MUSABAB • Tawakkal yang dimaksudkan adalah Hadits yang berbunyi: • “I’qilha watawakkal…” • “Ikatlah untamu dan bertawakkallah” (Sunan Tirmidzi: 2636). • Hadits ini malah digunakan untuk memperlemah makna tawakkal dalam jiwa. • Akibatnya “himmah” dan “azimah” kaum muslimin menjadi turun. • Pandangan kehidupannya menjadi sempit, akan merasa lemah, kemampuannya terbatas dan tidak mampu melakukan apapun di luar kemampuannya. 2. MELEPASKAN HUKUM SEBAB- MUSABAB • Tawakkal yang difahami adalah identik dengan “pasrah” secara total kepada kehendak Allah SWT. • Sebagaimana Hadits lengkap tentang orang arab baduwi yang membawa seekor unta: • “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW sambil meninggalkan unta tunggangannya, seraya berkata: ‘aku lepas untaku dan aku bertawakkal’, maka Nabipun berkata: ‘ikatlah untamu dan bertawakkalah”. • Sebagaimana orang-orang yang hidup di jaman Umar bin Khattab, yang kerjanya hanya berdiam di masjid. • Umar pernah menanyakan tentang kehidupan mereka. • Maka merekapun menjawab: • “Kami ini orang-orang yang bertawakkal (mutawakkiluun)”. • Umarpun berkata: • “Bukan, kalian ini tak lain adalah orang-orang mutawaakiluun (orang-orang yang berpangku tangan tanpa berusaha)”. • Lantas Umarpun berkata: • “Janganlah kalian seorangpun berpangku tangan tidak mencari rizki, kemudian berdo’a kepada Allah: ‘Ya Allah, berilah aku rezki’. Sebab kalian sudah mengetahui bahwa langit itu tidak pernah menurunkan hujan emas ataupun perak”.