Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

TEMPAT UMUM
”SANITASI SEKOLAH”
KELOMPOK 6

AL DINAR 22.13201.90.04.P
DIAN ERMA YANI 22.13201.90.08.P
SUINI 22.13201.90.12.P
FAUZIAH 22.13201.90.18.P
TENI ISNANIAR 22.13201.90.19.P
LINCE MAGDALENA 22.13201.90.24.P

DOSEN : DR. AKHMAD DWI PRIYATNO, S.PD, M.KES


Pengertian Sanitasi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
852/MENKES/SK/IX/2008 tentang strategi Nasional Sanitasi
Berbasis Masyarakat menjelaskan bahwa sanitasi total
adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak lagi membuang
air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun,
mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola
sampah dengan benar, dan mengelola limbah dengan aman
(Kepmenkes, 2008).
Menurut pendapat WHO sanitasi adalah upaya
pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia, yang
mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal
yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan
daya tahan hidup manusia ( WHO, 2010).
Apa yang dimaksud dengan Sanitasi Sekolah?

Sebuah sekolah dapat dikatakan menerapkan Sanitasi Sekolah yang baik apabila
dapat sekolah tersebut dapat memenuhi tiga aspek yang saling berkaitan
satu dengan lainnya.
Pertama, sekolah memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi,
terutama akses pada sarana air bersih yang aman dari pencemaran, sarana
sanitasi jamban yang berfungsi dan terpisah antara siswa laki-laki dan
perempuanserta fasilitas cuci tangan pakai sabun,
Kedua, sekolah melaksanakan kegiatan pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) sekolah, seperti kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun ICTPS) secara
rutin dan memastikan pelaksanaan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)
secara konsisten.
Ketiga, adanya dukungan manajemen sekolah untuk mengalokasikan biaya
operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi dan biaya kegiatan PHBS.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1429/
MENKES/SK/XII/2006 tentang Pedoma Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
Sekolah menyebutkan fasilitas sanitasi sekolah terdiri dari penyediaan air bersih,
jamban, saluran
pembuangan limbah (SPAL), dan sarana pembuangan sampah.
Sarana Penyediaan air bersih Jamban

Sekolah dengan akses air dasar Sekolah dengan akses


adalah sekolah dengan sumber jamban dasar adalah
air yang layak. Sumber air yang sekolah dengan jamban
layak adalah ledeng/PAM, sumur atau toilet yang layak,
pompa, air hujan, mata air terpisah berdasarkan
terlindungi, sumur terlindungi, jenis kelamin dan dapat
dan air kemasan. Selain itu, digunakan. Jamban
akses dasar juga mensyaratkan atau toilet yang layak
bahwa sumber air yang layak yaitu apabila jamban
tersedia disekitar lingkungan atau toilet yang dipakai
sekolah dan cukup atau tersedia adalah leher angsa,
sepanjang waktu. dan cubluk dengan tutup.
sambungan

saluran sarana pembuangan


pembuangan limbah (SPAL) sampah.
Nomor 1429/MENKES/SK/XII/2006 tentang
Persyaratan kesehatan sarana
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
pembuangan air limbah (SPA)
Lingkungan Sekolah menjelaskan bahwa
adalah sebagai berikut :
standar sarana pembuangan sampah
• Tidak mencemari air tanah.
adalah sebagai berikut di setiap ruangan
• Tidak menimbulkan sarang
harus tersedia tempat sampah yang
nyamuk dan jalan tikus.
dilengkapi dengan tutup, tersedia tempat
• Tidak menimbulkan
pengumpulan sampah sementara (TPS)
kecelakaan.
dari seluruh ruangan untuk memudahkan
• Tidak menimbulkan bau dan
pengangkutan atau pemusnahan dan
gangguan pemandangan.
peletakkan tempat pembuangan atau
pengumpulan sampah sementara dengan
ruang kelas berjarak minimal 10 m.
Sanitasi Toilet Sekolah
Sanitasi Lingkungan Sekolah

Anda mungkin juga menyukai