S U M AT E R A K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

1
 PENDAHULUAN

MENGAPA PERLU ADA UU DESA?

2
 PENDAHULUAN
SEBAGAI BAGIAN DARI AGENDA REVISI
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
SEBAGAI SALAH SATU SOLUSI UNTUK
MENGATASI BERBAGAI PERMASALAHAN YANG
ADA DI DESA BAIK DIBIDANG EKONOMI,
POLITIK, SOSIAL- BUDAYA DAN LINGKUNGAN
SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DESA DALAM
RANGKA MEMPERCEPAT KESEJAHTERAAN UMUM
DAN MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
3
 KONSTRUKSI
DESA KE DEPAN

MAJU, MANDIRI &

SEJAHTERA TANPA
MENINGGALKAN JATI
DIRINYA
UNDANG-UNDANG DESA

16 BAB 122 PASAL

5
 Desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa
adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang utk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masy
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan NKRI.

1. Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota

2. Diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan
NKRI.
 SISTEMATIKA
UNDANG-UNDANG DESA
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II KEDUDUKAN DAN JENIS DESA
BAB III PENATAAN DESA
BAB IV KEWENANGAN DESA
BAB V PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DESA
BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN
MASYARAKAT DESA
BAB VII PERATURAN DESA
BAB VIII KEUANGAN DESA DAN ASET DESA

7
 SISTEMATIKA
UNDANG-UNDANG DESA
BAB IX PEMBANGUNAN DESA DAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
BAB X BADAN USAHA MILIK DESA
BAB XI KERJASAMA DESA
BAB XII LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN
LEMBAGA ADAT DESA
BAB XIII KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT
BABA XIV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB XV KETENTUAN PERALIHAN
BAB XVI KETENTUAN PENUTUP

8
 PP DELEGASIAN (ADA 10)
UNDANG-UNDANG DESA
PASAL 31
AYAT (3) PILKADES SERENTAK
PASAL 40
AYAT (4) PEMBERHENTIAN KADES
PASAL 47
AYAT (6) MUSYAWARAH DESA
PASAL 50
AYAT (2) PERANGKAT DESA
PASAL 53
AYAT (4) PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
PASAL 66
AYAT (5) BESARAN PENGHASILAN TETAP DAN
TUNJANGAN
PASAL 75 AYAT (3) KEUANGAN DESA
PASAL 77 AYAT (3) PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA
PASAL 79 AYAT (5) RPJM DES DAN RKP DESA
PASAL 118 AYAT (6) PERANGKAT DESA YANG PNS
SUDAH DIATUR DENGAN TERBITNYA PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 43 TAHUN 2014 KECUALI PASAL 75 AYAT 3
AKAN DIATUR OLEH PERATURAN PEMERINTAH
9
TERSENDIRI
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD

PERAN PADA PENATAAN DESA, MELIPUTI :

 PEMBENTUKAN DESA (PENGGABUNGAN DAN

PEMEKARAN DESA), PENGHAPUSAN, DAN PERUBAHAN
STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DAN SEBALIKNYA.

 MEWUJUDKAN TUJUAN PENATAAN DESA:

a. MEWUJUDKAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PEMDES
b. MEMPERCEPAT PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASY DESA
c. MEMPECEPAT PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
d. MENINGKATKAN KUALITAS TATA KELOLA PEMDES
e. MENINGKATKAN DAYA SAING DESA
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANJUTAN PERAN BPD

DALAM MELAKSANAKAN KEWENANGAN DESA :

1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL
(SEPERTI TANAH KAS DESA, ORGANISASI MASY ADAT, PRANATA DAN
HUKUM ADAT, KELEMBAGAAN MASY).
2. KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA (SEPERTI PASAR DESA,
SALURAN IRIGASI, JALAN DESA, TAMBATAN PERAHU).
3. KEWENANGAN YANG DITUGASKAN PEMERINTAH, PEMERINTAH
PROV, PEMERINTAH KAB/KOTA
4. KEWENANGAN LAINNYA YANG DITUGASKAN PEMERINTAH,
PEMERINTAH PROV, PEMERINTAH KAB/KOTA SESUAI PERATURAN
PERUNDANGAN
CATATAN:
KEWENANGAN NOMOR 1 DAN 2, DIATUR DAN DIURUS OLEH DESA MELALUI
PERDES
 KEWENANGAN NOMOR 3 DAN 4, DIURUS OLEH DESA. ( PENUGASAN INI DISERTAI
BIAYA)
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANJUTAN PERAN BPD DALAM

PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
 PEMERINTAHAN DESA DISELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH
DESA
 PEMERINTAH DESA TERDIRI DARI KEPALA DESA DAN
PERANGKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN
 PERANGKAT DESA TERDIRI DARI SEKRETARIAT DESA,
PELAKSANA KEWILAYAHAN DAN PERANGKAT TEKNIS .
 MASA JABATAN KEPALA DESA 6 (ENAM) TAHUN DAN DAPAT
MENJABAT PALING BANYAK 3 (TIGA) KALI MASA JABATAN.
 KEPALA DESA YANG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN DAN
MELANGGAR LARANGAN, DIBERI SANKSI ; TEGURAN LISAN,
TERTULIS, PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN
PEMBERHENTIAN ATAS EVALUASI BUPATI/WALIKOTA DAN
ATAU LAPORAN BPD.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM HAK

KEPALA DESA

 MENGUSULKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMDES

 MENGAJUKAN RANCANGAN BAIK YANG BERASAL DARI PEMDES
MAUPUN HAK INISIATIF BPD DAN MENETAPKAN PERATURAN DESA
SETELAH DIBAHS DAN DISEPAKATI BERSAMA BPD.
 MENERIMA PENGHASILAN TETAP SETIAP BULAN, TUNJANGAN,
DAN PENERIMAAN LAINNYA YANG SAH, SERTA MENDAPATKAN
JAMINAN KESEHATAN.
 MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KEBIJAKAN YANG
DILAKSANAKAN
 MEMBERIKAN MANDAT PELAKSANAAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
LAINNYA KEPADA PERANGKAT DESA.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS,
WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBANNYA
KEPALA DESA WAJIB
 MENYAMPAIKAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DESA (LPPD) SETIAP AKHIR TAHUN ANGGARAN DAN PADA AKHIR
MASA JABATAN KEPADA BUPATI/WALIKOTA
 MEMBERIKAN LAPORAN KETERANGAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN SECARA TERTULIS KEPADA BPD SETIAP AKHIR
TAHUN ANGGARAN,
 MEMBERIKAN DAN ATAU MENYEBARKAN INFORMASI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN SECARA TERTULIS KEPADA
MASYARAKAT DESA SETIAP AKHIR TAHUN ANGGARAN
 KEPALA DESA YANG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN DIKENAI
SANKSI ADMINISTRASI BERUPA TEGURAN DAN ATAU TEGURAN
TERTULIS ATAS EVALUASI BUPATI/WALIKOTA DAN ATAU
LAPORAN BPD.
 APABILA SANKSI TIDAK DILAKSANAKAN DILAKUKAN TINDAKAN
PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN DAPAT DILANJUTKAN DENGAN
PEMBERHENTIAN.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LARANGAN KEPALA DESA

 MERUGIKASN KEPENTINGAN UMUM;

 MEMBUAT KEPUTUSAN YANG MENGUNTUNGKAN SEPIHAK;
 MENYALAHGUNAKAN WEWENANG, TUGAS,HAK/KEWAJIBAN;
 MELAKUKAN TINDAKAN DISKRIMINATIF;
 MELAKUKAN TINDAKAN MERESAHKAN MASYARAKAT
 MELAKUKAN KKN
 MENJADI PENGURUS PARTAI POLITIK;
 MENJADI ANGGOTA DAN ATAU PENGURUS ORGANISASI
TERLARANG;
 MERANGKAP JABATAN;
 IKUT SERTA DAN ATAU TERLIBAT KAMPANYE PEMILU DAN ATAU
PILKADA;
 MELANGGAR SUMPAH DAN JANJI;
 MENINGGALKAN TUGAS SELAMA 30 HARI KERJA BERTURUT TURUT
TANPA ALASAN YG JELAS DAN TDK DPT DIPERTANGGUNGJAWAB.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

SANKSI LARANGAN KEPALA DESA

 KEPALA DESA YANG MELANGGAR LARANGAN DIKENAI SANKSI

ADMINISTRASI BERUPA TEGURAN LISAN DAN ATAU TEGURAN
TERTULIS BERDASARKAN EVALUASI BUPATI/WALIKOTA DAN ATAU
ATAS LAPORAN BPD.
 SANKSI ADMINISTRASI TIDAK DILAKSANAKAN, DILAKUKAN
TINDAKAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN DAPAT
DILANJUTKAN DENGAN PEMBERHENTIAN.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM

PEMILIHAN KEPALA DESA

 DIPILIH LANGSUNG OLEH PENDUDUK

 BERSIFAT LANGSUNG, UMUM, BEBAS, RAHASIA, JUJUR, DAN ADIL
 DILAKSANAKAN MELALUI TAHAP PENCALONAN, PEMUNGUTAN
SUARA, DAN PENETAPAN
 DILAKSANAKAN OLEH PANITIA PEMILIHAN KADES YANG
DIBENTUK OLEH BPD
 BIAYA PEMILIHAN KADES DIBEBANKAN PADA APBD
KABUPATEN/KOTA
 PEMILIHAN KADES DILAKSANAKAN SECARA SERENTAK
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERAN BPD DALAM
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
 KADES BERHENTI KARENA MENINGGAL DUNIA, PERMINTAAN
SENDIRI ATAU DIBERHENTIKAN
 KADES YANG DIBERHENTIKAN KARENA : BERAKHIR MASA
JABATAN; TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN TUGAS SECARA
BERKELANJUTAN ATAU BERHALANGAN TETAP BERTURUT TURUT
SELAMA 6 BULAN;TIDAK MEMENUHI SYARAT SEBAGAI CALON
KADES ; ATAU MELANGGAR LARANGAN SEBAGAI KADES ATAS
EVALUASI BUPATI/WALIKOTA DAN ATAU LAPORAN BPD.
 KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEMBERHENTIAN KADES
DIATUR DALAM PP.
 KADES DIBERHENTIKAN SEMENTARA SETELAH SEBAGAI
TERDAKWA YG DIANCAM PENJARA PALING SINGKAT 5 TAHUN
 KADES DIBERHENTIKAN SEMENTARA SETELAH DITETAPKAN
SEBAGAI TERSANGKA TINDAK PIDANA KORUPSI, TERORISME,
MAKAR, TINDAKAN KEAMAN NEGARA
 KADES DIBERHENTIKAN OLEH BUPATI/WALIKOTA SETELAH
DINYATAKAN TERPIDANA (KEKUATAN HUKUM TETAP).
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANJUTAN PEMBERHENTIAN KADES

 KADES YANG DIBERHENTIKAN SEMENTARA DIGANTIKAN SEKDES

DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN KADES SAMPAI
ADANYA PUTUSAN PENGADILAN
 DALAM HAL SISA MASA JABATAN KADES YG DIBERHENTIKAN
TIDAK LEBIH DARI 1 TAHUN DIANGKAT PNS KAB/KOTA SEBAGAI
PENJABAT KADES SAMPAI TERPILIH KADES
 PENJABAT KADES MELAKSANAKAN TUGAS, KEWAJIBAN, DAN HAK
KADES
 DALAM HAL SISA MASA JABATAN LEBIH DARI 1 TAHUN
MENGANGKAT PEJABAT PNS KAB/KOTA SAMPAI DITETAPKAN
KADES MELALUI MUSYAWARAH DESA YANG DILAKSANAKAN OLEH
BPD
 KADES YANG DPILIH MELALUI MUDES MELAKSANAKAN TUGAS
KADES SAMPAI HABS SISA MASA JABATAN KADES YANG
DIBERHENTIKAN
 KETENTUAN LEBIH LANJUT MUDES DIATUR DALAM PP.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM

MUSYAWARAH DESA (MUDES)

 MERUPAKAN FORUM PERMUSYAWARATAN YANG DIIKUTI

OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PEMERINTAH
DESA DAN UNSUR MASYARAKAT DESA UNTUK
MEMUSYAWARAHKAN HAL YANG BERSIFAT STRATEGIS
DALAM PENYELENGGARAANAN PEMERINTAHAN DESA
 HAL YANG BERSIFAT STRATEGIS; PENATAAN DESA,
PERENCANAAN DESA, KERJA SAMA DESA, RENCANA
INVESTASI YANG MASUK KE DESA, PEMBENTUKAN BUM
DESA, PENAMBAHAN DAN PELEPASAN ASET DESA, DAN
KEJADIAN LUAR BIASA
 MUSYAWARAH DESA DILAKSANAKAN PALING KURANG
SEKALI DALAM 1 TAHUN
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM

PERATURAN DESA

 JENIS PERATURAN DI DESA ;

1. PERATURAN DESA
2. PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA
3. PERATURAN KEPALA DESA

 PERATURAN DESA DITETAPKAN OLEH KEPALA DESA

SETELAH DIBAHAS DAN DISEPAKATI BERSAMA BADAN
PERMUSYAWARATAN DESA (BPD).
 RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG APBDesa
HARUS MENDAPAT EVALUASI DARI BUPATI/WALIKOTA
 RANCANGAN PERATURAN DESA WAJIB
DIKONSULTASIKAN KEPADA MASYARAKAT DESA
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM

KEUANGAN DAN ASET DESA
 PENDAPATAN DESA BERSUMBER DARI :
1. PENDAPATAN ASLI DESA TERDIRI DARI HASIL USAHA, HASIL ASET DESA,
SWADAYA, PARTISIPASI, GOTONG ROYONG DAN LAIN-LAIN
2. ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
3. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
KABUPATEN/KOTA
4. ALOKASI DANA DESA YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI DANA
PERIMBANGAN YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA
5. BANTUAN KEUANGAN DARI APBN, APBD PROVINSI DAN APBD KAB/KOTA.
6. HIBAH DAN SUMBANGAN YANG TIDAK MENGIKAT DARI PIHAK KETIGA
7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH.

PENDAPATAN DIATAS SAAT DIBELANJAKAN HARUS DIBAHAS MELALUI

MUDES SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN RANCANGAN APBDESA.
 KEKAYAAN MILIK DESA BERUPA TANAH DISERTIFIKATKAN ATAS NAMA
PEMERINTAH DESA, DAN BANGUNAN MILIK DESA DILENGKAPI BUKTI
KEPEMILIKAN DAN DITATAUSAHAKAN SECARA TERTIB DAN DAPAT
DIUSAHAKAN DENGAN KESEPAKATAN BPD.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM PEMBANGUNAN DESA

DAN
KAWASAN PERDESAAN

PEMBANGUNAN DESA:
1 PEMERINTAH DESA MENYUSUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
MENGACU PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA.
2 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA TERDIRI DARI RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) 6 TAHUNAN DAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP) TAHUNAN, DITETAPKAN
DENGAN PERATURAN DESA DAN MERUPAKAN SATU-SATUNYA DOKUMEN
PERENCANAAN DI DESA
3 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DIDASARKAN PADA DATA DAN
INFORMASI YANG AKURAT
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANJUTAN

4. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA SEBAGAI SALAH SATU

MASUKAN UTAMA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN/KOTA
5. PROGRAM PEMERINTAH ATAU PEMERINTAH DAERAH YANG
BERSKALA LOKAL DESA DIKOORDINASIKAN DAN ATAU DIDELEGASIKAN
PELAKSANAANNYA KEPADA DESA
6 PELAKSANAAN PROGRAM-PROGRAM SEKTOR YANG MASUK KE DESA
HARUS DIINFORMASIKAN KEPADA PEMDES UTK DIINTEGRASIKAN
DENGAN PEMBANGUNAN DESA.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM

BADAN USAHA MILIK DESA
(BUM DESA)
 PENDIRIAN BUM DESA DISEPAKATI DALAM
MUSYAWARAH DESA DAN PENDIRIAN DITETAPKAN
DENGAN PERATURAN DESA (PERDES).
 BUM DESA MENJALANKAN USAHA DIBIDANG
EKONOMI, DAN PELAYANAN UMUM
 HASIL USAHA DIMANFAATKAN UNTUK
PENGEMBANGAN USAHA DAN PEMBANGUNAN DESA,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERIAN
BANTUAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERAN BPD DALAM

KERJA SAMA DESA

 PENGEMBANGAN USAHA BERSAMA UNTUK MENCAPAI

NILAI EKONOMI YANG BERDAYA SAING
 KEGIATAN KEMASYARAKATAN, PELAYANAN,
PEMBANGUNAN, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
 BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN

 KERJA SAMA ANTAR- DESA DITUANGKAN DALAM

PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA MELALUI
KESEPAKATAN MUSYAWARAH ANTAR-DESA
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) SEBAGAI LEMBAGA

PERMUSYAWARATAN DAN PERMUFAKATAN DESA
 BPD MEMPUNYAI FUNGSI;
1. MEMBAHAS DAN MENYEPAKATI RANCANGAN PERDES
BERSAMA KEPALA DESA
2. MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI
MASYARAKAT DESA
3. MELAKUKAN PENGAWASAN KINERJA KEPALA DESA
 MASA KEANGGOTAAN 6 (ENAM) TAHUN DAN DAPAT MENJABAT
PALING BANYAK 3 (TIGA) KALI MASA JABATAN
 PERESMIAN ANGGOTA BPD DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN

BUPATI/WALIKOTA
PE

 JUMLAH ANGGOTA BPD PALING SEDIKIT 5 ORANG DAN PALING

BANYAK 9 ORANG.
 KETENTUAN LEBIH LJT MENGENAI BPD DIATUR PERDA KAB/KOTA
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANJUTAN
PERSYARATAN ANGGOTA BPD

 BERTAGWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

 MENGAMALKAN PANCASILA, MELAKSANAKAN UUD 1945,
KEUTUHAN NKRI
 BERUSIA PALING RENDAH 20 TAHUN ATAU SUDAH/PERNAH
MENIKAH
 BERPENDIDIKAN MINIMAL TAMAT SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA ATAU SEDERAJAT
 BUKAN SEBAGAI PERANGKAT PEMERINTAH DESA
 BERSEDIA DICALONKAN MENJADI ANGGOTA BPD
 WAKIL PENDUDUK DESA YANG DIPILIH SECARA
DEMOKRATIS
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LANJUTAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
 HAK BPD;
1. MENGAWASI DAN MEMINTA KETERANGAN TENTANG
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA KEPADA
PEMERINTAH DESA
2. MENYATAKAN PENDAPAT ATAS PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
DESA, PEBINAAN KEMASYARAKATAN, DAN PEMBERDAYAAN
DESA.
3. MENDAPATKAN BIAYA OPERASIONAL PELAKSANAAN
TUGAS DAN FUNGSNYA DARI APBDES
 HAK ANGGOTA BPD :
 1. MENGAJUKAN USUL RANCANGAN PERDES
 2. MENGAJUKAN PERTANYAAN
 3. MENYAPAIKAN USUL DAN ATAU PENDAPAT.
 4. MEMILIH DAN DIPILIH SERTA MENDAPAT TUNJANGAN
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEWAJIBAN ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

 MENGAMALKAN PANCASILA, MELAKSANAKAN UUD 1945,

KEUTUHAN NKRI DAN BHINEKA TUNGGAL IKA
 MELAKSANAKAN KEHIDUPAN DEMOKRASI, BERKEADILAN
GENDER DALAM PENYELENGGARAAN PEMDES
 MENYERAP, MENAMPUNG, MENGHIMPUN, MENYALURKAN
ASMARA
 MENDAHULUKAN KEPENTINGAN UMUM
 MENGHORMATI NILAI SOSBUD DAN ADAT ISTIADAT
 MENJAGA NORMA DAN ETIKA DALAM HUB KERJA DENGAN
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

LARANGAN ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

 MERUGIKAN KEPENTINGAN UMUM, MERESAHKAN SEKELOMPOK

MASYARAKAT DESA, MENDISKRIMINASIKAN WARGA
 MELAKUKAN KKN, MENERIMA UANG, BARANG DAN ATAU JASA
DARI PIHAK LAIN YG DAPAT MEMPENGARUHI KEPUTUSAN ATAU
TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
 MENYALAHGUNAKAN WEWENANG
 MELANGGAR SUMPAH DAN JANJI JABATAN
 MERANGKAP JABATAN SEBAGAI KADES DAN PERANGKAT DESA
 MERANGKAP JABATAN SEBAGAI ANGGOTA DPR RI, DPD RI, DPRD
PROVINSI, DPRD KAB/KOTA DAN JABATAN LAIN YANG
DITENTUKAN DALAM PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN.
 SEBAGAI PELAKSANA PROYEK DESA
 MENJADI PENGURUS PARTAI POLITIK, MENJADI ANGGOTA DAN
ATAU PENGURUS ORGANISASI TERLARANG.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

FUNGSI
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

MEMBAHAS DAN MENYEPAKATI RANCANGAN

PERATURAN DESA

MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI

MASYARAKAT

MELAKUKAN PENGAWASAN KINERJA KEPALA DESA

Implementasi fungsi dan
wewenang BPD :
1. Rancangan Peraturan Desa
2. Pembahasan rancangan Peraturan Desa
3. Mekanisme rapat pembahasan rancangan
Peraturan Desa
4. Tindaklanjut kesepakatan atas rancangan
Peraturan Desa
 IMPLEMENTASI FUNGSI DAN WEWENANG BPD
RANCANGAN DAN PEMBAHASAN RANC. PERDES

1. USUL RANC. PERDES DARI PEMERINTAH DESA

 PERDES MERUPAKAN PRODUK HUKUM TERTINGGI DI
DESA.
 USUL RANC. PERDES OLEH KADES KEPADA BPD
 BPD MEMBENTUK TIM KECILMENGKAJI KESEPAKATAN
HASIL MUDES.
 USULAN RANC. PERDES DAPAT DITARIK SEBELUM
DIBAHAS.
 MASYARAKAT BERHAK MEMBERIKAN MASUKAN SECARA
TERTULIS MAUPUN LISAN (PERORANG/LEMB)
 KADES WAJIB MELAKUKAN SOSIALISASI DAN
MEMPERHATIKAN ASPIRASI MASYARAKAT.
 2. USUL RANC. PERDES DARI HAK INISIATIF BPD
 2 (DUA) ANGGOTA BPD DAPAT USUL RANC. PERDES
 BPD MEMBENTUK TIM KECIL MENGKAJI RANC. USULAN PERDES.
 HASIL KAJIAN DIAJUKAN KEPADA KEPADA KADES
 KADES DAPAT MENOLAK/MENERIMA APABILA MENERIMA RANC.
DIBERIKAN KEPADA BPD.
 BPD MEMBENTUK TIM KECIL MEMPERSIAPKAN RANC. UNTUK
DIBAHAS.
 RANC. DAPAT DITARIK SEBELUM DIBAHAS.
 KADES WAJIB MEMBERIkAN PANDANGAN TERHADAP RANC. YANG
DUSULKAN BPD
 RANC. DAPAT DITOLAK DAN DIUSULKAN KEMBALI ATAU DITERIMA
DAN DIBAHAS LEBIH LANJUT
 PEMDES WAJIB MENSOSIALISASIKAN DAN MEMPERHATIKAN
ASMARA
 PEMBAHASAN AKHIR DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN APABILA DSETUJUI DIBAHAS SESUAI MEKANISME PEMBAHASAN
RANC. PERDES
3. MEKANISME RAPAT PEMBAHASAN PERDES
Pembukaan rapat didahului kehadiran rapat.
Rapat sah 2/3 dari anggota, keputusan sah ½
ditambah 1 peserta dan dapat secara
musyawarah/mufakat, serta voting.
Apabila rapat tidak dihadiri 2/3 anggota selama 3 kali
maka dicari musyawarah dan mufakat serta voting.
Hasil rapat pembahasan keputusan BPD.
 4. Tindak Lanjut kesepakatan
Hasil kesepakatan rapat terhadap ranc. Perdes disampaikan
kepada kades selambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
diputuskan
Khusus ranc. Perdes APBDesa, pungutan dan penataan
ruang, Struktur pemdes disampaikan kades kepada
Bupati/walikota untuk dievaluasi paling lama 20 (duapuluh)
hari .
Bupati/walikota dapat mendelegasikan kepada camat.
Ranc. Yang mendapat penolakan/perbaikan harus
diperbaiki paling lama 14 (empat belas) hari kerja
Ranc. Disampaikan dan dievaluasi selama 20 (dua puluh)
hari dan apabila sudah melampui 20 (dua puluh) hari kades
dapat menandatangani kecuali ditentukan lain
Kades wajib ttd paling lama 30 hari terhadap ranc. Yang
lulus evaluasi dan diundangkan dalam berita desa.
Menggali aspirasi masyarakat.
Menampung aspirasi masyarakat.
Menghimpun aspirasi masyarakat
Merumuskan aspirasi masyarakat
Menyalurkan aspirasi masyarakat
1. Menggali aspirasi masyarakat.
 Dilakukan oleh seluruh anggota BPD.
 kepada masyarakat atau LK
 Berdasarkan agenda tertentu
 dapat memanfaat kearifan lokal
 panduan kegiatan :
(min: latarbelakang, maksud dan
tujuan, sasaran, pelaksanaan dan
pembiayaan).
 2. Menampung aspirasi masyarakat
 Dilakukan oleh seluruh anggota BPD.

 Masyarakat desa proaktif kepada BPD.

 Disampaikan anggota BPD kepada pimpinan BPD.

 Pimpinan BPD menyampaikan kepada sekretaris

BPD untuk di dokumentasikan.

 Muatan dokumen (latarbelakang, maksud dan

tujuan, hasil rumusan aspirasi masyarakat dari
masing-masing anggota BPD, rumusan aspirasi
masyarakat berdasarkan bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan serta
penutup).
3. Menghimpun aspirasi masyarakat
 Dilakukan oleh Sekretaris BPD.
 Mencakup aspirasi yang digali dan
dihimpun
 Kegiatan disusun menurut bidang
pemerintahan, pembangunan &
kemasyarakatan
 Wajib menghasilkan rekomendasi tindak
lanjut
4. Merumuskan aspirasi masyarakat
 Dilakukan oleh seluruh anggota BPD
 Anggota BPD wajib menyusun kebutuhan
masyarakat dalam jangka pendek dan
jangka panjang.
 Aspirasi masyarakat diperjuangkan
 Perumusan berbentuk rekomendasi
untuk pemerintah desa dan rancangan
peraturan desa.
5. Menyalurkan aspirasi masyarakat
 Kepada Kepala Desa berbentuk lisan
dan tulisan.
 Bentuk lisan berupa menyampaikan
pendapat atau pertanyaan kepada
kepala desa
 Bentuk tulisan berupa penyampaian
surat, rekomendasi kepada kepala
desa & dalam peraturan desa.
 Tindaklanjut penyaluran aspirasi BPD
kepada kepala desa menunjukan
kinerja kepala desa.
Besifat administratif dan implementatif.

Administratif ditujukan pada materi

peraturan

Implementatif ditujukan pada

pelaksanaan
Pengawasan perencanaan, pelaksanaan,
pasca pembagunan desa.
Perencanaan : materi perencanaan
meliputi RPJMdesa (memberi masukan
pada jiwa visi dan misi) dan APBdesa
(sesuai RKPdesa, dapat dibiayai,program
prioritas).
Perencanaan : proses perencanaan melali
Musrenbang dusun, Musrenbang desa,
Musrenbang kecamatan dan kab/kota.
Bersifat administratif : Pelaksanaan
Perdes, perkades tidak bertentangan
dengan kepentingan umum
Implementatif : memastikan pelaksanaan
pembangunan sebagai tindaklanjut
amanat perdes
Pelaksanaan hak asal usul dibiayai dari
pendapatan desa.
Pelaksanaan urusan pemerintah kab/kota
yang diserahkan sudah sesuai dengan
perundang undangan.
Pengadministrasian asset dan hasil
pembangunan desa.

Pemanfaat asset dan hasil pembangunan

secara optimal.

Memberikan saran dan pendapat agar

asset terinventarisasi dan termanfaatkan.
Metode : langsung mengetahui secara
mendalam terhadap proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pasca pembangunan,
selain itu dapat melalui tidak langsung
dengan mendorong partisipasi masyarakat
untuk mengawasi kinerja kades.
Teknik : menggali mendatangi warga;
Menampung mendorong partisipasi
masyarakat; menghimpun; merumuskan 
menyusun hasil penilaian dan melakukan
konfirmasi ulang kepada masyarakat.
Bentuk rekomendasi internal dan eksternal.
Internal untuk peningkatan kinerja BPD
Eksternal disampaikan secara tertulis
kepada kades dengan tembusan kepada Camat
dan Bupati/Walikota.
Kades memberikan tanggapan atas
rekomendasi .
BPD dapat menggunakan Hak meminta
keterangan dan mengajukan pendapat kepada
pemdes.
Menindaklanjuti hasil pengawasan
pembangunan yang dilaksanakan BPD.
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAGI BPD
 BINWAS PEMERINTAH : ANTARA LAIN MEMBERIKAN
BIMBINGAN TEKNIS, SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMDES
DAN BPD, KONSULTASI; DIKLAT TERTENTU;
PEMBERIAN PENGHARGAAN ATAS PRESTASI.
 BINWAS PEMPROV ANTARA LAIN :
PENINGKATAN KAPASITAS; DIKLAT TERTENTU; BIMTEK
DAN SOSIALISASI; PEMBINAAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN DESA; PEMBERIAN PENGHARGAAN
ATAS PRESTASI BPD; KONSULTASI.

 BINWAS PEM. KABUPATEN/KOTA ANTARA LAIN :

DIKLAT TERTENTU; BIMTEK; SOSIALISASI;
KUNJUNGAN LAPANGAN; PEMBERIAN PENGHARGAAN
ATAS PRESTASI BPD.
TUJUAN OTONOMI DAERAH
menciptakan kesejahteraan.
bagaimana menjadikan Pemda sebagai
instrumen untuk menciptakan kesejahteraan

mendukung proses demokrasi di tingkat

lokal
bagaimana menjadikan Pemda sebagai
instrumen pendidikan politik di tingkat lokal
untuk mendukung proses demokratisasi
menuju civil society
 HAL-HAL PENTING
YA N G P E R L U D I L A K U K A N P E M DA DA N P E M D E S

1. MENJADIKAN DESA SEBAGAI TEMPAT KEHIDUPAN

DAN PENGHIDUPAN;
2. MENEMPATKAN DESA SEBAGAI SUBYEK
PEMBANGUNAN;
3. MENJADIKAN DESA SEBAGAI UJUNG TOMBAK
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN,
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

53
WILAYAH
 BATAS DESA DAN KELURAHAN
 PEMEKARAN DESA DAN KELURAHAN
 PERUBAHAN STATUS DESA DAN KEL.
 KODIFIKASI DESA DAN KELURAHAN
 PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH
DESA DAN KELURAHAN
 DSB
MASYARAKAT
 KEMISKINAN
 PENGANGGURAN
 PENDIDIKAN
 KESEHATAN
 KESEJAHTERAAN
DSB
PEMERINTAHAN
 KEWENANGAN
 KEUANGAN
 KELEMBAGAAN (PEMDES, BPD, LK, LA)
 PERSONIL (KADES, PERAGKAT DESA, BPD,
TOKOH MASYARAKAT, TOKOH ADAT, TOKOH
AGAMA DLL)
 DSB
 MENATA HUBUNGAN
ANTAR PEMERINTAHAN

PEM-
DESA

PEMDA

PEMERINTAH
GOOD GOVERNANCE

1. ASAS KEPASTIAN HUKUM

2. ASAS AKUNTABILITAS
3. ASAS KETERBUKAAN
4. ASAS PROFESIONALITAS
60