Anda di halaman 1dari 12

SHOLAT SUNNAT MUAKAD

DAN GHAIRU MUAKAD


FIQIH KELAS VII
• A. SHALAT SUNNAH MUAKAD
• 1. Pengertian shalat muakad
• Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang dikuatkan (selalu
dikerjakan Rasulullah dan jarang ditinggalkannya).
• v Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat sunnah muakad:
• 1) Tidak didahului adzan dan iqomah
• 2) Dileksanakan secara munfarid (sendirian) kecuali shalat sunnah idain
• 3) Dimulai dengan niat sesuai dengan jenis shalatnya
• 4) Dilaksanakan dengan dua rakaat salam
• 5) Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya berbeda dengan shalat
wajib
• 6) Bacaan sunnah ada yang dibaca sirri (berbisik): shalat dhuha dan shalat
sunnah rawatib dan ada yang dibaca jahr (keras): shalat sunnah idain.
• 2. Macam-macam shalat sunnah muakad
• a) Shalat sunnah rawatib
• Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang menyertai shalat fardhu baik
dikerjakan sebelum shalat fardhu ataupun sesudahnya. Yang sering disebut shalat
qobliyah (sebelum), shalat ba’diyah (sesudah). (Amir Abyan, 2008: 108)
• v Yang termasuk shalat sunnah rawatib
• Menurut kesepakatan semua ulama
• 1) Dua rakaat sebelum shalat subuh
• 2) Dua rakaat sebelum shalat dzuhur
• 3) Dua rakaat sesudah shalat dzuhur
• 4) Dua rakaat sesudah shalat maghrib
• 5) Dua rakaat sesudah shalat isya’
• v Keutamaan shalat sunnah rawatib:
• a. Keutamaan shalat sunnah sebelum subuh
• Dijelaskan oleh hadits sebagai berikut:
• Yang artinya: “dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW. Beliau telah bersabda, dua rakaat
sebelum fajar itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)
• b. Keutamaan shalat sunnah dzuhur baik qabliyah maupun ba’diyah dan shalat
sunnah sesudah shalat maghrib dan sesudah isya’
• Dijelaskan dalam hadits, yang artinya sebagai berikut:
• “siapa yang shalat sehari semalam dua belas rakaat, maka dibangunlah bagimya
sebuah rumah di surga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudah dzuhur, 2
rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya’ dan 2 rakaat sebelum subuh.” (HR.
Turmudzi). (Amir Abyan, 2008: 109)
• b) Shalat sunnah malam
• Shalat sunnah malam adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam
hari setelah shalat isya’ sampai terlihat fajar.
• v Macam-macam shalat sunnah malam
• 1. Shalat witir
• Shalat witir adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari
setelah shalat isya’ hingga terbitnya fajar dengan jumlah rakaat yang ganjil,
paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat. Dan Shalat witir
sebagai penutup dari seluruh shalat malam.
• Sholat witir menurut Syafi'i, Hambali dan Maliki hukumnya adalah sunnah
muakkadah sementara menurut Hanafi hukumnya wajib.
• Dasar Pengambilan Khulashotul Kalam halaman 112
• ‫س َّن ٌة ُمَؤ َّك َد ٌة ِع ْن َد َغ ْي ِر ِه‬
ُ ‫ح ِن ْي َف َة َو‬
َ ‫ع ْن َد أبِى‬
ِ ‫ة‬
ٌ َ ‫جب‬
ِ ‫الو ْت ِر َوا‬
ِ ‫صال ُة‬
• Ø Cara pelaksanaan shalat witir
• a. Tiap-tiap dua rakaat salam dan yang terakhir boleh satu atau tiga rakaat
salam.
• b. Shalat witir dilaksanakan tiga rakaat maka tidak tidak usah membaca
tasyahud awal

Madzhab Jumlah Keterangan

Maliki 3 rakaat dipisah dengan satu salam

Hanafi 3 rakaat Tanpa dipisah dengan salam

Syafi’i 1 rakaat -
• 2. Shalat Tahajjud
• Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari.
Waktu yang paling baik ialah dilaksanakan sesudah bangun tidur setelah
shalat isya’ sepertiga malam yang terakhir. Jumlah bilangan rakaatnya
paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas.
• 3. Shalat tarawih
• Shalat sunnah tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam
hari, pada bulan ramadhan. Waktunya setelah melaksanakan shalat isya’
sampai menjelang subuh.
Madzhab Bilangan Alasan
• Ø Bilangan rakaat shalat tarawih Syafi’I 20 Berdasarkan yang dilakukan oleh Khalifah
Hanafi 20 Umar bin Khatab dalam rangka mensyiarkan
Hambali 20 malam ramadhan

Melihat penduduk Madinah melakukan shalat


Maliki 39
tarawih 39 rakaat disertai shalat witir
melihat Nabi melakukan shalat malam pada
hadits
11 bulan ramadhan maupun selain ramadhan
Aisyah
hanya sebanyak 11 rakaat
• c) Shalat Sunnah Idain
• Kata idain berarti dua hari raya, yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Shalat idain
adalah shalat sunnah yang dilakukan karena datangnya hari raya idul fitri atau idul adha. Shalat
idul idul fitri di laksanakan pada tanggal 1 syawal, sedangkan shalat idul adha di laksanakan pada
tanggal 10 dzulhijjah. Shalat idain disyariatkan pada tahun pertama hijriyah.
• Ø Hal-hal yang di sunnahkan dalam shalat ied
• a. Membaca takbir.
• b. Mandi, berhias, memakai pakaian yang paling bagus, dan memakai wangi-wangian.
• c. Makan sebelum shalat idul fitri, sedangkan untuk idul adha makannya sesudah pulang dari
shalat ied.
• d. Berangkat menuju ke tempat shalat ied dan pulangnya dengan jalan yang berbeda.
• Ø Hal-hal yang di sunnahkan pada waktu shalat ied
• a. Dilaksanakan secara berjamaah
• b. Takbir tujuh kali setelah membaca do’a iftitah sebelum membaca surat alfatihah pada rakaat
pertama. Pada rakaat kedua takbir lima rakaat sebelum membaca surat al-fatihah selain dari
takbir pada waktu berdiri.
• c. Mengangkat tangan setiap kali takbir
• d. Membaca tasbih di antara beberapa takbir
• e. Membaca surat Al-A’la setelah surat Al-fatihah pada rakaat pertama dan surat Al-ghasyiyah.
• d) Shalat Tahiyatul Masjid
• Tahiyatul masjid berarti penghormatan masjid, shalat tahiyatul masjid berarti shalat yang
dikerjakan untuk menghormati masjid. Masjid adalah tempat manusia bersemabah sujud
kepada Allah, semua kegiatan dimasjid menggunakan nama Allah makanya masjid disebut
Baitullah. Demikian mulyanya sehinnga islam mensyariatkan shalat tahiyatul masjid,
Rasulullah bersabda:
• ‫ ﺭﻮﺍﻩﺃﺑﻮﺪ ﺍﻮﺪ‬.‫ﺇﺬﺍﺟﺎﺀﺍﺤﺪﻜﻢﺍﻠﻤﺴﺟﺪﻓﻠﻴﺻﻞﺴﺟﺪﺗﻳﻥﻣﻥ)ﻗﺑﻞﺍﻥﻴﺟﻟﺱ‬
• “Apabila salah seorang diantara kamu masuk masjid, hendaklah ia shalt dua rakaat sebelum
duduk. “(HR.Abu Dawud dari Abi Qatadah : 395)
• Ø Tata cara dalam melakukan shalat tahiyatul masjid
• a) Rukun shalat tahiyatul masjid sama dengan rukun shalat pada umumnya.
• b) Syarat sah shalat tahiyatul masjid sama dengan shalat yang lain, ditambah satu lagi
yakni dilakukan di masjid. Tidak sah jika dilakukan diluar masjid.
• c) Shalat tahiyatul masjid dilaksanakan sebanyak dua rakaat.
• d) Bacaan-bacaan shalat tahiyatul masjid sama dengan shalat yang lain, hanya niatnya saja
yang berbeda. (Ibrahim, 2008: 126)
• Ø Jumhur ulama berpendapat : hukum shalat dua rakaat sebelum masuk masjid adalah
mandub (sunnah) dan tidak wajib
• B. SHALAT SUNNAH GHAIRU MUAKAD
• 1. Pengertian shalat sunnah ghairu muakad
• Shalat sunnah ghairu muakad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan
(kadang dikerjakan Rasulullah dan kadang tidak dikerjakannya)
• v Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat sunnah muakad:
• a) Tidak didahului adzan dan iqomah
• b) Dileksanakan secara munfarid (sendirian)
• c) Dilaksanakan dengan dua rakaat salam
• d) Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya berbeda dengan shalat
wajib
• e) Bacaantidak di nyaringkan
• f) Memulai shalat di awali dengan niatnya masing-masing.
• (Ibrahim, 2008: 128)
• 2. Macam-macam Shalat Sunnah Ghairu Muakad
• a. Shalat sunnah rawatib
• Ada beberapa shalat sunnah rawatib yang merupakan sunnah ghairu muakkad, yaitu:
MADZHAB RAKAAT
Hanafi
4 rakaat sebelum dan sesudah
Syafi’i
dhuhur dan 4 rakaat sebelum ashar

b. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha, yakni ketika matahari terbit setinggi tombak
sampai menjelang waktu dhuhur. Hukum mengerjakan shalat dhuha adalah sunnah. Shalat dhuha memiliki
keutamaan yang besar bagi pelakunya sehingga rasulullah menganjurjkan para sahabat dan seluru kaum
muslim untuk melaksanakannya.
 Bilangan rakaat shalat dhuha
Shalat dhuha diikerjakan sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya sebelas rakaat.
 Tata Cara Shalat Dhuha
Tata cara shalat dhuha sama dengan shalat lainnya. Hanya saja pada rakaat pertama dianjurkan membaca
surat Al-fatihah kemudian surat Asy-Syams sedangkan rakaat surat Al-fatihah lalu surat ad-dhuha. Jika
belum hafal boleh menggunakan surat apa saja.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai