adalah perilaku atau tindakan mengupayakan kebersihan dan kesehatan dari kemauan diri sendiri
dan menularkannya kepada orang lain.Perilaku ini meliputi menjaga kebersihan dan kesehatan diri
sehingga berdampak pada kesehatan orang lain dan lingkungan sekitar. PHBS juga dapat sebagai
rekayasa sosial guna mengubah kebiasaan hidup seseorang menjadi lebih bersih dan sehat dan
menularkan kebiasaan tersebut seluas-luasnya kepada masyarakat.
1. Tatanan di Rumah Tangga, tatanan ini meliputi pengadaan jamban sehat, akses air bersih
(untuk minum, makan, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir), pengelolaan limbah
cair rumah tangga, pembuangan sampah pada tempat sampah, pemberantasan jentik
nyamuk, pertolongan persalinan di pelayanan kesehatan, pemberian ASI ekslusif pada
bayi, penimbangan bayi setiap bulan, pemberian makanan bergizi seimbang, dan tidak
merokok dalam rumah.
2. Tatanan di Institusi Pendidikan, tatanan ini merupakan PHBS yang dapat dilakukan di
instansi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, pondok pesantren, padepokan, dan
lainnya) contohnya seperti akses air bersih (untuk minum, makan, dan cuci tangan dengan
sabun di air mengalir), pengadaan jamban sehat, pembuangan sampah pada tempat
sampah, pemberantasan jentik nyamuk, tidak menggunakan Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) serta tidak merokok, dan pemberian makanan
bergizi seimbang.
3. Tatanan di Tempat Kerja, hampir sama dengan tatanan di institusi pendidikan, tatanan ini
mengharuskan sasaran untuk pengadaan akses air bersih (untuk minum, makan, dan cuci
tangan dengan sabun di air mengalir), pengadaan jamban sehat, pembuangan sampah
pada tempat sampah, pemberantasan jentik nyamuk, tidak menggunakan Narkotika,
Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif serta tidak merokok, dan pemberian makanan
bergizi seimbang di tempat kerja.
4. Tatanan di Tempat Umum, tatanan ini meliputi pengadaan akses air bersih (untuk minum,
makan, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir), pengadaan jamban sehat,
pembuangan sampah pada tempat sampah, pemberantasan jentik nyamuk, tidak
menggunakan Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif serta tidak merokok, dan
pemberian makanan bergizi seimbang di tempat umum (tempat ibadah, pasar, fasilitas
umum, dan lainnya)
5. Tatanan di Fasilitas Kesehatan, tatanan ini meliputi pengadaan akses air bersih (untuk
minum, makan, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir), pengadaan jamban sehat,
pembuangan sampah pada tempat sampah, pemberantasan jentik nyamuk, tidak
menggunakan Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif serta tidak merokok, dan
pemberian makanan bergizi seimbang, serta tidak membuang ludah sembarangan.
PHBS diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan. Selain itu, Peraturan Menteri Kesehatan No 2269 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menjelaskan lebih detail tentang PHBS.
Tujuan PHBS :
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota
masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari
dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
14 Inkator PHBS Di S
ekolah :
1. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih
Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih. Rambut yang bersih
adalah rambutyang tidak kusam, tidak berbau, dan tidak berkutu. Memeriksa kebersihan dan
kerapihan rambut dapatdilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal
seminggu sekali.
Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian yang bersih dan
rapih diperolehdengan mencuci baju setelah dipakai dan dirapikan dengan disetrika.
Memeriksa baju yang dipakai dapatdilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS
minimal seminggu sekali.
Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan membersihkannya sehingga
tidak hitam/kotor.Memeriksa kuku secra rutin dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader
kesehatan/guru UKS minimal seminggusekali.
Memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih misalnya ditalikan bagi
sepatu yangbertali. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor.
Memeriksa sepatu yangdipakai siswa dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru
UKS minimal seminggu sekali.
Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak
ditemukan jentik nyamuk pada tempat-tempat penampungan air, bak mandi, gentong air, pas
bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air
kulkas, dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung air yang ada di sekolah.
Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari hari
di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air
sumur terlindung, air pompa,mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air
dalam kemasan sumber air berasal dari sumur pompa, sumur, mata air terlindung berjarak
minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran ataulimbah/wc air diharapkan tersedia
dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.
Sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air
besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan kotor dengan
memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan membuang
kuman-kuman yang ada pada tangan yang kotor,sedangkan sabun selain membersihkan
kotoran juga dapat membunuh kuman yang ada di tangan.
14. Menimbang Berat Badan dan Mengukur tinggi Badan Setiap Bulan
Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar diketahui tingkat
pertumbuhannya.hasil penimbangan dan pengukuran dibandingkan dengan standar berat
badan dan tinggi badan sehingga diketahui apakah pertumbuhan siswa normal atau tidak
normal.
Ada Beberapa indikator Yang Di Pakai Sebagai Ukuran Untuk Menilai PHBS Di Sekolah Yaitu :
membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan dengan air yang mengalir dan
menggunakan sabun, jangan jajan sembarangan, olahraga yang teratur dan terukur, tidak
merokok di area sekolah, memberantas jentik nyamuk satu minggu sekali
Pertanyaan
Jawaban: Seluruh siswa/i,Seluruh Guru, Tata Usaha, Kepala Sekolah,Seluruh Masyarakat Lingkungan
Sekolah