Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN BESAR PRAKTIK

KERJA LAPANGAN MSPMI


HASIL PEAKSANAAN PKL
Perencanaan Dan Biaya Pelayanan Gizi
 Biaya Bahan Baku atau Bahan Dasar
 Biaya Tenaga Kerja (Labour)
 Biaya Overhead

Menu Dan Standar Menu

 Perencanan Menu

 Standar Makanan
 Standar makanan biasa
 Standar makanan anak
 Standar makanan diet
 Standar formula/sonde
KETENAGAAN
DATA KEPEGAWAIAN / KETENAGAAN /
SDM INSTALASI GIZI RSUD PROVINSI NTB
TAHUN 2023
KETENAGAAN TERDIRI DARI BEBERAPA BAGIAN ANTARA LAIN :

 AHLI GIZI PRODUKSI

 AHLI GIZI RUANGAN

 PETUGAS DISTRIBUSI

 MAKANAN/PRAMUSAJI

 PETUGAS PRODUKSI/PENGOLAH MAKANAN


- Kebutuhan tenaga pengolah =( 26 orang x 8 jam kerja x 365 hari )x1 = 75.920

=75.920/2136 = 35 orang

- Kebutuhan pramusaji = ( 34 orang x 8 jam kerja x 365 hari ) x 1

=99.280 / 2136

= 46 orang

- Kebutuhan ahli gizi Rawat inap = ( 25 orang x 8 jam kerja x 365 hari ) x 1

= 73.000

=73.000/2136 =34 orang

- Kebutuhan Ahli gizi penyelenggara makanan = ( 21 orang x 8 jam kerja x365 hari) x 1= 61.320

=61.320/2.136 = 28 orang
Rumus WISN
= ( 365-(12+10+16+12))x 7
= 2.205 Jam/tahun
= 132.300 menit/tahun
A = Hari kerja ( 365 hari/ tahun)
B = cuti tahunan( 12 hari / tahun)
C = cuti Bersama( 10 hari / tahun)
D =hari libur nasional (16 hari/ tahun)
E =ketidak hadiran kerja ( 12 hari )
F = Waktu kerja (7 jam)
 Kebutuhan Ahli Gizi penyelenggaraan maakanan dan rawat inap

- Ratio tenaga ahli gizi : consume n = 1: 40


= 746:40 orang =18,6
Koreksi faktor hari kerja = 7/6x 18,6 = 21,7
Koreksi libur,cuti dll = 21,7 + (0,2x21,7) = 26
Koreksi istirahat 1 jam = 7/6x 26= 30 ,3

Maka kebutuhan tenaga ahli gizi penyelenggaraan makanan adalah 30 orang


 Kebutuhan pramusaji

- Ratio tenaga pramusaji :konsumen 1: 25


= 746:25 orang = 29,84
Koreksi faktor hari kerja = 7/6x 29,84 =34,81
Koreksi libur,cuti dll = 34,81 + (0,2x34,81)= 41,77
Koreksi istirahat 1 jam = 7/6x 41,77 = 48,73

Maka kebutuhan tenaga pramusaji adalah 49 orang

 Kebutuha tenaga pengolah 1:25

= 746:25 orang = 29,84


Koreksi faktor hari kerja = 7/6x 29,84 =34,81
Koreksi libur,cuti dll = 34,81 + (0,2x34,81)= 41,77
Koreksi istirahat 1 jam = 7/6x 41,77 = 48,73

Maka kebutuhan tenaga pengolah makananadalah 49 orang


DAPUR, KELAYAKAN HYGIENE SANITASI
DAN KESELAMATAN KERJA
Kelayakan Hygiene Sanitasi
Berdasarkan hasil pengamatan, Instalasi Gizi RSUD Provinsi NTB sudah memiliki fasilitas
yang menunjang terkait dengan hygiene penjamah makanan, seperti tersedianya wastafel untuk
mencuci tangan sebelum bekerja yang dilengkapi dengan sabun dan handsrub serta SOP mencuci
tangan dengan benar yang ditempel di tembok.

Alat pelindung diri (APD) pada tenaga pengolah di Instalasi Gizi RSUD Provinsi NTB
meliputi celemek, sepatu karet tertutup, masker, penutup rambut. Penggunaan APD pada semua
tenaga pengolah sudah diterapkan dengan cukup baik. Beberapa dari tenaga pengolah saja
yang masih menggunakan masker tidak tepat sesuai dengan SOP yang ditetapkan.
Sanitasi
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa kelayakan fisik untuk
hygiene sanitasi makanan jasa boga di RSUD Provinsi NTB sudah baik. Dimana untuk
jasa boga golongan B, kelayakan fisik hygiene sanitasi jasa boga minimal mencapai
bobot 82 dari total (Permenkes No. 1096/Menkes/PER/VI/2011).

Sarana fisik yang sebaiknya diperbaiki di Instalasi gizi RSUD Provinsi NTB adalah
sudut dinding dan lantai berbentuk lengkung (konus) tidak membentuk siku-siku agar
mudah dibersihkan dan tidak menyimpan debu, serta bagian dinding yang terkena
percikan air dilapisi bahan kedap air setinggi 2 meter (Permenkes No.
1096/Menkes/PER/VI/2011).
Keselamatan kerja

RSUD Provinsi NTB sudah menerapkan penggunaan APD setiap kerja, pemeriksaan Kesehatan
setiap 3 bulan sekali diantaranya dilakukan pemeriksaan SWAB rectal dan pemeriksaan SWAB
tangan, bagi pegawai yang sakit diberikan istirahat atau tidak masuk kerja, serta diberikan pelatihan
tentang kesadaran K3.
Produksi Makanan
 Penetapan Spesifikasi
 Pemesanan Bahan Makanan
 Pembelian Bahan Makanan
 Penerimaan Bahan Makanan
 Penyimpanan bahan makanan
 Penyaluran Bahan Makanan
 Kegiatan Persiapan Bahan Makanan
 Kegiatan Pengolahan Makanan
 Kegiatan Pemorsian & Penyajian Makanan
 Kegiatan Distribusi Makanan
Pengawasan Mutu Dan LainLain

Konsep Mutu

Dari segi konsep mutu di Instalasi RSUD Provinsi NTB sudah sesuai dengan standar
karakteristik bahan makanan diantaranya Instalasi Gizi telah menyediakan spesifikasi bahan makanan
dari setiap bahan mkanan yang diterima dari rekanan. Sebelum bahan makanan tersebut disimpan di
gudang penyimpanan bahan makanan . Langkah spesifikasi yang dilakukan diantaranya dicek dan
ditimang satu persatu, jika tidak sesuai spesifikasi bahan makanan yang diminta pada hari itu maka bahan
makanan tidak diterima atau jikapun kurang harus ditambahkan pada hari berikutnya.
Good Manufacturing Practices (GMP)

Untuk Penerapan dan pendokumentasian HACCP di Instalasi RSUD Provinsi yang mencakup
proses produksi, mulai dari ketertiban karyawan, Pest Control (pengendalian hama), Fasilitas
gudang, Kelengkapan rancangan gedung, keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja termasuk
kualitas biak dan dijamin sudah ada sertifikat HACCP dan termasuk rumash sakit tipe A yang
dimana sudah diakui oleh semua kalangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai