Anda di halaman 1dari 15

KHAWARIJ

1
PENGERTIAN KHAWARIJ
• Khawarij (kharaja = keluar)
• Mereka kadang juga dinamai Haruriah
(dari kata Harura, nama desa dekat kota
Kufah, Irak, lokasi mereka berkumpul
setelah memisahkan diri dari Ali
• Mereka menamai diri Syurah (Yasyr =
menjual), yaitu orang-orang yang
menjual diri demi keridhaan Allah
(Q.S.2;207)
2
SEJARAH KHAWARIJ
• Kaum Khawarij terdiri atas pengikut Ali bin
Abi Thalib yang meninggalkan barisannya,
karena tidak setuju dengan sikap Ali dalam
menerima Arbitrase sebagai jalan dalam
menyelesaikan tentang Khalifah dengan
Muawiyyah dalam perang Siffin
(37H/648M)
• Yang pertama kali dianggap tokoh khawarij
pada zaman Rasululluh SAW adalah Dzul
Khuwaishirah
3
• Yang pertama kali pada zaman Ali. R.A
menjadi Imam Khawarij adalah Abdullah
Ibn Abi Wahb al-Rasyidi
• Kekuatan Khawarij sekarang telah punah
kecuali al-Ibadiah, mereka hidup dalam
komunitas – komunitas kecil di Oman,
Zanzibar ( yang tersebar dari Oman ),
Afrika Timur dan Afrika Utara.

4
KARAKTERISTIK UMUM KHAWARIJ
• Mudah mengafirkan orang yang tidak segolongan
dengan mereka walaupun orang itu adalah penganut
agama islam.
• Islam yang benar adalah Islam yang mereka fahami
dan amalkan, sedangkan Islam sebagaimana yang
difahami dan diamalkan golongan lain tidak benar.
• Orang-orang Islam yang tersesat dan menjadi kafir
perlu dibawa kembali ke Islam yang sebenarnya,
yaitu Islam seperti yang mereka fahami dan amalkan.
• Mereka bersifat fanatik dalam faham dan tidak segan-
segan menggunakan kekerasan dan membunuh untuk
mencapai tujuan mereka

5
KHAWARIJ
• Sekte-sekte dalam teologi Khawarij
– Al-Muhakkimah
– Al-Azriqah
– An-Nadjat
– Al-Baihasiyah
– Al-Ajaridah
– As-Salabiyah
– Al-Ibadiyah
– As-Sufriyah
6
KHAWARIJ
• Ajaran-ajaran yang dikembangkan kaum
Khawarij dapat dikategorikan dalam tiga
kategori:
– Politik,
– Teologi tentang dosa besar,
– dan Teologi sosial

7
KHAWARIJ
• AjaranPolitik:
– Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat
islam.
– Khalifah dipilih secara permanent selama yang bersangkutan
bersikap adil dan menjalankan syariat islam. Apabila melakukan
penyelewengan ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh.
– Khalifah Abu bakar dan Umar dianggap sah. Sedangkan Ustman
setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya dianggap telah
menyeleweng. Begitu pula Ali setelah terjadi arbitrase
(tahkim)juga dianggap telah menyeleweng. Sehingga Ustman
dan Ali adl Kafir
– Muawiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga
dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir. Pasukan perang
jamal yang melawan Ali juga kafir

8
KHAWARIJ
• Ajaran Teologi tentang dosa besar;
– Seseorang yang berdosa besar tidak lagi
disebut muslim sehingga harus dibunuh.
– Setiap muslim harus berhijrah dan
bergabung dengan golongan mereka. Bila
tidak mau bergabung, ia wajib diperangi
karena hidup dalam dar al-harb (Negara
musuh), sedang golongan mereka sendiri
dianggap berada dalam dar al-Islam (Negara
Islam)
9
KHAWARIJ
• Ajaran Teologi sosial
– Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang
menyeleweng.
– Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk
surga, sedangkan orang yang jahat harus masuk ke dalam
neraka),
– Amar ma’ruf nahi Munkar,
– Memalingkan ayat-ayat Al-Qur’an yang tampak
mutasyabihat,
– Al-Qur’an adalah makhluk,
– Manusia bebas memutuskan perbuatanya bukan dari Tuhan

10
‫• عن أبي سعيد الخذري قال‪ :‬بينما نحن عند رسول هللا‬
‫(ص) وهو يقسم قسما أتاه ذوالقويصرة وهو رجل من‬
‫بني تميم فقال‪ :‬يا رسول هللا اعدل‪ .‬قال رسول هللا‬
‫ُ‬
‫وخسرت‬ ‫ُ‬
‫خبت‬ ‫(ص) ويلك ومن يعدل إن لم اعدل؟ قد‬
‫إن لم اعدل‪ .‬فقال عمر بن خطاب (ض) يا رسول هللا‬
‫ائذن لي فيه اضرب عنقه‪ .‬قال رسول هللا (ص) دعه‬
‫فإن له أصحابا يحقر أحدكم صالته مع صالتهم‬
‫وصيامه مع صيامهم يقرئون القران ال يجاوز تراقيهم‬
‫ويمرقون من اإلسالم كما يمرق السهم من الرمية‬

‫‪11‬‬
• Dari Abi Said Al‑Khudry berkata, Tatkala kami bersama
Rasulullah saw. dan beliau sedang membagikan ghanimah,
datang Dzul Khuwaishirah salah seorang dari Bani Tamim dan
berkata, “Wahai Rasulullah berbuat adillah!” Berkata
Rasulullah saw., “Celaka! Siapa yang akan berbuat adil jika
saya tidak berbuat adil? Niscaya saya celaka dan binasa jika
saya tidak adil.” Berkata Umar bin Khattab, “Wahai
Rasulullah! Ijinkan saya memenggal lehernya.” Berkata
Rasulullah saw., “Biarkanlah dia. Sesunggulinya dia
mempunyai banyak teman, dirnana dianggap remeh shalat di
antara kalian dibanding shalat mereka, puasa kalian dibanding
puasa mereka, mereka membaca Al‑Qur’an tidak sampai
kecuali pada tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam
sebagaimana lepasnya anak panah dari busur.” (HR. Bukhari
dan Muslim)

12
‫• يخرج قوم من أمتي يقرئون القرآن يحسبون لهم وهو عليهم التجاوز صالتهم تراقيهم‬
• Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al‑Qur’an, mereka mengira
bacaan Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya.
Shalat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.” (HR. Muslim)
‫• يحسنون القيل ويسيئون الفعل يدعون إلى كتاب هللا وليسوا منه في شيء‬
• “Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk
mengamalkan kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun.”
(HR. Al-Hakim)
‫• يخرج قو ٌم من أمتي يقرءون القرآن ليس قراءتكم إلى قراءتهم بشيء وال صالتكم إلى صالتهم بشيء وال‬
‫صيامكم إلى صيامهم بشيء‬
• Akan keluar satu kaum dari umatku yang membaca Al-Qur’an, dimana bacaan
kalian tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bacaan mereka, demikian
pula sholat kalian tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sholat mereka,
juga puasa kalian tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan puasa mereka.”
(HR. Muslim, no. 2516)

13
SYARAT TAKFIR
• Adanya dalil (syar’i) yang menjelaskan bahwa
perbuatan tersebut merupakan bentuk
kekafiran.
• Vonis ini harus diberikan (secara tepat) kepada
yang berhak mendapatkannya, yaitu seseorang
yang benar-benar mengerti (menyadari) bahwa
apa yang ia kerjakan merupakan suatu
kekafiran dan ia sengaja dalam
mengerjakannya

14
َّ َ َ ْ َ َ َ ‫َ َ ُ َ َّ َ َ ُ َ َ َأ‬ َ ُ ُ َّ َ َ َ
‫ ف َِإ نها ت ِجب على ح ِد ِهما فِإ ن كان ال ِذي‬,‫ يا كا ِفر‬:‫• ِإ ذا ق َال الرجل ِلص ِاح ِب ِه‬
َ‫ِق ْي َل ل ُه َكا ِف ًرا َف ُه َو َكا ِف ٌر َو َّال َر َج َع ل ْي ِه َما َقال‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬

• “Jika seorang lelaki berkata kepada kawannya:


Wahai Kafir, maka sungguh perkataan itu
mengenai salah satu dari keduanya. Bila yang
disebut kafir itu memang kafir maka jatuhlah
hukuman kafir itu kepadanya, namun bila tidak,
hukuman kafir itu kembali kepada yang
mengatakannya.” (HR. Ahmad dari shahabat
Abdullah bin 'Umar, dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Ahmad Syakir dalam tahqiqnya terhadap Musnad
Al-Imam Ahmad no. 2035, 5077, 5259, 5824)
15

Anda mungkin juga menyukai