Anda di halaman 1dari 50

PENGELOLAAN SPESIMEN PENYAKIT

POTENSIAL KLB DAN WABAH

23.RIRIN AHADIYANTI ST MT
TIM SUMSEL
TOT PENANGGULANGAN KLB-WABAH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


BIODAT RIRIN AHADIYANTI ST MT
A
Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan

 PENDIDIKAN : SMAK DEPKES PALEMBANG ( 1991 )

S1 TEHNIK KIMIA MUHAMMADIYAH (1997)


S2 TEKNIK KIMIA LINGKUNGAN UNSRI (2004)
 ANALIS LABORATORIUM KIMIA PT ARTA NUSA : 1991 s/d 1996
 ANALIS LABORATORIUM RS.JIWA PALEMBANG : 1997 - 1999
 ANALIS LABORATORIUM LINGKUNGAN BTKL PALEMBANG : 2000 s/d 2013
 KA.INSTALASI LABORATORIUM MUTU DAN KALIBRASI BTKL PALEMBANG :2014 -
SEKARANG
 PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN AHLI
1.UMUM :
Mampu melakukan pengelolaan manajemen
tatalaksana penanganan spesimen yang meliputi
prinsip biosafty dan biosecurity persiapan,
pengambilan, penyimpanan, pengepakan dan
TUJUAN pengiriman spesimen penyakit menular potensi
KLB dan wabah termasuk keracunan makanan
sesuai SOP.

KHUSUS :
1. Melakukan persiapan bahan pengambilan spesimen.
2. Melakukan penatalaksanaan dan pengambilan spesimen
3. Melakukan penyimpanan, pengepakan dan pengiriman
spesimen.
PENGERTIAN KLB DAN WABAH

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1501 Tahun 2010, pengertian Kejadian Luar Biasa
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu daerah, dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah.
Untuk KLB Keracunan Pangan Permenkes No 2 tahun 2013
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
LATAR BELAKANG

Istilah Kejadian Luar Biasa dan wabah sering kali dianggap sama. Namun,
sebenarnya ada beberapa perbedaan KLB dan wabah. Penetapan wabah
dilakukan apabila situasi Kejadian Luar Biasa terus berkembang dan
berpotensi menimbulkan malapetaka.
Oleh karena itu, jika dibandingkan KLB, wabah merupakan keadaan yang lebih
darurat karena memiliki jumlah kasus yang lebih besar, daerah terdampak
yang lebih luas, waktu yang lebih lama, serta menimbulkan dampak lebih
berat. Selain itu, keadaan wabah hanya dapat ditetapkan dan dicabut oleh
Menteri Kesehatan.
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
PENETAPAN KLB
 Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal pada suatu daerah.
 Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama tiga kurun waktu
(jam, hari, atau minggu) berturut-turut.
 Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya.
 Jumlah penderita baru dalam satu bulan meningkat dua kali atau lebih
dibandingkan tahun sebelumnya.
 Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama satu tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan tahun
sebelumnya.
 Angka kasus kematian dalam satu periode naik 50 persen atau lebih
dibandingkan periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
 Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode naik dua kali
atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama.
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Contoh KLB di Indonesia :
Kejadian Luar Biasa di Indonesia telah banyak terjadi di berbagai
daerah akibat merebaknya penyakit menular tertentu. Beberapa
Kejadian Luar Biasa yang pernah terjadi di Indonesia, di
antaranya:
 KLB malaria di Pasaman, Sumatera Barat, pada tahun 2001
 Polio di Sukabumi, Jawa Barat, pada tahun 2005
 Flu burung yang menyebar di beberapa daerah secara
nasional pada tahun 2005
 Demam Berdarah Dengue di Banten pada tahun 2005
 Demam Berdarah Dengue di Sumenep, Jawa Timur, pada
tahun 2007
 HIV di Madiun, Jawa Timur, pada tahun 2007
 Covid-19 tahun 2020-2021 : Wabah
Penyelidikan awal KLB melibatkan dua proses penting :

1.Pengumpulan informasi tentang kasus suspect.


2.Pengambilan specimen klinis dan lingkungan untuk
diagnosis laboratorium yang tepat.
- Tepat jumlah
- Tepat waktunya
- Tepat spesimennya
- Tepat cara dan pengambilan spesimennya
3.Hasil Pemeriksaan Laboratorium valid .
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
KEBERHASILAN IDENTIFIKASI AGENT PENYAKIT
DI LABORATORIUM TERGANTUNG PADA:

1. PERENCANAAN, PERSIAPAN MATERIAL DAN PROSEDURE YANG


DIPERLUKAN UNTUK PENGAMBILAN SPESIMEN.
2. IDENTIFIKASI SPESIMEN
3. KUALITAS SPESIMEN:
a. Pengambilan spesimen yang tepat dan memadai
b. Management penanganan, penyimpanan, pengepakan dan pengiri-
man spesimen yang benar.
4. KEMAMPUAN LABORATORIUM UNTUK SECARA AKURAT MELAKUKAN
TEST DIAGNOSTIK.
5. DOKUMENTASI YANG MELIPUTI PENCATATAN DAN PELAPORAN
1.MELAKUKAN PRINSIP BIOSAFETY DAN BIOSECURITI
PERSIAPAN
PENENTUAN BAHAN PENGAMBILAN DAN
PENGAMBILAN JENIS SPESIMEN
SAMPEL
PENGGUNAAN APD
TATALAKSANA
PENGELOLAAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL
SPESIMEN PENGAMBILAN
SPESIMEN PENGISIAN FORMULIR

MELAKUKAN PEMBERIAN LABEL


PENYIMPANAN,
PENGEPAKAN, MANAJEMEN PENANGANAN DAN
DAN PENGEPAKAN SPESIMEN
PENGIRIMAN
PENGIRIMAN SPESIMEN
SPESIMEN
PENENTUAN BAHAN PENGAMBILAN SPESIMEN
NO BEBERAPA JENIS PENYAKIT KLB ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN SPESIMEN YANG DIAMBIL
1. COVID 19 APD,SWAB DACRON, ALKOHOL 70%,CONTAINER SPUTUM, 1.DARAH
PARAFILM, ZIPLOCKS, COOLBOX, LAKBAN BENING, ICE BOX, 2.USAP HIDUNG
TABUNG TVM, SPUIT, TONRNIQUIT, TABUNG PLANN 3.USAP TENGGOROK
4.SPUTUM

2. DBD/TYPOID APD, SPUIT, STUING, TABUNG PLANN(VACUMTAINER 1.WHOLE BLOOD


BEREDTA DAN NON KOAGUALAN), SWAB ALKOHOL, 2.SERUM
COLLBOX,
ICE PACK, PARAFILM, WADAH PRIMER

3. CAMPAK/DIFTERI APD, SWAB DACRON, SPUIT, TABUNG VACUMTAINNER, BOTOL 1.SERUM


URINE, COLLBOX, ICE PACK, TABUNG VTM 2.USAP TENGGOROK
3,URINE
4. KERACUNAN MAKANAN ZIPLOKS, SENDOK STERIL, PINSET STERIL, BOTOL STERIL, 1.MAKANAN SAJI
COOL BOX, ICE PACK, MEDIUM TRANSPORT AMIES DAN 2.MAKANAN KEMASAN
CARRY AND BLAIR UNTUK MAKANAN , MEDIUM APW 3.MINUMAN
UNTUK AIR, SWAB DACRON STERIL 4.AIR
5.MUNTAHAN
6.RECTAL SWAB
7.SWAB ALAT
5 DIARE/kolera COOLBOX, ICE PACK, MEDIUM TRANSPOT CARRY AND 1.RECTAL SWAB
BLAIR, MEDIUM APW, SWAB DACRON POLYESTER 2.TINJA
STERIL 3.MUNTAHAN ( KOLERA)
PENENTUAN BAHAN PENGAMBILAN SPESIMEN
NO BEBERAPA JENIS PENYAKIT KLB ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN SPESIMEN YANG DIAMBIL
6. MALARIA APD, ALKOHOL 70%,, PARAFILM, ZIPLOCKS, COOLBOX, 1.DARAH
LAKBAN BENING, ICE BOX,SPUIT, TONRNIQUIT, TABUNG 2.WHOLE BLOOD
PLANN
7. RABIES APD, SPUIT, STUING, TABUNG PLANN(VACUMTAINER 1.AIR LIUR
BEREDTA DAN NON KOAGUALAN), SWAB ALKOHOL, 2.SERUM
COLLBOX,
ICE PACK, PARAFILM, WADAH PRIMER
8. PERTUSIS APD, SWAB DACRON, , COLLBOX, ICE PACK, TABUNG 1.BRONCHO ALVEOLAR
VTM,ZIPLOCKS PLASTIK 2.USAP TENGGOROK

9. ANTRAKS ZIPLOKS, SENDOK STERIL, PINSET STERIL, KAPAS STERIL, 1.USAP LEHER
COOL BOX, ICE PACK, TRANSPORT AMIES MEDIUM 2.USAP LESI
SWAB DACRON STERIL,POT FEACES,PRIMER TOPLES 3.TINJA
4.BRONCHIAL
5.PLEURA
6.RECTAL SWAB
10 FLU BURUNG COOLBOX, ICE PACK, MEDIUM TRANSPOT CARRY AND 1.SWAB HIDUNG
BLAIR, MEDIUM APW, SWAB DACRON POLYESTER 2.SWAB TENGGOROK
STERIL 2.SERUM
Keracunan Pangan
• KLB keracunan pangan adalah suatu kejadian dimana
terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan
gejala yang sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi
pangan dengan gejala mual, muntah, pusing,diare, kejang
perut, gangguan pernafasan

• Penyebabnya : bakteri ( yang utama ), jamur, alga, parasit,


atau virus, zat kimia berbahaya/logam.
Penyebab bakteri dan sejenisnya
Kegagalan
Pertumbuh Preservation
Makanan dan Air yang
terkontaminasi an bakteri Makanan dan air
patogen

Keracunan dan Infeksi


Bakteri Patogen

KLB
....Introduction

• 1 sel bakteri  2 juta sel dalam waktu 7 jam


• Kondisi Makanan ( karbohidrat, protein, lemak) 
nutrisi buat bakteri
• Lingkungan cocok suasana panas “ zona bahaya
makanan”
Spesimen
• Selain isolasi bakteri pathogen dari makanan/air , sampel lainnya yang
diperiksa adalah faeses/rektal swab, usap tangan pengolah makanan atau usat
alat masak/saji untuk mengetahui korelasi bakteri patogen yang
ditimbulkannya( bila waktu KLB dan pengambilan specimen tidak berbeda
jauh)
• Jika memungkinkan pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin. Jika
pemeriksaan ditunda harus disimpan pada suhu - 20°C sampai dengan
diperiksa.
• Penyimpanan sampel yang mudah rusak disimpan pada 0-4°C tidak boleh
lebih dari 36 jam.
• Penyimpanan sampel yang tidak mudah rusak, makanan kaleng dapat
disimpan pada suhu kamar sampai dianalisis
Pengambilan dan Preparasi sampel Makanan
• Gunakan wadah kontainer yang bersih, kering, tidak bocor, bermulut
lebar dan steril
• Dapat juga menggunakan kantong plastik sterile yang berseal
• Gunakan Peralatan pengambilan yang steril seperti
pisau,sendok,garpu, kapas lidi steril
• Catat semua data – data sampel ( jenis sampel, tanggal, jam
pengambilan dan jam kedatangan ke laboratorium )
Sterile plastic containers Sterile Plastic Bags
Pengambilan dan Preparasi sampel Makanan
• Tiap sampel yang diambil harus diserahkan ke laboratorium dalam
jumlah yang cukup.
• Minimum sampel yang diambil adalah 100 g atau 100 mL . Untuk air
mineral , air kemasan dan es , sampel yang diambil minimal 250 mL .
• Sampel diambil secara aseptik dengan menggunakan alat steril
seperti piasu, sendok, garpu, spatula, dan tang
• Kemudian masukkan sampel ke dalam wadah steril
• Diberi label (nama, jenis spesimen, jam pengambilan )
Pengelolaan Spesimen Pangan
Persiapan Pengambilan
Prosedur
• Identifikasi jenis pangan : padat, semi padat dan cair
• Identifikasi jenis sampel : pangan siap santap, makanan kaleng, bahan
pangan mentah, sampel cair
• Diambil sampel makanan yang dicurigai, dilabel, dikemas dan segera
dikirim ke laboratorium rujukan disertai dokumen permintaan
pemeriksaan
Pengambilan pangan siap santap
• Ambil sampel dengan
sendok/ spatula atau
jika perlu gunakan
pisau steril untuk
memotong= ±200 gr
• Masukan ke dalam
wadah plastik atau
wadah bermulut lebar
• Tutup dan label
Pengambilan makanan kaleng

• Makanan kaleng yang masih


tertutup diambil tanpa
membuka kemasanya
• Jika makanan kaleng sudah
terbuka caranya adalah usap
dengan alkohol pinggiran
kaleng , ambil secara aseptis,
ke dalam wadah plastik atau
wadah gelas bermulut lebar
• Tutup dan label
Pengambilan Pangan Mentah
• Siapkan media pengaya dan bunsen
• Masukan sampel 50 – 100 gr ke
dalam kantong plastik steril
• Tambahkan 100 – 300 ml medium
pengaya ke dalam kantong plastik ,
kemudian kocok
• Keluarkan sampel dari kantong
plastik, ikat kantong plastik tsbt
• Atau pindahkan isinya ke dalam
wadah steril
• Tutup dan label
Pengambilan sampel makanan cair dan minuman
• Makanan cair dan minuman
dihomogenkan,
• Dituang ke dalam kantong
plastik steril atau wadah gelas
bertutup sebanyak ±200 mL
• Beri label
• Pengambilan bisa juga
dilakukan dengan pipet
serologis dengan cara
mengambilnya secara aseptis
ke dalam wadah plastik atau
gelas steril
• Tutup dan label
Pengambilan sampel minuman kaleng
• Minuman kaleng yang masih
tertutup diambil tanpa
membuka kemasanya
• Jika minuman kaleng sudah
terbuka caranya adalah usap
dengan alkohol pinggiran kaleng
, ambil secara aseptis, ke dalam
wadah plastik atau wadah gelas
bermulut lebar
• Tutup dan label
Pengambilan Sampel Usap Alat Makan/Masak dan Usap
tangan:

1.Siapkan media transport carry and blair,cotton swab 9 ‘’ steril, korek api
2. Lakukan swab pada alat atau tangan lalu tanam dimedia carry and blair dengan
melakukan fiksasi yang benar.

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pengiriman spesimen
• Masukan pendingin (gel pack/ice
pack)
• Masukan sampel ke dalam box
pendingin
• Tambahkan di permukaan
pendingin (gel pack/ice pack)
• Lampirkan dokumen pemeriksaan
dan pengiriman spesimen
• Jika tidak segera dikirim simpan
di suhu refrigerator
Label pada keracunan makanan

• No Sampel
• Jenis Sampel
• Jumlah Sampel
• Tanggal Pengambilan
• Jam Pengambilan
• Alamat Sampel
• Petugas Pengambil Sampel
33
Pengambilan Sampel covid :

1.Persiapan : alat , bahan,( disesuaikan dengan metode pengambilan), APD, jadwal, personal dan
akomodasi.
2.Pengambilan : 1. Persiapan alat dan bahan
2.Penggunaan APD
3.Persiapan Pasien
4.Pengambilan sampel(Swab hidung,tenggorok,dahak )

3.Penyimpanan : 1.Kemasan Sampel


2.Penyimpanan sementara.(Pengawetan/tidak)

4.Pengirimam sampel : 1.Alat dan bahan yang diperlukan


2.Cara pengiriman yg tepat
3. Dokumem yang akan diserahkan.
Pengambilan Sampel Darah :

1.Persiapan : alat , bahan,( disesuaikan dengan metode pengambilan), APD, jadwal, personal dan
akomodasi.
2.Pengambilan : 1. Persiapan alat dan bahan
2.Penggunaan APD
3.Persiapan Pasien
4.Pengambilan sampel:
a.Whole blood (Darah segar/utuh :1-3 ml bayi,3-5 ml anak,7-10 ml dewasa)
b.Preparat darah (jari/tepi): preparate tipis/tebal.
c.Serum (Darah disentrivius :1-3 ml bayi,3-5 ml anak,7-10 ml dewasa

3.Penyimpanan : 1.Kemasan Sampel


2.Penyimpanan sementara.(Pengawetan/tidak)

4.Pengirimam sampel : 1.Alat dan bahan yang diperlukan


2.Cara pengiriman yg tepat
3. Dokumem yang akan diserahkan.
Pengambilan Sampel Air Liur dan Biopsi Leher :

1.Persiapan : alat , bahan,( disesuaikan dengan metode pengambilan), APD, jadwal, personal dan
akomodasi.
2.Pengambilan : 1. Persiapan alat dan bahan
2.Penggunaan APD
3.Persiapan Pasien
4.Pengambilan sampel:
a.Diperhitungkan sayatan tempat ambil sampel 5-6 mm dg garis rambut
b.diharapkan 10 folikel rambut .
b.Preparasi dg kapas steril basah aqua steril.
c.Maukkan dalam wadah steril tertutup

3.Penyimpanan : 1.Kemasan Sampel


2.Penyimpanan sementara.(Pengawetan/tidak)

4.Pengirimam sampel : 1.Alat dan bahan yang diperlukan


2.Cara pengiriman yg tepat
3. Dokumem yang akan diserahkan.
Pengambilan Sampel swab hidung, dahak dan tenggorok :

1.Persiapan : alat , bahan,( disesuaikan dengan metode pengambilan), APD, jadwal, personal dan
akomodasi.
2.Pengambilan : 1. Persiapan alat dan bahan
2.Penggunaan APD
3.Persiapan Pasien
4.Pengambilan sampel:
a.Swab hidung ; sd ujung rongga hidung.
b.Swab tenggorok : belakang pharix dan tonsil.jangan kena air ludah.
c,dahak .

3.Penyimpanan : 1.Kemasan Sampel


2.Penyimpanan sementara.(Pengawetan/tidak)

4.Pengirimam sampel : 1.Alat dan bahan yang diperlukan


2.Cara pengiriman yg tepat
3. Dokumem yang akan diserahkan.
Pengambilan Sampel Rectal swab ,tinja dan urine :

1.Persiapan : alat , bahan,( disesuaikan dengan metode pengambilan), APD, jadwal, personal dan
akomodasi.
2.Pengambilan : 1. Persiapan alat dan bahan
2.Penggunaan APD
3.Persiapan Pasien
4.Pengambilan sampel:
a.Rectal Swab :
b.Urine : urine sewaktu paling sedikit 50 cc.
c.Tinja : 2-5 gr.

3.Penyimpanan : 1.Kemasan Sampel


2.Penyimpanan sementara.(Pengawetan/tidak)

4.Pengirimam sampel : 1.Alat dan bahan yang diperlukan


2.Cara pengiriman yg tepat
3. Dokumem yang akan diserahkan.

Anda mungkin juga menyukai