Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK F

Daur biogeokimia
-reza mahendra
-ridho nur pratama
-rivaldy amikal m
-selpia sri adrianti
-sitti marwah
-zaki ahmad
daur biogeokimia

Rangkaian perubahan bentuk unsur-


unsur kimia yang melibatkan
komponen-komponen biotik dan
abiotik dari ekosistem
Daur Unsur Kimia dalam Ekosistem

• Proses biologis dan geologis mengubah unsur-


unsur kimia dari bentuk organik dan anorganik
• Kecepatan dekomposisi bahan organik
menentukan kecepatan pendauran unsur
• Pendauran unsur sangat dikendalikan oleh
tanaman
Siklus air
⚬Daur air, bukan daur Biogeokimia, karena perubahan
yang terjadi adalah perubahan fisis.

Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


SIKLUS HIDROLOGI

Proses :
1. Penguapan (evaporasi) air laut & air permukaan
ke atm ;
2. Tumbuhan juga menguapkan air (transpirasi)
3. Hasil penguapan menjadi awan jenuh / awan
penyebab hujan
4. Terjadi hujan (presipitasi)
5. Sebagian kecil air hujan diuapkan kembali

6
6. Air hujan yg sampai permukaan tanah sebagian
akan meresap ke dlm tanah (infiltrasi).
7. Sebagian lagi mengisi cekungan, kubangan
(deficiensi) & sisanya lagi mengalir di permukaan
tanah (overland flow)
8. Proses infiltrasi akan menjadikan air mengalir di
bawah permukaan tanah (interflow)
9. Sebagian air infiltrasi akan tetap tinggal di
dalam tanah (moisture content) bila terdapat
banyak hutan

7
10. Sisanya lagi akan mengalir secara vertikal
akibat gravitasi (perkolasi) & masuk jauh ke
dlm tanah.
11. Pergerakan air tanah yg lambat sekali ke
tempat yg lebih rendah, sehingga bila terdapat
patahan bumi akan keluar sebagai mata air, bila
bertemu palung sungai akan mengalir bersama
surface run off. & Kembali ke proses 1.
Jejaring Makanan
Terkait dengan Daur
Biogeokimia
Perubahan pada Daur Karbon: Efek Rumah Kaca
(Peningkatan kandungan CO₂ atmosfer dan suhu)
Sebab:
1) Pembakaran bahan bakar
fosil
2) Penebangan hutan

Akibat:
1) Kandungan CO₂ di
atmosfer meningkat, panas
matahari yang terjebak di
atmosfer meningkat.
2) Suhu meningkat.
Siklus N
Fungsi Nitrogen (N):
1. Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
2. Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.
3. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam
tanaman.
4. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti
daun.
Kekurangan unsur N gejalanya :
pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun
sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan
mati.
Daur Nitrogen

⚬Nitrogen memasuki ekosistem melalui 2 jalur


alami.
■ Melalui hujan dan debu nitrogen.
■ Melalui fiksasi nitrogen, yang dilakukan oleh
mikroba prokariotik dengan kemampuan mengubah
N₂ menjadi senyawa yang dapat digunakan untuk
mensintesis senyawa organik bernitrogen seperti
asam amino.
⚬Industri pupuk nitrogen kimiawi menyumbang pada
daur nitrogen di alam.
⚬Hasil dari fiksasi nitrogen adalah amonia, yang di
dalam tanah akan berubah menjadi amonium setelah
mengalami penambahan ion H ⁺ ( amonifikasi), yang
dapat digunakan oleh tanaman.
■ Beberapa bakteri aerob dapat mengoksidasi
amonium menjadi nitrat, melalui proses yang
disebut nitrifikasi.
■ Nitrat juga dapat digunakan oleh tanaman.
■ Beberapa bakteri dapat menggunakan oksigen
dari nitrat dan melepaskan N ₂ ke udara
(denitrifikasi).
Daur Fosfor
⚬Organisme membutuhkan fosfor untuk
banyak hal.
⚬Daur fosfor lebih sederhana daripada daur-
daur lainnya karena daur fosfor tidak
melibatkan atmosfer.
■ Fosfor hanya ada dalam bentuk fosfat, yang
diserap tanaman dan digunakan untuk sintesis
senyawa organik.
⚬Humus dan partikel tanah mengikat fosfat,
hal ini menyebabkan daur fosfat bersifat
lokal.
Fungsi Phospat (P):
1. Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme
dalam tanaman
2. Merangsang pembungaan dan pembuahan.
3. Merangsang pertumbuhan akar.
4. Merangsang pembentukan biji.
5. Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar
jaringan sel.
Tanaman yang kekurangan unsur P gejalanya :
Pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun
berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
Daur Fosfor
• Sumber utama
⚬ batuan
⚬ Bahan organik tanah
⚬ tanaman
+
⚬ PO₄⁻ dalam tanah

• Input: pelapukan batuan


• Output: fiksasi mineral,
pelindian
Daur N dan P
• Titik perhatian:
⚬ketersediaan sebagai faktor
pembatas
⚬dekomposisi membatasi
1
ketersediaan
2

Proses berjangka pendek

Proses berjangka panjang


Siklus C
Siklus C dan O2
Fungsi Belerang (Sulfur = S)
• Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar
• Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis
protein dalam bentuk cystein, methionin serta
thiamine
• Membantu pertumbuhan anakan produktif
• Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman
penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan
lain-lain
• Membantu pembentukan butir hijau daun
Siklus Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-
sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan,
erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan
digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan
membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan
lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara
tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk
asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi
makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka
keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah
seimbang dengan jumlah C02 di air.
Siklus S
KESEIMBANGAN EKOSISTEM

• Siklus Biogeokimia melalui jaring-jaring dan rantai makanan secara


alamiah memelihara keseimbangan ekosistem, sehingga ekosistem
berada dalam keadaan Steady State.
• Steady state terjamin karena seimbangnya siklus sintesis dan
dekomposisi. Sedangkan dua siklus itu adalah fungsi komponen biotik
ekosistem dengan nilai ekologis masing-masing. Oleh karena itu
Biodiversitas ekosistem menjamin stabilitas ekosistem.
• Ekosistem yang stabil terimplikasikan pada keberadaan struktur
komunitasnya. Ekosistem yang stabil mempunyai Daya lenting yang
tinggi.
• Mekanisme hemeostatik mengantarkan komunitas berkembang dari
dynamic steady state (ekosistem dalam fase suksesi) ke dynamic
equilibrium state (ekosistem klimaks).
PERUBAHAN EKOSISTEM

• Ekosistem yang berada dalam keadaan dynamic equilibrium state kedap


terhadap tekanan perubahan lingkungan, akan tetapi bila tekanan perubahan
lingkungan melebihi daya lentingnya maka gejala deteriorisasi lingkungan
tidak dapat terelakkan.
• Perubahan ekosistem menyerahkan perubahan struktur dan fungsi ekosistem.
Secara biologis perubahan ekosistem dapat dimonitor melalui :
Analisis struktur ekosistemnya
Analisis fungsi ekosistemnya
PRINSIP EKOLOGI PERUBAHAN EKOSISTEM

• Penambahan komponen baru baik komponen biotik maupun komponen abiotik ke dalam
ekosistem dapat menimbulkan perubahan ekosistem.
• Pembuangan limbah industri, pembuangan limbah domestik, pembuangan pasca panen,
penyebaran pestisida ke lingkungan, erosi, eliminasi gas-gas beracun dan uap kimia dari
buangan pabrik merupakan bentuk penambahan komponen baru ke lingkungan.
• Daya lenting lingkungan dapat mendaur ulang komponen-komponen itu, tetapi bila masuknya
komponen baru itu melebihi batas, kehadiran komponen baru itu akan mendatangkan bencana
lingkungan (Environmental Hazzard)
• Perubahan ekosistem menyangkut perubahan struktur dan fungsinya. Perubahan struktur dan
fungsi ekosistem adalah konsekuensi dari adanya interaksi dua prinsip ekologi, yaitu prinsip
toleransi dan prinsip kompetisi.
• Prinsip toleransi berkaitan dengan faktor pembatas (limiting factors), yaitu faktor-faktor yang
walaupun keberadaannya dalam lingkungan tetapi sangat diperlukan oleh organisme.
DAMPAK BIOGEOFISIK PEMBANGUNAN

Beban risiko lingkungan biologik dan geofisik yang di timbulkan oleh


aktivitas manusia

Aktivitas Manusia Limbah & Residu

Daya Dukung Kehidupan


• Jika sebagai akibat pencemaran limbah oksigen pada suatu lingkungan perairan berkurang maka

spesies-spesies yang toleran terhadap kondisi itu akan menurun populasinya, sebaliknya spesies-

spesies yang mempunyai toleransi terhadap kondisi itu akan meningkat populasinya.
• Atas dasar interaksi dua prinsip ekologi itu (prinsip toleransi dan kompetisi) itu perubahan

kondisi lingkungan dapat dimonitor melalui analisis struktur komunitas ekosistemnya atau

dengan mengenai indikator biologisnya.


• Dampak Biogeofisik pembangunanAktivitas ManusiaLimbah & ResiduDaya Dukung

Kehidupan
• beban risiko lingkungan biologik dan geofisik yang di timbulkan oleh aktivitas manusia
DAMPAK BIOGEOFISIK

• Pembangunan Aktivitas Manusia Limbah &


Residu Daya Dukung Kehidupan

• Beban risiko lingkungan biologik dan geofisik


yang di timbulkan oleh aktivitas manusia

Anda mungkin juga menyukai