Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TENTANG SHOLAT
Kelompok 1
1.Feny sagita(2286206030)
2.Intan masdalena(2286206059)
3.Yuni dwi astuti(2286206045)
4.Hasna dhiya salsabila
(2259201070)
A.Pengertian sholat
• Salat (bahasa Arab; transliterasi: Sholat) merujuk kepada ritual ibadah • Berikut ini adalah ayat-ayat yang membahas tentang salat di dalam Alquran, kitab suci
pemeluk agama agama
• Islam.
• Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala
petunjuk tata cara Nabi • • Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: Hendaklah mereka
• mendirikan salat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka
• Muhammad sebagai figur pengejawantah perintah Allah.[1] Umat muslim
diperintahkan untuk • secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada
• hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan (Ibrahim 14:31).
• mendirikan salat karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah
perbuatan keji dan • • Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zina) dan
mungkar,
• mungkar. • dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
• "...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- • ibadat-ibadat lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-‘Ankabut
perbuatan) keji dan • 29:45).
• mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar • • Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat
(keutamaannya dari • dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan
• ibadat-ibadat yang lain)." {Al-'Ankabut 29:45} . • (Maryam 19:59).
• Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa. • • Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa
Sedangkan, menurut • kesusahan ia berkeluh-kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali
• istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu • orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya
yang dimulai dengan (alMa’arij 70:19-23).
• takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
B.Syarat wajib sholat
1. Islam • C.Syarat sah sholat
• 1. Telah masuk waktu shalat
Adapun orang yang tidak Islam tidak wajib atasnya sholat,
• Shalat lima waktu baru sah apabila dilaksanakan pada waktu yang telah
berarti tidak dituntut di dunia ditentukan.
karena meskipun dikerjakan juga tidak sah. • Misalnya, shalat dhuhur harus dilaksakan pada waktu dzuhur.
2. Suci dari hadas dan najis • 2. Suci dari hadats besar dan hadats kecil
• Hadats besar adalah haid, nifas dan junub (keluar sperma). Untuk
3. Baligh mensucikannya harus
Baligh atau telah cukup umur. Di Indonesia untuk laki-laki • dengan mandi junub atau jinabat. Hadats kecil adalah keluarnya sesuatu dari
biasanya antara usia 7 hingga 10 dua jalan keluar
• selain sperma, seperti air kencing, kotoran (buang air besar) dan kentut. Cara
tahun. Sedangkan untuk perempuan biasanya ditandai mensucikannya
dengan dimulainya siklus mentruasi. • adalah dengan berwudhu.
4. Berakal • Berdasarkan firman Allah SWT :
Orang yang tidak berakal atau sedang dalam keadaan tidak • “Hai orang-orang beriman, jika kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah wajah
sadar (tidur) tidak wajib sholat.
• dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu lalu basuhlah kakimu
5. Telah sampai dakwah Rasulullah SAW kepadanya. B.Syarat sampai kedua
• mata kaki. Dan jika kamu dalam keadaan junub, maka hendaklah kamu
bersuci.” (Q.S. AlMaidah : 6).
• Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar r.a. :
4.Menutup aurat
5.Menghadap kiblat
• Aurat (anggota badan yang harus ditutupi) laki-laki adalah antara pusar sampai lutut. Sedang
• aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan.
• Firman Allah SWT :
• “Hai anak-cucu Adam, ambillah hiasanmu setiap hendak sujud.” (Q.S. Al-A’raf : 31).
• Yang dimaksud dengan hiasan disini ialah alat untuk menutupi aurat, sedangkan dengan
Para ulama telah sepakat bahwa
• sujud ialah shalat. Jadi artinya adalah “Tutuplah auratmu setiap hendak shalat.”
• Batas Aurat bagi Laki-laki:
orang yang mengerjakan shalat itu
• Aurat yang wajib ditutupi oleh laki-laki sewaktu shalat ialah kemaluan, pinggul paha pusar wajib menghadap ke arah
• dan lutut.
• Batas Aurat Bagi Wanita.
• Seluruh tubuh perempuan itu merupakan aurat yang wajib bagi mereka menutupinya,
Masjidil Haram, sebagaimana Firman
kecuali
• wajah dan telapak tangan.
Allah SWT. :
• Firman Allah SWT :
• “Dan janganlah mereka memperlihatkan tempat-tempat perhiasan kecuali bagiannya yang “Maka palingkanlah wajahmu ke arah
• lahir.” (Q.S. An-Nur : 31).
• Maksud dari ayat tersebut ialah, janganlah mereka memperlihatkan tempat-tempat Masjidil Haram, dan dimana pun
kamu berada
perhiasan
• kecuali wajah dan kedua telapak tangan mereka, sebagaimana diterangkan oleh hadits dari
• Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Aisyah.
• Dan dari Aisyah, bahwa Nabi Muhammad SAW. telah bersabda :
• “Allah tidak menerima shalat perempuan yang telah baligh, kecuali dengan memakai
hadapkanlah wajahmu ke arahnya.”
• selendang.”4.Menutup (Q.S. Al-Baqarah : 144).
D.Rukun sholat
•t
• Rukun Salat ialah setiap perkataan atau juga perbuatan yang akan membentuk hakikat
• “Kemudian sujudlah dan
• shalat. Jika salah satu dalam rukun ini tidak ada atau tidak dilakukan, maka shalat yang
• dikerjakan tidak dianggap secara syar’i dan tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.
• Penjelasan tenatang Rukun Shalat diatas dilihat dari firman Allah dan Hadist.
thuma’ninalah ketika sujud.
• 1. Berdiri tegak
• Berdiri tegak pada saat shalat fardhu untuk orang yang mampu,
Lalu bangkitlah dari sujud dan
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada HR. Al-Bukhary, “Shalatlah dalam
• keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu
• lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.” • thuma’ninalah ketika duduk.
Kemudian sujudlah kembali
• 2. Takbiiratul-ihraam,
• Takbiiratul-ihraam ialah mengucapan: ‘Allahu Akbar’, tidak boleh dengan ucapan atau kata
• lain.
• “Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar
• shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan dan thuma’ninalah ketika
sujud.”
• salam.”
• 3. Membaca Al-Fatihah
• Membaca Al-Fatihah merupakan rukun pada setiap raka’at, sebagaimana yang tercantum
• dalam hadits Muttafaqun.
• Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.
• 4. Ruku’ • 8. Thuma’ninah dalam semua
amalan shalat
• “Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.”
• 5. I’tidal atau Berdiri tegak setelah ruku’
• Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.”
• 6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh
• “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.”
• 7. Duduk di antara dua sujud
• membahas Duduk di antara dua sujud terdapat nabi muhammad SAW bersabdaq
1. Mengangkat kedua tangan
2.Meletakkan tangan kanan di atas
tangan kiri
• 9. Tertib urutan untuk tiap rukun yang dikerjakan
• Dalil rukun-rukun ini adalah hadits musii` (orang yang salah shalatnya), Alasannya karena
3. Mengarahkan pandangan ke tempat
• dalam hadits orang yang jelek shalatnya, digunakan kata “tsumma“ dalam setiap rukun. Dan
• “tsumma” bermakna urutan.
• 10. Tasyahhud Akhir
sujud
4. Membaca doa istiftah 5.Membaca
• Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
• Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at
• tahiyatu lillah …”.”

ta'awudz
• Tasyahhud akhir termasuk dalam urutan rukun shalat sesuai hadits Ibnu Mas’ud
• radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tadinya, sebelum diwajibkan tasyahhud atas kami, kami
• mengucapkan: ‘Assalaamu ‘alallaahi min ‘ibaadih, assalaamu ‘alaa Jibriil wa Miikaa`iil

6. Membaca amin.
• (Keselamatan atas Allah ‘azza wa jalla dari para hamba-Nya dan keselamatan atas Jibril
• ‘alaihis salam dan Mikail ‘alaihis salam)’,
• Tasyahhud Akhir

7. Membaca bacaan susudah al-Fatihah


• Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hadits keseluruhannya. Lafazh
• tasyahhud bisa dilihat dalam kitab-kitab yang membahas tentang shalat seperti kitab Shifatu
• Shalaatin Nabiy, karya Asy-Syaikh Al-Albaniy dan kitab yang lainnya.

surat al-Fatihah pada dua rakaat


• 11. Duduk Tasyahhud Akhir
• Membahas tentang Duduk Tasyahhud Akhir, Sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
• sallam oleh (Muttafaqun ‘alaih), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
• “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan
• thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.”
• 12. Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
• Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Sebagaimana dalam sabda Rasulullah
pertama.
• shallallahu ‘alaihi wa sallam, Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka
• mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi
• shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a setelah itu semau kalian.” Shalawat atas Nabi
8. Menempelkan kening, hidung, dan
• shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad
• kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma
• baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali
beberapa anggota tubuh lainnya ketika
• Ibrohimm innaka hamidun majiid.”
• 13. Dua Kali Salam
• Sesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dua kali salam,
sujud
• Hal yang Membatalkan Shalat • 4. Terbuka Auratnya : Disini mempunyai maksud jika sd melakukan Sholat, Aurat kita
• terbuka walaupun dlm waktu sebentar saja.
• Penjelasan Hal yg Membatalkan Sholat : • 5. Mengubah Niat : Maksudnya jika kita sedang melakukan Sholat kita ingin
memutuskan
• 1. Berhadats : Yang dimaksud Berhadats disini adalah
• Sholat.
ketika kita sedang melakukan Sholat • 6. Makan dan Minum : Maksudnya adalah jika kita sd melakukan Sholat tetapi kita
• tetapi kita tidak bisa menahan kentut atau pipis atau makan
buang air besar maka sholat anda akan • atau minum walaupun sedikit maka itu akan membatalkan suatu sholat
• 7. Bergerak Berturut – turut : Bergerak berturut selama 3 kali seperti melangkah atau
• batal. berjalan
• sekali yg bersangatan walupun tidak disengaja maka Sholat itu akan batal.
• 2. Terkena Najis yg tidak dimaafkan : Maksudnya adlh
• 8. Membelakangi Kiblat
ketika kita sd melakukan Sholat • 9. Menambah Rukun : Maksudnya menambah rukun sendiri berupa perbuatan
• badan atau pakaian kita terkena najis air besar hewan seperti ruku
• dan sujud.
seperti cicak maka Sholat kita sudah
• 10. Tertawa : Yang dimaksud tertawa itu saat kita melakukan Sholat kita sengaja
• batal. tertawa
• walaupun hanya senyuman saja atau tertawa terbahak bahak.
• 3. Berkata – Kata secara Sengaja : Maksudnya adlah
• 11. Mendahului Imam : Jika kita melakukan Sholat tetapi kita mendahului imam dua
mengucapkan kata saat mengerjakan rukun
• Shalat walaupun dg satu huruf yg memberikan pengertian • atau gerakan maka sholat kita akan batal.
• 12. Murtad Artinya keluar dari Agama Islam.
secara sengaja.
F.Sujud sahwi
• Sahwi bermaksud lupa sesuatu. Pengertian dari segi syarat adalah terlupa sesuatu di dalam
• shalat. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan sebanyak dua kali setelah selesai bacaan • maka bolehlah dia kembali
duduk dan menyempurnakan
• Tahiyat akhir dan sebelum salam; ia dikerjakan untuk menutup kecacatan dalam pelaksanaan
• shalat kerana terlupa, dan hukumnya adalah sunat.

tahiyyat awal dan tidak perlu


• Doa sujud sahwi adalah seperti berikut:
• Subhaana man-laa yanaamu walaa yashuu [ ‫لي ْس ُْه ُو‬
َ ‫]س ـبَحا َن َم ْن ََل َيـــنَا ُم َ َوـ‬
ْ

sujud
• Ertinya: "Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa."
• Sebab-sebab sujud sahwi ada tiga: kerana kelebihan, kerana kekurangan, dan kerana raguragu.
• Sujud Sahwi Kerana Kelebihan
• Barang siapa terlupa di dalam solatnya lalu tertambah rukuk, atau sujud, dan
• sebagainya, maka dia perlu sujud sahwi. • sahwi
• Sujud Sahwi Kerana Kekurangan
• Barang siapa, justeru terlupa, lalu meninggalkan salah satu sunat ab'adh, maka ia harus
• sujud sahwi sebelum salam. Misalnya, makmum terlupa tahiyyat awal dan hanya teringat
• setelah sempurna qiam (berdiri tegak), maka dia tidaklah perlu duduk kembali dan cukup
• baginya sujud sahwi. Namun, sekiranya dia teringat sebelum separuh bangkit untuk qiam,
• Sujud Sahwi Kerana Ragu-ragu
• Keragu-raguan di dalam solat adalah kerana tidak • Hal-hal Penting Berkenaan Dengan Sujud Sahwi
meyakini sama ada terlebih atau • Apabila seseorang meninggalkan salah satu rukun
• terkurang, umpamanya ragu sama ada dia di dalam solat secara tidak sengaja, dan ia belum
rakaat ketiga atau keempat. • sampai pada rukun yang sama di rakaat berikutnya,
• Keraguan ada dua jenis: maka ia wajib kembali kepada rukun
• Sekiranya seseorang cenderung kepada satu hal • yang tertinggal itu, dan kembali meneruskan solat dari
(waham, atau lebih 50% pasti), situ. Sekiranya dia sudah berada pada
• umpamanya dia lebih meyakini dia kini di dalam • rukun yang tertinggal itu pada rakaat berikutnya, maka
rakaat ketiga dan bukan rakaat keempat, hendaklah menambah satu rakaat
• maka dia harus menurutkan mengambil sikap kepada • lagi kerana rakaat yang tertinggal rukun itu tidak
yang lebih ia yakini, kemudian dia dibilang. Pada kedua-dua hal ini, sunat dia
• melakukan sujud sahwi setelah salam • melakukan sujud sahwi setelah salam atau sebelumnya
G.Waktu sholat
• Salat lima waktu adalah salat yang dikerjakan pada waktu tertentu, sebanyak lima kali • Zuhur, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Zhuhur diawali jika matahari telah tergelincir
• sehari. Salat ini hukumnya fardhu 'ain (wajib), yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim • (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.
• yang telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali berhalangan karena sebab tertentu. • Asar, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda
• Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Allah menurunkan perintah • melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk madzab Imam Hanafi, waktu Ahsar
• salat lima waktu ini ketika peristiwa Isra' Mi'raj. Salat lima waktu tersebut adalah sebagai • dimulai jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu
• berikut: sendiri.
• Subuh, terdiri dari 2 rakaat. Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni • Waktu Asar berakhir dengan terbenamnya matahari.
• cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya • Magrib, terdiri dari 3 rakaat. Waktu Magrib diawali dengan terbenamnya matahari,
• matahari. dan
• Zuhur, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Zhuhur diawali jika matahari telah tergelincir • berakhir dengan masuknya waktu Isya.
• (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar. • Isya, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Isya diawali dengan hilangnya cahaya merah
• Asar, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda (syafaq) di
• melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk madzab Imam Hanafi, waktu Ahsar • langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shaddiq keesokan harinya. Menurut
• dimulai jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Imam
• Waktu Asar berakhir dengan terbenamnya matahari. • Syi'ah, Salat Isya boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat Magrib.
• Khusus pada hari Jumat, laki-laki muslim wajib melaksanakan salat Jumat di masjid
secara
• berjamaah (bersama-sama) sebagai pengganti Salat Zhuhur. Salat Jumat tidak wajib
• dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan
(musafir)
I.Sholat Sunnah
• ‫ب ِه َي ْو َم‬ ِ ‫ِإ َّن َأ َّو َل َما ُي َحا َس ُب الن َّا ُس‬
• I. Sholat Sunnah • ‫ْنظ ُروا ِفى‬
ُ ‫ْعل ُم ا‬َ ‫َوه َو َأ‬ ِ
ُ ‫َكت ِه‬ ‫اْل ِقيَا َم ِة ِم ْن َأ ْع َماِل ِه ُم ال َّصال َ ُة قَا َل يَقُو ُل َربُّنَا َج َّل َو َع َّز ِل َمالَِئ‬
• ‫ًئ‬
• Shalat sunnah ialah sholat yang tidak wajib • َ‫ب ْت ل َُه تَا َّم ًة َوِإ ْن َكا َن ا ْنتَ َق َص ِم ْن َها َْشي‬ َ ‫ت َّم َها َأ ْم نـَ َق َص َها َِفإ ْن‬
َ ‫َكان ْت تَا َّم ًة كُ ِت‬ َ ‫َعبِدى َأ‬ ْ ‫صال ِة‬
َ

dilakukan oleh setiap muslim tapi sunnah • ‫َق‬


•‫ا‬

• (berpahala) jika dilakukannya. Sesuatu yang ٍ ُّ ‫ت َط‬


• ‫وع‬ َ ‫ِلع ْبِدى ِم ْن‬َ ‫ْنظ ُروا َه ْل‬
• ‫األ ْع َما ُل َعل َى ذَا ُك ْم‬
َ ‫ت ْؤ َخ ُذ‬
ُ ‫ا َل ا‬
ُ ‫ث َّم‬ ُ ‫ت َط ُّو ِع ِه‬ َ ‫ِلع ْبِدى َِفري َضتَ ُه ِم ْن‬ َ ‫ت ُّموا‬ِ ‫ع قَا َل َأ‬
ٌ ‫ت َط ُّو‬ َ ‫َِفإ ْن َكا َن ل َُه‬
sunnah akan lebih baik jika dilaksanakan • “Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari
• kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan
• karena bisa menyempurnakan kekurangan • pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada

ibadah kita. • shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya
• sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya

• Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, • terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki
• amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala

•i • bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan


• lainnya hampir sama seperti itu.”
• Shalat sunah terbagi atas 2 bagian
• A- Shalat sunah rawatib
• Sholat sunnah rawatib: ialah sh
• (shalat lima waktu). • 2. Shalat sunah rawatib bukan mu’akkadah
• B. Shalat sunah bukan rawatib
• Sholat sunnah bukan rawatib: ialah sholat sunah yang mempunyai • Bukan Mu’akkadah: yaitu shalat sunnah
waktu-waktu tersendiri, yang kadang kadang ditinggalkan atau tidak
• sebab-sebab tersendiri dan tidak ada hubungannya dengan sholat
fardhu (shalatlimawaktu). • dilakukan oleh Nabi saw. Shalat ini
• A. Shalat sunah rawatib jumlahnya ada 12 raka’at, yaitu:

• Ia dibagi 2 bagian:
• • Dua raka’at sebelum sholat dzuhur
• 1. Shalat sunah rawatib mu’akkadah • • Dua raka’at sesudah shalat dzuhur
• Muakkadah: yaitu sholat sunah yang selalu dilakukan oleh Nabi
saw. Sholat ini jumlahnya • • Empat raka’at sebelum sholat Ashar
• ada 10 raka’at
• • Dua raka’at sebelum sholat Maghrib
• • Dua raka’at sebelum shalat Dhuhur
• • Dua raka’at setelah shalat Dhuhur • • Dua raka’at sebelum sholat Isya’
• • Dua raka’at setelah shalat Maghr
• B. Shalat Sunnah Bukan Rawatib • Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat lima
• Shalat ini terbagi atas 2 bagian: waktu. Shalat
• 1. Sholat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berjama’ah • sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat sunnah
• • Shalat Witir (Shalat Ganjil) qobliyah.
• • Shalat Dhuha • Sedangkan sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah ba’diyah.
• • Shalat Tahiyatul Masjid
• Di antara tujuan disyari’atkannya shalat sunnah qobliyah adalah agar jiwa
• • Shalat Setelah Wudhu’
memiliki
• • Shalat Istikharah
• persiapan sebelum melaksanakan shalat wajib. Perlu dipersiapkan seperti
• • Shalat tahajjud
ini karena
• • Shalat tasbih
• • Shalat Awwabin
• sebelumnya jiwa telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia. Agar jiwa
tidak lalai dan
• • Shalat hajat
• • Shalat sunnah ihram • siap, maka ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu.
• • Shalat setelah tawaf • Sedangkan shalat sunnah ba’diyah dilaksanakan untuk menutup beberapa
• 2. Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah kekurangan dalam
• • Sholat Tarawih • shalat wajib yang baru dilakukan. Karena pasti ada kekurangan di sana-sini
• • Sholat Hari Raya (Iedul Fitri & Iedul Adha) ketika
• • Sholat Gerhana • melakukannya.
• • Shalat Istisqa’ (Minta Hujan) •i
Keutamaan shalat sunnah
• Pertama: Shalat adalah sebaik-baik amalan • Ketiga: Menutup kekurangan dalam shalat wajib
• Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, • Seseorang dalam shalat lima waktunya
• “Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini
adalah shalat • sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu
• Kedua: Akan meninggikan derajat di surga ‘alaihi wa sallam,
karena banyaknya shalat tathowwu’ • “Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari
• (shalat sunnah) yang dilakukan shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh,
• Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu • sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh,
‘alaihi wa sallam- pernah ditanyakan seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga,
• mengenai amalan yang dapat memasukkannya • separuh dari shalatnya
ke dalam surga atau amalan yang paling
• dicintai oleh Allah
• Keempat: Rutin mengerjakan shalat rawatib 12 raka’at dalam sehari • Shalat Qobliyah Shubuh Jangan Sampai Ditinggalkan
• Shalat sunnah qobliyah shubuh atau shalat sunnah fajr memiliki keutamaan sangat luar
akan
• biasa. Di antaranya disebutkan dalam hadits ‘Aisyah,
• dibangunkan rumah di surga. • “Dua raka’at sunnah fajar (qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.
• Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersemangat melakukan shalat ini, sampaisampai ketika safar
• Dari Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, pun beliau terus merutinkannya.
Rasulullah shallalahu • ‘Aisyah mengatakan,
• ‘alaihi wa sallam bersabda, • Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah memiliki perhatian yang luar biasa untuk shalat
• sunnah selain shalat sunnah fajar.
• “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam • Ibnul Qayyim mengatakan,“Termasuk di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebanyak 12 raka’at, maka • ketika bersafar adalah mengqoshor shalat fardhu dan beliau tidak mengerjakan shalat sunnah
• karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di • rawatib qobliyah dan ba’diyah. Yang biasa beliau tetap lakukan adalah mengerjakan shalat
• sunnah witir dan shalat sunnah qabliyah shubuh. Beliau tidak pernah meninggalkan kedua
surga.”
• shalat ini baik ketika bermukim dan ketika bersafar.
• Coba kita lihat, bagaimana keadaan para periwayat hadits ini ketika • Niat Sholat Rawatib
mendengar hadits • Shalat Rawatib. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Niatnya
•:
• tersebut. Di antara periwayat hadits di atas adalah An Nu’man bin • a. Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib.
Salim, ‘Amr bin Aws, • Waktunya : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat
• ‘Ambasah bin Abi Sufyan dan Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu • sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya’. Niatnya:
‘alaihi wa sallamyang mendengar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa • ‘Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa’ Artinya: ‘aku niat
• shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah’
sallam secara langsung.
bisa diganti dengan shalat wajib yang akan
dikerjakan.
b. Ba’diyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang
dikerjakan setelah shalat fardhu.
Waktunya : 2
atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat
sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat
sesudah shalat Isya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salat (bahasa Arab; transliterasi: Sholat) merujuk kepada ritual
ibadah pemeluk agama
Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan
segala petunjuk tata cara Nabi
Muhammad sebagai figur pengejawantah perintah Allah.[1] Umat
muslim diperintahkan untuk
mendirikan salat karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat
mencegah perbuatan keji dan
mungkar.
Terima kasih💗💗

Anda mungkin juga menyukai