SISWI WIJAYANTI
215231006
Latar belakang
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yang disebabkan oleh Human
Immunodeficiency Virus (HIV), adalah salah satu penyakit menular paling mematikan
dalam sejarah manusia sejak ditemukan pada tahun 1981: sekitar 78 juta orang telah
terinfeksi dan sekitar 35 juta orang meninggal karena HIV. /Penyakit terkait AIDS sejak
awal epidemi di seluruh dunia. Fakta-fakta ini, dikombinasikan dengan tindakan
pemerintah di masing-masing negara, telah menentukan beragamnya skenario yang
mengkhawatirkan yang menjadi ciri masalah penyakit ini dan kebutuhan untuk
mempelajari sifat dan penyebarannya. Istilah “AIDS” mengacu pada serangkaian gejala
yang terjadi pada tahap akhir dari infeksi yang disebabkan oleh Human
Immunodeficiency Virus. Dalam perspektif yang sama, HIV adalah virus yang
menyerang sel kekebalan yang disebut sel CD4, yang merupakan sejenis sel T. Ketika
HIV menyerang dan menyusup ke sel-sel ini, kemampuan tubuh untuk melawan
penyakit lain berkurang. Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh
tertentu dari orang yang terinfeksi HIV (darah, air mani, cairan vagina, lendir dubur dan
ASI), paling sering melalui hubungan seks tanpa kondom atau melalui penggunaan
jarum suntik yang terkontaminasi .
A. Konsep riwayat alamiah penyakit
Faktor host atau factor pejamu dari penyakit HIV/AIDS adalah manusia.
Manusia yang menjadi korban penyakit ini tidak menentu bisa laki-laki
bisa juga perempuan. Namun biasanya penyakit ini menyerang lebih
banyak pada perempuan karena faktor anatomis biologis dan faktor
sosiologis gender. Perempuan cenderung menjadi korban tindakan
asusila seperti pemerkosaan, selain itu banyak kaum wanita yang
berprofesi sebagai pekerja seks komersial.
Faktor Agent
Faktor pembawa dari penyakit AIDS adalah virus HIV (Immunodeficiency
Virus). Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan badan dengan
seorang yang telah positif terjangkit virus HIV sebelumnya, dapat pula
ditularkan melalui jarum suntik yang tidak steril dan melalui transfuse
darah.
Faktor Environment
• Lingkungan biologis adanya riwayat ulkus genitalis, Herpes Simpleks dan
STS (Serum Test for Sypphilis) yang positip akan meningkatkan prevalensi
HIV karena luka-luka ini menjadi tempat masuknya HIV. Faktor biologis
lainnya adalah penggunaan obat KB.
• Lingkungan sosial yang buruk seperti pergaulan bebas dapat
meningkatkan resiko terkena HIV/AIDS. Pergaulan bebas di pengaruhi
oleh laju budaya yang berpindah, yaitu budaya barat termasuk seks
bebas yang masuk ke budaya timuran termasuk Indonesia atau di sebut
juga globalisasi.
• Lingkungan agama sangat mempengaruhi penyebaran HIV. Orang yang
pengetahuan agamanya rendah biasanya suka melakukan perbuatan-
perbuatan yang dilarang di dalam ajaran agama seperti zina, maksiat dan
lain-lain
• Lingkungan sosial ekonomi seperti pekerjaan juga ikut andil dalam
penyebaran HIV. Pekerja seks komersial atau PSK cenderung mudah
terkena penyakit ini karena seringnya bergonta-ganti pasangan seksual.
PENCEGAHAN!!
Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yang semuanya menuju pada paradigma “
Zero new infection, Zero AIDS-related death dan Zero Discrimination.”