KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA LABORATORIUM

SUMADI, SKM,MM
 STATISTIK KECELAKAAN DI LABORATORIUM
PERIODE 2005 - 2006

NO TIPE KECELAKAAN JUMLAH PRESENTASI

KASUS
1 TERGORES PECAHAN KACA/GELAS (LUKA 218 39,4 %
RINGAN)
2 LUKA BAKAR RINGAN 178 32,1 %
3 TERKENA BAHAN KIMIA PADA KULIT 45 8,1 %
4 KECELAKAAN PADA MATA 40 7,2 %
5 TUMPAHAN BAHAN KIMIA 21 3,8 %
6 BAHAN KIMIA TERBAKAR 14 2,5 %
7 KETIDAK NYAMANAN KARENA MENGHIRUP 6 1,1 %
GAS
8 DIGIGIT BINATANG 0 0%
9 LAIN-LAIN 32 5,8 %
TOTAL 554 100 %
 MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA LABORATORIUM
 MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI LABORATORIUM
 PELAKSANAAN KESALAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA DI LABORATORIUM
 PENANGGULANGAN TANGGAP DARURAT
 MANAJEMEN

PENANGUGULANGAN
GAWAT DARURAT LABORATORIUM

PELAKSANAAN
I. MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DI LABORATORIUM
1. LABORATORIUM MENETAPKAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDURE K3 SERTA MENJAMIN TERHADAP
PENERAPANNYA

2. MENETAPKAN PERSONIL YANG BERTANGGUNG JAWAB

TERHADAP PENERAPAN K3

3. MENETAPKAN PERENCANAAN PENGADAAN DAN

PEMELIHARAAN FASILITAS K3,PEMERIKSAAN KESEHATAN
TERHADAP TENAGA KERJA LABORATORIUM SECARA RUTIN

4. MELAKUKAN EVALUASI PENERAPAN K3

5. MEMELIHARA REKAMAN K3, ANTARA LAIN LAPORAN

KECELAKAAN KERJA, HASIL EVELUASI PENERAPAN
 MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
1. PENGATURAN/ORGANISASI KESELAMATAN
2. PROSEDUR KERJA AMAN (SOP)
3. KESELAMATAN KERJA DENGAN BAHAN KIMIA
- BAHAN B3
- INFORMASI(MSDS)
- PENYIMPANAN
. BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR
. KOROSIF
. BERACUN/POISON
. GAS BERTEKANAN
 MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM K3
4. KESELAMATAN BIOLOGIS(BIOSAFETY)
5. KESELAMATAN KERJA KELISTRIKAN
6. KESELAMATAN KERJA MEKANIK
- PERALATAN MESIN
- PERALATAN PEMANAS
- BERTEKANAN & KEVACUMAN
- PEKERJA PANAS
- PEKERJAAN DENGAN KACA
7. PENANGANAN & PEMBUANGAN SAMPAH
8. PROSEDUR TANGGAP DARURAT(EMERGENCY
PROSEDURES)
II. PELAKSANAAN K3 DI LABORATORIUM

A. INFORMASI DAN KOMUNIKASI K3

1. INFORMASI BAHAYA
a.LEMBAR DATA KEAMANAN BAHAN (LDKB) ATAU MATERIAL SAFETY
DATA SHEET (MSDS), SEBAGAI ACUAN UNTUK MENANGANI
LANGSUNG DAN MENGELOLA BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DILABORATORIUM.
b. DESKRIPSI RANGKING BAHAYA DENGAN SKALA 04 YANG TERDAPAT
PADA LABEL BAHAYA
B. PERATURAN UMUM BEKERJA DILABORATORIUM
C. FASILITAS YANG HARUS TERSEDIA DI LABORATORIUM
D. PENYIMPANAN BAHAN KIMIA
1. INFORMASI BAHAYA
a. LEMBAR DATA KEAMANAN BAHAN BAHAN
KIMIA/MSDS
b. INFORMASI RANGKING BAHAYA

2. KOMUNIKASI BAHAYA
a. MEMASANG SENSOR BAHAYA ATAU ALARM DI
LOKASI YANG MUDAH MENIMBULKAN KEBAKARAN

b. MEMASANG SIMBOL LOKASI LOKASI TERTENTU YANG

BERKAITAN DENGAN BAHAN KIMIA BERACUN DAN
BERBAHAYA

c. CONTOH KOMUNAKASI BAHAYA KARAKTERISTIK

BAHAN DAN SIMBOL YANG TERDAPAT PADA LABEL YANG
BERKAITAN DENGAN K3
 DESKRIPSI RANGKING BAHAYA DENGAN SKALA 04 YANG TERDAPAT PADA LABEL
BAHAYA
RANGKING BAHAYA KESEHATAN BAHAYA KEBAKARAN BAHAYA
4 PENYEBAB KEMATIAN, CIDERA FATAL
MESKIPUN ADA PERTOLONGAN
3 BERAKIBAT SERIUS PADA KETERPAAN
SINGKAT MESKIPUN ADA
PERTOLONGAN
2 KETERPAAN INTENSIF DAN TERUS
MENERUS BERAKIBAT SERIUS,
KECUALI ADA PERTOLONGAN
1 PENYEBAB IRITASI ATAU CEDERA
RINGAN
0 TIDAK BERBAHAYA BAGI KESEHATAN
MESKIPUN KENA PANAS
REAKTIFITAS
SEGERA MENGUAP DALAM MUDAH MELEDAK ATAU
KEADAAN NORMAL DAN DILEDAKKAN,
DAPAT TERBAKAR SECARA SENSITIFTERHADAP PANAS
CEPAT DAN MENARIK
CAIR ATAU PADAT DAPAT MUDAH MELEDAK TETAPI
DINYALAKAN PADA SUHU MEMERLUKAN PENYEBAB
BIASA PANAS DAN TUMBUKKAN
KUAT
PERLU SEDIKIT ADA MUDAH MELEDAK TETAPI
PEMANASAN SEBELUM MEMERLUKAN PENYEBAB
BAHAN DAPAT DIBAKAR PANAS DAN TUMBUKKAN
KUAT
DAPAT DIBAKAR TETAPI STABIL PADA SUHU
MEMERLUKAN NORMAL, TETAPI TIDAK
PEMANASAN TERLEBIH MELEDAK
DAHULU
BAHAN TIDAK DAPAT STABIL, TIDAK REAKTIF,
DIBAKAR SAMA SEKALI MESKIPUN KENA PANAS
ATAU SUHU TINGGI.
 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
DAN LABEL
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN KEPMEN
NO. 187/MEN/1999
1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN TERMASUK NAMA
BAHAN, RUMUS KIMIA, CODE PRODUKSI, SINOMIM
SERTA NAMA PEMBUAT, DISTRIBUTOR DAN IMPORTIR
2. IMFORMASI MENGENAI KOMPOSISI BAHAN DAN BATAS
PENUANGAN
3. IDENTIFIKASI BAHAYA TERMASUK RINGKASAN BAHAYA
YANG PENTING DAN AKIBAT TERHADAP KESEHATAN
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
 LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN KEPMEN
NO. 187/MEN/1999
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
6. TINDAKANPENANGGULANGAN KEBAKARAN
7. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
8. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
9. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
10. SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA
11. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
12. INFORMASI TOKSIKOLOGI
13. INFORMASI EKOLOGI
14. PEMBUANGAN LIMBAH
15. PENGANGKUTAN
16 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
17. INFORMASI LAIN YANG DIPERLUKAN.
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB, MSDS)

1. Identitas bahan dan perusahaan

2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan pertolongan pertama
5. Tindakan penanggulangan kebakaran
6. Tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan
7. Penyimpanan dan penanganan bahan
8. Pengendalian pemaparan dan alat pelindung diri
9. Sifat fisis dan kimiawi
10. Stabilitas dan reaktivitas bahan
11. Informasi toksikologi
12. Informasi ekologi
13. Pembuangan limbah
14. Pengangkutan bahan
15. Informasi ketentuan perundang-undangan
16. Informasi lain yang perlu 14
 Label
1. Nama produk
2. Identifikasi bahaya
3. Tanda bahaya dan artinya
4. Uraian risiko dan penanggulangannya
5. Tindakan pencegahan

6. Instruksi dalam hal terkena atau terpapar

7. Instruksi dalam hal terjadi kebakaran
8. Instruksi jika terjadi tumpahan atau kebocoran
9. Instruksi tentang pengisian tempat penyimpanan
dan cara menyimpanannya
10. Referensi 15
 FAKTOR KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM
YANG PERLU DIPERHATIKAN
• RISK ASSESSMENT SEBELUM MENJALANI PEKERJAAN
• IKUTI PROSEDURE SAFETY SECARA SEKSAMA
• JANGAN BERKERJA DI TEMPAT TERISOLASI
• JANGAN MAKAN, MINUM, MEROKOK DI TEMPAT TERLARANG
• PASTIKAN EMERGENCY EXIT
• PERALATAN SAFETY MUDAH TERJANGKAU & TAK ADA
RINTANGAN.
 CEGAH TERJADINYA KECELAKAAN

JANGAN SEKALI-KALI BERTINDAK

• CEROBOH/SEMBRONO
• TIDAK SERIUS/KONSENTRASI
• BERMAIN-MAIN
 PROSEDUR KERJA AMAN
(SAFETY WORKING PROCEDURE)
1. PEMBATASAN IJIN MASUK(LIMITED ACCESS)
2. KEBERSIHAN DAN PENATAAN (HOUSEKEEPING &
CLEANING)
3. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
4. ALAT PELINDUNG DIRI(APD)
5. PERALATAN PENGAMAN
6. TANDA-TANDA KESELAMATAN
7. TINDAKAN PENCEGAHAN PENGAMANAN SECARA UMUM
 B. PERATURAN UMUM BEKERJA DI
LABORATORIUM
LABORATORIUM HARUS MEMPUNYAI PERATURAN UMUM
BEKERJA DILABORATORIUM UNTUK MENGHINDARI
KECELAKAAN KERJA

A.DILARANG MAKAN DAN MINUM DI LABORATORIUM

B.DILARANG MEROKOK DI LABORATORIUM
C.DILARANG TIDUR DI LABORATORIUM
D.DILARANG MEMASAK TERUTAMA MENGGUNAKAN
PERALATAN PERALATAN DI LABORATORIUM
 ATURAN DASAR KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
1. HANYA PERSONEL YANG BERKUALIFAID YANG DI IJINKAN KERJA
DENGAN REAGEN DAN PERALATAN YANG BERBAHAYA
2. SAFETY GOGGLES HARUS SELALU DIPERGUNAKAN
3. AREA KERJA HARUS ADA SISTEM VENTILASI
4. BAHAN KIMIA TIDAK BOLEH KONTAK LANGSUNG DENGAMN MATA,
MUCOUS MEMBRANE ATAU KULIT
5. TIDAK DIPERBOLEHKAN MAKAN DAN MINUM DI DALAM
LABORATORIUM
6. PAKAIAN KERJA YANG TELAH TERKONTAMINASI HARUS DIPISAHKAN
C. FASILITAS YANG HARUS TERSEDIA DI
LABORATORIUM

1. SAFETY SHOWER
2. BAK CUCI
3. EYE WASH
4. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
5. EXHAUST FAN
6. PEMADAM KEBAKARAN
7. ALARM
8. PETUNJUK ARAH KELUAR RUANGAN
9. PERLENGKAPAN P3K
 PEMADAM KEBAKARAN
1. Alat pemadam api ringan (APAR) adalah suatu peralatan pemadam kebakaran
yang berisi media pemadam kebakaran yang dikeluarkan melalui tekanan dari dalam
tabung melalui pompa tangan yang tersedia. Alat pemadam kebakaran ini dapat
dibawa dan dijinjing serta dapat dioperasikan oleh satu orang.
2. Bahan atau media pengisi APAR terbagi atas 3 jenis, yaitu:
- jenis padat : dry powder chemical
- jenis cair : foam atau busa
- jenis gas : CO2 , N2
3. Cara megguakan alat pemadam kebakaran sebagai berikut :
- Gunakan dalam bentuk semburan;
- Jangan disemprotkan secara langsung ke sumber kebakaran;
- Segera isi ulang setelah dipakai meskipun belum benarbenar kosong;
4. Penggunaan APAR disesuaikan bahanbahan penyebab kebakaran penggolongan
jenis kebakaran:
Penggolongan jenis kebakaran terbagi atas beberapa kelas, yaitu kelas A, B, C,
dan D. Penggolongan ini didasarkan pada jenis seperti pada tabel 5.
5. Alat bantu pemadam kebakaran lainnya adalah karung/goni basah, pasir dan baju
tahan api.
 PENGGOLONGAN DAN JENIS KEBAKARAN

No. KELAS JENIS KEBAKARAN

1 A KEBAKARAN KARENA BAHAN SOLID/PADAT, MATERIAL ORGANIK

(KAYU, KERTAS, KAIN, PLASTIK DAN BAHAN LAIN YANG SEJENIS)

2 B KEBAKARAN KARENA CAIRAN ATAU (ALKOHOL, MINYAK, PARAFIN, DAN

SEBAGAINYA)

3 C KABAKARAN KARENA GAS YANG MUDAH TERBAKAR (HIDROGEN,

METHANE, ACETYLENE, DAN SEBAGAINYA)

4 D KEBAKARAN KARENA LOGAM (ALUMUNIUM, SODIUM, POTASIUM,

MAGNESIUM DAN SEGAGAINYA)

5 E KEBAKARAN KARENA INSTALASI TEGANGAN LISTRIK(LISTRIK)

 D. PENYIMPANAN BAHAN
KIMIA
1. BAHAN MUDAH TERBAKAR
2. BAHAN MUDAH MELEDAK
3. BAHAN OKSIDATOR
4. BAHAN REAKTIF TERHADAP ASAM
5. BAHAN REAKTIF TERHADAP AIR
6. GAS BERTEKANAN
7. BAHAN BERACUN
8. BAHAN KOROSIF
Kriteria bahaya
1. Beracun
2. Sangat beracun
3. Reaktif
4. Mudah meledak
5. Oksidator
6. Cairan mudah terbakar
7. Cairan sangat mudah terbakar
8. Gas mudah terbakar

30
1 INORGANIC ACID
PENYIMPANAN BAHAN KIMIA
2-8, 10, 11, 13, 14, 16-19, 21-23
2 ORGANIC ACID 1, 3, 4, 7, 14, 16-19, 22
3 CAUSTIC 1, 2, 5, 7, 8, 13-18, 23
4 AMINES AND ALKANOLAMINES 1, 2, 5, 7, 8, 13-18, 23
5 HALOGENATED COMPOOUND 1, 3, 4, 11, 14, 17
6 ALCOHOL, GLYCOLS, GLYCOL ETHERS 1, 7, 14, 16, 20, 23
7 ALDEHYDES 1-4, 6, 8, 15-17, 19, 20, 23
8 KETONS 1, 3, 4, 7, 19, 20
9 SATURATED HYDROCARBON 20
10 AROMATIC HYDROCARBON 1, 20
11 OLIFINS 1, 5, 20
12 PETROLEUM OIL 20
13 ESTHERS 1, 3, 4, 19, 20
14 MONOMERS, POLYMERIZZABLE 1, 6, 15, 16, 19-21, 23
ESTHERS
15 PHENOLS 3, 4, 7, 14, 16, 19, 20
16 ALKYLENE OXIDE 1, 4, 6, 7, 14, 15, 17-19, 23
17 CYANOHYDRINS 1, 5, 7, 16, 19, 23
18 NITRILES 1, 4, 16, 23
19 AMMONIA 1-2, 7, 8, 13-17, 20, 23
20 HALOGENS 3, 6, 15, 19, 21, 22
21 ETHERS 1, 14, 20
22 ELEMENTAL PHOSPHORUS 1, 3, 20
23 ACID ANHYDRIDS 1, 3, 4, 6, 7, 14, 16-19
 PENYIMPAN AN BAHAN KIMIA SECARA UMUM

NO. KARAKTER SYARAT PENYIMPANAN

1 BAHAN MUDAH TERBAKAR
2 BAHAN MUDAH MELEDAK
3 BAHAN OKSIDATOR
- SUHU RUANGAN DINGIN (< 20 0 C) DAN BERVENTILASI
-JAUHKAN DARI SUMBER API DAN SUMBER PANAS
- TERSEDIA ALAT PEMADAM API
- SUHU RUANGAN DINGIN DAN BERVENTILASI
- JAUHKAN DARI SUMBER API DAN SUMBER PANAS
- HINDARKAN DARI GESEKAN/TUMBUKAN MEKANIS
- SUHU RUANGAN DINGIN DAN BERVENTILASI
-JAUHKAN DARI SUMBER API DAN SUMBER PANAS
- TERSEDIA ALAT PEMADAM API

4 BAHAN REAKTIF THD ASAM - SUHU RUANGAN DINGIN DAN BERVENTILASI

-JAUHKAN DARI SUMBER API DAN SUMBER PANAS
- JAUHKAN DARI BHN CAIRAN YG MUDAH TERBAKAR/REDUKTOR TERUTAMA
YG MEMPUNYAI FLASH POINT RENDAH
5 BAHAN REAKTIF THD AIR - SUHU RUANGAN DINGIN DAN BERVENTILASI
-JAUHKAN DARI SUMBER API DAN SUMBER PANAS
- RUANG PENYIMPANAN HARUS KEDAP AIR
- SEDIAKAN PEMADAM KEBAKARAN TANPA AIR
-PENYIMPANAN HARUS DIATAS PERMUKAAN TANAH
6 GAS BERTEKANAN - TABUNG GAS DISIMPAN DALAM KEADAAN TEGAK BERDIRI TERIKAT
- DILUAR RUANGAN DAN TIDAK TERKENA LANGSUNG SINAR MATAHARI
ATAU DIDALAM RUANGAN DGN VENTILASI YG BAIK DAN TERPISAH DARI
RUANGAN KERJA
- TERSEDIA ALAT PEMADAM API
7 BAHAB BERACUN - SUHU RUANGAN DINGIN DAN BERVENTILASI
-JAUHKAN DARI BAHAYA KEBAKARAN
-SEDIAKAN APD (JAS. LAB. MASKER, GLOVES)
- PISAHKAN DARI BAHAN-BAHAN YANG MUNGKIN BEREAKSI
8 BAHAN KOROSIF - SUHU RUANGAN DINGIN DAN BERVENTILASI
- WADAH TERTUTUP
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

TYPICAL SUMBER-SUMBER BAHAYA

1. POISON (RACUN)
2. FLAMMABLE ATAU EXPLOSIVE
3. TEMPERATUR TINGGI
4. TEKANAN
5. KELISTRIKAN
 TINDAKAN PENCEGAHAN PENGAMANAN SECARA UMUM
(GENERAL SAFETY PRECAUTION)

JANGAN MELAKUKAN PROSES LABORATORIUM APAPUN

YANG BELUM DIKETAHUI RESIKONYA DAN YANG BELUM
DIKETAHUI PROSEDUR KERJANYA YANG AMAN IKUTI CARA
PENGAMANAN DENGAN SEKSAMA
SELALU PAKAI KACAMATA PELINDUNG DAN APD YANG
DISYARATKAN
BASUH SEGERA PERMUKAAN KULIT YANG TERKENA BAHAN-
BAHAN KIMIA
JANGAN TERGESA-GESA MEMASUKI LABORATORIUM
BERHATI-HATILAH KETIKA MEMBAWA/MENANGANI
KONTAINER BAHAN KIMIA
JANGAN BERKERJA TERISOLASI DENGAN ORANG LAIN
JANGAN MEROKOK, MAKAN DAN MINUM DI LABORATORIUM
JAGA AGAR JALAN KELUAR DAN MASUK MENUJU PERALATAN
PENGAMAN SELALU TERBUKA SETIAP WAKTU.
 CARA-CARA KERJA AMAN
(SAFE WORKING PRACTICES-BIO HAZARD)
 PERALATAN STERIL YANG TEPAT HARUS DIPERGUNAKAN UNTUK
MENGUMPULKAN SPECIMEN UNTUK MELINDUNGI PASIEN MAUPUN STAF
LABORATORIUM
 SARUNG TANGAN PELINDUNG MATA DAN JAS LABORATORIUM HARUS
DIKENAKAN
 PIPET DENGAN MULUT DILARANG KERAS
 PEKERJAAN YANG DILAKUKAN PADA MEJA ATAU BANGKU TERBUKA HARUS
DILAKUKAN DG CARA MEMINIMALKAN PRODUKSI AEROSOL
 MATERIAL TERKONTAMINASI(JARUM SUNTIK, UJUNG PUPET DLL) HARUS
DIBUANG DITEMPAT SAMPAH PATROLOGIS YANG TAHAN BOCOR, TANPA
MEMINDAH, MENEKUK ATAU MENUTUP KEMBALI JARUM SUNTIK.
 PERALATAN GELA YG TERINFEKSI YG DPT DIGUNAKAN KEMBALI HARUS
DIDISINFEKSI/DIAUTOCLAVE.
 SEMUA SAMPAH PATOLOGIS HARUS DIAUTOCLAVE SEBELU DIBUANG
 STAF ATAU PEKERJA LAB. HRS CUCI TANGAN SECARA SEKSAMA SEBELUM
MENINGGALKAN LAB.
 JENIS-JENIS KECELAKAAN YANG TERJADI DI
LABORATORIUM
1. KERACUNAN BAHAN KIMIA
2. LEDAKAN DAN KEBAKARAN PEKERJAAN DGN GAS-GAS
FLAMMABLE, FUMES ATAU MATERIAL LAIN
3. KONTAK DENGAN MATERIAL SUHU PANAS, CAIRAN
PANAS,KELOMPOK ASAM KUAT DAN ALKALI
4. EXPLOSIVE KONTAINER MELEBIHI PRESURE YG LEBIH
SEHARUSNYA
5. EFEK ARUS KELISTRIKAN
6. MATA TERKONTAMINASI HARUS SEGERA DIBASUH DENGAN
AIR POSISI RECLENING
7. PERCIKAN CAIRAN BERBAHAYA YG TERKENA KULIT SEGERA
DIBERSIHKAN DGN KAIN KERING ATAU KERTAS TISU LALU
BASUH DENGAN AIR HANGAT DAN SABUN
8. TUMPAHAN ATAU CECERAN BAHAN KIMIA SEGERA
DIBERSIHKAN ATAU DIHILANGKAN ,DLL.
 Lingkungan Kerja

1. Unit operasi sistem tertutup dengan local exhauster

2. Kanopi yang menutup rapat
3. Sejauh mungkin transportasi mekanis zat berbahaya
4. Tempat pengolahan tak tembus zat kimia dan cukup
air mengalir guna mencuci
5. Penghisap vakum guna mengambil tumpahan bubuk
6. Menyapu cara basah dengan air atau pelarut khusus
7. Pembuangan cairan yang tumpah sebagai limbah
8. Udara segar untuk ventilasi umum
9. Substitusi dengan bahan yang kurang beracun
10. Pengaturan suhu untuk bahan yang reaktif karena
37
panas
 Pekerja

1. Pendidikan, penyuluhan dan pelatihan

2. Alat pelindung diri

3. Air untuk mandi dan mencuci

4. Pakaian kerja dicuci setiap hari

5. Penggunaan masker bila perlu

6. Penggunaan masker yang dialiri udara bersih dan

bertekanan lebih untuk keadaan darurat
7. Keadaan darurat dan cara menyelamatkan diri
8. Kebiasaan mencuci tangan, tidak merokok, tidak
38
 SISTEM LABELING
LABEL ATAU ETIKET
KRITERIA UTAMA DALAM CARA MENGENAL SIFAT BAHAYA
BAHAN KIMIA.

1. NILAI AMBANG BATAS

2. DAERAH KONSENTRASI MUDAH TERBAKAR
3. TITIK NYALA (FLASH POINT)
4. TITIK BAKAR (IGNATION POINT)
5. TITIK DIDIH
6. TINGKAT BAHAYA
SISTEM LABELING ATAU PENANDAAN DAN PEMBERIAN
ETIKET

• MEMPERMUDAH BAGI PARA SUPERVISOR

• MEMPERMUDAH BAGI PARA INSPEKTOR
• MEMPERMUDAH BAGI PARA PEKERJA
• UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI YANG CEPAT
DAPAT DIKENAL
• SEHINGGA DENGAN CEPAT DAPAT BERSIKAP HATI-
HATI DALAM PENANGANAN
 Identitas Bejana Tekanan
• Gas pencekik (aspixia) diberi warna abu-abu
• Gas mudah terbakar dan atau meledak diberi warna
merah,kecuali gas minyak cair atau LPG diberi warna
biru
• Gas beracun diberi warna kuning tua
• Gas yang dapat menyengat diberi kuning muda
• Gas untuk kesehatan diberi warna putih
• Gas campuran diberi warna sesuai jenis gas yang
dicampurkan
• Gas Oksigen dan gas pengoksidasi diberi warna biru
muda
 LABEL BAHAYA

BAHAYA : MUDAH MELEDAK PADA KONDISI

TERTENTU

CONTOH : AMMONIUM DIKROMAT

KEAMANAN : HINDARI BENTURAN, GESEKAN,

LONCATAN API DAN PANAS.(LIHAT MSDS)
LABEL BAHAYA

BAHAYA : OKSIDATOR, DAPAT MEMBAKAR BAHAN

LAIN, PENYEBAB TIMBULNYA API ATAU
PENYEBAB KESULITAN DALAM PEMADA
MAN API.

CONTOH : KALIUM PERMANGANAT, NATRIUM

PEROKSIDA, PEROKSIDA ORGANIK

KEAMANAN : JAUHKAN DARI BAHAN MUDAH TER

BAKAR.
LABEL BAHAYA

BAHAYA : AMAT BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

BILA TERHISAP, TERTELAN ATAU
KONTAK DENGAN KULIT DAN JUGA
MEMATIKAN

CONTOH : ARSEN TRIOKSIDA, MERCURY KLORIDA

KEAMANAN : HINDARI KONTAK ATAU MASUK

KEDALAM TUBUH SEGERA BEROBAT
KE DOKTER BILA KEMUNGKINAN
KERACUNAN
 LABEL BAHAYA

BAHAYA : KOROSIF ATAU MERUSAKKAN PERALATAN

ATAU TUBUH MANUSIA

CONTOH : BELERANG DIOKSIDA, CLOR

KEAMANAN : HINDARI KONTAMINASI UDARA PERNA-

PASAN, KONTAK DENGAN KULIT DAN
MATA
LABEL BAHAYA

BAHAYA : PADATAN MUDAH TERBAKAR

KEAMANAN : HINDARI KONTAMINASI UDARA PERNA-

PASAN, KONTAK DENGAN KULIT DAN
MATA
 LABEL BAHAYA

BAHAYA : BAHAN MUDAH TERBAKAR APABILA

TERCAMPUR DENGAN AIR.

KEAMANAN : HINDARI KONTAMINASI UDARA

PERNAPASAN, KONTAK DENGAN KULIT DAN
MATA
LABEL BAHAYA

BAHAYA : BAHAN MUDAH TERBAKAR

CONTOH : BELERANG DIOKSIDA, CLOR

KEAMANAN : HINDARI KONTAMINASI UDARA PERNA-

PASAN, KONTAK DENGAN KULIT DAN
MATA
LABEL BAHAYA

BAHAYA : MENIMBULKAN KERUSAKAN KECIL

PADA TUBUH

CONTOH : PIRIDIN

KEAMANAN : HINDARI KONTAK DENGAN TUBUH

ATAU HINDARI PENGHIRUPAN
SEGERA BEROBAT BILA TERKENA BAHAN
 LABEL BAHAYA

BAHAYA : RADIO AKTIF

KEAMANAN : HINDARI KONTAMINASI UDARA PERNA-

PASAN, KONTAK DENGAN KULIT DAN
MATA
 Pemadam kebakaran
􀂃 Alat pemadam api ringan (APAR) adalah suatu peralatan pemadam kebakaran yang berisi
media pemadam
kebakaran yang dikeluarkan melalui tekanan dari dalam tabung melalui pompa tangan yang
tersedia. Alat
pemadam kebakaran ini dapat dibawa dan dijinjing serta dapat dioperasikan oleh satu orang.
􀂃 Bahan atau media pengisi APAR terbagi atas 3 jenis, yaitu:
- jenis padat : dry powder chemical
- jenis cair : foam atau busa
- jenis gas : CO2 , N2
􀂃 Cara megguakan alat pemadam kebakaran sebagai berikut :
- Gunakan dalam bentuk semburan;
- Jangan disemprotkan secara langsung ke sumber kebakaran;
- Segera isi ulang setelah dipakai meskipun belum benarbenar kosong;
􀂃 Penggunaan APAR disesuaikan bahanbahan penyebab kebakaran penggolongan jenis
kebakaran:
Penggolongan jenis kebakaran terbagi atas beberapa kelas, yaitu kelas A, B, C, dan D.
Penggolongan ini
didasarkan pada jenis seperti pada tabel 5.
􀂃 Alat bantu pemadam kebakaran lainnya adalah karung/goni basah, pasir dan baju tahan
api.
 III. PENANGGULANGAN TANGGAP DARURAT

APABILA TERJADI SUATU KECELAKAAN MAKA HAL-HAL YANG

HARUS DILAKUKAN ADALAH :
1.TETAP TENANG
2.LAKUKAN P3K
3.HUBUNGI PENANGGUNG JAWAB K3
4.BILA TERJADI KEBAKARAN MAKA LAKUKAN TINDAKAN
PENCEGAHAN KEBAKARAN
 PENANGGULANGAN TANGGAP DARURAT BILA TERKENA
BAHAN KIMIA

1. Jangan panik;
2. Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda
3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut
(cuci bagian yang mengalami langsung dengan air apabila
memungkinkan)
4. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak
tersebar;
5. Bawa ke tempat yang cukup oksigen;
6. Hubungi paramedik secepatnya (dokter, rumah sakit) atau
melalui telepon darurat.
PENANGGULANGAN TANGGAP DARURAT BILA TERJADI
KEBAKARAN
1. Jangan panik:
2. Ambil alat pemadam kebakaran yang disesuaikan dengan jenis kebakaran,
mulai dari karung/goni basah atau tabung gas CO 2 apabila api masih mungkin
dipadamkan.
3. Beritahu teman terdekat anda dan lainnya melalui telepon internal atau
handy talky
4. Bunyikan alarm kebakaran
5. Hindari menggunakan lift;
6. Hindari menghirup asap secara langsung;
7. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan
dikunci);
8. Hubungi pemadan kebakaran, polisi dll dengan menyebutkan nama , divisi,
alamat gedung, ruangan tempat kejadian dan jenis bahaya kebakaran yang
terjadi.
 IDENTIFIKASI SUMBERSUMBER KECELAKAAN
Sumbersumber kecelakaan di laboratorium dimungkinkan
berasal dari, antara lain :
1. Bahaya bahan kimia
beberapa bahan kimia di laboratorium yang dapat
menimbulkan bahaya antara lain :
a. asam kuat (misalnya H2SO4 (p), HCl (p), HNO3 (p)), basa
kuat (misalnya NaOH, KOH) dapat menyebabkan iritasi
kulit;
b. pelarut organik dapat menyebabkan terjadinya
keracunan, iritasi tenggorokan dan saluran pernafasan.
2. bahaya kecelakaan peralatan
kecelakaan yang terjadi dapat berupa;
a. luka terkena pecahan alat gelas saat jatuh ke lantai;
b. terkena sengatan listrik pada kabel peralatan instrumen
yang terkelupas

3. bahaya kebakaran
kebakaran di laboratorium dapat terjadi karena disebabkan
oleh terjadinya hubungan singkat pada instansi listrik dan
adanya zatzat yang mudah terbakar seperti alkohol, toluene,
aseton dan lainlain;

4. bahaya lain bahaya lain dapat terjadi karena kesalahan

manusia itu sendiri, seperti : bahaya saat menggunakan
peralatan yang runcing/tajam, terpeleset karena licin, dan
lainlain.
TINDAKAN PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KECELAKAAN
LUKA KARENA BARANG TAJAM ATAU PECAHAN GELAS
a.bersihkan luka dari debu dan kotoran;
b. cuci dengan alkohol dan keringkan;
c. beri larutan yodium tincture atau sejenisnya;
d. apabila terjadi luka yang lebih serius maka usahakan pencegahan
pendarahan lebih lanjut dan segera bawa
ke rumah sakit terdekat.
 KECELAKAAN KARENA BAHAN KIMIA
A. LUKA KARENA ASAMASAM KERAS SEPERTI : H2SO4 (P), HCL (P), DAN ASAM
ASETAT GLASIAL, TINDAKAN PENYELAMATAN ADALAH :
1. siram dengan air mengalir;
2. siram dengan larutan soda kue (NaHCO3) 5%;
3. netralkan dengan larutan amonia (NH4OH) 5%;
B. LUKA KARENA BASA KUAT KOH, NAOH DAN AMONIA CAIR ATAU KAPUR TOHOR,
TINDAKAN PENYELAMATANNYA ADALAH :
1. siram dengan air mengalir;
2. netralkan dengan asam borat 4% atau asam asetat 1%.
C. KERACUNAN BAHAN KIMIA, TINDAKAN YANG PENTING :
1. identitas jenis racun;
2. bersihkan saluran pernafasan dari kotoran, lendir atau muntahan;
3. berikan pernafasan buatan;
4. jika racun tidak diketahui berikan pelunak racun yaitu norit (karbon aktif), putih
telur dan susu.