Anda di halaman 1dari 11

SHOLAT

KELOMPOK 4:
• EKA DENY
• HANI LATIFA
• RIFA FIRDIA
• SINTIA MAHARANI
• WAHYU SUPRIADI
DALIL-DALIL TENTANG IBADAH SHALAT
Dalil tujuan pelaksanaan sholat terdapat dalam Qs Al Baqoroh
(02 : 34) yang tertera sebagai berikut :

َّ ‫ار َكعُوا َم َع‬


َ‫الرا ِك ِعين‬ ْ ‫الز َكاةَ َو‬ َّ ‫َوأَ ِقي ُموا ال‬
َّ ‫ص ََلةَ َوآتُوا‬

"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah bersama


orang-orang yang ruku'
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan ummat islam
untuk mendirikan sholat dan membayar zakat.
Pengertian Shalat

Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology / istilah, para ahli
fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti
beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat –
syarat yang telah ditentukan (Sidi Gazalba,88).
Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara
yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa
kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat
dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan
pekerjaan atau dengan kedua – duanya” (Hasbi Asy-Syidiqi, 59).
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara
hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya
merupakan amalan yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan
rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Bashari Assayuthi, 30).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah
merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan denga perbuatan yang
diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun
yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir
dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya.
Rukun Shalat
Syarat-syarat Shalat
• Niat
• Beragama islam
• Takbiratul ihram
• Sudah baligh dan berakal
• Berdiri tegak bagi yang berkuasa
• Suci dari hadats ketika shalat fardhu. Boleh sambil
• Suci seluruh anggota badan, duduk atau berbaring bagi yang
pakaian dan tempat sedang sakit.
• Menutup aurat, laki-laki • Membaca surat Al Fatihah pada tiap-
auratnya antara pusat dan tiap raka’at
lutut, sedang wanita seluruh • Rukuk dengan tumakninah
anggota badannya kecuali
muka dan dua buah tapak • I’tidal dengan tumakninah
tangan • Sujud dua kali dengan tumakninah
• Masuk waktu yang telah • Duduk diantara dua sujud dengan
ditentukan untuk masing- tumakninah
masing shalat • Duduk tasyahud akhir dengan
• Menghadap kiblat tumakninah
• Mengetahui mana yang rukun • Membaca tasyahud akhir
dan mana yang sunah • Membaca shalawat nabi pada
tasyahud akhir
• Membaca salam yang pertama
• Tertib: berurutan mengerjakan
rukun-rukun tersebut
Yang Membatalkan Shalat
• Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukunnya tidak
dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja.
• Dan shalat itu batal dengan hal-hal yang seperti tersebut dibawah ini:
• Berhadats
• Terkena najis tang tidak termaafkan
• Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf yang memberikan
pengertian
• Terbuka auratnya
• Mengubah biat, misalnya ingin memutuskan shalat
• Makan atau minum meskipun sedikit
• Bergerak berturut-turut tiga kali, seperti melangkat atau berjalan sekali yang
bersangatan
• Membelakangi kiblat
• Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan sujud
• Tertawa terbahak-bahak
• Mendahului imamnya dua rukun
• Murtad, keluar dari islam.
• Tujuan Ibadah Shalat
• Tujuan Ibadah shalat itu apa? Mengapa sangat penting sekali?
• Tujuan ibadah shalat yang sesungguhnya kenapa sangat penting sekali disamping
ibadah lainnya dan Allah memerintahkan wajib hukumnya bagi umat muslim untuk
melaksanakannya dan perintah itu sesuai dengan firman Allah:
• “Bacakanlah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan
laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan
munkar, dan mengingat Allah (shalat) itu lebih besar keutamaannya dari ibadah
yang lain. Allah SWT mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al-Ankabut;45)
• Mengapa shalat sangat penting dan sangat utama dari ibadah lainnya? Sebabnya
adalah karena dengan shalatlah kita menyerahkan diri lahir dan bathin dengan
cara melaksanakan ibadah kepada Allah. Dengan cara perbuatan dan perkataan
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Dengan demikian
maksudnya melaksanakan shalat supaya manusia itu takut kepada-Nya, tunduk
kepada-Nya, bertawakal kepada-Nya, mencintai-Nya, merendahkan diri kepada-
Nya.
Makruh Shalat

• Orang yang sedang shalat dimakruhkan:


• Menaruh telapak tangannya didalam lengan bajunya ketika
takbiratil ihram, rukuk dan sujud.
• Menutup mulutnya rapat-rapat.
• Terbuka kepalanya
• Bertolak pinggang
• Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan
• Memejamkan mata
• Menengadah ke langit
• Menahan hadats
• Berludah
• Mengerjakan shalat diatas kuburan
• Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusyukan shalat.
Makna Khusyu dan meraih shalat yang khusyu
Secara bahasa khusyu’ berarti as-sukuun (diam/tenang)
dan at tadzallul (merendahkan diri) . Sifat mulia ini bersumber
dari dalam hati yang kemudian pengaruhnya terpancar pada
anggota badan manusia.
Khusyu’ dalam ibadah kedudukannya seperti ruh/jiwa dalam
tubuh manusia, sehingga ibadah yang dilakukan tanpa
khusyu’ adalah ibarat tubuh tanpa jasad alias mati.
Oleh karena itu, Allah Ta’ala memuji para Nabi dan
Rasul Shallallahu’alaihi Wasallam dengan sifat mulia ini, yang
mereka adalah hamba-hamba-Nya yang memiliki keimanan
yang sempurna dan selalu bersegera dalam kebaikan.
Allah Ta’ala berfirman:
{ َ‫عونَنَا َرغَبا َو َرهَبا َو َكانُوا لَنَا خَا ِش ِعين‬ ِ ‫ارعُونَ ِفي ْال َخي َْرا‬
ُ ‫ت َو َي ْد‬ ِ ‫س‬َ ُ‫} ِإنَّ ُه ْم َكانُوا ي‬
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang
baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan
berharap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang
khusyu’ (dalam beribadah)” (QS al-Anbiyaa’: 90).
Shalat Fardhu dan Waktunya Waktu-waktu yang Dilarang UntukShalat

Shalat fardhu itu ada lima dan masing- Ada lima waktu yang tidak boleh
masing mempunyai waktu yang ditempati melakukan shalat, kecuali
ditentukan. Kita diperintahkan shalat yang mempunya sebab, yaitu:
menunaikan shalat-shalat itu di dalam • Setelah shalat subuh hingga terbitnya
waktunya masing-masing. matahari
• Zhuhur • Ketika terbitnya matahari hingga
awal waktunya setelah condong sempurna dan naik sekurang-
matahari dari pertengahan langit. Akhir kurangnya setinggi tombak (+/- 100 dari
waktunya apabila baying-bayang permukaan bumi).
sesuatu telah sama panjangnya • Ketika matahari rembang (diatas
dengan sesuatu itu. kepala) hingga condong sedikit ke
• Ashar barat.
waktunya mulai dari habisnya waktu • Setelah shalat ashar hingga
zhuhur, sampai terbenamnya matahari. terbenamnya matahari
• Maghrib • Ketika mulai terbenamnya matahari
waktunya dari terbenamnya matahari hingga sempurna.
sampai hilanya syafaq (awan senja)
merah.
• Isya’
waktunya dari mulai terbenam syafaq
(awan senja) hingga terbit fajar.
• Subuh
waktunya dari terbit fajar shidiq, hingga
terbit matahari.
Shalat-shalat Sunah
Beberapa Pelajaran Dan
Kewajiban Shalat
• Shalat Rawatib
• Shalat sunah wudhu
• Shalat Merupakan Syarat
• Shalat dhuha
Menjadi Takwa
• Shalat tahiyyatul masjid
• Shalat Merupakan Benteng
• Shalat tahajjud
Kemaksiatan
• Shalat istikharah
• Shalat Mendidik Perbuatan
• Shalat sunah muthlaq
Baik Dan Jujur
• Shalat sunah awwabin
• Shalat Akan membangun
• Shalat sunah tasbih
etos kerja
• Shalat sunah taubah
• Shalat sunah hajat
• Shalat tarawih
• Shalat witir
• Shalat ‘id (hari raya)
• Shalat dua gerhana
• Shalat istisqa’
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai