Anda di halaman 1dari 8

Contoh

Identifikasi dan
Analisis Isu
Kronologis
(4/9) Antaranews - Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menjelaskan bahwa
upaya pencegahan korupsi tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan
komitmen dari elemen-elemen lain, seperti DPR RI, DPRD, Pemerintah pusat
dan daerah, dan masyarakat. Basaria juga menjelaskan bahwa KPK telah
membuat terobosan dengan membentuk koordinator wilayah untuk
memaksimalkan trigger mechanism, salah satunya penguatan APIP agar lebih
berani berperan dalam pencegahan korupsi. dengan BPKP, juga
memaksimalkan BPKP di daerah untuk melakukan koordinasi pencegahan
dengan kepala daerah bersama Kepolisian dan Kejaksaan.

(17/9) Seorang warganet dengan akun @femianadora memberikan pendapat


dalam postingannya bahwa salah satu materi yang ramai diperbincangkan
adalah lemahnya sisi pencegahan yang selama ini terabaikan karena KPK lebih
fokus pada penindakan khusus OTT. Ia berpendapat bahwa perlu
memaksimalkan fungsi trigger mechanism melalui inspektorat dan BPKP serta
mengundang para kepala daerah, kepolisian dan kejaksaan untuk bersinergi
melakukan pencegahan korupsi (reach 29).
Kronologis
(17/9) Seorang influencer, Badja Nuswantara juga memiliki pendapat yang
senada. Terkait penyidik KPK yang nantinya adalah ASN, Badja melihat hal
tersebut sebagai suatu hal yang positif. "Semua lembaga pemerintah/ negara
membutuhkan SDM yg memiliki kemampuan sbg penyelidik. Ada BPK, BPKP,
inspektorat dimsg2 lmbg, pemprov, pemkot, pemkab. Dg pegawai KPK mjd
ASN sangat mungkin dibikin aturan ttg rotasi. Slm ini pemerintah gak punya
kewenangan apapun thd pegawai KPK". Ia berpendapat bahwa Staff KPK
menjadi ASN justru pemerintah bisa merotasi. Pengalaman kerja di KPK sangat
berharga utk mereformasi lembaga lain (reach 5357).

(18/9) warganet lainnya, dengan akun @bambang_hesti berpendapat bahwa


Pencegahan & Pemberantasan Korupsi bukan hanya tanggungjawab KPK.
Lembaga2 Negara seperti Itjen, Itwil prov/kab/kota, BPKP, BPK, Kepolisian,
Kejaksaan, dll juga bertanggungjawab cegah & berantas korupsi. Sebaiknya
ada turunan UU KPK yg mengatur tugas2 Lembaga tersebut sehingga efisien-
efektif.
Kronologis
(20/9) warganet lain, @DNofers berpendapat bahwa Presiden @jokowi
sepertinya gagal memperkuat KPK. Masih ada jalan lain yaitu dengan
membenahi dan memperkuat Sistem Pengawasan Internal oleh BPKP dan
Inspektorat.

(21/9) komentar pedas datang dari warganet lainnya, @TaharAnyo, yang


menyatakan bahwa fungsi pengawasan & kontrol adalah titik lemah institusi-
institusi pemerintah. Pencegahan korupsi itu dasarnya juga tugas Inspektorat
& BPKP, yang minim prestasi sampai saat ini. Pembenahan KPK harus paralel
dgn 2 unit tersebut, agar sinergi berjalan lebih maksimal ! (reach 23)
Topik Utama Isu?
“Pencegahan Korupsi Tak Hanya
KPK”
Harapan Publik Terhadap Isu
Berdasarkan analisis terhadap para influencer dan komentar warganet,
kecenderungan publik adalah semakin sadar pentingnya pencegahan korupsi
dan hal itu bukan hanya tanggung jawab KPK saja melainkan pihak lain, salah
satunya BPKP. Publik menilai bahwa kinerja instansi-instansi tersebut masih
belum optimal dalam mencegah korupsi, bahkan dari komentar-komentar
yang disampaikan terkesan menilai bahwa instansi-instansi tersebut termasuk
BPKP belum melakukan hal-hal yang signifikan dalam pencegahan korupsi di
Indonesia.
Respon apa yang diperlukan?

Anda mungkin juga menyukai