60 40 100
kalor. 7. 70 30 100
3. Pengukuran nilai kalor atas, kadar air, 8. 80 20 100
9. 100 0 100
kadar volatil, kadar abu, fixed solids, dan
kadar klorin pada setiap rasio campuran. Formula RDF optimal di Singapura terdiri dari 42
% plastik, 41 % kertas/karton, 7 % tekstil dan 10
% sampah hortikultura (Zhao et al., 2016) .

6
Kajian Perbaikan Proses Pengolahan MGL untuk Produksi Kompos dan Material Urug

1. Analisis dilakukan pada sampel FH dan FS


2. Analisis dilakukan untuk unsur hara esensial dengan parameter: Kadar air, C-Organik,
TKN, rasio C/N, dan Fosfor (P2O5).
3. Hasil analisis dibandingkan dengan beberapa standar kualitas kompos di beberapa
negara.
4. Berdasarkan hasil analisis, dilakukan perbaikan unsur hara yang belum memenuhi
standard kompos.

7
Produktivitas RDF di TPST BANTARGEBANG

Rata-rata Berat, Volume, dan Densitas Harian MGL


Berat Rata-rata MGL Bulanan yang Diolah
Periode pengambilan sampel
160
Berat Rata-Rata MGL (ton/hari)

140 No Parameter Musim hujan 2022 Musim kemarau 2022


120
100 . kuantitas
80 Min. Maks. Rata-rata Min. Maks. Rata-rata
60
40
20 1. Berat 64,12 108,42 81,43±13,03 118,75 208,44 163,36±30,8
0
ri ri ril i i s r er r r (ton/hari) 3
a ua et ei n Ju
l tu be be be
nu br ar Ap M Ju us to
b
Ja M em em em
Fe Ag p t Ok v
De
s
Se No 2. Volume 105,5 211,50 147,84±33,31 222,66 352,70 273,99±50,4
Bulan
(m3/hari) 7 7
Berat rata-rata bulanan Berat rata-rata tahunan
Densitas 0,67 0,64
3. 0,48 0,56±0,06 0,53 0,57±0,04
(ton/m3)
Berat rata-rata MGL harian yang diolah berkisar 1. Berat MGL pada musim kemarau 2 kali berat pada musim
antara 81,07 ton/hari dan 150,46 ton/hari dengan hujan.
rata-rata sebesar 115,25±24,50 ton/hari. 2. Volume produksi pada musim kemarau 1,85 kali volume pada
musim hujan
3. Densitas MGL pada kedua musim sama antara 0,56–0,57%.
4. Berat rata-rata MGL pada kedua musim merupakan 54,29–
108,91% dari kapasitas pengolahan maksimum fasilitas
8
LMIREM sebesar 150 ton/hari.
Komposisi MGL

RDF

40
35
Komposisi MGL (%)

30
25
20
15
10
5
0

Komponen

Kompos

9
Kualitas Fisika Kimiawi FB

• FB memenuhi standar kualitas RDF, kecuali untuk kadar air.


• Proporsi komponen plastik (34,22 %) dan komponen non plastik mudah terbakar
(24,09%) menunjukkan potensi FB sebagai sumber energi setelah dilakukan
pengurangan kadar air.
• Proporsi komponen plastik (34,22%) serta kayu+sampah kebun (16,67%) berkontribusi
terhadap nilai kalor FB sebesar 18,75–20,88 MJ/kg.
• Proporsi komponen lainnya masing-masing sebesar < 2,65%.
10
Kualitas Fisika Kimia FH dan FS

• FH dan FS memenuhi standar kualitas kompos, kecuali untuk kadar air dan
kadar total C.
• Material MST dari FH dan FS berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kompos.

11
Optimasi Pemanfaatan FH dan FS sebagai Bahan Baku Kompos
• Kadar abu FH (21,42–27,35%) dan FS (13,39–20,92%) memenuhi standar kualitas kompos (30–
60%), berperan menyediakan unsur hara mikro (mineral) untuk mendukung pertumbuhan
tanaman.
• Kadar NTK pada FH (2,03–2,05%) dan FS (1,98–2,05%) memenuhi standar kualitas kompos
sebesar 0,4–6,0%, untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman secara optimum.
• Rasio C/N pada FH (27,25–27,49%) dan FS (25,92–29,71%) memenuhi standar kualitas kompos
sebesar 10–40%, untuk menjamin ketersediaan nutrisi untuk mendukung metabolisme
mikroorganisme dalam kompos.
• Kadar P pada FH (0,49–0,52%) dan FS (0,49–50,71%) memenuhi standar kualitas kompos
sebesar 0,1%, untuk mendukung pertumbuhan generative tanaman.
• Ditemukannya komponen limbah B3 mengindikasikan adanya resiko dalam pemanfaatan kompos
terhadap kesehatan manusia.
• Perlu upaya mitigasi dalam pemanfaatan kompos berupa:
1. Pengaplikasian kompos dibatasi pada area disekitar landfill.
2. Rekomendasi pemanfaatan kompos hanya untuk budidaya tanaman non-pangan.

12
Rekomposisi RDF
Komposisi dan Nilai Kalor pada Komponen FB yang Mudah Terbakar Nilai Kalor, Kadar Abu, Cl, dan S pada Variasi Campuran RDF
Komponen Proporsi Nilai kalor Referensi Rasio komposisi
Kadar Abu, Cl, dan S
komponen- dari penelitian
Plastik Kayu + Nilai kalor Kadar abu Kadar Cl Rata- Kadar S
komponen FB sebelumnya No. sampah Rata-rata Rata-rata rata Rata-rata
(%) (MJ/kg) kebun
(Prechthai et al., 2008; Novita, (%) (%) (MJ/kg) (%) (%) (%)
2010; Chiemchaisri et al., 2010; 1. - 100 19,180,99 25,941,77 0,1020.009 0,0470,005
Plastik 33,97–34,47 20,49–54,39
Quaghebeur et al., 2013; Zhou et 2. 20 80 22,040,57 24,053,21 0,1170,005 0,0390,005
al., 2014; Cheela et al., 2021) 3. 30 70 21,190,55 21,630,98 0,0900,005 0,0400,001
(Rattanaoudom et al., 2008; Eriska 4. 40 60 25,230,53 21,180.76 0,1290,009 0,0580,004
Kayu 18,20–18,30 5. 50 Rekomposisi
50 27,140,54 20,551,49 0,0980,006 0,0590,002
et al., 2017)
16,22–17,11 6. 60 40 26.511,21 19,984,01 0,1280.004 0,0600,001
Sampah
18,7–22,4 (Duruaku et al., 2016). 7. 70 30 28,430,96 17,851,11 0,0820,004 0,0420,004
kebun 8. 80 20 33,841,02 18,000,64 0,0890,002 0,0590,005
Tekstil 2,44–2,65 20,7 (Rattanaoudom et al., 2008) 9 100 - 44,820,89 11,520,34 0,1050,008 0,0500,006
Karet/kulit 1,92–2,21 22,2 (Rattanaoudom et al., 2008) 100 50
Diaper 1,65–2,14 20,853 (Gerina-Ancane dan Eiduka, 2016) 90 45
80 40

Nilai kalor (MJ/kg)


Styrofoam 0,67–0,83

Kadar proksimat (%)


 40 MJ (Janajreh et al., 2020) 70 35
60 30
Kertas 0,02–0,32 12,1 (LHV) (Zhao et al., 2016) 50 25
40 20
30 15
Hasil Analisis Proksimat pada Campuran RDF 20 10
No. Parameter Satuan Kadar proksimat 10 5
Minimum Maksimum Rata-Rata 0 0
1. Kadar air (berat basah) (%) 47,86 64,74 57,80±4,77 0% : 20% : 30% : 40% : 50% : 60% : 70% : 80% : 100% :
100% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 0%
2. Kadar air (berat kering) (%) 20,48 32,19 24,98±3,39
3. Kadar padatan volatil (%) 67,72 84,45 75,76±4,50 Rasio plastik : kayu + sampah kebun
4. Kadar abu (%) 11,25 25,94 20,05±4,20 Nilai kalor Kadar padatan volatil Kadar abu
5. Kadar karbon tetap (%) 3,19 6,43 4,19±0,96 Kadar karbon tetap
13
Optimasi RDF hasil Rekomposisi
Optimasi
untuk RDF kualitas premium
Nilai kalor
• Acuan RDF optimum di Singapura dengan 25,230,53 Mj/kg
proporsi plastik 42% (Zhao et al., 2016).
• RDF kualitas premium dengan nilai kalor
> 23 MJ/kg (Sarc and Lorber, 2013). Nilai kalor: Nilai kalor:
19,18 MJ/kg Kadar abu: 44,82 MJ/kg
• Pada rasio 40% : 60% diperoleh nilai 21,18%
Standar
kalori sebesar 25,23%. kualitas kadar
• Proporsi komponen plastik seminimum 50.00 30.00 abu RDF (25%)

mungkin untuk mengurangi risiko Kadar abu: 45.00


Maks.: 25,94% 25.00
timbulnya emisi dioxin dan furan. 40.00 Spesifikasi

Nilai kalor (MJ/kg)

Kadar abu (%)


• Kadar abu 21,180,76% memenuhi 35.00
20.00
kadar abu di
industri semen
standar kualitas RDF maksimal 25%. 30.00 (15%)
• Untuk memenuhi spesifikasi industri 25.00 15.00
semen (kadar abu < 15%), perlu dilakukan Batas minimum 20.00 Kadar abu:
pengeringan dan pengurangan kadar abu nilai kalor RDF
premium (23 15.00
10.00 Min.: 11,25%

dengan vibrator atau trommel screen untuk MJ/kg)


10.00
5.00
memisahkan MST Spesifikasi teknis 5.00
RDF industri
semen Indonesia 0.00 0.00
0% : 20% : 30% : 40% : 50% : 60% : 70% : 80% : 100% :
(14,23 MJ/kg)
100% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 0%

Rasio komponen plastik : kayu + sisa kebun

Nilai kalor Kadar abu


14
Hasil Analisis Rekomposisi RDF

No Parameter Satuan Kadar proksimat Standar Keterangan Usulan perbaikan/modifikasi


. kualitas proses produksi
Minimu Maksimum Rata-Rata RDF
m
1. Nilai kalor (MJ/kg) 19,18 44,82 27,49±7,70 23 Memenuhi standar kualitas RDF -

2. Kadar air (berat basah) (%) 47,86 64,74 57,80±4,77 35 Tidak memenuhi standar Membutuhkan proses
maksimum kualitas RDF pengeringan tambahan
3. Kadar air (berat kering) (%) 20,48 32,19 24,98±3,39 35 Memenuhi standar kualitas RDF -
4. Kadar padatan volatil (%) 67,72 84,45 75,76±4,50 - Tidak ada standar kualitas -
5. Kadar abu (%) 11,25 25,94 20,05±4,20 25 Kadar maksimum tidak Membutuhkan proses
memenuhi standar kualitas RDF pengeringan tambahan dan
saringan getar/ trommel screen
Rata-rata kadar abu melampaui bila akan memenuhi spesifikasi
spesifikasi teknis industri semen teknis industri semen
6. Kadar karbon tetap (%) 3,19 6,43 4,19±0,96 5 Rata-rata nilai karbon tetap tidak -
memenuhi standar minimum
kualitas RDF
7. Kadar Cl (%) 0,082 0,129 0,104±0,017 0,3 Memenuhi standar kualitas RDF -

15
Perbaikan Proses

Catatan: Neraca massa belum selesai dihitung dan membutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk menghitung potensi residu yang dapat dihasilkan. 16
SUMBER EMISI KARAKTERISTIK INVENTORI DATA
1. Konsumsi solar untuk Particulate matter Emisi partikulat dari pembakaran bahan
Inventori Daur Hidup pengunaan alat berat, bakar solar
(Life Cycle Inventory/LCI) kendaraan pengangkut, dan
peralatan proses
Berdasarkan data operasional
Januari – Desember 2022 1. Kuantitas MGL yang ditambang Pemanasan Global 1. Emisi gas CH4 dari landfill
2. Konsumsi solar untuk 2. Perhitungan Emisi GRK dari
pengunaan alat berat, pembakaran bahan bakar solar dan
Jenis konsumsi Konsumsi kendaraan pengangkut, dan faktor emisi menggunakan metode
Bahan Bakar (L/hari) peralatan proses. Tier-2 sesuai acuan Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC)

Konsumsi BBM 48
1. Kuantitas MGL yang digunakan Toksisitas kepada Emisi gas Nonmethane Organic
Solar Kendaraan
sebagai bahan baku proses manusia termasuk compounds (NMOCs), NH3, O2, senyawa
Truk 2. Konsumsi solar untuk polutan di tempat merkuri (Hg), H2S, dan partikulat.
Konsumsi BBM 80 pengunaan alat berat, kerja dan luar
kendaraan pengangkut, dan ruangan (kanker dan
solar peralatan peralatan proses. non kanker)
proses Konsumsi solar untuk pengunaan Asidifikasi Emisi gas SO2 dan NO2
alat berat, kendaraan pengangkut,
Konsumsi BBM 182 dan peralatan proses.
solar penggunaan
alat-alat berat
1. Air lindi yang dihasilkan saat Eutrofikasi perairan COD, suspended solids, BOD5, bahan
Jumlah 310 penggalian dan pengolahn MGL organic, NO3-, N, dan P
2. Konsumsi air untuk kebutuhan
utilitas
Konsumsi penggunaan bahan bakar Konsumsi Perhitungan Emisi GRK dari pembakaran
solar untuk operasionalisasi LM sumberdaya fosil bahan bakar solar dan faktor emisi
Perhitungan emisi gas CO2, dan recovery energi dan material. (non-renewable menggunakan metode Tier-2 sesuai acuan
SO2, NO2, partikulat, energy) Intergovernmental Panel on Climate
konsumsi sumberdaya Change (IPCC)

17
Beberapa data produk RDF

• Hasil ayakan: Fraksi halus <10mm: 16,66%, Fraksi sedang: 10-30mm: 17,09%, dan Fraksi besar
>30 mm: 66,25%.
• Proporsi material mudah terbakar pada Fraksi besar 58,31%, nilai kalor 18,75–20,88 MJ/kg  Sesuai
untuk RDF.
• Komponen utama Fraksi besar berupa plastik 34,22% dan kayu+sampah kebun 16,67%.
• Komponen utama FH halus dan Fraksi sedang didominasi material sejenis tanah masing-masing
sebesar 16,66% dan 14,27%.
• Fraksi besar memenuhi standar kualitas RDF untuk nilai kalor, kadar proksimat, kadar kadar Cl, kecuali
untuk kadar air.
• Fraksi halus dan Fraksi sedang memenuhi standar kualitas kompos kecuali untuk kadar air dan C total.
• Pemanfaatan Fraksi besar sebagai RDF serta Fraksi halus dan Fraksi sedang serta sebagai kompos
dapat dipertimbangkan setelah dilakukan pengurangan kadar air.
• RDF optimum dicapai pada rasio plastik : kayu+sampah kebun sebesar 40% : 60% dengan nilai kalor
sebesar 25,23 MJ/kg dengan, kadar air 60,16%.  membutuhkan unit pengering tambahan.

18
Sumber
Prihartanto, P. 2022. Pengolahan timbunan sampah di TPST Bantargebang. Draft Disertasi.
Program Pascasarjana Departemen Teknik Lingkungan FTSP-ITS.

19

Anda mungkin juga menyukai