Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PELAYANAN KEBIDANAN

KOMPLEMENTER
Dosen Pengajar: Nopi Hendriani, MKM
1. Andini Nur Fadilah 16. Mafikoh
2. Audyna Lovenra 17. Miyati
3. Ayu Lestari 18. Nur Adinda Hasanah
4. Chikita Eka Putri 19. Nurhidayati
5. Devi L Winda 20. Ratna Dwi Nugraheni
p o k 1 :
Kel o m 6. Eka Rizki Kurniati 21. Resti Noveliana
7. Eny 22. Rizki Amelia Kharisma D
8. Finri Pebriani 23. Siti Mariyati
9. Fitri Purnama Sari 24. Sri Rahayu
10. Fitrialita 25. Sugiharsih
11. Hesti 26. Sumarti
12. Ina Nurmala 27. Wulan Anisa
13. Isna Wati 28. Patmawati
14. Ita Yusnita 29. Ika Puspa Dewi
15. Juairiah 30. Rasidah Herlana
Pelayanan kebidanan komplementer merupakan bagian dari
penerapan pengobatan komplementer dan alternatif dalam
PENGERTIAN tatanan pelayanan kebidanan. Definisi lain menyebutkan
bahwa pengobatan komplementer merupakan sebuah cara
penyembuhan non konvensional, atau dikenal dengan nama
pengobatan tradisional yang difungsikan sebagai pembantu
atau pendukung pengobatan modern.
jenis pelayanan terapi komplementer yang tercantum dalam Keputusan Menteri
Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007, beberapa diantaranya yang saat ini
sudah diterapkan oleh bidan-bidan dan wanita di Indonesia, yaitu: hipnoterapi,
penyembuhan spiritual dan doa, yoga, akupresur, pijat urut, aromaterapi, healing
dan jamu.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan
komplementer tradisional-alternatif atau sering disebut dengan CAM
(Complementary Alternative Medicine) adalah pengobatan non konvensional
yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik.
Artinya Pengobatan komplementer adalah pengobatan tradisional yang
sudah diakui dan dapat dipakai sebagai pendamping terapi
konvesional/medis. Sedangkan pengobatan alternatif adalah jenis
pengobatan yang tidak dilakukan oleh paramedis/dokter pada umumnya,
tetapi oleh seorang ahli atau praktisi yang menguasai keahliannya tersebut
melalui pendidikan yang lain/non medis.
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari
sistem – sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan
tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang
sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai
kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita
mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan
nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
DASAR HUKUM TERAPI
KOMPLEMENTER

Dasar Hukum Pelayanan Komplementer-Alternatif


antara lain : Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
Jenis-jenis terapi Komplementer sesuai PERMENKES No: 1109/Menkes/Per/IX/2007,
antara lain:
1. Intervensi tubuh dan pikiran meliputi : Hipnoterapi, mediasi, penyembuhan
spiritual, doa dan yoga.
2. pelayanan pengobatan alternatif meliputi: akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi
3. Cara penyembuhan manual meliputi Chiropractice, Healing touch (HT) , Tuina,
Shiatsu, Osteopati, pijat urut.
4. Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi: jamu, herbal
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: diet makro nutrient,
mikro nutrient.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai